Sunaryo Sunaryo
Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Mortalitas Larva Litopenaeus vannamei Pada Penerapan Perbedaan Sistem Filtrasi Air Media Pemeliharaan Sunaryo Sunaryo; I Nyoman Widiasa; Ali Djunaedi; Priyo Sasmoko
Jurnal Kelautan Tropis Vol 21, No 2 (2018): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.771 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v21i2.3089

Abstract

Mortality of Litopenaeus vannamei larvae with the different filtration system of seawater as media for rearingMortality of Litopenaeus vannamei larvae in shrimp hatcheries centers is commonly high. Therefore, innovation to solve the problem through water quality management improvement in necessary by applying ultrafiltration system to shrimp hatchery. This experiment aims to determine larval mortality rate in response to the application of different filtration systems. Experiments were conducted using 4 milions larvae of L. vannamei shrimp. Shrimp larvae were kept in 4 tanks, each volume was 8 m3. Two reservoirs tank were equipped with ultrafiltration and other systems used sand-filter as controls. Implementation of experimental activities used action research method with two repetitions. Observation were conducted on mortality of shrimp larvae and water quality, i.e., temperature, salinity, pH, TSS, dissolved O2, NH3 and NO3-2. The result showed the shrimp larvae reared with the application of ultrafiltration system had significantly lower percentage of mortality (55,02 %) compared with filtering using sand-filter (59,58 %). Concentrations of Ammonia (NH3-N) and TSS content increased along with longer period of larval rearing.Mortalitas  larva udang Litopenaeus vannamei di sentra pembenihan masih tinggi. Inovasi sistem pengendalian kualitas air pada media pembenihan udang perlu dilakukan. Percobaan dilakukan untuk mengetahui respon tingkat mortalitas larva Litopenaeus vannamei denan penerapan perbedaan sistim filtrasi. Pelaksanaan percobaan menggunakan metode action research dengan pengulangan 2 kali. Percobaan dilakukan dengan menggunakan larva Udang Litopenaeus vannamei stadia larva sebanyak 4 juta ekor. Larva Udang dipelihara dalam 4 buah bak. Dua buah bak  dilengkapi dengan sistem ultrafiltrasi dan bak lainnya menggunakan sandfilter sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas larva udang, suhu, salinitas, pH, MPT, O2 terlarut, NH3 dan NO3-2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata mortalitas Larva udang Vannamei yang dipelihara dengan pola pemeliharaan dengan penerapan sistim ultrafiltrasi adalah 55.02% yang berbeda sangat nyata (p>0,01) dibandingkan dengan penerapan pola pemeliharaan menggunakan sandfilter yaitu 59,58% . Kualitas air media pemeliharaan larva udang Vannamei, terutama: kandungan Ammoniak (NH3-N) dan MPT menunjukkan semakin meningkat dengan semakin lamanya waktu pemeliharaan.
PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM PENENTUAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH WISATAWAN ECOTOURISM DESA BEDONO Wilis Ari Setyati; Sunaryo Sunaryo; Arya Rezagama; Abel Kristanto Widodo; M Faisal Alfa Yulianto
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.33 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.11-22

Abstract

Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor vital yang dapat diandalkan oleh masyarakat suatu desa untuk memperoleh pendapatan tambahan. Desa Bedono merupakan salah satu desa pesisir yang terletak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Sebagai salah satu desa pesisir, Desa Bedono mengalami tekanan dari aktivitas di darat maupun di lautan. Dampak yang paling terlihat adalah rusaknya infrastruktur akibat banjir rob. Hal ini tentu menghambat wisatawan yang ingin datang berkunjung ke Desa Bedono. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk datang ke Desa Bedono. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner berisi pertanyaan tertutup dengan jumlah responden sebanyak 100. Pengolahan data menggunakan regresi logistic dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk datang ke Desa Bedono ada tiga, yaitu: respon warga desa terhadap banjir rob (X1), prioritas masalah lingkungan (X3) dan jenis wisata yang ditawarkan (X11) dilihat dari nilai significance yang berada di bawah 1% dan 5%. Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk datang ke Desa Bedono, diharapkan warga dapat memaksimalkan potensi sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan.APPLICATION OF LOGISTIC REGRESSION IN DETERMINING FACTORS AFFECTING THE NUMBER OF ECOTOURISM ASSESSMENT IN BEDONO VILLAGE. Tourism activities are one of the vital sectors that can be relied upon by the people of a village to obtain additional income. Bedono Village is a coastal village located in Sayung Subdistrict, Demak Regency. As one of the coastal villages, Desa Bedono experiences pressure from activities on land and in the ocean. The most noticeable impact is damage to infrastructure due to tidal flooding. This certainly inhibits tourists who want to come to visit Bedono Village. This study aims to determine the factors that influence tourists to come to the village of Bedono. Data collection was carried out with a questionnaire containing closed questions with 100 respondents. Data processing used logistic regression with the help of SPSS software. The results of this study indicate that there are three factors influencing tourists to come to Bedono Village, namely: villagers' responses to tidal floods (X1), priority environmental problems (X3) and types of tours offered (X11) seen from the significance value at under 1% and 5%. After knowing the factors that influence tourists to come to Bedono Village, it is hoped that residents can maximize their potential so that they can increase the number of tourists.
Kajian Produktivitas dan Kerentanan Portunus pelagicus di Perairan Karangsong Kabupaten Indramayu Ahmad Yassin; Sri Redjeki; Sunaryo Sunaryo
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.31763

Abstract

Rajungan merupakan komoditas perikanan yang telah lama diminati oleh masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Permintaan Rajungan yang begitu besar harus sejalan dengan peningkatan jumlah produksi Rajungan. Jumlah produksi Rajungan yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar ini menyebabkan kegiatan penangkapan Rajungan dilakukan secara besar-besaran yang dapat mengakibatkan kepunahan, jika tidak ditangani dengan baik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas dan kerentanan Rajungan yang ditangkap di perairan Karangsong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis data menggunakan metode PSA (Productivity and Susceptibility Analysis). Pengambilan data parameter penelitian dilakukan melalui wawancara terhadap nelayan tangkap Rajungan di Desa Karangsong, pengukuran morfometri Rajungan yang dilakukan di pengepul setempat, dan pengukuran parameter perairan, meliputi: suhu, salinitas, pH dan oksigen terlarut. Hasil wawancara menunjukkan penggunaan alat tangkap Rajungan terbagi atas bubu lipat dan jaring kejer. Hasil akhir nilai atribut produktivitas menunjukkan Rajungan masuk ke dalam kategori tinggi, sedangkan nilai atribut kerentanan pada alat tangkap bubu lipat menunjukkan kategori rendah dengan nlai MSC 89,2 dan untuk alat tangkap jaring kejer masuk kategori sedang dengan nilai MSC 81,2. Artinya tingkat kerentanan menggunakan kedua alat tersebut masuk ke dalam kategori rendah karena nilai MSC >80. Pola pertumbuhan Rajungan yang di Desa Karangsong baik untuk jantan dan betina menghasilkan pola allometrik negatif. Hal ini menunjukkan pertumbuhan lebar karapas lebih cepat dibanding pertambahan berat Rajungan. The blue swimming crab is a fishery commodity that has long been in demand by the community, both at home and abroad, with a fairly high economic value. The huge demand for blue swimming crab must be in line with the increase in the number of production. The large amount of small blue swimming crab production to meet market needs has led to large scale catching of crabs which can lead to extinction if not handled properly. The aim of the study was to determine the level of productivity and vulnerability of small crab caught in Karangsong Village. This study uses descriptive methods and data analysis using the PSA (Productivity and Susceptibility Analysis) method. This method uses the results of interviews with small crab fishermen in Karangsong Village, crab morphometric measurements conducted at local collectors, and measurement of water parameters including temperature, salinity, pH and dissolved oxygen. The results of the interview show that the trend of using small crab fishing gear is divided into folded traps and chased nets. The final result of the productivity attribute value stated that the crab is in the high category, while the vulnerability attribute value of the folded trap fishing gear stated a low category with an MSC value of 89.2 and for the catcher net fishing gear it is in the medium category with an MSC value of 81.2. This means that the level of vulnerability using these two tools falls into the low category because the MSC value is> 80. The growth pattern of small crabs in Karangsong Village for both males and females resulted in a negative allometric pattern. This shows that the growth of carapace width is faster than the weight gain of blue swimming crabs.
Pertumbuhan Gracilaria sp. dengan Kepadatan Berbeda Pada Air Limbah Pemeliharaan Udang Intensif Ika Asri Desanti; Rini Pramesti; Sunaryo Sunaryo
Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.35054

Abstract

Budidaya perairan yang saat ini dikembangkan dapat menghasilkan limbah dari sisa pakan yang digunakan. Masuknya limbah dari hasil budidaya dapat mempengaruhi kualitas perairan. Gracilaria sp. memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sisa dari hasil pemeliharaan untuk pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap pertumbuhan Gracilaria sp. yang dipelihara pada media pemeliharaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021 di Laboratorium Basah Gedung E Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan ini menggunakan berat Gracilaria sp. yang berbeda yaitu, perlakuan A (tanpa rumput laut/ kontrol), B (100 g), C (200 g), dan D (300 g). Parameter penelitian yang diamati adalah pertumbuhan rumput laut pada media pemeliharaan. Kualitas air pada media penelitian juga diamati dan diukur untuk pengetahui pengaruhkan terhadap pertumbuhan rumput laut.. Pertumbuhan Gracilaria menurun 0,6% untuk perlakuan B (100 g), 0,4% untuk perlakuan C (200 g) dan 1,7% untuk perlakuan D (300 g). Konsentrasi Nitrat tertinggi terjadi pada perlakuan D (300 g) dengan konsentrasi 9,0-9,2 mg/L dan konsentrasi terendah pada perlakuan A (0 g) 6,5-6,8 mg/L. Konsentrasi fosfat tertinggi pada perlakuan kontrol 2,8-3,0 mg/L dan konsentrasi Fosfat terendah pada perlakuan C (200 g) yang berkisar 1,90-2,00 mg/L. Hasil pengukuran kualitas air didapatkan suhu berkisar 27-28oC, salinitas 25-31 ppt, pH 6,9-7,1. Konsentrasi Nitrat dan Fosfat pada media pemeliharaan semakin meningkat dengan bertambahnya kepadatan rumput laut.   Aquaculture that is currently being developed can produce waste from the rest of the feed used. The entry of waste from aquaculture can affect water quality. Gracilaria sp. has the ability to utilize the rest of the results of maintenance for its growth. This study aims to determine the effect of different densities on the growth of Gracilaria sp. maintained on the maintenance medium. This research was carried out in May-June 2021 at the Wet Laboratory of Building E, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Diponegoro University, Semarang. The study was conducted on a laboratory scale using a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments with three replications. This treatment uses the weight of Gracilaria sp. The different treatments were treatment A (without seaweed/control), B (100 g), C (200 g), and D (300 g). The research parameter observed was the growth of seaweed on the rearing media. Water quality in the research media was also observed and measured to determine its effect on seaweed growth. Gracilaria growth decreased 0.6% for treatment B (100 g), 0.4% for treatment C (200 g) and 1.7% for treatment D (300 g). The highest concentration of nitrate occurred in treatment D (300 g) with a concentration of 9.0-9.2 mg/L and the lowest concentration in treatment A (0 g) 6.5-6.8 mg/L. The highest phosphate concentration in the control treatment was 2.8-3.0 mg/L and the lowest phosphate concentration was in treatment C (200 g) which ranged from 1.90-2.00 mg/L. The results of water quality measurements obtained temperatures ranging from 27-28oC, salinity 25-31 ppt, pH 6.9-7.1. The concentration of nitrate and phosphate in the rearing media increased with increasing density of seaweed.
Struktur Komunitas Mangrove di Ekosistem Hutan Mangrove Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati Rachellia Rose Nugraha; Sunaryo Sunaryo; Sri Redjeki
Journal of Marine Research Vol 12, No 3 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i3.36227

Abstract

Ekosistem mangrove dapat dimanfaatkan oleh beberapa biota sebagai tempat untuk mencari makan, sebagai tempat memijah dan area asuhan. Kondisi ekosistem mangrove dapat mengalami penurunan salah satunya karena alih fungsi hutan mangrove. Hal ini akan berdampak buruk terhadap perekonomian nelayan, petambak dan masyarakat lainnya pada daerah tersebut. Penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis struktur komunitas mangrove yang ada di ekosistem hutan mangrove Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik purposive sampling untuk penentuan lokasinya. Terdapat 4 stasiun dan setiap stasiun terdiri dari 3 plot, masing-masing plot berukuran 10m x 10m untuk tingkat pohon dan 5 x 5 m untuk anakan. Pengolahan data struktur komunitas mangrove dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berupa Microsoft Excel. Terdapat dua jenis mangrove yang ditemukan pada penelitian ini yaitu Avicennia marina dan Avicennia alba. Kerapatan mangrove di lokasi penelitian tergolong sangat rapat. Berdasarkan nilai frekuensinya jenis Avicennia marina selalu ditemukan pada setiap plot pengamatan. Hasil indeks dominansi menyatakan bahwa pada Stasiun I hingga Stasiun IV terdapat jenis yang mendominasi dengan kisaran nilai sebesar 0,7 – 0,78. INP paling tinggi ada pada jenis Avicennia marina dengan nilai sebesar 260% dan tergolong tinggi. Hasil nilai indeks keanekaragaman menyatakan bahwa keanekaragaman mangrove pada lokasi penelitian ini tergolong rendah. Sedangkan nilai indeks keseragamannya termasuk dalam kategori sedang dan kurang. Secara umum parameter kualitas perairan (suhu, pH, salinitas, substrat dan kandungan nitrat, fosfat substrat) dinyatakan sesuai dan baik untuk kehidupan mangrove. Mangrove ecosystems can be used by some biota as a feeding, spawning and nursery ground. The condition of the mangrove ecosystem can experience a decline, one of which is due to the conversion of mangrove forests. This will adversely affect the economy of fishermen, farmers and other communities in the area. This study needs to be done with the aim to analyze the structure of mangrove communities in the mangrove forest ecosystem in Tayu District, Pati Regency. This research used a survey method with purposive sampling technique to determine the location. There were 4 stations and each station consisted of 3 plots, each plot measuring 10 x 10m for tree level and 5 x 5m for saplings. Mangrove community structure data processing was done by using software such as Microsoft Excel. There were two types of mangroves found in this study, namely Avicennia marina and Avicennia alba. The density of mangroves at the research site was classified as very tight. Based on the frequency value, the type of Avicennia marina was always found in each observation plot. The results of the dominance index states that at Station I to station IV there were types that dominate with a range of values of 0.7 to 0.78. The highest INP value was in the type of Avicennia marina with a value of 260% and was classified as high. The results of the diversity index value states that the diversity of mangroves at this research location is relatively low. While the value of the uniformity index was included in the category of medium and less. In general, water quality parameters (temperature, pH, salinity, substrate and nitrate phosphate content in the substrate) were stated to be suitable and good for mangrove life.Â