Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PREVALENCE OF POTENTIAL DRUG-DRUG INTERACTIONS AMONG PROLANIS TYPE 2 DIABETES PATIENT WITH HYPERTENTION IN PRIMARY HEALTH CARE: CROSS SECTIONAL STUDY Primayanti Nurul Ilmi; Hilda Fauziah; Annisa Farida Muti
Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 2 (2022): Vol.1 No.2 DECEMBER (2022)
Publisher : Pharmacy Program, Faculty of Medicine, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jrpps.v1i2.6260

Abstract

Potential drug–drug interactions (pDDIs) are important factors resulting in adverse drug reactions or therapeutic failure. Therefore, pDDIs need to be identified to prevent the related risk and improve drug safety. The objective of this study was to assess the prevalence of pDDIs among Prolanis type 2 diabetes patients with hypertension. Additionally, this study aims to categorize and rate the identified pDDIs according to mechanism, severity and level of significance. This cross-sectional study was conducted at Kramat Jati District primary health care. Patient medical records from January to June 2018, were analysed using Drug Interaction Facts and Stockley’s Drug Interaction for pDDIs with a total 138 patients identified. pDDIs were detected in 35 patients (25.4%), with a total 57 interactions. They were clinically relevant with major (42.1%) in severity and refer to level one of significance (42.1%). The interaction type was unknown (64.9%), pharmacodynamic (64.9%) and pharmacokinetic (12.2%) respectively. The most common interaction was amlodipine-simvastatin in 19 cases (33.3%). Prolanis type 2 diabetes patients with hypertension were at risk to pDDIs, particularly to major pDDIs. Screening of prescriptions and medical records for pDDIs also monitoring of pharmacotherapy in terms of response and associated adverse drug events will contribute to patient safety.
Edukasi pembuatan dan penggunaan jamu yang aman, bermutu, dan bermanfaat untuk pencegahan penyakit kronis kepada masyarakat di Kelurahan Panggang Kepulauan Seribu Syarifah, Andiri Niza; Primayanti Nurul Ilmi; Ade Abiyyatun Mahdiyyah; Rika Revina; Imam Prabowo
Segara : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Vol. 2 No. 1 (2024): SEGARA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (In Press)
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/segara.v2i1.7242

Abstract

Pulau Panggang merupakan salah satu pulau yang terdapat pada Kepulauan Seribu yang terletak di utara provinsi DKI Jakarta. Salah satu masalah yang terdapat dalam masyarakat Pulau Panggang adalah penyakit kronis. Hal ini sesuai dengan laporan RISKESDAS 2018 bahwa profesi nelayan dilaporkan 13,83% memiliki hiperkolesterolemia. Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita masyarakat adalah Hiperkolesterolemia. Masyarakat juga rajin memanfaatkan sumber alam yang ada di Pulau Panggang sebagai jamu untuk mengobati berbagai keluhan masyarakat. Namun, pengolahan jamu yang salah dapat menyebabkan efek samping dan memperparah penyakit. Oleh karena itu, tim bersama mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Farmasi UPN Veteran Jakarta akan melakukan edukasi pengolahan jamu yang baik dan benar pada masyarakat Pulau Panggang, Kepulauan Seribu dalam rangkaian kegiatan HIMAFAR BERBAGI. Salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan edukasi pembuatan dan penggunaan jamu yang aman, bermutu dan bermanfaat untuk pencegahan penyakit kronis kepada masyarakat di Kelurahan Panggang Kepulauan Seribu. Kegiatan edukasi dilakukan diakhir pekan sehinga jumlah masyarakat yang mengikuti kegiatan dapat optimal. Kegiatan diawali dengan pretest dengan pendampingan mahasiswa HIMAFAR terutama bagi masyarakat Pulau Panggang yang kurang dapat membaca. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dan tanya jawab tentang pengolahan jamu yang baik dan benar. Di akhir sesi masyarakat kembali mengisi posttest dengan didampingi mahasiswa HIMAFAR untuk mengevaluasi apakah informasi yang diberikan dapat dipahami oleh masyarakat.
PRESCRIPTION’S COMPLIANCE OVERVIEW IN ADMINISTRATIVE, PHARMACEUTICAL, AND CLINICAL ASPECTS AT PHARMACY DEPOT IN CLINIC X IN DEPOK CITY Wibowo, Putri Larasati; Ilmi, Primayanti Nurul; Harfiani, Erna; Pradana, Dhigna Luthfiyani Citra
Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Vol 3 No 1 (2024): Vol.3 No.1 JUNI (2024)
Publisher : Pharmacy Program, Faculty of Medicine, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jrpps.v3i1.8950

Abstract

Medication error is any incident that occurs during the treatment process that can jeopardize a patient's life, result in inappropriate healthcare services, and fundamentally can be prevented at various stages of treatment The National Patient Safety Map report states that medication administration errors rank first (24.8%) among the top 10 reported incidents of medication errors.Bottom of Form Top of FormBottom of Form The main duty of a pharmacist is to prevent errors in the use of medication or medication errors. Prevention includes steps such as reviewing prescriptions. The standards used are regulated by Minister of Health Regulation Number 73 of 2016, where prescription review activities include administrative review, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. The purpose of this study is to determine the completeness of prescriptions in terms of administrative, pharmaceutical, and clinical aspects at Pharmacy X. The method used in this research is descriptive with a retrospective approach. There were 255 patient prescription data that met the study criteria. The compliance of prescriptions at Pharmacy X is still not fulfilled in terms of patient weight (0%), doctor's telephone number (0%), dosage form (16.1%), and drug strength (40%). However, the potential for drug interactions in prescriptions at Pharmacy X is quite good, with 23 out of 255 prescriptions (9%) indicating potential interactions.
Pengembangan Metode Edukasi dan Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi di Kecamatan Gunung Sindur Marchia, Delphia Hermada; Maria, Ima; Ilmi, Primayanti Nurul; Rahmi, Eldiza Puji
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 6, No 1 (2025): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v6i1.25417

Abstract

Hipertensi di Indonesia sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Prevalensi hipertensi di Kabupaten Bogor Tahun 2019, terhadap jumlah penduduk usia ≥ 15 tahun yaitu sebesar 1.313.562 kasus. Terapi hipertensi merupakan terapi yang harus dilakukan seumur hidup, namun berdasarkan Laporan Riskesdas tahun 2018 mendapatkan hasil bahwa kepatuhan dalam minum obat pada pasien hipertensi tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap tingkat kepatuhan minum obat hipertensi di Puskesmas Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan satu grup pre-post test. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian edukasi terhadap pasien hipertensi dan variabel dependennya adalah kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi setelah hari ke-21 pemberian edukasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian edukasi terhadap tingkat kepatuhan minum obat (p < 0,0001) dan penurunan terhadap tekanan darah sistol responden (p < 0,0001) serta diastol (p < 0,003). Pemberian edukasi dapat memengaruhi tingkat kepatuhan minum obat serta tekanan darah pasien hipertensi secara signifikan.
Literasi dan Edukasi Bahaya Hiperkolesterolemia untuk Pencegahan Penyakit Kronis pada Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Ilmi, Primayanti Nurul; Andiri Niza Syarifa; Ade Abiyyatun Mahdiyyah; Imam Prabowo
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i01.2653

Abstract

Penyakit kronis merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi urgensi di Indonesia. Penyakit kronis sangat erat kaitannya dengan pola hidup dan pola konsumsi makanan, khususnya pada makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi dan juga tingginya tekanan darah menjadi faktor risiko utama dalam berbagai penyakit kronis. Salah satu masalah kesehatan di Pulau Panggang adalah tinggi-nya jumlah masyarakat yang memiliki hipertensi, dan memiliki keterbatasan dalam menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah melaksanakan medical check-up, dan pemberian edukasi terhadap bahaya hiperkolesterolemia. Pencegahan penyakit kronis dapat dimulai dari paparan literasi dan edukasi bahaya hiperkolesterolemia. Terdapat ± 56 masyarakat bergabung dalam kegiatan medical check up. Teridentifikasi hampir 51% mengidap hipertensi. Sekitar 47.3%, masyarakat memiliki kadar kolesterol agak tinggi dan sekitar 32.7% memiliki kadar kolesterol berbahaya. Dalam rangka mengukur keberhasilan edukasi bahaya hiperkolesterolemia ini peserta diberikan pre-test dan post-test kepada masyarakat di Pulau Panggang. Uji komparatif t-berpasangan memiliki nilai sig. 0,019 < 0,05 yang bermakna bahwa kegiatan literasi dan edukasi yang dilaksanakan berarti bermakna bagi masyarakat Pulau Panggang. Diharapkan melalui pemberian edukasi ini, masyarakat bisa lebih paham menyadari dan mengaplikasikan dalam rangka menurunkan risiko bahaya penyakit kronis. Kata kunci: Literasi, Edukasi, Hiperkolesterolemia, Pulau Panggang
Pemberdayaan Gen Alpha melalui Peningkatan Pengetahuan tentang Kosmetik dan Self-Made Kosmetik dari Bahan Alam Ilmi, Primayanti Nurul; Farkhani, Aulia; Syarifah, Andiri Niza
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i02.3535

Abstract

Prevalensi penggunaan kosmetik di Indonesia meningkat drastis. Berdasarkan data dari BPOM pada tahun 2023 terdapat 181 item sebanyak 1,2 juta lembar kosmetik yang mengandung bahan berbahaya/terlarang. Tingginya risiko generasi alpha terpapar penggunaan kosmetik berbahaya sejalan dengan karakteristik generasi yang mengutamakan penampilan guna meningkatkan kepercayaan diri. Kejadian ini berkaitan erat dengan bidang pharmacovigilance. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan (2) Meningkatkan kesehatan dengan kegiatan penggunaan kosmetik yang bertanggung jawab. Metode yang pada pengabdian ini menggunakan seminar dan workshop bertemakan kosmetik dan kosmetik alami. Hasil pengabdian menunjukan bahwa 91% siswa sangat setuju bahwa seminar dan workshop bermanfaat. Sebesar 78,57% sangat setuju bahwa keterampilan identifikasi kosmetik berbahaya merea meningkat, dan sebanyak 83,94% merasa dapat memilih kosmetik yang aman secara mandiri.
Edukasi Pemanfaatan Daun Mangrove (Rhizophora Sp.) Sebagai Tanaman Obat Antikolesterol di Kelurahan Pulau Panggang Kepulauan Seribu Ade Abiyyatun Mahdiyyah; Andiri Niza Syarifah; Primayanti Nurul Ilmi; Rika Revina; Imam Prabowo
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 2 (2025): Februari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total dalam darah melebihi batas normal. Di Indonesia, penyakit ini sering terjadi pada usia 65- 74 tahun yaitu sebanyak 38,2%. Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular. Sehingga diperlukan penanganan yang tepat untuk mengobati penyakit ini. Salah satu masalah Kesehatan di Kelurahan Pulau Panggang Kepulauan Seribu adalah banyaknya Masyarakat yang mengalami hiperkolesterolemia dan hipertensi serta Masyarakat memiliki keterbatasan dalam menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Mayarakat desa juga belum masifnya pengetahuan terkait tanaman obat yang memiliki efek terapi menurunkan kadar kolesterol, seperti daun mangrove yang banyak terdapat di sekitar pulau panggang. Daun Mangrove merupakan salah satu bagian tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Daun mengrove memiliki senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, terpenoid. Sehingga Daun mangrove memiliki manfaat sebagai aktivitas antikolesterol. Tujuan pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada Masyarakat di Pulau Panggang tentang potensi Daun Mangrove (Rhizophora Sp.) Sebagai Tanaman Obat untuk pencegahan dan pengobatan kolesterol. Kegiatan diawali dengan pemberian Pre-test kepada 56 orang masyarakat desa, kemudian dilakukan penyuluhan dan diakhir dengan pemberian Post-test. Kegiatan ini juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Farmasi UPN Veteran Jakarta. Hasil pengabdian Masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah pemberian edukasi pemanfaatan daun mangrove sebagai tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan hiperkolesterolemia. Hasil pemeriksaan kesehatan juga menunjukkan 78,57% warga mengalami hiperkolesterolemia dan 48,21% warga memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini menunjukkan penyakit hiperkolesterolemia dan hipertensi merupakan penyakit tertinggi yang diderita oleh Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang
PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN KECAMATAN CINERE DEPOK DALAM UPAYA MENCEGAH STUNTING DENGAN METODE CARA BELAJAR INSAN AKTIF Pradana, Dhigna Luthfiyani Citra; Sartika, Luthfiah Dewi; Rahmi, Eldiza Puji; Muti, Annisa Farida; Syarifah, Andiri Niza; Ilmi, Primayanti Nurul
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 4 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i4.28336

Abstract

Malnutrition in children who are stunted occurs from the baby in the womb to after birth or commonly called the First 1,000 Days of Life (HPK). Stunting prevention is more effective than stunting treatment. Therefore, the purpose of this community service is to assist health cadres of Cinere sub-district in preventing stunting. The method used in this community service is education on how to learn active people and participants are given pre-test and post-test. The activeness of community service participants is expected to make it easier to understand stunting prevention education by seeing and discussing vitamins and minerals needed in stunting prevention. The results of community service were followed by 113 people divided into 4 villages in Cinere District, Depok City. Most of the participants were mothers so that information and implementation of stunting prevention could be seen immediately. There was a significant difference of 0.000 between pretest and posttest values analyzed using the Wilcoxon test on SPSS. The results of the pre-test and post-test assessments, attitudes and understanding of health cadres in Cinere sub-district increased by an average of around 87, so it can be assumed that the participants had understood the educational material for stunting prevention in Cinere sub-district, Depok city. Kekurangan gizi pada anak yang mengalami stunting terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga setelah lahir atau biasa disebut 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pencegahan stunting lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting. Oleh karena itu tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendampingi kader Kesehatan kecamatan cinere dalam mencegah kejadian stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu edukasi cara belajar insan aktif serta para peserta diberikan pre-test dan post-test. Keaktifan para peserta pengabdian masyarakat diharapkan dapat memudahkan untuk memahami edukasi pencegahan stunting dengan melihat serta mendiskusikan vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam pencegahan stunting. Hasil pengabdian masyarakat diikuti 113 orang yang terbagi menjadi 4 kelurahan di Kecamatan Cinere Kota Depok. Sebagian besar peserta adalah seorang ibu sehingga informasi dan penerapan pencegahan stunting langsung dapat dilihat hasilnya. Terdapat perbedaan yang signifikan 0,000 antara nilai pretest dan posttest yang dianalisis menggunakan uji Wilcoxon pada SPSS. Hasil penilaian pre-test dan post-test sikap dan pemahaman kader kesehatan di Kecamatan Cinere meningkat rata-rata sekitar 88 sehingga dapat diasumsikan bahwa para peserta telah paham materi edukasi pencegahan stunting di kecamatan cinere kota depok.