Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PERKUATAN TANAH DENGAN METODE SOIL NAILING PADA TANAH LERENG Imam Prabowo; Bambang Jatmika; Paikun
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi tanah di area limestone conveyor PT. Semen Jawa (area dumpweed) cenderung tidak stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan tanah, sehingga mengakibatkan kegagalan struktur bawah conveyor. Akibat dari rusaknya struktur conveyor tersebut, berdampak pada berhentinya proses produksi PT. Semen Jawa. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk struktur conveyor yang terletak di area tanah dengan kemiringan lereng yang landai. Dalam kasus stabilisasi atau konstruksi untuk pekerjaan tanah dengan kemiringan yang landai, perlu adanya konstruksi tertentu. Perbaikan stabilitas lereng, diharap dapat menjadi solusi untuk mengurangi resiko terjadinya kelongsoran yang mungkin terjadi (Sinarta 2017 dan Vitriana 2012). Permasalahan yang timbul dalam pemilihan metode penanganan kasus ini adalah mengenai ketepatan metode, biaya konstruksi, efektivitas dan durasi pekerjaan. Salah satu metode untuk perkuatan lereng yang dapat diterapkan adalah soil nailing. Metode ini sudah banyak digunakan pada beberapa kasus perbaikan stabilitas lereng. Soil Nailing adalah metode yang efektif dan ekonomis dalam perkuatan tanah lereng untuk mendukung berbagai kegiatan proyek (Fogler 1999, Chopey 199, Brownell et al. 1959). Sebagai contoh dalam kegiatan excavation, perataan tanah tebing, perkuatan jembatan dan banyak digunakan dalam pembangunan Jalan Raya sebagai alternatif untuk menahan longsoran tanah tebing. Jadi untuk menghindari longsoran yang kemungkinan terjadi yang dapat menghambat proses produksi pabrik, maka berdasarkan pertimbangan konsultan metode yang paling tepat dilakukan untuk perbaikan lereng di area limestone conveyor PT. Semen Jawa (area dumpweed) adalah metode soil nailing, dikarenakan kondisi tanah yang landai dan berdekatan dengan struktur conveyor, serta pertimbangan efektivitas dan durasi pekerjaan.
Pengaruh kemoterapi neoadjuvant terhadap LMP1 dan rasio CD4+/CD8+ pada karsinoma nasofaring tak-berdiferensiasi Sunardo Budi Santoso; Muhardjo M; Made Setiamika; Imam Prabowo; Dyah Ratna Budiani
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 42, No 2 (2012): Volume 42, No. 2 July - December 2012
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.568 KB) | DOI: 10.32637/orli.v42i2.30

Abstract

Background: Epstein-Barr virus (EBV) infection in undifferentiated type nasopharyngealcarcinoma (NPC) will express antigenic proteins such as LMP1 and triggering a cascade ofimmunocompetent cells (CD4+ and CD8+). The ratio of CD4+/CD8 illustrates the potential eliminationof intracellular pathogens and tumor cells. Neoadjuvant chemotherapy will suppress the growth of tumorcells and immune system cells   that leads to cellular immune decline. Objective: To know the influence ofneoadjuvant chemotherapy on the expression of LMP1, the immune system and the relationship betweenthe expression of LMP1 with the ratio of CD4+/CD8++. Method: The design was one group before andafter intervention, with 10 samples of undifferentiated NPC, biopsied before and after neoadjuvant chemotherapy, and got immunohistochemical examination. We used mouse antihuman LMP1, mouse monoclonal antihuman CD4+ and antihuman CD8 antibodies. Data were analyzed with the WilcoxonSigned Ranks test, and Spearman’s Linear Regression. Result: After neoadjuvant chemotherapy, we + found statistically significant decline in LMP1 expression (p = 0.007), CD4+ (p = 0.041) and CD8   (p= 0.005). The ratio of CD4+/CD8 increase was not statistically significant (p = 0.646). The relationshipbetween the expression of LMP1 with the ratio of CD4++/CD8was very weak (r = 0.17) and no statisticallysignificant (p = 0.646). Conclusion: Neoadjuvant chemotherapy in undifferentiated type NPC causes adecrease in the expression of LMP1 and immunological status (CD4 + +, CD8 ) and increase in the ratioof CD4+/CD8+. The relationship between the expression of LMP1 with the ratio of CD4+ was veryweak and not significant. Keywords: nasopharyngeal carcinoma, expression of LMP1, CD4+, CD8++/CD8, ratio of CD4,neoadjuvant chemotherapy.+++/CD8+  Abstrak :  Latar belakang: Infeksi Epstein-Barr virus (EBV) pada karsinoma nasofaring (KNF) jenis takberdiferensiasiakanmengekspresikan protein antigen antara lain LMP1 dan memicu hadirnyasel-selimunokompeten(CD4+ dan CD8+). Rasio CD4+/CD8 menggambarkan potensi eliminasi patogen intraseldan sel tumor. Kemoterapi neoadjuvant akan menghambat pertumbuhan sel tumor dan juga menghambatpembentukan sel-sel sistem imun tubuh sehingga berefek pada penurunan imunitas seluler. Tujuan:Mengetahui pengaruh kemoterapi neoadjuvant terhadap ekspresi LMP1, sistem imun dan hubunganantara ekspresi LMP1 dengan rasio CD4+/ CD8++. Metode: Desain penelitian one group before and afterintervention, menggunakan 10 sampel biopsi KNF tak-berdiferensiasi, sebelum dan sesudah kemoterapineoadjuvant dilakukan pemeriksaan imunohistokimia. Antibodi yang digunakan ialah antibodi mouseantihuman LMP1, monoclonal mouse antihuman CD4+ dan antihuman CD8. Data penelitian dianalisisdengan Wilcoxon Signed Ranks test, Regresi Linier dan Spearman’s dengan program statistik SPSS forWindows. Hasil: Setelah kemoterapi neoadjuvant terjadi penurunan signifikan secara statistik baikekspresi LMP1 (p=0,007); CD4+ (p=0,041), maupun CD8+ (p=0,005). Rasio CD4++/CD8 meningkat tidaksignifikan secara statistik (p=0,646).   Hubungan antara ekspresi LMP1 dengan rasio CD4 sangatlemah (r = 0,17) dan tidak signifikan secara statistik (p=0,646). Kesimpulan: Kemoterapi neoadjuvantpada KNF jenis tak-berdiferensiasi menyebabkan penurunan ekspresi LMP1 dan status imunologi(CD4+,CD8+) serta peningkatan rasio CD4+/CD8++++/CD8/CD8. Hubungan antara ekspresi LMP1 dengan rasio CD4/CD8 sangat lemah dan tidak signifikan. Kata kunci: karsinoma nasofaring, ekspresi LMP1, CD4++, CD8+, rasio CD4, kemoterapineoadjuvant.
Edukasi pembuatan dan penggunaan jamu yang aman, bermutu, dan bermanfaat untuk pencegahan penyakit kronis kepada masyarakat di Kelurahan Panggang Kepulauan Seribu Syarifah, Andiri Niza; Primayanti Nurul Ilmi; Ade Abiyyatun Mahdiyyah; Rika Revina; Imam Prabowo
Segara : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Vol. 2 No. 1 (2024): SEGARA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (In Press)
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/segara.v2i1.7242

Abstract

Pulau Panggang merupakan salah satu pulau yang terdapat pada Kepulauan Seribu yang terletak di utara provinsi DKI Jakarta. Salah satu masalah yang terdapat dalam masyarakat Pulau Panggang adalah penyakit kronis. Hal ini sesuai dengan laporan RISKESDAS 2018 bahwa profesi nelayan dilaporkan 13,83% memiliki hiperkolesterolemia. Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita masyarakat adalah Hiperkolesterolemia. Masyarakat juga rajin memanfaatkan sumber alam yang ada di Pulau Panggang sebagai jamu untuk mengobati berbagai keluhan masyarakat. Namun, pengolahan jamu yang salah dapat menyebabkan efek samping dan memperparah penyakit. Oleh karena itu, tim bersama mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Farmasi UPN Veteran Jakarta akan melakukan edukasi pengolahan jamu yang baik dan benar pada masyarakat Pulau Panggang, Kepulauan Seribu dalam rangkaian kegiatan HIMAFAR BERBAGI. Salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan edukasi pembuatan dan penggunaan jamu yang aman, bermutu dan bermanfaat untuk pencegahan penyakit kronis kepada masyarakat di Kelurahan Panggang Kepulauan Seribu. Kegiatan edukasi dilakukan diakhir pekan sehinga jumlah masyarakat yang mengikuti kegiatan dapat optimal. Kegiatan diawali dengan pretest dengan pendampingan mahasiswa HIMAFAR terutama bagi masyarakat Pulau Panggang yang kurang dapat membaca. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dan tanya jawab tentang pengolahan jamu yang baik dan benar. Di akhir sesi masyarakat kembali mengisi posttest dengan didampingi mahasiswa HIMAFAR untuk mengevaluasi apakah informasi yang diberikan dapat dipahami oleh masyarakat.
Literasi dan Edukasi Bahaya Hiperkolesterolemia untuk Pencegahan Penyakit Kronis pada Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Ilmi, Primayanti Nurul; Andiri Niza Syarifa; Ade Abiyyatun Mahdiyyah; Imam Prabowo
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i01.2653

Abstract

Penyakit kronis merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi urgensi di Indonesia. Penyakit kronis sangat erat kaitannya dengan pola hidup dan pola konsumsi makanan, khususnya pada makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi dan juga tingginya tekanan darah menjadi faktor risiko utama dalam berbagai penyakit kronis. Salah satu masalah kesehatan di Pulau Panggang adalah tinggi-nya jumlah masyarakat yang memiliki hipertensi, dan memiliki keterbatasan dalam menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah melaksanakan medical check-up, dan pemberian edukasi terhadap bahaya hiperkolesterolemia. Pencegahan penyakit kronis dapat dimulai dari paparan literasi dan edukasi bahaya hiperkolesterolemia. Terdapat ± 56 masyarakat bergabung dalam kegiatan medical check up. Teridentifikasi hampir 51% mengidap hipertensi. Sekitar 47.3%, masyarakat memiliki kadar kolesterol agak tinggi dan sekitar 32.7% memiliki kadar kolesterol berbahaya. Dalam rangka mengukur keberhasilan edukasi bahaya hiperkolesterolemia ini peserta diberikan pre-test dan post-test kepada masyarakat di Pulau Panggang. Uji komparatif t-berpasangan memiliki nilai sig. 0,019 < 0,05 yang bermakna bahwa kegiatan literasi dan edukasi yang dilaksanakan berarti bermakna bagi masyarakat Pulau Panggang. Diharapkan melalui pemberian edukasi ini, masyarakat bisa lebih paham menyadari dan mengaplikasikan dalam rangka menurunkan risiko bahaya penyakit kronis. Kata kunci: Literasi, Edukasi, Hiperkolesterolemia, Pulau Panggang