Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Desain dan Analisis Antena Ultra Wideband Dengan Penolakan Pita Menggunakan Patch Persegi Panjang Kartika Praty Dina Zaam; Aloysius Adya Pramudita; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Ultra wideband mempunyai Rentang frekuensi kerja 3,1 hingga 10,6 GHz dan alokasi bandwidth yang lebar sebesar 7,5 GHz. Antena Ultra Wideand memiliki beberapa layanan mencakup berbagai frekuensi yang berada pada pita sempit. Antena UWB memiliki keunggulan diantaranya adalah konsumsi daya pancar yang rendah dan bandwidth yang dihasilkan oleh sistem UWB sangat besar dengan adanya beragam layanan frekuensi yang dicakup maka akan mengalami gangguan elektromagnetik atau mengakibatkan permasalah interferensi. Interferensi atau gangguan yang terjadi harus dihindari. Dari perancangan antena ultra wideband ini menghasilkan frekuensi yang bekerja pada frekuensi 3,1 GHz hingga 10,6 GHz dengan nilai return loss rentang frekuensi UWB -10 dan lebar bandwidth yang didapat adalah 7,6657 GHz. Dari hasil simulasi antena ultra wideband dengan penambahan slot didapatkan frekuensi penolakan pada rentang 4,8 GHz hingga 7,15 GHz. Pada rentang frekuensi penolakan mampu menolak beberapa frekuensi kerja, antara lain WLAN pada frekuensi 4,9-5,9 GHz, Mid Band 5G pada frekuensi 4,8-6 GHz, DSRC pada frekuensi 5,85 GHz - 5,925 GHz, dan komunikasi downlink. Satelit X-Band pada frekuensi 7,1 - 7,6 GHz.Kata Kunci-Ultra WideBand, notch band, lebar pita, penolakan.
Desain dan Analisis Antena UWB Patch Triangular Dengan Penolakan Pita (Notch Band) Kartika Praty Dena Zaam; Aloysius Adya Pramudita; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Antena UWB adalah salah satu teknologi radio yang banyak digunakan saat ini. Setiap rentang frekuensi tertentu pada UWB memiliki layanan yang beroperasi secara bersamaan, hal tersebut akan memunculkan permasalahan baru yaitu akan terjadi interferensi. Untuk itu antena UWB perlu dimodifikasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang bisa diusulkan adalah dengan melakukan penolakan atau Notch Band. Penolakan pita sendiri bisa didapatkan dengan cara menambahkan slot pada antena. Rentang frekuensi penolakan yang diharapkan pada perancangan antena ini menggunakan frekuensi WLAN direntang 5,15-5,85 GHz. perancangan antena UWB yang akan ditambahkan slot pada patch antena yang berfungsi untuk melakukan penolakan pita dan akan menghasilkan frekuensi antena bekerja menjadi dual band. Proses penambahan slot pada patch antena sudah terbukti secara eksperimental menghasilkan penolakan pita pada frekuensi yang diinginkan pada rentang frekuensi WLAN.Kata kunci— antena monopole, penolakan pita, notch band, triangular patch
Perancangan Antena Mikrostrip Sebagai Sensor Deteksi Kadar Air Pada Jagung Zahara Nur Fikana; Aloysius Adya Pramudita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Antena mikrostrip merupakan antena yang berbentuk pelat konduktor tipis dan terdiri dari 3 komponen utama yaitu patch, ground dan substrat. Antena mikrostrip yang dibuat pada tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kadar air pada jagung. Pengukuran kadar air pada jagung biasanya dilakukan dengan pengukuran laboratorium atau diperkirakan secara visual. Pengukuran laboratorium memerlukan waktu dan biaya yang signifikan, sedangkan estimasi secara visual tidak menjamin keakuratan hasil. Dalam tugas akhir ini antena yang digunakan adalah antena mikrostrip patch rectangular dengan frekuensi kerja 2,5 GHz. Antena pada tugas akhir ini menggunakan teknik pencatuan discrete port. Dengan metode yang diusulkan dapat dilakukan dengan mengambil sampel jagung, kemudian dimasukkan ke dalam antena yang telah dibuat kemudian disambungkan ke Vector Network Analyzer (VNA). Setelah dilakukan pengukuran antena maka hasil pengukuran dari sampel jagung dapat mengetahui banyaknya kadar air pada sampel jagung tersebut. Dengan frekuensi kerja 2,5 GHz, antena pada penelitian ini dapat membedakan antara jagung dengan kadar air tinggi dengan jagung dengan kadar air rendah. Dengan menggunakan metode persamaan curve fitting persamaan yang didapat adalah persamaan rasional dengan nilai Sum Square of Error (SSE) sebesar 0,002347, nilai R-Square sebesar 0,9599, dan nilai Root Mean Square (RMSE) sebesar 0,01713.Kata kunci- antena mikrostrip, kadar air, sensor
Antena Mikrostrip Sebagai Sensor Pendeteksi Keretakan Pada Batu Bata Batubara, Raihan Naufalsyah Mumtaz; Pramudita, Aloysius Adya; Prasetya, Budi
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retakan pada struktur batu bata dapat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas bangunan. Deteksi dini terhadap retakan ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga keselamatan bangunan. Dalam penelitian ini, antena mikrostrip digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi retakan pada batu bata. Antena mikrostrip dirancang dan diimplementasikan dengan memanfaatkan teknologi gelombang elektromagnetik yang mampu mendeteksi perubahan pada permukaan material. Antena yang digunakan adalah jenis mikrostrip yang dioperasikan pada frekuensi 2,5 GHz. Frekuensi ini dipilih dikarenakan mengikuti standarisasi antena sebagai sensor. Pengujian dilakukan dengan membuat retakan buatan pada batu bata dan mengukur perubahan return loss yang dihasilkan oleh antena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antena tersebut mampu mendeteksi retakan dengan cukup baik. Return loss yang diterima antena menunjukkan perubahan yang signifikan ketika terdapat retakan pada batu bata. Kata Kunci—Antena, Batu bata, Gelombang elektromagnetik, Sensor.
Antena Mikrostrip Sebagai Sensor Pendeteksi Keretakan Pada Bata Ringan Abigail , Rizky ibrahim; Pramudita, Aloysius Adya; Prasetya, Budi
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keretakan pada struktur bata dapat mengancam kekuatan dan kestabilan bangunan. Pendeteksian awal retakan sangat krusial untuk mencegah kerusakan lebih parah dan memastikan keamanan struktur. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan antena sebagai sensor untuk mengidentifikasi retakan pada bata. Antena yang dirancang memanfaatkan teknologi gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi perubahan permukaan material. Proses penelitian mencakup desain dan pembuatan antena, uji laboratorium, dan analisis data. Antena mikrostrip yang digunakan beroperasi pada frekuensi 2,5 GHz.Pengujian dilakukan dengan menciptakan retakan buatan pada bata dan mengamati perubahan sinyal yang dihasilkan antena. Hasil menunjukkan bahwa antena tersebut mampu mendeteksi retakan dengan tingkat akurasi tinggi. Perubahan signifikan pada sinyal yang diterima terlihat saat retakan muncul pada bata. Lebih lanjut, karakteristik retakan seperti kedalaman dan lebar dapat diidentifikasi melalui analisis sinyal. Kata Kunci—Antena, Batu bata, Gelombang elektromagnetik, Sensor.
Sistem Pemetaan Kerusakan Jalan Dengan Pengembangan Internet of Things Wisnutama, William Wafi; Pramudita, Aloysius Adya; Ryanu, Harfan Hian
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini telah mengubah berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah transportasi. Transportasi menjadi kebutuhan masyarakat tiap harinya. Namun, tingkat kepadatan masyarakat yang meningkat juga mempengaruhi jumlah transportasi. Sehingga, meningkatnya jumlah transportasi tentunya akan mempengaruhi kondisi jalan raya yang dilalui.Kondisi jalan yang rusak akan memperlambat dan membatasi dalam aktivitas, sehingga menimbulkan kemacetan pada jalan. Untuk memberikan penyelesaian atas permasalahan yang terjadi, Capstone Design menghadirkan inovasi baru yaitu Obstac Map yang merupakan bentuk pengembangan sistem deteksi dan pemetaan berbasis Internet of Things. Sistem ini bertujuan untuk efisiensi dan keamanan berkendara di jalan raya. Sistem ini menggabungkan sensor dengan mikrokontroler sehingga dapat mendeteksi anomali jalan raya dan melakukan pemetaan lokasi jalan yang rusak. Obstac Map juga didukung oleh mobile application dan kamera yang dapat digunakan oleh pengguna selama berkendara untuk memperoleh informasi terkait jalan yang dilaluinya dalam bentuk koordinat dan gambar. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, Obstac Map bekerja secara baik dengan ketepatan data yang diperoleh mencapai 90%. Obstac Map mampu menampilkan titik lokasi jalan rusak dengan kelas data yang menyesuaikan tingkat kerusakan jalan. Sehingga Obstac Map berhasil melewati pengujian yang ditentukan, menunjukkan kinerja yang optimal dan memenuhi kebutuhan ekspektasi para pengguna. Namun terdapat kendala pada performa pemetaan lokasi karena terkadang mendeteksi lokasi bangunan terdekat. Kata kunci: Internet of Things, Mobile Application, Obstac Map, Pemetaan Kerusakan Jalan, User Experience.
Sistem Pemetaan Kerusakan Jalan dengan Pengembangan Internet of Things Dwiandharu, Muhammad Andika Naufan; Pramudita, Aloysius Adya; Ryanu, Harfan Hian
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini telah mengubah berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah transportasi. Transportasi menjadi kebutuhan masyarakat tiap harinya. Namun, tingkat kepadatan masyarakat yang meningkat juga mempengaruhi jumlah transportasi. Sehingga, meningkatnya jumlah transportasi tentunya akan mempengaruhi kondisi jalan raya yang dilalui. Kondisi jalan yang rusak akan memperlambat dan membatasi dalam aktivitas, sehingga menimbulkan kemacetan pada jalan. Untuk memberikan penyelesaian atas permasalahan yang terjadi, Capstone Design menghadirkan inovasi baru yaitu Obstac Map yang merupakan bentuk pengembangan sistem deteksi dan pemetaan berbasis Internet of Things. Sistem ini bertujuan untuk efisiensi dan keamanan berkendara di jalan raya. Sistem ini menggabungkan sensor dengan mikrokontroler sehingga dapat mendeteksi anomali jalan raya dan melakukan pemetaan lokasi jalan yang rusak. Obstac Map juga didukung oleh mobile application dan kamera yang dapat digunakan oleh pengguna selama berkendara untuk memperoleh informasi terkait jalan yang dilaluinya dalam bentuk koordinat dan gambar. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, Obstac Map bekerja secara baik dengan ketepatan data yang diperoleh mencapai 90%. Obstac Map mampu menampilkan titik lokasi jalan rusak dengan kelas data yang menyesuaikan tingkat kerusakan jalan. Sehingga Obstac Map berhasil melewati pengujian yang ditentukan, menunjukkan kinerja yang optimal dan memenuhi kebutuhan ekspektasi para pengguna. Namun terdapat kendala pada performa pemetaan lokasi karena terkadang mendeteksi lokasi bangunan terdekat. Kata kunci: Internet of Things, Mobile Application, Obstac Map, Pemetaan Kerusakan Jalan, User Experience.
Sistem Pemetaan Kerusakan Jalan dengan Pengembangan Internet of Things Aulia, Danny; Pramudita, Aloysius Adya; Ryanu, Harfan Hian
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini telah mengubah berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah transportasi. Transportasi menjadi kebutuhan masyarakat tiap harinya. Namun, tingkat kepadatan masyarakat yang meningkat juga mempengaruhi jumlah transportasi. Sehingga, meningkatnya jumlah transportasi tentunya akan mempengaruhi kondisi jalan raya yang dilalui. Kondisi jalan yang rusak akan memperlambat dan membatasi dalam aktivitas, sehingga menimbulkan kemacetan pada jalan. Untuk memberikan penyelesaian atas permasalahan yang terjadi, Capstone Design menghadirkan inovasi baru yaitu Obstac Map yang merupakan bentuk pengembangan sistem deteksi dan pemetaan berbasis Internet of Things. Sistem ini bertujuan untuk efisiensi dan keamanan berkendara di jalan raya. Sistem ini menggabungkan sensor dengan mikrokontroler sehingga dapat mendeteksi anomali jalan raya dan melakukan pemetaan lokasi jalan yang rusak. Obstac Map juga didukung oleh mobile application dan kamera yang dapat digunakan oleh pengguna selama berkendara untuk memperoleh informasi terkait jalan yang dilaluinya dalam bentuk koordinat dan gambar. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, Obstac Map bekerja secara baik dengan ketepatan data yang diperoleh mencapai 90%. Obstac Map mampu menampilkan titik lokasi jalan rusak dengan kelas data yang menyesuaikan tingkat kerusakan jalan. Sehingga Obstac Map berhasil melewati pengujian yang ditentukan, menunjukkan kinerja yang optimal dan memenuhi kebutuhan ekspektasi para pengguna. Namun terdapat kendala pada performa pemetaan lokasi karena terkadang mendeteksi lokasi bangunan terdekat. Kata kunci: Internet of Things, Mobile Application, Obstac Map, Pemetaan Kerusakan Jalan, User Experience.