Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Gambaran Histopatologi Pankreas dengan Pemberian Gula Aren (Arenga pinnata) pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan Swastini, Dewa Ayu; Shaswati, Gusti Ayu Prianka Adi; Widnyana, I Putu Sudiatmika; Amin, Amirul; Kusuma, Lalu Angga Sadi; Putra, Anak Agung Rai Yadnya; Samirana, Putu Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (2) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.459 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.2.94

Abstract

Gula aren (Arenga pinnata) merupakan hasil pengolahan dari nira aren. Gula aren berpotensi sebagai agen antidiabetes. Pengujian ilmiah terhadap potensi antidiabetes yang dikandung oleh gula aren belum tersedia, sehingga dilakukan penelitian mengenai pengujian aktivitas antidiabetes gula aren. Pemodelan diabetes mellitus dibuat dengan menggunakan tikus jantan galur wistar yang diinduksi aloksan dengan dosis 120 mg/kgBB secara intraperitonial. Pengujian dilakukan dengan membagi tikus menjadi 6 kelompok perlakuan, antara lain: kontrol normal, kontrol negatif (Aquades), kontrol positif (Glibenklamid 0,45 mg/kg BB), dan tiga kelompok perlakuan (variasi dosis pemberian gula aren (Arenga pinnata)2,57 mg/kg BB, 5,14 mg/kg BB, 10,28 mg/kg BB) diberikan selama 28 hari. Selanjutnya diukur kadar glukosa darah tikus menggunakan uji glukosa pada hari ke-7, 14, 21 dan 28 serta pengamatan diameter pulau Langerhans secara histopatologi. Berdasarkan hasil pengujian, selisih rata-rata kadar gula darah sesaat setelah induksi aloksan dan setelah 28 hari, gula aren mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif dan memiliki rata-rata selisih lebih besar dibanding kontrol positif. Hasil pengamatan secara histopatologi menunjukan bahwa pemberian gula aren pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi aloksan belum mampu memperbaiki kondisi pulau Langerhans
Uji Aktivitas Analgesik Gel Bulung Boni (Caulerpa Sp.) terhadap Mencit Putih (Mus musculus) Jayantini, Ni Luh Putu Erika Putri; Ayundita, Ni Putu Trisna; Mahaputra, I Putu Aditya; Fatturochman, Firlyandhika Dwi; Putra, Anak Agung Gede Rai Yadnya
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1502

Abstract

Nyeri merupakan perasaan emosional dan sensoris yang menimbulkan rasa tidak nyaman, berhubungan dengan (ancaman) jaringan yang rusak. Analgetika merupakan suatu zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa membuat pingsan atau hilang kesadaran (perbedaan dengan anestetika umum). Hewan yang digunakan sebagai hewan coba yaitu mencit (Mus musculus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan onset dari masing-masing konsentrasi gel boni yang diuji. Penelitian yang dilakukan berupa eksperimental dengan menggukan metode hot plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan onset pada gel boni dengan konsentrasi 0.25% karena kurva masih menaik. Onset yang diperoleh pada gel boni dengan konsentrasi 0.5% yaitu terjadi pada menit ke 90 dimana area di bawah kurva yaitu 4248 yang menunjukan persen aktivitas yang dimiliki. Onset yang diperoleh pada gel boni dengan konsentrasi 0.75 % yaitu terjadi pada menit ke 90 dimana area di bawah kurva yaitu 5112 yang menunjukan persen aktivitas yang dimiliki. Semakin besar konsentrasi yang diberikan maka efek analgesik yang timbul akan semakin besar. Berdasarkan penelitian tersebut maka diperoleh data yang tedistribusi normal dan homogen serta memiliki hasil uji ANOVA one way dengan nilai P>0.05 yang berarti tidak ada perbedaan bermaknan anatara ketiga konsentrasi terhadap kontrol positif. Dari ketiga konsentrasi tersebut yang paling efektif memberikan efek analgesik yaitu konsentrasi 0.75%.
STANDARISASI DAN SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL 70% DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Hassk.) Osche) G. M. D. Putra; D. A. Satriawati; N. K. W. Astuti; A. A. G. R. Yadnya-Putra
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol.12 No.2 Juli 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.662 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i02.p15

Abstract

Jeruk limau (Citrus amblycarpa (Hassk.) Osche) merupakan tanaman endemik Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai obat. Pendekatan kemotaksonomi terhadap daun C. amblycarpa dilakukan untuk memprediksi potensinya dalam pengobatan. Sebelum dilakukan pengujian aktivitas farmakologi, serbuk dan ekstrak yang diperoleh dari hasil ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan meliputi perhitungan persentase rendemen ekstrak, pemeriksaan organoleptik dan mikroskopik serbuk, standarisasi serbuk dan ekstrak, dan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari daun C. amblycarpa. Standarisasi yang dilakukan meliputi penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut asam, penetapan kadar abu larut air, dan penetapan kadar air dari serbuk simpilisa dan ekstrak. Skrining fitokimia terhadap ekstrak etanol 70% daun C. amblycarpa meliputi pemeriksaan alkaloid, pemeriksaan flavonoid, pemeriksaan polifenol dan tanin, pemeriksaan glikosida, pemeriksaan steroid dan triterpenoid, pemeriksaan saponin, serta pemeriksaan minyak atsiri. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun C. amblycarpa mengandung senyawa golongan flavonoid, polifenol dan tanin, glikosida, serta minyak atsiri. Kata Kunci: Citrus amblycarpa (Hassk.) Osche, jeruk limau, standarisasi, skrining fitokimia
UJI PENDAHULUAN TOKSISITAS AKUT DERMAL SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (ANREDERA SCANDENS (L.) MOQ.) TERSTANDAR P. O. Samirana; D. M. N. Pratiwi; N.W. Musdwiyuni; D. A. A. Andhini; A. N. Mahendra; A. G. R. Yadnya-Putra
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol.12 No.2 Juli 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.089 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i02.p14

Abstract

Daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) telah banyak diteliti aktivitas farmakologisnya dan sudah dilakukan standarisasi oleh Farmakope Herbal Indonesia, sehingga mudah dikembangkan menjadi obat herbal terstandar. Ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.) Moq.berpotensi sebagai sediaan dalam menyembuhkan luka terutama luka eksisi. Uji pendahuluan toksisitas akut dermal bertujuan untuk ada atau tidaknya kematian hewan uji setelah diberikan sediaan salep ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.)Moq.secara topikal agar memenuhi persyaratan menjadi obat herbal terstandar.Penelitian secara eksperimental ini digunakan tikus putih betina galur Wistar sebanyak 8 ekor yang terdiri dari 1 ekor tikus telah di aklimatisasi selama 1 minggu.Objek uji dibagi dalam kelompok kontrol normal, uji basis salep, dan tujuh kelompok perlakuan (diberikan olesan basis salep ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.) Moq.dosis 1000 mg/KgBB, 2000 mg/KgBB, dan 5000 mg/KgBB). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian sediaan salep ekstrak etanol 70% daun A.scandens (L.) Moq.tidakmenyebabkan adanya tikus yang mati dengan pengamatan selama 14 hari, sehingga ekstrak etanol 70% daun A.scandens (L.) Moq.telah memenuhi standar menurut Farmakope Herbal Indonesia dilihat dari parameter rendemen ekstrak, kadar air ekstrak, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid total. Kata kunci: Anredera scandens, sediaan salep, luka eksisi, toksisitas akut dermal
PENGARUH ETANOL, ETIL ASETAT DAN EKSTRAK ETANOL TERPURIFIKASI TERHADAP HASIL EVALUASI SIFAT FISIK SEDIAAN PATCH MUKOADHESIF EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.). P. S. Yustiantara; A. A. G. R. Yadnya-Putra; A. F. Febriana-Putra; A. A. P. Febriyana
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 12 No.1 Januari 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.501 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i01.p08

Abstract

Patch dapat mengandung lapisan polimer mukoadhesif yang berikatan dengan mukosa mulut, atau gingiva. Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) secara empiris telah digunakan pada pengobatan gingivitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dari patch yang mengandung ekstrak etanol, etil asetat, dan ekstrak etanol terpurifikasi daun sirih hijau, dilihat dari bobot matriks patch, ketebalan matriks patch, susut pengeringan matriks patch, dan ketahanan lipatan matriks patch. Ekstraksi daun sirih menggunakan metode maserasi. Patch dibuat dengan sistem matriks dengan ekstrak daun sirih dengan bahan tambahan antara lain; HPMC, PEG 400, dan mentol. Hasil uji fisik pada patch memperlihatkan bobot matrik patch ekstrak etanol (2,153 ± 0,077g), ekstrak etil asetat (1,906 ± 0,040g) dan ekstrak terpurifikasi sebesar (1,593 ± 0,075g). Tebal matrik patch ekstrak etanol (0,61 ± 0,613 mm ), ekstrak etil asetat (0,57 ± 0,576 mm ) dan ekstrak terpurifikasi sebesar (0,55 ± 0,550 mm), susut pengeringan matriks patch mengandung ekstrak etanol (4,20 ± 4,206 %), ekstrak etil asetat (3,97 ± 3,973 %) dan ekstrak terpurifikasi sebesar (3,67 ± 3,673%) dan ketahanan lipatan matriks patch pada ekstrak etanol sebanyak (491 ± 40,27 lipatan), pada ekstrak etil asetat (320 ± 16,65 lipatan) dan pada ekstrak purifikasi sebesar (532 ± 40,55 lipatan).
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro N. K. M. Ariani,; K.W. Astuti,; A.A. G. R. Yadnya-Putra,
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 1, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.54 KB)

Abstract

Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris suum Goeze. Penanggulangan askariasis pada babi dilakukan dengan memberikan antelmintik. Albendazole merupakan antelmintik spektrum luas, tetapi mudah menimbulkan resisten dan harga yang relatif mahal. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan potensi tanaman obat tradisional sebagai antelmintik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas sebagai vermisidal terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara in vitro serta menentukan LC100 dan LT100. Penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu ekstraksi, uji aktivitas vermisidal, dan analisis data. Uji aktivitas vermisidal dilakukan pada 7 kelompok perlakuan yaitu, kelompok kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5% b/v); kelompok kontrol positif (suspensi albendazole 0,025% b/v); serta kelompok yang diberikan suspensi ekstrak etanol biji lamtoro 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v secara berturut-turut. Semua perlakuan diinkubasi pada suhu 37°C, diamati setiap 2 jam selama 40 jam. Data persentase mortalitas cacing dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis diikuti uji Mann-Whitney. Untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 ekstrak etanol biji lamtoro dilakukan analisis probit. Ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 1%b/v; 2%b/v; dan 4%b/v dapat menyebabkan kematian terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Berdasarkan analisis probit ekstrak etanol biji lamtoro memiliki nilai LC100 sebesar 4,24% b/v dan nilai LT100 sebesar 34,7 jam.
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro P. K. S Devi; K. W Astuti; A. A. G. R Yadnya-Putra
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 1, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.478 KB)

Abstract

Askariasis adalah infeksi parasit usus yang paling sering terjadi yang disebabakan oleh cacing Ascaris suum Goeze yang menyerang ternak, terutama pada babi muda. Upaya pengendalian askariasis pada babi telah dilakukaan dengan mengenbangkan potensi obat tradisional yaitu daun lamtoro. Maka perlu dilakukan uji aktivitas antelmintik ekstrak etanol daun lamtoro pada cacing Ascaris suum Goeze dan menentukan LC100 dan LT100 ekstrak etanol daun lamtoro. Penelitian ini dilakukan mulai dari uji aktivitas vermisidal dan penentuan LC100 dan LT100. Uji aktivitas vermisidal dilakukan dengan perlakuan 7 kelompok (kontrol positif (suspensi albendazole 0,025%b/v), kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5%b/v)) dan suspensi ekstrak etanol daun lamtoro  konsentrasi 0,25%b/v; 0,5%b/v; 1%b/v; 2%b/v; 4%b/v sebagai kelompok yang diuji dengan pengamatan setiap 2 jam selama 40 jam untuk mengetahui mortaliats cacing. Data persentase mortalitas cacing digunakan untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 dengan analisis probit. Hasil pengujian aktivitas vermisidal menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun lamtoro pada konsentrasi 0,5%b/v; 1%b/v; 2%b/v dan 4%b/v mempunyai aktivitas vermisidal secara bermakna apabila dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Berdasarkan analisis probit ekstrak etanol daun lamtoro memiliki nila LC100 sebesar 4,14%b/v dan nilai LT100 sebesar 39,24 jam.
UJI AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Haskk.) Ocshe) PADA MENCIT JANTAN GALUR BALB/C DENGAN METODE HOT PLATE Ni Komang Cahyaningsih; Dewa Ayu Satriawati; I Gde Pande Aninditha Putra Wicaksana; Santri Yulita; Ni Nyoman Fabby Sukarmini; Ni Ketut Widyani Astuti; Anak Agung Gede Rai Yadnya Putra
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 8, No. 1, Tahun 2019
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.537 KB) | DOI: 10.24843/JFU.2019.v08.i01.p06

Abstract

NSAID menjadi salah satu pilihan terapi untuk menghilangkan rasa nyeri.Namun, penggunaanya dalam jangka panjang dapat memicu efek samping yaitu pendarahan gastrointestinal. Oleh karena itu, diperlukan analgesik alternatif yang memiliki efek terapi yag sama dan efek samping yang lebih rendah. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai analgesik alternatif adalah Jeruk Limau (Citrus amblycarpa) yang dimanfaatkan sebagai obat kesemutan dan kram secara empiris. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik pada ekstrak etanol daun Citrus amblycarpa sebagai analgesik pada mencit putih jantan galur balb/c. Salah satu metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas analgesik adalah metode Hot Plate. Penelitian dilakukan dengan membagi 30 ekor mencit ke dalam 6 kelompok kemudian masing-masing kelompok diberikan suspensi uji yang terdiri dari CMC-Na 1% sebagai kontrol negatif, suspensi natrium diklofenak dosis 6,5 mg/kgBB sebagai kontrol positif, dan suspensi ekstrak etanol daun C. amblycarpa dengan variasi dosis 100mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB. Hewan uji ditempatkan diatas Hot Plate dengan suhu 70°C pada 30 menit setelah pemberian suspensi uji dan diamati waktu respon mencit terhadap panas setiap 30 menit selama 3 jam. Hasil uji kadar air serbuk simplisia daun C. amblycarpa adalah 4,492 ± 0,0436% (b/b), persentase rendemen ekstrak metode maserasi adalah 21,403% (b/b). Berdasarkan hasil uji aktivitas analgesik ekstrak etanol daun C. amblycarpa dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak dosis 100 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB memberikan aktivitas analgesik terhadap mencit dibandingkan dengan kontrol negatif (CMC-Na 1%) dengan nilai ED50 sebesar 306,667 mg/kgBB.
Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid Potensial Antioksidan dari Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) Anak Agung Gede Rai Yadnya Putra; Putu Oka Samirana; Dewa Ayu Angghy Andhini
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 8, No. 2, Tahun 2019
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.915 KB) | DOI: 10.24843/JFU.2019.v08.i02.p05

Abstract

Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) adalah salah satu tanaman yang diketahui bagian daunnya memiliki aktivitas farmakologi seperti antiinflamasi, antitukak lambung, antiluka bakar, antiluka eksisi, bahkan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa golongan flavonoid dari daun binahong yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Isolasi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu maserasi, fraksinasi, subfraksinasi menggunakan kromatografi kolom, pemurnian menggunakan KLT-preparatif, dan uji kemurnian isolat secara KLT dan penentuan titik leleh isolat. Potensi antioksidan isolat diuji melalui peredaman DPPH radikal menggunakan metode KLT-bioautografi. Isolat dikarakterisasi struktur kimianya menggunakan spektroskopi IR dan UV-Vis dengan pereaksi geser. Berdasarkan analisis spektroskopi IR, isolat memiliki gugus fungsi C=O, OH, C-H alifatik, C-H aromatik, dan C-O alkohol. Data spektroskopi UV-Vis memperlihatkan adanya serapan pita I pada panjang gelombang 330nm dan pita II pada 266nm. Berdasarkan data spektroskopi tersebut diduga isolat yang berpotensi sebagai antioksidan dalam daun A. scandens (L.) Moq. memiliki struktur kimia parsial 4’,7 dihidroksi 3-O-R flavonol. Kata kunci: Binahong, Anredera scandens (L.) Moq., antioksidan, flavonoid.
A NARRATIVE REVIEW OF ZINGIBERACEAE FAMILY AS ANTIBACTERIAL AGENT FOR TRADITIONAL MEDICATION BASED ON BALINESE LOCAL WISDOM Ayu Irayanti; A.A Gede Rai Yadnya Putra
Journal Pharmaceutical Science and Application Vol 2 No 2 (2020): Journal Pharmaceutical Science and Application
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPSA.2020.v02.i02.p04

Abstract

Background: One of the native plants from Indonesia that have been widely used for traditional medication as an antibacterial comes from the Zingiberaceae family. Based on Usada Bali, the Zingiberaceae family used to treat digestive, respiratory, and skin diseases. Objective: This literature review aimed to discuss antibacterial activity from the Zingiberaceae family and see its validity as a traditional use as antibacterial based on Balinese local wisdom medication method (Usada) with its scientific evidence. Methods: The method of this literature review is the study of literature from several scientific publications in national and international journals about the antibacterial activity of the Zingiberaceae family. Results: Several studies showed that the Zingiberaceae family has an antibacterial activity with various inhibitions depended on the type of bacteria. Conclusion: The Zingiberaceae family mentioned in Usada Bali has been scientifically proved to have antibacterial activity, so it shows the validity as a traditional use as antibacterial based on Usada with its scientific evidence. Keywords: Zingiberaceae, antibacterial, Usada