Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pemberdayaan Keluarga dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Payangan, Gianyar Anny Eka Pratiwi; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 8 NOMOR 2 JULI 2024 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v8i2.14507

Abstract

Pemberantasan sarang nyamuk di Desa Payangan ditemukan minimya kesadaran keluarga dampingan dalam melakukan PHBS untuk mencegah terjadinya kasus DBD. Metode yang dilakukan dalam kegiatan adalah penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dengan topik pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan rumah dan edukasi PHBS. Sasaran kegiatan adalah 11 keluarga dampingan mahasiswa dalam blok Community Oriented Medical Education. Monitoring dan evaluasi dilakukan selama 1 bulan untuk memantau peningkatan pengetahuan dan sikap keluarga dampingan. Promosi kesehatan dilakukan melalui edukasi tentang pencegahan demam berdarah dengue serta perilaku cuci tangan yang dipraktekkan secara langsung oleh keluarga. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan keluarga upaya pencegahan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M dan edukasi PHBS cuci tangan pakai sabun. Kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan ini dilakukan pada 11 keluarga dengan memberikan pengetahuan tentang pencegahan perkembangbiakan nyamuk dbd, dan metode pemberantasan jentik nyamuk di rumah tangga. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melaksanakan monitoring jentik nyamuk di wilayah Kecamatan Payangan. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman keluarga dalam melakukan pemberantasan jentik nyamuk, peningkatan pemahaman keluarga tentang PHBS, serta monitoring jentik telah dilakukan secara berkala minimal satu minggu sekali.
Budaya Keselamatan Pasien terhadap Kompetensi Keselamatan Pasien pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Payangan Made Indra Wijaya; Anny Eka Pratiwi; Luh Gede Pradnyawati; Komang Triyani Kartinawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita; Anak Agung Sagung Mirah Prabandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i01.2351

Abstract

Keselamatan pasien telah menjadi prioritas dalam sistem perawatan kesehatan di seluruh negara selama dua dekade terakhir. Berbagai inisiatif dan program, termasuk survei budaya keselamatan pasien, strategi tim, akreditasi rumah sakit dan program sertifikasi, telah dikembangkan dan diimplementasikan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien dengan kompetensi keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Payangan. Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner elektronik Google Form dari 125 perawat yang bekerja di RSUD Payangan. Budaya keselamatan pasien diukur menggunakan survei budaya keselamatan pasien yang disusun oleh Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). Kompetensi keselamatan pasien diukur menggunakan kuesioner evaluasi mandiri kompetensi keselamatan pasien. Analisis regresi multiple dilakukan untuk meneliti hubungan antara budaya keselamatan pasien dengan kompetensi keselamatan pasien. Dari 12 dimensi budaya keselamatan pasien, dimensi “serah terima dan transisi” (nilai p = 0,002) dan dimensi “organisasi belajar – peningkatan berkelanjutan” (nilai p = 0,004) berhubungan secara bermakna dengan kompetensi keselamatan pasien secara keseluruhan. Kedua dimensi “serah terima dan transisi” dan dimensi “organisasi belajar – peningkatan berkelanjutan” juga berhubungan secara bermakna dengan masing-masing komponen sikap (secara berturut-turut nilai p = 0,002 dan p = 0,003), keterampilan (secara berturut-turut nilai p = 0,004 dan p = 0,003), dan pengetahuan (secara berturut-turut nilai p = 0,019 dan p = 0,015) secara terpisah.
Budaya Keselamatan Pasien terhadap Kompetensi Keselamatan Pasien pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Payangan Made Indra Wijaya; Anny Eka Pratiwi; Luh Gede Pradnyawati; Komang Triyani Kartinawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita; Anak Agung Sagung Mirah Prabandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i01.2351

Abstract

Keselamatan pasien telah menjadi prioritas dalam sistem perawatan kesehatan di seluruh negara selama dua dekade terakhir. Berbagai inisiatif dan program, termasuk survei budaya keselamatan pasien, strategi tim, akreditasi rumah sakit dan program sertifikasi, telah dikembangkan dan diimplementasikan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien dengan kompetensi keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Payangan. Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner elektronik Google Form dari 125 perawat yang bekerja di RSUD Payangan. Budaya keselamatan pasien diukur menggunakan survei budaya keselamatan pasien yang disusun oleh Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). Kompetensi keselamatan pasien diukur menggunakan kuesioner evaluasi mandiri kompetensi keselamatan pasien. Analisis regresi multiple dilakukan untuk meneliti hubungan antara budaya keselamatan pasien dengan kompetensi keselamatan pasien. Dari 12 dimensi budaya keselamatan pasien, dimensi “serah terima dan transisi” (nilai p = 0,002) dan dimensi “organisasi belajar – peningkatan berkelanjutan” (nilai p = 0,004) berhubungan secara bermakna dengan kompetensi keselamatan pasien secara keseluruhan. Kedua dimensi “serah terima dan transisi” dan dimensi “organisasi belajar – peningkatan berkelanjutan” juga berhubungan secara bermakna dengan masing-masing komponen sikap (secara berturut-turut nilai p = 0,002 dan p = 0,003), keterampilan (secara berturut-turut nilai p = 0,004 dan p = 0,003), dan pengetahuan (secara berturut-turut nilai p = 0,019 dan p = 0,015) secara terpisah.
PEER SUPPORT GROUP DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SKIZOFRENIA Ratna Juwita Dewa Ayu Putu
JURNAL MEDIKA USADA Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Medika Usada
Publisher : STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/medikausada.v5i2.140

Abstract

Peer support group therapy has been emphasis as a comprehensive method for improving the quality of life (QoL) in schizophrenia. WHO recommendation of these rehabilitative care collaborating with curative, promotif and their supporting system to achieve the goal of quality of life on fisic, psychis, social, and environtment. This was a pre-post test study in one group schizophrenia in Rumah Berdaya, Denpasar. This group was intervented with peer support group module for 3 months by the medical doctor. The QoL was assessed with the WHOQOL-BREF and analyzed using compare mean t-test. A total fourty schizophrenia which are fully cooperative completed the modules. Most of them is over 41 years old (57.14%), high educated 70.73%, single (82.93%), living with their core family (92.68%) and 23.44 ± 6.384 years old in onset. The mean scored of QoL was 70.57 (good QoL) ranged betwen 51.75-95.25 before the modules and 75.024 (good QoL) ranged between 47,00-100. This study showed that there was a significant difference of QoL before and after the modules completed (p0.00). This study proved that peer support group intervention in schizophrenia was significantly increased the mean of QoL score.