Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

STUDI SISTEM PROTEKSI LINE CURRENT DIFFERENTIAL RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV Dharmawan, N. B.; Ariastina, W. G.; Amrita, A. A. N.
Jurnal SPEKTRUM Vol 7 No 1 (2020): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRUM.2020.v07.i01.p22

Abstract

Increasing electricity demand in South Bali requires a reliable electrical system. Reliable electrical systems can be achieved in various ways, one of which is the replacement of high voltage overhead line to high voltage underground cable. The replacement high voltage overhead line to high voltage underground cable requires adjustment of the protection system. The previous main protection system used in high voltage overhead line is distance relay, while the protection system for the new transmission network is line current differential relay. The purpose of this study is to analyze GIS Pesanggaran to GI Nusa Dua transmission line?s protection system. The covered in this analysis is to power flow analysis simulation, 3 phase short circuit simulation, relays setting calculation and testing the relays setting.The power flow simulation showed that the current at peak load from GIS Pesanggaran to GI Nusa Dua is 337 A. The 3 phase short circuit simulation showed that the largest short circuit, if a fault occurs on the GI Nusa Dua of 9.54 kA. The relays setting calcullation showed that of 0,2 A with 20 % slope for Is1 and 2 A with 150% slope for Is2. The results showed that the relays setting has worked properly.
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA MELINGGIH PAYANGAN GIANYAR A.A.N. Amrita; A.I. Weking; W.G. Ariastina; G. Sukadarmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.602 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas masyarakat, membuat konsumsi listrik mengalami peningkatan. Selama ini pelanggan listrik kurang memahami, seberapa besar energi listrik yang dipakai setiap bulannya, apakah ini disebabkan oleh peralatan yang membutuhkan energi besar atau karena adanya hal-hal lain yang menyebabkan energi terus terpakai dan terbuang dengan percuma. Salah satu penyebab energi terbuang secara percuma adalah adanya arus sisa. Arus sisa perlu dikendalikan, karena besaran arus sisa yang mengalir bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada peralatan atau akibat adanya induksi dari peralatan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Kebakaran sering disebabkan oleh adanya arus sisa yang mengalir terus menerus. Pengendalian arus sisa listrik harus sesuai dengan pengaman yang digunakan. Pengamanan terhadap manusia harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 30 mA (mili Ampere), sedangkan untuk peralatan listrik harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 300 mA. Pengendalian arus sisa tersebut harus memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang di terbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan harus mempunyai saluran pembumian, sehingga arus dapat mengalir ke bumi. Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Elektro, FT Universitas Udayana melalui sosialisasi dan pelatihan yang dilakukannya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Melinggih, mengenai arus sisa, bahaya yang ditimbulkannya, cara pengamanannya dan pentingnya pemasangan peralatan pengaman arus sisa tersebut.
PELATIHAN PENGAMAN INSTALASI LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK 2011 SERTA AMANDEMEN 2014 I.B.A. Swamardika; A.A.N. Amrita; I.G.D. Arjana; C.G.I. Partha
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.618 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p19

Abstract

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Listrik menjadi kebutuhan primer karena selain harganya relatif murah juga sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Selain listrik mempunyai keuntungan yang sangat besar, listrik juga mempunyai bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan seperti tersengat arus listrik, kebakaran dan kerusakan peralatan listrik. Bahaya listrik dapat dihilangkan dengan mengikuti semua persyaratan-persyaratan instalasi listrik. Bahaya sengatan listrik dan kebakaran dapat di atasi dengan pengaman instalasi listrik yang tertuang dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011serta Amandemen tahun 2014, yang mengisyaratkan untuk mengamankan lingkungan dalam hal ini mengamankan manusia, wajib menggunakan pengaman instalasi listrik sesuai pengaman dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam pengabdian ini akan diberikan penjelasan dan pelatihan instalasi listrik yang sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik bagi masyarakat di Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA MELINGGIH PAYANGAN-GIANYAR A.A. Ngurah Amrita; A. Ibi Weking; W. G. Ariastina; G. Sukadarmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.362 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas masyarakat, membuat konsumsi listrik mengalami peningkatan. Selama ini pelanggan listrik kurang memahami, seberapa besar energi listrik yang dipakai setiap bulannya, apakah ini disebabkan oleh peralatan yang membutuhkan energi besar atau karena adanya hal-hal lain yang menyebabkan energi terus terpakai dan terbuang dengan percuma. Salah satu penyebab energi terbuang secara percuma adalah adanya arus sisa. Arus sisa perlu dikendalikan, karena besaran arus sisa yang mengalir bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada peralatan atau akibat adanya induksi dari peralatan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Kebakaran sering disebabkan oleh adanya arus sisa yang mengalir terus menerus. Pengendalian arus sisa listrik harus sesuai dengan pengaman yang digunakan. Pengamanan terhadap manusia harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 30 mA (mili Ampere), sedangkan untuk peralatan listrik harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 300 mA. Pengendalian arus sisa tersebut harus memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang di terbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan harus mempunyai saluran pembumian, sehingga arus dapat mengalir ke bumi. Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Elektro, FT Universitas Udayana melalui sosialisasi dan pelatihan yang dilakukannya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Melinggih, mengenai arus sisa, bahaya yang ditimbulkannya, cara pengamanannya dan pentingnya pemasangan peralatan pengaman arus sisa tersebut.
PELATIHAN PENGAMAN INSTALASI LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK 2011 SERTA AMANDEMEN 2014 I.B.A. Swamardika; A.A.N. Amrita; I.G.D. Arjana; C.G.I. Partha
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 1 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.808 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i01.p21

Abstract

Electricity is a very vital need for the life of the community it is today. Electricity became the primary needsof the relatively inexpensive price because in addition is also very helpful in everyday life. In addition toelectricity has huge advantages, electricity also has a hazard that can lead to accidents such as fire, electricalcurrent was stung and damage electrical equipment. Electrical hazards can be eliminated by following allelectrical installation requirements. Danger of electric shock and fires can be corrected with electricalinstallation safety contained in the 2011 electrical installation General requirements (Amendment 2011sertayear 2014 PUIL, who hinted to secure the environment in this securing human safety, mandatory use ofelectrical installation in accordance with the National Standard safety Indonesia (SNI). In this devotion, itwill be given an explanation and electric installation training in accordance with the General requirements ofthe electrical installation for the community in the village of Sinduwati, district Sidemen KarangasemRegency.
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU SEBAGAI PENGISI KOMPOSIT PLASTIK UNTUK BAHAN KERAJINAN DAN AKSESORIS INTERIOR DI DESA SESETAN I G.N N. Santhiarsa; I N.K. Setiada; A.A.N. Amrita
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.012 KB)

Abstract

Salah satu masalah yang dihadapi di Desa Sesetan dan sekitarnya adalah masalah lingkungan berupa limbahserbuk kayu hasil produksi beberapa perusahaan meubel kayu. Sebuah solusi diberikan yaitu penerapanteknologi berupa teknologi pembuatan bahan komposit sebagai bahan alternatif dalam pembuatan berbagaibarang kerajinan. Bahan-bahan untuk pembuatan komposit diusahakan mudah diperoleh, yaitu resin plastikseperti polyester, polypropilene atau epoxy, yang dijual oleh beberapa pedagang di kawasan Desa Sesetan,dan pemanfaatn limbah kayu berupa serbuk kayu sebagai pengisi komposit yang mudah diperoleh di berbagaitempat usaha meubel kayu di sekitar Desa Sesetan dan Desa Sidakarya. Masalah di atas akan dipecahkandengan cara memberikan pelatihan pengenalan teknologi kepada para usahawan, pengrajin dan warga desaterutama generasi muda tentang teknik pembuatan komposit plastik dengan limbah serbuk kayu sebagaibahan pengisi komposit. Kegiatan ini berjalan dengan baik, diterima dengan antusias dimana dapat terjadiproses alih teknologi dengan mudah, karena teknologi yang diberikan adalah teknologi tepat guna, dalamartian teori dan proses pembuatan komposit mudah dipahami dan dilakukan.
KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV I.P.H. Wahyudi; A.A.N. Amrita; W.G. Ariastina
Jurnal SPEKTRUM Vol 2 No 2 (2015): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.046 KB)

Abstract

Kajian kuat medan listrik pada konfigurasi horisontal saluran transmisi 150 kV dilakukan untuk menganalisis karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik yang ditimbulkan saluran transmisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan perhitungan kuat medan listrik dan melakukan pengukuran langsung di lokasi pengukuran. Perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik menggunakan 7 titik yang berada di bawah konduktor saluran transmisi 150 kV. Selanjutnya, dilakukan analisis karakteristik hasil perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik. Hasil perhitungan kuat medan listrik tertinggi berada di lokasi 3 sebesar 4040 V/m dan hasil pengukuran tertinggi kuat medan listrik terjadi di lokasi 3 sebesar 5387 V/m. Hasil perhitungan dan pengukuran tertinggi di lokasi ini disebabkan oleh jarak konduktor terhadap tanah lebih dekat dari lokasi yang lain. Karakteristik bentuk hasil perhitungan kuat medan listrik dengan jarak yang sama dari pusat titik perhitungan sama, disebabkan tegangan masing-masing fase tetap. Karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik pada masing-masing titik pengukuran berbeda. Perbedaan karakteristik tersebut disebabkan oleh waktu pengukuran kuat medan listrik di masing-masing titik pengukuran berbeda, sehingga tegangan pada masing-masing fase berubah-ubah.
STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK SUTT 150 KV KONFIGURASI HORIZONTAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN I.G.N. Adi Kurniawan; A.A.N. Amrita
Jurnal SPEKTRUM Vol 2 No 4 (2015): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.394 KB)

Abstract

Tegangan pada kawat penghantar SUTT akan membangkitkan medan listrik di sekitar kawat penhantar SUTT tersebut. Paparan intensitas medan listrik yang diijinkan oleh SNI terhadap manusia yang berada di sekitarnya yaitu tidak boleh melebihi 5 kV untuk pemaparan dalam jangka waktu 24 jam. Studi intensitas medan listrik SUTT 150 kV konfigurasi horizontal untuk lingkungan pemukiman dilakukan untuk menganalisa intensitas medan listrik di sepanjang saluran transmisi berdasarkan tinggi konduktor ke permukaan tanah yang nantinya akan dibangun sebagai rumah tinggal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengukuran tinggi konduktor ke permukaan tanah di sepanjang saluran antara dua tiang transmisi. Hasil pengukuran tinggi konduktor dijadikan dasar untuk menghitung dan menganalisa intensitas medan listrik di sepanjang saluran transmisi 150 kV. Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar SNI, pembangunan rumah dengan ketinggian lantai 3 meter di atas permukaan tanah dengan asumsi ketinggian manusia tertinggi yang berdiri diatasnya adalah 2 meter hanya boleh di bangun di titik perhitungan A,B,C,G,H dan I atau jarak 0,10,20,60,70 dan 80 meter dari tiang, sedangkan pembangunan rumah dengan ketinggian lantai 4 meter di atas permukaan tanah dapat dibangun di titik A dan I saja. Pembangunan rumah dengan ketinggian lantai 1 sampai dengan 2 meter dari permukaan tanah dapat dibangun di semua titik perhitungan. Hasil dari perhitungan intensitas medan listrik tersebut akan dijadikan sebagai rekomendasi untuk pembangunan rumah tinggal di bawah saluran transmisi 150 kV.
STUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kV TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL – GI PADANG SAMBIAN – GI PESANGGARAN S.K. Supriana; I.G. Dyana Arjana; A.A.N. Amrita
Jurnal SPEKTRUM Vol 1 No 1 (2014): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.65 KB)

Abstract

Uprating saluran transmisi pada penelitian ini merupakan pembesaran penampang yang sebelumnya ACSR 240 mm2 menjadi ACCC Lisbon 300 mm2. Adanya uprating saluran transmisi menyebabkan perubahan nilai impedansi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai setting rele jarak yang sesuai dengan impedansi zone reach setelah dilakukan uprating SUTT 150 kV. Hasil perhitungan diperoleh nilai setting rele jarak setelah dilakukan uprating yaitu zone pengaman Kapal – Padang Sambian nilai setting rele jaraknya sebesar zone 1 : 1,428 ? (122%), zone 2 : 2,240 ? (197%), zone 3 : 3,640 ? (361%), dan zone 3 reverse : 0,385 ?. Zone pengaman Padang Sambian – Pesanggaran nilainya zone 1 : 1,040 ? (133), zone 2 : 3,300 ? (142%), zone 3 : 6,160 ? (259%), dan zone 3 reverse : 0,302 ?.
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM BERBASIS WEB Putu Vendi Arya Wibawa; Komang Oka Saputra; Anak Agung Ngurah Amrita
Jurnal SPEKTRUM Vol 6 No 4 (2019): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.476 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRUM.2019.v06.i04.p8

Abstract

Beberapa masalah yang terjadi pada lampu penerangan jalan umum kadang kala terabaikan, karena tidak ada laporan atau pengecekan yang rutin dilakukan, hal ini bisa sangat membahayakan pengguna jalan umum terutama pada malam hari. Dalam penelitian ini dibuatkan rancangan sistem monitoring lampu penerangan jalan umum berbasis web. Perancangan sistem monitoring dibagi menjadi dua metode yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan web. Untuk perangkat keras ditambahkan modul Wifi ESP8266 sebagai media pengiriman data ke web, perancangan web yang digunakan yaitu memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui lokasi LPJU. Pada SIG ada mark yang berisi informasi tentang lokasi alat monitoring dan informasi tentang data nilai-nilai pada sensor. Apabila terjadi gangguan pada lampu penerangan jalan umum seperti lampu mati dan kabel terputus, akan ada penurunan nilai pada sensor, jika nilai sensor yang dibaca di bawah dari yang sudah di tentukan maka mark yang ada pada map web monitoring akan berganti, menandakan terjadinya gangguan pada lampu penerangan jalan umum.