Penelitian ini berupaya untuk menguraikan profil sikap calon guru matematika untuk mengajar di kelas inklusi dan melihat pengaruh perkuliahan terkait pendidikan inklusif terhadap sikap mereka. Penelitian ini menggunakan exploratory sequential design. Penelitian diawali dengan penelitian kuantitatif melalui pemberian angket sikap kepada 62 mahasiswa calon guru matematika. Hasil angket dianalisis secara deskriptif dan dilanjutkan dengan uji independent sample t-test. Penelitian dilanjutkan secara kualitatif melalui wawancara semi terstruktur terhadap 6 partisipan yang dipilih menggunakan purposive sampling. Data kualitatif dianalisis dengan teknik Bogdan and Biklen, dengan tahapan reduksi data, mencari tema dan hubungan antar tema, dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek afektif dan behavior berada pada kategori tinggi, sedangkan aspek kognitif berada pada kategori sedang. Pengalaman kuliah terkait pendidikan inklusi memberikan pengaruh secara signifikan terhadap aspek afektif dan kognitif, akan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap aspek behavior calon guru matematika. Temuan penelitian ini diharapkan menjadi dasar pertimbangan untuk perguruan tinggi dalam mengembangkan kurikulum yang memfasilitasi keilmuan pendidikan inklusif di dalamnya.