ABSTRAKPengabdian masyakarat ini merupakan kolaborasi STMIK Pradnya Paramita, Universitas Gunadarma dan Institut Pertanian Malang ke mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) “Sri Tanjung di daerah Kesambon Malang dengan jumlah anggota berkisar 50 orang. Latar belakang dari pengabdian masyarakat ini melihat potensi dari mitra yang memiliki produk komoditi singkong yang berlimpah yang hasilnya dikonsumsi langsung anggotanya, dijual dan sebagian dibuat dalam bentuk produk olahan singkong dalam bentuk tepung mocaf (modified cassava) dan produk turunannya seperti mie mocaf. Permasalahannya KWT belum memiliki mesin produksi sendiri dan pemasaran masih terbatas di lingkungan sekitar. Tujuan dari program kemitraan Masyarakat ini, adalah menjadi fasiltator bagi KWT “Sri Tanjung” dalam pengembangan produksi tepung dan mie mocaf. Metode yang dilakukan melalui pemberian mesin produksi dan pendampingan serta penyuluhan terkait penggunaan mesin produksi dan pelatihan re-branding merk, digital marketing dan pengelolaan keuangan. Hasil dari kegiatan pendampingan ini, adanya peningkatan produksi tepung mocaf sebesar 50%, peningkatan produksi mie mocaf sebesar 50%, peningkatan omzet 1,5 kali dari sebelumnya, penambahan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya, yaitu re-branding merk dan digital marketing, KWT memiliki merk/label baru tepung dan mie mocaf yang lebih menarik dan informatif dan KWT memiliki website untuk pemasaran digital. Secara keseluruhan peningkatan hardskill mitra dari kegiatan ini berkisar 50%, sedangkan dari sisi softskill terdapat peningkatan berkisar 75%. Kata kunci: kelompok wanita tani (kwt); epung mocaf; mie mocaf ABSTRACTThis community service is a collaboration between STMIK Pradnya Paramita, Gunadarma University and the Malang Agricultural Institute with the partner Farmer Women's Group (KWT) "Sri Tanjung in the Kesambon Malang area with a number of members around 50 people. The background to this community service sees the potential of partners who have abundant cassava commodity products whose members consume the results directly, sell them and some of them are made into processed cassava products in the form of mocaf flour (modified cassava) and derivative products such as mocaf noodles. The problem is that KWT does not yet have its own production machine and marketing is still limited to the surrounding area. The aim of this Community Partnership program is to become a facilitator for KWT "Sri Tanjung" in developing the production of mocaf flour and noodles. The method used is through providing production machines and assistance and counseling regarding the use of production machines and training on brand re-branding, digital marketing and financial management. The results of this mentoring activity were an increase in mocaf flour production by 50%, an increase in mocaf noodle production by 50%, an increase in turnover of 1.5 times from before, an increase in the knowledge and skills of its members, namely brand re-branding and digital marketing, KWT has a brand /new labels for mocaf flour and noodles that are more attractive and informative and KWT has a website for digital marketing. Overall, the increase in partners' hard skills from this activity was around 50%, while in terms of soft skills there was an increase of around 75%. Keywords: farmer women’s group; mocaf flour; mocaf noodles.