Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)

Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka Mey Sherly Shyafitri; Riska Anggraini; Dita Waroza; Mustafiyanti
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 1 No. 3 (2023): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v1i3.457

Abstract

Jurnal ini bertujuan untuk membahas mengenai (a) pengertian kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka (b) tujuan kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka (c) ruang lingkup Kurikulum 2013 (d) implementasi Merdeka belajar dalam dunia Pendidikan (e)fungsi kurikulum 2013 (f) kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka . Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskritif kualitatif, Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan Pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program Pendidikan, untuk memungkinkan penyesuaian program Pendidikan denagn kebutuhan dan kopetensi di daerah.
Hambatan dan Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di MTSN Ogan Ilir Annisa Seftiani; Mey Sherly Shyafitri; M. Maulana Wahhid A; Pita Rupiani; Riska Anggraini; Rini Anggraini
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 2 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i2.690

Abstract

Kajian ini dilakukan karena pemerintah mengeluarkan peraturan baru mengenai kurikulum pendidikan dan memperkenalkan kurikulum unik yang mengedepankan kemampuan dan karakter siswa.Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mempelajari penerapan kurikulum mandiri di MTSN Ogan Ilir.Penelitian ini dilakukan di Gunung Laudlatul Ulm dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara.Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil survei menunjukkan bahwa guru masih mengalami rendahnya otonomi belajar, kurangnya bahan referensi, kesenjangan akses pembelajaran, dan manajemen waktu sebagai penghambat implementasi kurikulum. Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi sektor pendidikan adalah (1) penyiapan guru (sumber daya manusia) yang menjadi pilar penerapan kurikulum mandiri; (2) kemampuan guru dalam mendukung fasilitas teknologi berbasis digital; (3) memperluas jaringan komunikasi dan kerjasama antar satuan pendidikan dan kelompok kepentingan; (4) kesulitan dalam melaksanakan fungsi penilaian pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran; Penilaian pembelajaran merupakan komponen penting yang sering diabaikan sekolah dalam mencapai tujuan kurikulumnya.