Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN ANAK USIA DINI MENURUT PERSPEKTIF IBU Esterilita, Mari; Utami, Nazera Nur
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.579

Abstract

Ibu adalah individu yang paling dekat dan mampu menilai keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak secara langsung. Perspektif ibu mengenai pengasuhan anak oleh ayah menjadi penting untuk memahami seberapa besar keterlibatan ayah dalam pengasuhan, yang dapat mempengaruhi realisasi dan harapan ibu terkait pembagian beban pengasuhan. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif, tidak hanya pada perkembangan anak, tetapi juga pada pemulihan mental ibu pasca melahirkan, serta menjaga keharmonisan dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak menurut pandangan ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif, dan data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dengan skala Likert. Populasi dan sampel penelitian terdiri dari 19 responden, yaitu ibu yang memiliki balita usia 1-3 tahun dan tinggal di RW 07 Kelurahan Rancamaya, Kabupaten Bogor. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak bervariasi pada berbagai aspek. Pada aspek komunikasi, 47,4% ayah terlibat; pada aspek mengajarkan, 52,6% ayah terlibat; pada aspek pengawasan, 36,8% ayah terlibat; pada aspek proses kognitif, 42,1% ayah cukup terlibat; pada aspek mengurus, 42,1% ayah terlibat; pada aspek perawatan anak, 36,8% ayah kurang terlibat; pada aspek berbagi pengalaman, 42,1% ayah cukup terlibat; pada aspek mampu hadir dan menunjukkan keberadaan bagi anak, 47,4% ayah kurang terlibat; pada aspek perencanaan, 47,4% ayah terlibat; pada aspek berbagi aktivitas menyenangkan bersama, 47,4% ayah terlibat; pada aspek mempersiapkan kegiatan, 47,7% ayah terlibat; pada aspek memberikan kasih sayang dan sentuhan emosional, 36,8% ayah terlibat; pada aspek memberikan perlindungan, 42,1% ayah sangat terlibat; dan pada aspek memberikan dukungan emosional, 42,1% ayah terlibat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ayah terlibat dalam berbagai aspek pengasuhan anak. Namun, pada aspek proses kognitif, perawatan anak, berbagi pengalaman, dan keberadaan yang nyata bagi anak, keterlibatan ayah masih kurang dan perlu ditingkatkan.
IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDI DAYA MAGGOT SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN SAMPAH ORGANIK MASYARAKAT DI DESA CIJAGANG Sukmareni, Janatin; Sianipar, Samuel Adiputra; Fadiah, Syifa Najah; Esterilita, Mari
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.219

Abstract

Isu sampah yang dapat kita ambil dari Desa Cijagang ini adalah penanggulangan sampah yang belum optimal banyaknya sampah yang membuang sampah di pinggiran kali, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan iuran sampah, sarana pengolahan sampah yang minim seperti tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan asih terdapat masyarakat yang Buang Air Besar (BAB) di kali yang mencemari air dan lingkungan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui budidaya maggot sebagai alternatif untuk mengurangi sampah organik. Metode pengabdian kepada Masyarakat yang digunakan metode pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data dan informasi dari masyarakat yang terlibat dalam budidaya maggot dalam upaya mengurangi limbah sampah organik masyarakat. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang budidaya maggot meningkat. Hasil peningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan sampah organik. Sebagian masyarakat telah mencoba budidaya maggot, tetapi masih belum memahami manfaat penuhnya dari metode ini dalam mengurangi limbah organik. Pengabdian masyarakat ini memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang dalam mendorong budidaya maggot sebagai alternatif pengurangan sampah organik di masyarakat. Upaya untuk pengelolaan limbah organik yang lebih berkelanjutan, pendidikan dan informasi yang lebih luas diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam praktik ini.
Implementasi Layanan Dukungan Psikososial Melalui Terapi Bermain dan Phbs Terhadap Anak Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur: Implementation of Psychosocial Support Services Through Play Therapy and Phbs for Children Post the Mount Semeru Eruption Disaster in Sumber Mujur Village, Lumajang District, East Java Aini, Nur; Esterilita, Mari; Hanafi Rochman, Uut
J.Abdimas: Community Health Vol 5 No 1 (2024): J.Abdimas: Community Health - Mei 2024
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v5n1.847

Abstract

Disasters such as the eruption of the merapi mountain are a natural event that can interfere and threaten human life like the erupting of Mount Semeru. Children are the successor generation of the nation, psychological trauma will impede the child's ability to grow and develop well in the psychological and physical aspects. A form of intervention that can be performed is the psychosocial support service (LDP), the LDP aims to improve the social functioning of children through play therapy and provide understanding of clean and healthy living behavior (PHBS) in children after disasters. The PLA method is used as a participatory approach to helping children victims of disasters in LDP activities, by involving the learning process of groups in an interactive manner, the target in this activity is 29 children who became victims after the eruption of the mountain semeru. The techniques used are interviews and observations. This dedication consists of four stages: planning, preparation, implementation, and evaluation. The results of this dedication showed that children involved in LDP experienced an improvement in problem-solving skills, such as children being able to express emotions, collaborate with others, and show greater empathy besides children applying a clean and healthy post-disaster lifestyle (PHBS). They showed increased awareness and compliance with health practices, such as washing hands andining dental hygiene. These children also act as agents of change in their communities by educating others about the importance of PHBS.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Tingkat Kemandirian Activity of Daily Living Lansia Terlantar Safitri, Intan; Hanafi Rochman, Uut; Esterilita, Mari
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The elderly population in Indonesia continues to increase, presenting challenges in health and well-being, including anxiety and independence in daily activities. This study aims to analyze the relationship between anxiety levels and independence in Activities of Daily Living (ADL) among neglected elderly individuals at the Budi Mulia 1 Social Welfare Home in East Jakarta. A quantitative approach was used, involving 153 neglected elderly participants. Data were collected through a questionnaire measuring anxiety with the Geriatric Anxiety Inventory (GAI) and ADL independence using the Barthel Index. Data analysis was conducted using SPSS software to examine the relationship between the two variables. The results showed that the majority of the elderly experienced moderate anxiety (71.9%) and mild dependence in ADL (55.6%). Hypothesis testing indicated a significant relationship between anxiety levels and ADL independence, with a p-value of 0.009 and a negative correlation coefficient (r = -0.210). There is a significant relationship between anxiety levels and ADL independence among neglected elderly individuals. Higher anxiety is associated with lower independence in daily activities. Interventions focused on reducing anxiety and enhancing social support and environmental conditions may help improve the independence and quality of life for the elderly.
Faktor Penyebab Terjadinya Perjudian Online Pada Kalangan Pemuda Di RW.004, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Purnomo, Eddy; Trustisari, Hastin; Esterilita, Mari
Pubmedia Social Sciences and Humanities Vol. 2 No. 1 (2024): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pssh.v2i1.249

Abstract

Perjudian online merupakan fenomena yang harus ditangani secara serius terlebih aktivitas perjudian memiliki dampak yang bukan hanya dirasakan kepada pemainnya, melainkan lingkungan sosialnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor perjudian online pada kalangan pemuda di RW.004, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi deskriptif. Data yang didapatkan melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi serta penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perjudian online yang terjadi pada pemuda di RW.004, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur dipengaruhi oleh faktor lingkungan (eksternal) yaitu pertemanan dan belum adanya himbauan terkait perjudian oleh pihak kepolisian maupun masyarakat serta faktor yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri (internal) yaitu ambisi mengalahkan bandar, mencari keuntungan, dan menghilangkan stress sebagai sarana hiburan.
Sikap Kemandirian Remaja Broken Home Dengan Tidak Selalu Mengidealkan Orang Tuanya Di Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur Prayuda, Sandro; Esterilita, Mari; Trustisari, Hastin
Pubmedia Social Sciences and Humanities Vol. 2 No. 1 (2024): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pssh.v2i1.261

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Sikap kemandirian Remaja Broken Home Dengan Tidak Selalu Mengidealkan Orang Tuanya Di Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif hasil penelitian dituliskan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ialah diketahui jika para remaja dengan latar belakang broken home di Kelurahan Cilangkap, Jakarta Timur sudah tidak menganggap orang tua sebagai sosok yang selamanya benar dalam mengambil sikap, serta sudah mampu untuk mulai melepas ketergantungannya kepada orang tua dan mempunyai sikap tanggung jawab
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa di Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat: Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa di Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat Mekarsari, Tria Cahyani; Esterilita, Mari; Kartikawati, Dewi
J.Abdimas: Community Health Vol 5 No 2 (2024): J.Abdimas: Community Health - November 2024
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v5n2.881

Abstract

This This community service aims to describe the practices of community social workers in dealing with the lack of understanding of the Cijagang village community towards people with mental disorders. This community service was carried out in the Cijagang village area, Cikalong Kulon subdistrict, Cianjur, West Java. The method used in this community service is a macro social work approach with three stages, namely, the initial stage, which includes social initiation, at this stage the author carries out home visits, transect walks, and community involvement, social organizing is carried out. together with village officials such as RT, RW, hamlet heads, and PKK members, social assessments, which at this stage are carried out using macro social work technology, namely Methodology Participatory Assessment (MPA), and social planning are planned using focus group discussion techniques (FGD). Then the second stage is implementing the intervention in the form of providing outreach to residents, and the final stage which includes evaluation and termination by holding a workshop to explain the activities carried out and say goodbye. The results of this community service can be seen through the average pretest posttest score. In the pretest results, the average knowledge of the community regarding handling people with mental disorders was 67.36 and the average posttest showed an increase in knowledge to 76.84. The conclusion of community service is that there has been an increase in knowledge in the community regarding the treatment of people with mental disorders after providing socialization regarding the treatment of people with mental disorders.
Strategi Coping Orang Dengan Hiv/Aids Dalam Menghadapi Stigma Masyarakat Di Wilayah Jakarta Timur Case Study Yayasan Tegak Tegar Dyo, Defradyo Ramadhan; Esterilita, Mari; Muhammad, Mahatir
JURNAL PENDIDIKAN Vol 33 No 3 (2024): November
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jp.v33i3.5487

Abstract

Stigma terhadap ODHA masih menjadi hambatan utama karena menimbulkan ketakutan dan membuat masyarakat tidak mau untuk melakukan tes HIV/AIDS, rasa malu untuk memulai pengobatan, dan tidak mau untuk menerima pendidikan tentang HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk stigma dan strategi coping orang dengan HIV/AIDS dalam menghadapi stigma masyarakat di wilayah Jakarta Timur case study Yayasan Tegak Tegar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi deskriptif. Data yang didapatkan melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi serta penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ODHA mengalami stigma masyarakat dimana stigma tersebut datang dari lingkungan sekitar para informan menetap dan tinggal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan bertetangga, dan lingkungan pendidikan yang bukan hanya dirasakan oleh informan melainkan anggota keluarganya. Menghadapi stigma yang dialami ODHA melakukan strategi coping yang berfokus pada masalah yaitu Planful problem solving dengan melakukan pertemuan oleh beberapa pihak – pihak yang bermasalah, kemudian confrontative coping untuk merubah suatu keadaan dan seeking social support atau memilih untuk meminta pendampingan kepada Yayasan yang berfokus di bidangnya terkait dengan permasalahan yang dihadapi. Adapun stategi coping lainnya yaitu strategi coping yang berfokus pada emosi diantaranya distancing yaitu dengan mengabaikannya akan stigma yang dialaminya dan positive reappraisal yang dilakukan dengan berfikir positif bahwa orang yang memberi stigma tidak mengetahui akan HIV/AIDS.
Pekerjaan Sosial Paliatif dalam Era Digital : Kajian Literatur Esterilita, Mari; Utami, Nazera Nur
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1441

Abstract

Pekerjaan sosial paliatif memainkan peran penting dalam mendukung pasien dengan penyakit yang membatasi kehidupan dan keluarga mereka. Di era digital, praktik pekerja sosial sedang mengalami transformasi dengan diperkenalkannya teknologi seperti telehealth, aplikasi pendukung, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menilai kebutuhan pasien. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk menganalisis perkembangan, peluang dan tantangan digitalisasi dalam pekerjaan sosial paliatif. Metodologi evaluasi didasarkan pada tinjauan literatur naratif yang dilakukan secara daring tentang pekerjaan sosial paliatif di era digital. Pencarian dibatasi pada 10 tahun terakhir dan ditemukan 11 artikel, termasuk tiga artikel dari Scopus dan sisanya dari Google Scholar. Hasilnya menunjukkan bahwa digitalisasi meningkatkan ketersediaan layanan, efisiensi kerja, dan koordinasi tim multidisiplin. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital, privasi data, keterbatasan dalam menumbuhkan empati, dan kemauan pekerja sosial untuk menerima perubahan teknologi masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu, kebijakan, pelatihan sumber daya manusia, dan integrasi teknologi yang lebih adaptif perlu dikembangkan untuk memastikan layanan perawatan paliatif berbasis digital berfungsi secara optimal.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa di Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat Esterilita, Mari; Kartikawati, Dewi; mekarsari, tria cahyani
J.Abdimas: Community Health Vol. 5 No. 2 (2024): J.Abdimas: Community Health - November 2024
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v5n2.881

Abstract

This This community service aims to describe the practices of community social workers in dealing with the lack of understanding of the Cijagang village community towards people with mental disorders. This community service was carried out in the Cijagang village area, Cikalong Kulon subdistrict, Cianjur, West Java. The method used in this community service is a macro social work approach with three stages, namely, the initial stage, which includes social initiation, at this stage the author carries out home visits, transect walks, and community involvement, social organizing is carried out. together with village officials such as RT, RW, hamlet heads, and PKK members, social assessments, which at this stage are carried out using macro social work technology, namely Methodology Participatory Assessment (MPA), and social planning are planned using focus group discussion techniques (FGD). Then the second stage is implementing the intervention in the form of providing outreach to residents, and the final stage which includes evaluation and termination by holding a workshop to explain the activities carried out and say goodbye. The results of this community service can be seen through the average pretest posttest score. In the pretest results, the average knowledge of the community regarding handling people with mental disorders was 67.36 and the average posttest showed an increase in knowledge to 76.84. The conclusion of community service is that there has been an increase in knowledge in the community regarding the treatment of people with mental disorders after providing socialization regarding the treatment of people with mental disorders.