Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS KAPASITAS PARU DAN ALIRAN UDARA PERNAFASAN MANUSIA YANG MEMPUNYAI KEBIASAAN MEROKOK DAN TIDAK MEROKOK Maria, Gisella; Muninggar, Jodelin; Suci, Made rai
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 2 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.707 KB)

Abstract

Kapasitas paru merupakan kemampuan paru-paru untuk menampung udara. Kemampuan menampung udara ini berbeda-beda untuk setiap individu. Penelitian ini dilakukan menggunakan spirometer Vernier order code SPR-BTA dan logger pro untuk mengukur kapasitas paru laki-laki perokok dan bukan perokok. Kapasitas paru-paru manusia secara normal sangat tergantung dengan kebiasaan hidup, usia, indeks massa tubuh,dan riwayat penyakit pada saluran pernafasan. Penelitian dilakukan pada 4 sampel yang berusia 19-22 tahun dengan 2 sampel mempunyai kebiasaan merokok dan 2 sampel lain tidak merokok. Hasil menunjukkan bahwa untuk 2 sampel bukan perokok pada sampel A dan C sebesar 3,77 L dan 3,02 L. Dari nilai kapasitas paru menunjukkan bahwa pola hidup sampel memiliki kebiasaan berolah raga yang membuat kapasitas paru lebih tinggi. Perokok aktif didapatkan hasil CC dan DD memiliki kapasitas vital paru sebesar 2,24 Ldan 2,69 L. Nilai diatas menunjukkan kapasitas volume yang lebih rendah. Analisis kemudian dilakukan dengan menghitung aliran fluida dari aliran udara pernafasan. Dan didapatkan bahwa grafik aliran udara aliran pernafasan akan bernilai semakin tinggi, jika kapasitas vital paru nya rendah, semakin tinggi nilai alirannya.Kata kunci :Kapasitas paru, aliran udara pernafasan
Studi Awal Pengaruh Pemberian Asam Boron dan Penembakan Neutron terhadap cell fibroblast dan cell lineKanker Payudara Maslebu, Giner; Muninggar, Jodelin; S. Rondonuwu, Ferdy; Trihandaru, Suryasatriya; Widarto, Widarto; Sardjono, Yohannes
Jurnal Fisika FLUX Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v14i2.4191

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang mendapatkan perhatian serius oleh peneliti dan praktisi di bidang kesehatan. Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.Dari berbagai jenis kanker, kasus yang paling banyak terjadi pada kaum perempuan adalah kanker payudara. Teknik pengobatan kanker terus dikembangkan sehingga mampu secara selektif membunuh target sel kanker (cell targeting) dan memberikan efek yang minimal bagi sel sehat di sekitar target. Salah satu teknik pengobatan yang menjanjikan adalah Boron Neutron Captured Teraphy (BNCT). Dalam penelitian ini, sel fibroblast dan sel kanker payudara T47D dipanen pada sumuran setelah diinkubasi selama 16 jam, kemudian diberikan perlakuan  asam boron dengan dosis asam boron berjenjang 100 µM, 200 µM, 400 µM.Penembakan neutron diberikan dengan flux sebesar 1010 neutron/cm2s mengggunakan sumber neutron pada fasilitas reaktor Kartini PSTA-Batan terhadap kultur selselama 30 menit. Pada sel fibroblast tingkat kematian sel berkisar antara 2,5-21,212 % setelah pemberian asam Boron dan meningkat menjadi 24,242-71,424 % setelah penembakan neutron. Pada sel kanker payudara T47D tingkat kematian sel berkisar antara 26,761-48,76 % setelah pemberian asam Boron dan meningkat menjadi 36,585-56,25 % setelah penembakan neutron. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pemberian asam Boron dan penembakan Neutron terhadap tingkat kematian sel.
Estimasi Resiko Radiasi Janin pada Pemeriksaan Radiografi Pelvis Maslebu, Giner; Muninggar, Jodelin; Hapsara, Satriya Ary
Jurnal Fisika FLUX Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v14i1.3579

Abstract

Sinar-X merupakan sumber radiasi pengion yang paling banyak digunakan untuk pemeriksaan diagnostik dalam aplikasi klinik. Radiasi pengion memang memberikan manfaat yang besar dalam pemeriksaan radiodiagnostik, namun paparan radiasi memiliki resiko yang berbahaya sehingga proteksi radiasi terhadap pasien atau pekerja di sekitar daerah smber radiasi perlu diperhatikan, terutama wanita hamil karena berdampak langsung kepada janin. Dalam penelitian digunakan pesawat radiologi planar dengan filter 2 mmAl, solid water phantom dengan ketebalan sebesar 20 cm yang merepresentasikan ketebalan Pelvis, dan Multimeter X-ray untuk pengukuran dosis x-ray pada Focus to Film Distance (FFD) berturut – turut adalah 100 cm, 110 cm, 120 cm, 130 cm, 140 cm dan 150 cm. Pada setiap FFD, digunakan tegangan mulai dari 70  kVp, 73  kVp, 77  kVp, 81  kVp, 85  kVp, 90  kVp hingga 96  kVp pada beban tabung 10 mAs. Penentuan estimasi dosis janin dilakukan dengan menggunakan program Fet.Dose V5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai faktor resiko radiasi terhadap janin sebanding dengan tegangan tabung (kVp) dan berbanding terbalik dengan jarak obyek ke sumber radiasi. Untuk satu kali iradiasi dengan pesawat sinar-x dengan pengaturan yang memungkinkan nilai faktor resiko radiasi tertinggi untuk janin diperoleh pada FFD 100 cm dan tegangan tabung 96 kVp sedangkan nilai faktor resiko radiasi terendah diperoleh saat FFD 150 cm dan tegangan tabung 70 kVp.
Psychosocial Distress in Chronic Disease Patients in Salatiga Muninggar, Jodelin -
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 2 (2021): KEMAS (Article in Press)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v17i2.21541

Abstract

Patients of hypertension (HT), diabetes mellitus (DM) and mixed (DM-HT) have vulnerability to stress due to illness and psychosocial responses. The aim of research was to identify psychosocial distress, components and their relationship to levels of GDP, cystole/diastole and cholesterol on three groups. Quantitative survey research design for 42 people, with purposive sampling at the Manunggal Clinic. Taking psychosocial distress data with a standard questionnaire, while systole/diastole, GDP and cholesterol levels with examination in the laboratory, in April-May 2018. Analysis with Anova and Pearson test, α<0.05. Shows sufferers have low distress, moderate distress and high distress. Average score of emotional component (3.2), chronic disease management difficulties (3.2), difficulties with doctors (3.0) and difficulties with friends/people around (2.6). Anova test showed no significant difference in psychosocial distress scores (p=0,079). The Pearson test showed a weak correlation between psychosocial distress and systole; diastole; GDP and cholesterol. Conclusion: Psychosocial distress of chronic disease sufferers in Salatiga is included in the category of moderate and high distress, with the highest score on the emotional burden component and the difficulty of chronic disease management. There were no significant differences in psychosocial distress scores, blood pressure, blood sugar levels and cholesterol in the three groups. 
Alat Perekam Aktivitas Jantung dengan Mic Kondensor dan PC-Link USB Smart I/O Wasis Pandu Prawira; Jodelin Muninggar; Made Rai Suci Santi
Radiasi : Jurnal Berkala Pendidikan Fisika Vol. 6 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan organ jantung dapat diidentifikasi dari suara jantung yang tidak normal,mulai dari frekuensi, irama ,dan kekuatan denyutannya. Stetoskop biasa tidak dapat mendengarkan suara jantung yang lemah dan tidak terdapat fasilitas penampil dan perekam aktivitas jantung. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat menguatkan suara jantung, menampilkan aktivitas jantung dan menghitung jumlah denyut jantung manusia per menit secara otomatis. Mic kondensor dapat dipakai untuk menangkap sinyal suara jantung. PC link adalah sebuah alat yang dapat mengkomunikan sinyal dari mic kondensor ke PC sehingga informasi yang diperoleh dapat diolah oleh PC dan dapat menghitung jumlah detak jantung per menit.
Investigasi Difusi pada Sistem Urinari untuk Gangguan Fungsi Ginjal Model Empat Kompartemen menggunakan Metode Monte Carlo Jovi Yuzzer Budiman; Jodelin Muninggar; Adita Sutresno
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i1.5063

Abstract

Kidney is a pair of organ in our urinary system that function to filter blood and urine establishment through filtration, reabsorption and secretion process.Formation of urine is done through one of processes, named tubular reabsorption. This process is a process of diffusion, passively and facilitated. The process happens in tubular reabsorption in kidney can be simulated by using Monte Carlo Cell simulation. Making model of 4 compartments consist of blood vessel, 2 kidneys with one kidney experiencing decreased function of kidney and bladder. Two kidney compartments with one of it experiencing decreased function affect the diffusion process that happens in substance reabsorption process in kidney.The purpose of this research is to study the diffusion process which happens in kidney by selecting several fixed variable and indicators which will be inspected by using Monte Carlo Cell simulation. The use of Monte Carlo Cell simulation enable to try any probabilities that occur in diffusion process of filtration, reabsorption and secretion process in kidney. The result of this research shows that the fewer number of molecules, the slower the molecular displacement and also the fewer number of surface molecules, the slower the molecular displacements.
GULA DARAH PUASA DAN JUMLAH SEL BETA TIKUS DIABETES SETELAH PEMBERIAN TEMPE DAUN YAKON Jodelin Muninggar
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 12, No 2 (2017): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v12i2.1756

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik ditandai hiperglikemia dan berpotensi terjadi komplikasi kronis pada organ tubuh. Tujuan penelitian menghitung kadar gula darah puasa (GDP) dan jumlah sel Beta pankreas dengan metoda Immunohystochemistry (IHC) pada tikus Sprague dawley yang diinduksi Streptozotocin setelah pemberian tempe daun Yakon (Smallanthus sonchifolia). Sejumlah 40 tikus jantan Sprague dawley usia 11-12 minggu dibagi menjadi 8 kelompok secara acak. Kelompok normal tidak mendapatkan perlakuan apapun. Kelompok DM (diabetes mellitus) mendapat induksi Streptozotocin, namun tidak mendapat tempe daun Yakon. Setelah induksi Streptozotocin 35 mg/kgbb, kelompok perlakuan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, berturut-turut mendapat tempe mengandung daun Yakon dosis 200 mg (P1), 400 mg (P2), 800 mg (P3), tempe (P4), teh daun Yakon (P5) dan Metformin 500 mg (P6). Perlakuan diberikan 60 hari. Sebelum terminasi, tikus diambil darah untuk pemeriksaan kadar gula darah puasa. Setelah terminasi, pankreas diambil dan dibuat slide preparat metoda IHC serta dihitung jumlah sel Beta pankreasnya. Uji statistik dengan One-Way ANOVA dan uji korelasi Pearson menggunakan SPSS 19 dan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan GDP kelompok perlakuan P2 352 gr/dL terendah dibanding kelompok perlakuan lain. Sedangkan jumlah sel Beta pankreas, kelompok P2 (44) dan P3 (45) tertinggi dibanding kelompok perlakuan lain. Uji One Way ANOVA untuk kadar GDP kelompok normal-DM-P2 menunjukan bermakna (p=0,000). Uji One Way ANOVA untuk jumlah sel beta kelompok normal-DM-P2 menunjukan bermakna (p=0,048). Uji korelasi GDP dengan jumlah sel Beta Pankreas menunjukan kekuatan lemah (p=0,820; r=0,067). Pemberian tempe daun Yakon dosis 400 mg/kb BB mampu menurunkan GDP dan meningkatkan jumlah sel Beta pada tikus diabetes yang diinduksi Streptozotocin. Korelasi kadar GDP dengan jumlah sel Beta pankreas memiliki kekuatan yang lemah.
PROFILE OF LUNGS VOLUME IN THE DIABETES MELITUS AND NON DIABETES MELITUS Litta Marlin Patty; Jodelin Muninggar; Nur Aji Wibowo
EDU SCIENCES JOURNAL Vol 1 No 1 (2020): Edu Sciences Journal
Publisher : Faculty of Teacher Training and Educational Sciences, Pattimura University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.623 KB) | DOI: 10.30598/edusciencesvol1iss1pp25-36

Abstract

International Diabetes Federation states that in 2007 there were 246 million people in the world suffering from diabetes and it is expected to increase to 380 million by 2025. DM can cause susceptibility to infections in the human lung organs due to hyperglycemia. The purpose of this study was to determine the lung volume profile in the form of VT, VCI, VCE and VKP in the DM group and non DM group. This study uses a quantitative descriptive survey design with a sample of 60 people, consisting of 30 people from the DM group and 30 people from the Non DM group. The statistical test used in this study is the Independent statistical sample t-test, the Mann-Whitney test and the Pearson correlation. The results showed: (1) There was a significant difference in the DM of the DM group and the Non DM group with p = 0.021 (p <0.05); (2) There were significant differences in VT, VCI, VCE of the DM group and Non DM group with significant values ​​of VT (p = 0,000 <0.05), VCI (p = 0.003 <0.05) and VCE (p = 0.001 <0.05); (3) There was no significant difference in the VKP of the DM group and the Non DM group with p = 0.805 (p <0.05); (4) Relationship between GD and VT (r = 0.220), GD with VCI (r = 0.308), GD with VCE (r = -0.110), GD with VKP (r = 0.219). So it was concluded that there was a positive relationship between GD and VT, VCI, VKP and also there was a negative relationship between GD and VCE. Suggestion: DM sufferers need to conduct routine checks so that health remains well controlled
Identifikasi Dampak Jenis Olahraga Terhadap Kekuatan Genggaman Tangan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga UKSW) Dewi Intan Purwitasari; Nur Aji Wibowo; Jodelin Muninggar
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v3i1p1-7

Abstract

Identifikasi dampak dari jenis olahraga terhadap kekuatan genggam tangan telah dilakukan melalui pengukuran kekuatan genggam tangan dengan menggunakan hand-dynamometer. Identifikasi ini merupakan salah satu metode yang valid, sederhana, cepat, mudah dilakukan, tidak menimbulkan efek samping, dan dapat menggambarkan kekuatan seluruh tubuh. Kekuatan genggam tangan telah banyak digunakan sebagai parameter fungsionalitas dua puluh tujuh anggota tubuh bagian atas dan kesehatan umum. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan sampel berjumlah 40 mahasiwa Jurusan Pendidikan Olahraga Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Dari hasil pengelompokan sampel didapatkan dua kelompok bidang minat berbeda, tujuh belas mahasiswa memiliki bidang minat dalam olahraga yang banyak menggunakan tangan (basket, voli, badminton, dan tenis meja) dan dua puluh tiga mahasiswa memiliki bidang minat dalam olahraga yang banyak menggunakan kaki (sepak bola, futsal, dan marathon). Uji statistik yang digunakan adalah uji One Way Anova dan Regresi Linier dengan tingkat kebenaran 0,05. Dari uji One Way Anova didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 N dan 0,000 Ns. Angka ini menunjukkan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara jenis olahraga terhadap kekuatan genggam tangan. Dari uji Regresi Linier juga didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 N dan 0,000 Ns yang menunjukkan bahwa terdapat dampak dari jenis olahraga terhadap kekuatan genggam tangan.
Uji Coba Pembentukan Sinogram Menggunakan Sensor Tunggal Verdaus Yogo Saputro; Jodelin Muninggar; Andreas Setiawan
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v4i2p75-80

Abstract

Pada proses tomografi diperlukan sinogram sebagai data pembentuknya. Sinogram dalam hal ini akan memberikan informasi intensitas radiasi pada setiap sudut proyeksi radiasi untuk masing-masing sensor. Hasil dari serapan radiasi yang diterima oleh setiap sudut proyeksi akan dibentuk dengan sinogram dan akan mengasilkan citra gambar untuk hasil akhirnya. Pada penelitian ini diajukan gagasan pembentukan sinogram menggunakan sensor tunggal. Sensor yang digunakan pada penelitian ini hanya mampu menerima paparan sumber radiasi pada satu arah. Pada penelitian ini akan dikembangkan metode pemecahan sensor menggunakan kurva distribusi normal. Hal ini bertujuan supaya sensor dapat menerima radiasi dari berbagai arah sehingga intensitas radiasi pada setiap sudut proyeksi radiasi akan diproyeksikan ke dalam sinogram. Algortima yang digunakan adalah membagi sensor menjadi 8 bagian titik serap radiasi. Pembagian sensor ini mengacu pada kurva distribusi normal, sehingga didapatkan 8 selang nilai sensor yaitu -0,05, -0,1, -0,15, -,2, 0 , 0,2, 0,15, 0,1, dan 0,05 terhadap nilai rata-ratanya. Ujicoba dilakukan dengan melakukan penyinaran awal pada sudut 0o sampai sudut 360o dengan kenaikan sudut sebesar 5o. Langkah berikutnya dilakukan penyinaran selama 60 detik. Data yang diambil adalah nilai yang diterima sensor pada saat detik ke 60. Hasil pengukuran semua sudut selanjutnya digunakan dalam pembentukan sinogram. Keberhasilan pembentukan sinogram dalam ujicoba ini menjadi langkah awal pembentukan tomografi yang lebih efisien pada tahap selanjutnya.