Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUATING THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION PROGRAM IN UNIVERSITY Marzuki Marzuki; Darmiyati Zuchdi; Mami Hajaroh; Nurul Imtihan; Wellyana Wellyana
Jurnal Kependidikan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.267 KB) | DOI: 10.21831/jk.v3i2.25058

Abstract

EVALUASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGIAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program pendidikan karakter di perguruan tinggi, terutama bagi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Penelitian ini melibatkan responden berjumlah 129 mahasiswa UNY yang diambil secara acak. Data dikumpulkan dengan angket dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum implementasi pendidikan karakter sudah berjalan dengan sangat baik dan sudah berhasil sesuai dengan yang direncanakan, meskipun masih ada yang perlu ditingkatkan kualitasnya. Implementasi nilai-nilai karakter bagi mahasiswa yang termuat dalam visi secara umum sudah berhasil dengan sangat baik, meskipun ada beberapa capaian aspek karakter yang kurang baik. Keberhasilan implementasi pendidikan karakter karena dukungan sarana dan prasarana yang ada. Namun demikian, masih ada beberapa hambatan dalam implementasi pendidikan karakter di antaranya banyaknya jumlah mahasiswa dari berbagai latar belakang yang berbeda, belum adanya komitmen yang sama tentang pendidikan karakter dari warga dan belum adanya peraturan yang tegas serta dana khusus yang cukup untuk mengawal implementasi pendidikan karakter.AbstractThis study was aimed at evaluating the implementation of character education program at the university level, especially for the students. This study was categorized as evaluation research. This study was conducted at Yogyakarta State University (YSU) with the respondents of 129 students which was chosen using random sampling technique. The data were collected using questionnaire and analyzed using quantitative descriptive method. The results show that in general the implementation of character education at the university level had been going very well and had been successful as planned, although there were still things that needed to be improved in quality. Implementation of character values for students contained in the vision of YSU in general has been very successful. There are some achievements of character aspects that are not good. The successful implementation of character education at YSU is due to the support of existing facilities and infrastructure. However, there are still some obstacles in the implementation of character education at YSU, including a large number of students from different backgrounds, the absence of the same commitment about character education from YSU residents, and the absence of strict regulations and insufficient funds to oversee the implementation of character education at YSU.
FAMILY’S COMMUNICATION PATTERN IN PREVENTING STUDENTS’ VIOLENCE IN YOGYAKARTA Chatia Hastasari; Suranto Aw; Mami Hajaroh
Informasi Vol 48, No 2 (2018): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.602 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v48i2.22389

Abstract

This investigates the family’s communication pattern to avoid senior high school student violence in Yogyakarta. This study employs a qualitative method taking a sample of ten people consist of students’ parents (SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, and SMA Tamansiswa Yogyakarta); teachers and society figure. The results are (1) Communication pattern which is used effectively to avoid students’ violence is one way communication. In this situation parents can give advice and become a role model for their children; and (2) Communication patterns which are used innefectively to avoid students’ violence are interaction and transaction communication. It is because parents’ knowledge about the importance of interaction communication in character education is very low and the transaction communication among parents-children-third party tends to not intensive.POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH KENAKALAN PELAJAR SMA DI KOTA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi keluarga dalam mencegah kenakalan pelajar SMA di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan menggunakan 10 narasumber yang mencakup wali siswa (SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, dan SMA Tamansiswa Yogyakarta); wali kelas dan tokoh masyarakat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disebutkan bahwa (1) Pola komunikasi keluarga yang digunakan secara efektif sebagai upaya untuk mencegah kenakalan pelajar dalam penelitian ini adalah komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah dimana orang tua memberikan nasihat atau memberikan contoh secara langsung melalui perbuatan; dan (2) Pola komunikasi keluarga yang masih belum dapat dilakukan secara efektif untuk mencegah kenakalan pelajar adalah komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi banyak arah. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan orang tua mengenai pentingnya komunikasi dua arah dalam proses penanaman pendidikan karakter seorang anak dan juga karena komunikasi banyak arah yang terjalin antara orang tua-anak-pihak ketiga cenderung tidak intens.  
SIKAP KEAGAMAAN MAHASISWA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Mami Hajaroh
Jurnal Kependidikan Vol. 29, No.1 (1999)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7617.35 KB) | DOI: 10.21831/jk.v29i1.7273

Abstract

Abstract The purposes of this study were to describe college students’ religious attitudes and the effect of family education, campus environment, and students’ religious knowledge on their religious attitudes. The population of this study was all college categories with a sample of 382 students. The multi stage random sampling was used for the sampling. The data were collected using a pretested questionnaire. The factor analysis is used for testing the instrument validity, and Alpha Cronbath analysis is used for reliability. The data analysis was performed using a descriptive statistical technique and analysis of regression. The descriptive analysis result shows that students’ religious attitudes were in the medium category. There is a positive effect of family education, campus environment, and religious knowledge on the religious attitudes. The largest effect is of religious knowledge, and then followed by family education, and the smallest effect was that of campus environment. Keywords: religious attitude; college student
Pendidikan berbasis nilai untuk guru taman kanak-kanak Rukiyati Rukiyati; Lusila Andriani Purwastuti; Mami Hajaroh; Arif Rohman
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.46494

Abstract

Studi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam menghidupkan nilai-nilai yang diterapkan di sekolah. Kegiatan ini menggunakan strategi berupa teori, dialog, dan proyek. Instrumen yang digunakan adalah kuis dan angket. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif. Subjek kegiatan adalah guru Taman Kanak-Kanak di berbagai wilayah di Indonesia, meliputi Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Jawa dan Hong Kong sejumlah 142 orang. Hasil kegiatan menyimpulkan bahwa para guru telah dapat memahami nilai-nilai dan mempraktikkannya di dalam kegiatan pembelajaran. Para peserta mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan juga dapat bertukar pengalaman dengan guru di luar Yogyakarta sehingga pertemanan peserta tampak semakin akrab. Peserta menilai kegiatan telah berjalan sangat baik dan bermanfaat.  Saran dalam kegiatan selanjutnya adalah dilibatkannya orang tua siswa dalam kegiatan ini sehingga tujuan pendidikan berbasis nilai dapat dicapai dengan lebih optimal.Kata kunci: Pendidikan taman kanak-kanak, nilai-nilai, kompetensi guru
High order thinking skill sebagai landasan dalam pengembangan asesmen dan evaluasi pendidikan Mami Hajaroh
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.47332

Abstract

Studi ini memberikan wawasan tentang konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai kompetensi yang integral dengan keterampilan berpikir tingkat rendah. Kompetensi berpikir kritis dan kreatif sebagai kompetensi tingkat tinggi terbentuk dari kompetensi berpikir tingkat rendah dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalitis, hingga mampu berpikit kritis dan kreatif. Pengetahuan sebagai obyek berpikir memiliki dimensi-dimensi dari pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan pengetahuan metakognitif. Pendidik dalam proses pembelajaran membantu peserta didik berproses untuk mencapai kompetensi yang tinggi melalui pembelajaran yang multi dimensi tersebut dan melakukan penilaian untuk membantu proses pelaksanaan kompetensi serta memastikan ketercapaian evaluasi hasil belajar. Taksonomi pendidikan yang ditemukan oleh Bloom merupakan konsep dasar yang selalu menjadi rujukan dalam menyusun tujuan atau kompetensi pendidikan dan evaluasinya. Kompetensi berpikir kreatif sebagai kompetensi berpikir tinggi yang ditambahkan oleh Andersen di tahun 2001. Pembaruan taksonomi Bloom yang dilakukan oleh Andersen menjadikan konsep ini relevan dengan konteks dunia di abad 21.Kata kunci: Berfikir tingkat tinggi, asesmen, evaluasi pembelajaran.
Model Konseptual Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan Madrasah suliki; Mami Hajaroh; Aris Fauzan
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 01 (2023): Desember 2023, G Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i01.4750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model konseptual kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah Bantul dalam mengembangkan madrasah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di MTs Muhammadiyah Bantul. Informan dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, guru dan siswa. Pengumpulan data mengguanakana teknik observasi langsung, observasi partisipan, dokumentasi, wawancara, rekaman arsip dan perangkat fisik sedangkan analisis data menggunakan pengumpulan kategori, Interpretasi langsung, membentuk pola, dan mengembangkan generalisasi naturalistik. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini kepemimpinan kepala madrasah muhammadiyah Bantul dalam mengembangkan madrasah menggunakan 2 model yaitu: model kepemimpinan transformasional dalam mengembangkan SDM, dan kurikulum kemudian menggunakan model kepemimpinan partisipatif dalam mengembangkan sarana dan prasarana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Model kepemimpinan transformasional di MTs Muhammadiyah Bantul mentransformasi kompetensi sumber daya manusia dari biasa menjadi profesional mentransformasi visi dan misi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat sedangkan model kepemimpinan partisipatif melibatkan semua pihak dan terbuka. Kata kunci: kepemimpinan, model konseptual, madrasah
Asesmen kebijakan sekolah ramah anak di sekolah dasar Riana Nurhayati; Mami Hajaroh; Lusila Andriani Purwastuti; Arif Rohman
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 24, No 1 (2024): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.68600

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk  mengklasifikasikan dan mengkategorikan sekolah dasar yang mengimplementasikan kebijakan sekolah ramah anak di kabupaten Bantul Yogyakarta. Pendekatan penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 356 yang terdiri dari kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert, angket disebarkan melalui google form untuk membantu peneliti menjangkau seluruh lokasi. Instrumen angket menggunakan model evaluasi CIPP (context, input, process, product). Analisis data menggunakan statistik desktiptif dalam bentuk persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori dari hasil asesmen evaluasi kebijakan sekolah ramah anak di sekolah dasar kabupaten Bantul DIY yang menerapkan kebijakan sekolah ramah anak baik itu negeri dan swasta termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 144 SD Negeri dan 30 SD swasta terdapat 130 sekolah (37%) yang menerapkan Sekolah Ramah Anak termasuk ke kategori “Sangat Baik”, sebanyak 109 sekolah (31%) yang menerapkan SRA termasuk ke kategori “Baik”, sebanyak 76 sekolah (21%) yang menerapkan SRA termasuk ke kategori “Cukup”, sebanyak 34 (10%) sekolah ramah anak yang termasuk dalam kategori “Kurang Baik”, dan 7 sekolah (2%) termasuk ke kategori “Tidak Baik” pelaksanaannya.This research aims to classify and categorize elementary schools implementing child-friendly policies in the Bantul district, Yogyakarta. The research approach is quantitative research with a survey type. The sampling technique used simple random sampling with a total of 357 respondents consisting of school principals and teachers. The data collection technique uses a Likert scale questionnaire distributed via Google Forms to help researchers reach all locations. The questionnaire instrument uses the CIPP (context, input, process, product) evaluation model. Data analysis uses descriptive statistics in the form of percentages. The research results show that the category of evaluation results of child-friendly school policies in elementary schools in Bantul DIY district which implement child-friendly school policies, both public and private, is included in the excellent category. The results of the analysis show that of the 144 public elementary schools and 30 private elementary schools, there are 130 schools (37%) that implement Child-Friendly Schools, including the "Very Good" category, as many as 109 schools (31%) that implement SRA fall into the "Good" category, as many as 76 schools (21%) that implemented SRA were included in the "Fair" category, 34 (10%) child-friendly schools were included in the "Poorly Good" category, and seven schools (2%) were included in the "Not Good" category.