Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENYIMPANAN BIOGAS DENGAN METODEPENGKOMPRESIAN DAN PENDINGINAN PADA TABUNG GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI GAS LPG Fadli, Dian; Irsyad, Muhammad; Susila, M.Dyan
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin FEMA Vol. 1 No. 4 (2013)
Publisher : FT UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The potential of biogas from cattle dung in Lampung province is big enough that 227 792 kg / day based on the number of cattle and buffalo tails as much as 742.8. During this shelter biogas only placed in plain tubes which are then piped into the pipeline for use as lighting and gas stove. This study intends to outline the principles of storage technology in LPG cylinder biogas, biogas and testing by cooling and compressing. Based on the results of testing at constant pressure 6 bar with the lowest temperature variation 7 ° C the amount of mass is 36.4 grams stored while based on calculations using the ideal gas law mass quantities stored at a temperature of 7 ° C is 36.7 grams. And the highest temperature of 10 ° C the amount of stored mass of 34 grams, while based on the calculation of the amount of mass stored at a temperature of 10 ° C for 36 grams. This is an effective way to increase the density of the biogas. And a beginning reference for researchers who want to conduct research on biogas biogas ÙÎ÷Sõanging to a liquid phase. Keywords: Biogas, storage systems, compressing and cooling, Ideal Gas
PENGARUH VARIASI JENIS AIR DAN TEMPERATUR AKTIVASI DALAM CAMPURAN FLY ASH BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH Akbar, Bagus Rachmad; Wardono, Herry; Susila, M.Dyan
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin FEMA Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : FT UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utama, menyebabkan cadangan bahan bakar fosil semakin menipis. Dengan kondisi seperti ini pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar dan berencana menerapkan pembatasan pemakaian bahan bakar pada kendaraan bermotor. Fly ash batu bara dapat dimanfaatkan untuk menagtasi hal di atas. Pengujian fly ash ini dilakukan dengan beberapa variasi yaitu pengujian konsumsi bahan bakar, akselerasi, dan emisi gas buang. Konsumsi bahan bakar dilakukan dengan road test (pada kecepatan rata-rata 50 km/jam menempuh jarak 5 km) dan stasioner (pada putaran mesin 8500). Pengujian akselerasi dilakukan pada0-120 km/jam, serta pengujian emisi gas buang pada putaran 1500 dan 8500 rpm. Pelet fly ash yang dibentuk menjadi pelet berdiameter 10 mm dan tebal 3 mm dengan beragam variasi air(air mineral, aquadesh, dan air sumur bor), juga variasi temperatur dan waktu aktivasi fisik (2000 C, 1500 C selama 1 jam dan 2000 C, 1500 C  selama 2 jam).Pelet fly ashtersebut dikemas dalam suatu frame dan diletakkan di dalam saringan udara kendaraan uji sepeda motor yamaha vixion 150 cc. Sehingga sebelum udara masuk ke dalam ruang pembakaran, udara terlebih dahulu terhambat dengan pellet fly ash.Dalam penelitian ini, terbukti pelet fly ash mampu menghemat konsumsi bahan bakar hingga 28,8% pada  road test, dan sebesar 25,5% pada pengujian stasioner. Akselerasi meningkat sebesar 7,3%.Disamping itu, filter pelet fly ashbatubara mampu mengurangi kadar CO hingga sebesar 26,7% pada putaran 1500 rpm dan 45,5% pada putaran 8500 rpm, mengurangi kadar HC hingga sebesar 34,8% pada putaran 1500 rpm dan 30,4% pada putaran 8500 rpm. Kata kunci : Prestasi motor bensin 4 langkah, fly ash batubara, adsorben pelet fly ash.
STUDI KOMPARASI DARI ZAT ADITIF SINTETIK DENGAN ZAT ADITIF ALAMI TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN GENSET MOTOR BENSIN 4-LANGKAH Maindra, .; Harmen, .; Susila, M.Dyan
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin FEMA Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : FT UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik yang terus meningkat dan belum diiringi dengan peningkatan pasokan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) sehingga sering terjadi pemadaman listrik. Masyarakat yang menggunakan listrik dari PLN mencari alternatif lain dengan menggunakan genset sebagai sumber pembangkit listrik sementara. Pada umumnya penggunaan genset digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, kantor dan toko-toko. Mesin genset umumnya menggunakan bahan bakar bensin. Dengan kenaikan harga bahan bakar minyak saat ini, biaya operasional genset menjadi meningkat. Untuk mengatasi hal ini sekarang sudah tersedia jenis zat aditif sintetik dan zat aditif alami. Dengan penambahan zat aditif  pada bahan bakar (bensin) dapat meningkatkan angka oktan dan kualitas dari bahan bakar sehingga didapatkan pembakaran yang sempurna. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemakaian zat aditif sintetik dengan zat aditif alami  terhadap pemakaian bahan bakar dan emisi gas buang pada genset. Untuk itu dilakukanlah serangkaian pengujian, pada pengujian ini menggunakan mesin genset CAMARO 4-langkah berbahan bakar bensin. Variasi pada pengujian  ini meliputi pengujian konsumsi bahan bakar tanpa zat aditif, dengan zat aditif sintetik dan  dengan zat aditif alami untuk tanpa beban dan dengan beban 700 watt. Variasi waktu yang digunakan dalam penelitian yaitu selama 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Zat aditif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis zat aditif sintetik dengan perbandingan 1 (satu) pil/tablet untuk 4 liter bensin premium (1:4) dan untuk jenis zat aditif alami dengan perbandingan 1 (satu) pil/tablet untuk 30 liter bensin premium (1:30). Pada pengujian emisi gas buang bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar gas CO, HC dan CO  yang dihasilkan mesin genset.Dari penelitian ini, didapat penurunan konsumsi bahan bakar terbaik yaitu pada kondisi tanpa beban dengan zat aditif sintetik sebesar 15,66 % dan pada beban 700 watt sebesar 16,99 %. Tegangan listrik yang dihasilkan mesin genset sebesar 181,106 volt dan nyala lampu yang dihasilkan tidak seterang dengan nyala lampu dari PLN yang tegangan listriknya sebesar 220 volt. Untuk penurunan kadar gas CO terbaik yaitu dengan menggunakan zat aditif alami pada kondisi tanpa beban sebesar 5,35 % dan pada beban 700 watt sebesar 9,06 %, untuk penurunan kadar gas HC terbaik yaitu dengan menggunakan zat aditif sintetik pada kondisi tanpa beban sebesar 344 ppm dan pada beban 700 watt sebesar 585 ppm, untuk peningkatan kadar gas CO  terbaik yaitu dengan menggunakan zat aditif alami pada kondisi dengan beban 700 watt sebesar 6,3 %. Untuk prestasi terbaik pada penggunaan zat aditif sintetik pada kondisi tanpa beban sebesar 15,66 % dan pada beban 700 watt sebesar 16,99 %. Untuk perbandingan biaya bahan bakar lebih murah menggunakan zat aditif sintetik untuk 1 (satu) liter bahan bakar pada kondisi tanpa beban biaya yang dihabiskan sebesar Rp. 6.645,- dan mesin genset dapat beroperasi  selama 2,9 jam, untuk 1 (satu) liter bahan bakar pada kondisi dengan beban 700 watt biaya yang dihabiskan sebesar Rp. 6.645,- dan mesin genset dapat beroperasi selama 1,3 jam. Kata Kunci : Mesin genset, zat aditif sintetik, zat aditif alami, konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, biaya bahan bakar.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PANJANG CHORD SUDU TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN HELIK UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Rapa'i, Ahmad; Sinaga, Jorfri B; Susila, M.Dyan
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin FEMA Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : FT UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

All this time microhydro power plants (MHP) created a resource use of  water flow has high fall of water (head) while for areas that have stream of river but do not have high fall of water (head) still a lot of untapped but has potential hydrokinetic be able rotating turbine. This is what lies behind the research conducted to determine the effect of chord length on the performance of the helical turbine which is expected to come helical turbine performance as the optimum use of the potential hydrokinetic. Helical turbine tested had dimensions of 1.2 m high and 1 m in diameter, blade profile NACA 0030, chord length 15 cm, 20 cm and 25 cm with number of blades 3 pieces. Tests performed on the irrigation canals that open to varying water velocity of 0.52 m/s, 0.68 m/s and 0.8 m/s. From the test results obtained helical turbine performance as follows. The largest torque obtained in water velocity of 0.52 m/s, 0.68 m/s and 0.8 m/s is 3.89 Nm, 27.09 Nm and 39.38 Nm is the chord length of the turbine with 25cm and the smallest torque on the chord length of 15 cm of 2.31 Nm. Power largest turbine in the water velocity of 0.52 m/s, 0.68 m/s and 0.8 m/s is 7.12 Watt, 60.41Watt and 103.96 Watt, turbine that is on the chord length of 25 cm and the smallest turbine power chord length of 15 cm by 3.58 watts. Largest turbine efficiency at water velocity of 0.52 m/s, 0.68 m/s and 0.8 m/s is 8.44%, 32.02% and 33.84% in the turbine with a chord length of 25 cm and efficiency the smallest turbines on the chord length of 15 cm of 1,17%. Keywords : microhydro, water turbine, helical turbine, chord length, helical turbine performance