Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL MELALUI “PEPES” (PENYULUHAN, PEMERIKSAAN DAN SENAM) : COMPLIANCE OF BASIC NEEDS OF PREGNANT WOMEN THROUGH “PEPES” (COUNSELING, EXAMINATION AND PREGNANT EXERCISE) Ersila, Wahyu; nina zuhana; suparni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2019): JPM | September 2019
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.544 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v5i2.459

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan merupakan bagian dari daur siklus seorang wanita dimana proses dari kehamilan akan menyebabkan wanita terjadi beberapa perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut meliouti fisik, mental dan sosial. Kebutuhan Dasar Ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi agar ibu dalam menjalani kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut meliputi oksigenasi, nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak. Tujuan:Mmeningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai kebutuhan dasar selama kehamilan Metode :Ceramah tanya jawab, konseling pemeriksaan status gizi dan demonstrasi senam hamil. Hasil :pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama 6 bulandai bulan Maret-Agustus 2019 menujukkan peningkatan pengetahuan ibu hamil dari 30 ibu hamil dengan pengetahuan baik 30% meningkat menjadi 63,3%. Hasil uji marginal Homogeneity Test diperoleh nilai p 0,001 (<0,05) hal ini berarti terdapat pengaruh sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu mengenai kebutuhan dasar pada ibu hamil. Diskusi: Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terbukti mampu mengubah pengetahuan ibu hamil menjadi lebih baik, diharapkan mampu merubah sikap dan perilaku ibu hamil agar dapat terpenuhi kebutuhan dasar selama kehamilan, sehingga derajat kesehatan ibu dapat meningkat. Kata Kunci : Kebutuhan dasar ibu hamil, penyuluhan, pemeriksaan, senam hamil
ETNOMATEMATIKA: JAJANAN PASAR DAERAH PURWOREJO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KURIKULUM MERDEKA Shinta Puspa Kiranasari; Suparni
MEGA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2023): MEGA: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59098/mega.v4i1.825

Abstract

Jajanan pasar merupakan warisan leluhur berupa makanan tradisional yang kerap dijumpai di pasar-pasar tradisional. Seiring berkembangnya zaman, jajanan pasar saat ini sudah berkembang menjadi makanan yang dapat dijumpai di pusat perbelanjaan modern. Terdapat beberapa jajanan pasar yang merupakan khas dari Purworejo seperti clorot, geblek, kue satu, jenang krasikan, jipang, dan kue lompong. Purworejo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, Indonesia. Melalui pendekatan etnomatematika penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk budaya di daerah Purworejo yakni jajanan pasar yang diintegrasikan pada pembelajaran matematika dalam kurikulum merdeka. Aspek matematis pada jajanan pasar daerah Purworejo adalah unsur geometri bangun datar dan bangun ruang; lama waktu memasak; komposisi bahan pembuatan; penggunaan satuan waktu dan satuan liter, gram cc pada saat menakar bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan jajanan pasar; perkiraan pembagian memotong dari ukuran besar menjadi ukuran kecil pada jenang krasikan dan jipang; serta perkiraan banyak adonan yang dituangkan ke cetakan pada clorot, kue satu, dan kue lompong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan library research. Hasil dari penelitian ini adalah etnomatematika melalui jajanan pasar daerah Purworejo dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika fase A, B, C, dan D pada kurikulum merdeka. Kata Kunci: Etnomatematika, Jajanan pasar, Purworejo, Pembelajaran Matematika, Kurikulum merdeka
Kemampuan komunikasi matematika siswa terhadap pemecahan masalah: Systematic literature review Hannur, Resi; Suparni; Adinda, Anita
KOMUNIKA Vol 7 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan komunikasi matematika dan pemecahan masalah matematika merupakan dua kemampuan yang sangat diperlukan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan, khususnya siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis studi-studi kualitatif tentang kemampuan komunikasi matematika dan pemecahan masalah matematika yang dilakukan dalam kurun waktu 2018 – 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SLR (Systematic Literature Review) terhadap semua artikel hasil penelitian kualitatif yang terindeks dalam Sinta dan Google Scholar. Studi ini digunakan untuk mendapatkan kekuatan kajian ilmiah dalam membangun kerangka kerja kemampuan komunikasi matematika terhadap pemecahan masalah matematika melalui jenis indikator yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil dari kajian beberapa artikel tentang komunikasi matematika dan pemecahan masalah matematika, dalam kajian ini merekomendasikan jenis komunikasi matematika terhadap pemecahan masalah matematika yaitu: 1) menyatakan situasi, gambar atau benda nyata dalam bahasa, atau simbol matematika, 2) menjelaskan dan memahami representasi matematika. 3) mendengarkan dan menulis yang berkaitan dengan matematika, 4) menjelaskan dan membuat konjektur dan pertanyaan yang telah dipelajari.
Etnomatematika : Pengenalan Bangun Geometri dengan Menggunakan Kreasi Janur Oktavia, Riska; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2021.011-04

Abstract

Etnomatematikan dapat diartikan sebagai matematika dalam budaya. Dengan melibatkan kebudayaan yang sudah familiar di kehidupan sehari-hari pada pengenalan konsep matematika, maka bisa menjadi suatu inovasi dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, peserta didik diharapkan dapat dengan mudah untuk memahami konsep matematika yang abstrak. Salah satu objek etnomatematika yang mudah dijumpai adalah kerajinan tradisional. Kreasi janur merupakan jenis kerajinan tradisional yang banyak ditemukan terutama di Pulau Jawa dan Bali. Beberapa kreasi janur yaitu koin-koinan, keris-kerisan, ketupat bata, bal-balan, dan ketupat sinta. Tujuan penelitian eksploratif dengan pendekatakan etnografi ini adalah untuk menggali konsep bangun geometri pada beberapa kreasi janur tersebut. Kemudian kreasi janur tersebut bisa dijadikan sebagai alat peraga untuk mengajarkan terkait konsep bangun geometri yang telah ditemukan. Melalui eksplorasi, dokumentasi, studi literatur, dan observasi, dapat ditemukan bentuk geometri baik bangun datar maupun bangun ruang. Bangun datar meliputi persegi, persegi panjang, segitiga, belah ketupat dan jajar genjang, sedangkan bangun ruang meliputi prisma tegak belah ketupat, kubus, dan balok.
Permainan Dakon Sebagai Media Pembelajaran Baris dan Deret (DAKON BARET) Octaviani, Wina; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2021.011-07

Abstract

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik diharapkan memiliki penguasaan yang tinggi terhadap mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya, sulit bagi peserta didik untuk memiliki kecintaan terhadap matematika, dikarenakan matematika adalah ilmu yang abstrak dan sulit dipahami secara cepat oleh peserta didik. Media pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran, yang baik adalah media yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Permainan dakon adalah salah satu permainan yang memiliki konsep matematika yang cukup beragam, salah satunya konsep barisan dan deret aritmetika. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan media pembelajaran berupa pemanfaatan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini yaitu studi literature dengan metode kualitatif berupa analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan analisis data. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa permainan tradisional dakon merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran siswa pada materi baris dan deret. Selain itu, media ini mudah ditemukan di lingkungan sekitar atau dibuat tanpa mengeluarkan biaya yang cukup banya serta dengan menggunakan media tersebut secara tidak langsung telah melestarikan dan menjaga warisan budaya bangsa yang hamper ditinggalkan.
Kebudayaan Desa Wisata Liyangan pada Materi Bangun Ruang Kurikulum Merdeka ADIB ASHABULABIB, Adib; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2022.22.99-109

Abstract

Budaya merupakan hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya yang ada pada masyarakat tentunya memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang ada pada era sekarang ini seperti pada ilmu matematika. Cabang ilmu matematika yang membahas tentang keterkaitan antara budaya dengan matematika adalah etnomatematika. Belajar matematika dengan pendekatan budaya merupakan sebuah inovasi yang dapat membuat peserta didik lebih mengetahui tentang penggunaan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan ini, peserta didik juga akan lebih mengenal tentang budaya yang ada, seperti berbagai kebudayaan yang ada pada kawasan Desa Wisata Liyangan ini agar dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika Kurikulum Merdeka pada khususnya materi bangun ruang. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif melalui pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini adalah banyaknya kebudayaan di kawasan Desa Wisata Liyangan yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dalam materi bangun ruang seperti Situs Liyangan, Kolam Renang Alam, dan Kampung Peradaban. Bukan hanya tempat wisata saja, namun juga terdapat produk dari kebudayaan seperti keranjang tembakau, gamelan, dan juga beberapa makanan khas seperti ndas borok, bajingan, ketan gudig, gugnungan, dan entho gludug. Ketika kebudayaan tersebut dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika, tentunya akan memunculkan suatu inovasi dalam penyampaian materi pembelajaran matematika terutama pada materi bangun runag dan juga menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
Ethnomathematics in Dengklaq Games as a Media for Learning Mathematics in Sinunukan 1 State Junior High School Suparni; Torang Siregar
SATKRIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): SATKRIYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ethnomathematics is an instructional approach that establishes connections between cultural components and mathematical concepts inside educational settings. The incorporation of ethnomathematics-based learning holds significant importance in cultivating character values and nurturing children's appreciation for local culture, which has experienced neglect as a result of technological advancements. The objective of this study is to provide a comprehensive analysis of the mathematical components inherent in the conventional game of dengklaq. This study employs an ethnographic research methodology, utilizing a qualitative approach. This study centers on the Dengklaq gaming arena, the katuk players involved, the laws governing gameplay, and the Dengklaq players themselves. The employed methodologies for data collecting encompassed observation, interviews, field notes, and documentation. The present study used triangulation as a method of data analysis, encompassing the processes of data reduction, presentation, and drawing of findings. The research findings indicate the presence of mathematical components within the Dengklaq game, specifically in the realm of plane geometry, angle relationships (such as opposite angles, straight angles, and opposite angles), cube nets, the concept of reflection, mathematical logic, and the notion of probability.
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA KIPANG PANYABUNGAN SEBAGAI MAKANAN KHAS MANDAILING NATAL Ahmad Arisman Nasution; Suparni
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v1i2.1285

Abstract

Kipang merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Kabupaten Mandailing Natal dan sampai saat ini masih populer dikalangan masyarakat khususnya Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep makanan khas Kipang dengan materi matematika. Konsep etnomatematika memberikan kontribusi yang besar terhadap materi pelajaran matematika dimana etnomatematika ini mengaitkan materi matematika dengan budaya lokal yang ada di suatu daerah tertentu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang berfokus pada kultur/budaya dengan tujuan menyelidiki dan mendapatkan deskripsi budaya yang ada terhadap materi matematika. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif termasuk didalamnya reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pembelajaran dengan metode seperti ini diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar dalam matematika yang menjadikan siswa semakin cinta dengan kebudayaan yang ada. Hasilnya menunjukkan terdapat materi yang berhubungan dengan matematika seperti bangun datar, bangun ruang, berhitung, pengukuran, perbandingan hingga aritmatika sosial.
PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI MATEMATIKA SISWA Lisda Lubis; Ahmad Nizar Rangkuti; Suparni
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): MEI 2024
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v1i3.1287

Abstract

Teachers and students alike must avoid misconceptions when studying. The actual condition shows that there are still many students who still experience misconceptions, one of which is about mathematics. But in reality it shows that there are still many students who still experience wrong concepts, one of which is regarding learning mathematics. With the ultimate aim of addressing these issues and making classroom learning more effective, Practical Science Training (RME) is used for the learning approach. The purpose of this study was to develop teaching materials using the PMRI method and assess whether the RME method worked to eliminate students' mathematical misconceptions about fractions. The purpose of this study was to see whether students' misconceptions about fraction material in Class III SD Negeri 100316 Pargarutan Julu could be corrected through learning mathematics. The population in this study amounted to 42 people. Qualitative data analysis was used in conjunction with observation, interviews, questionnaires, administration of achievement tests, and discussions with subject teachers for data collection. The results showed that (1) in the first cycle the application of Realistic Mathematics Learning increased to 70.55% which was classified as sufficient and (2) in the second cycle it increased to 85.60% which was classified as satisfactory. The conclusion of the study was that third grade students at SD Negeri 100316 Pargarutan Julu increased the material for fractional operations in Realistic Mathematics Learning.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS V SD 01 KOTA PADANGSIDIMPUAN Torang Siregar; Suparni; Ahmad Nizar Rangkuti; Lelya Hilda; Sinar Devi Harahap; Hasratuddin
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v1i2.1296

Abstract

The general aim of implementing the educational unit level curriculum is to make educational units independent and empowered by granting authority to educational institutions and encouraging schools to make participatory decisions in developing the curriculum. Most elementary school teachers often fail to complete the material satisfactorily. After carrying out initial learning at the author's place of teaching at SD Negeri I Padangsidimpuan City class V, they experienced failure in completing with the following results: There were 14 students who got a score of less than 75 or 66.7% with a KKM of 75. Those who got a score of 75 or more there were 7 students or 33.3% with a KKM of 75. In this lesson the researcher carried out activities in accordance with the lesson implementation plan. At first the students looked active and enthusiastic, but when asked to do practice questions they were still confused about how to do it. After researchers analyzed the results of student work (formative tests) in initial learning, it was found that students did not understand the material. Of the 21 students who got a score above the KKM (75), only 7 students or 33.33%. With an average score of 60.0