Claim Missing Document
Check
Articles

AKTIVITAS ANTIJAMUR SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK Eucheuma sp. TERHADAP Aspergillus flavus Afitri, Patrea Nurcholis; Ma'ruf, Widodo Farid; Setyati, Wilis Ari
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 1(2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eucheuma sp. is a kind of the most seaweed in Indonesia. Eucheuma sp. has acomponent of bioactive compounds which is estimated that is has potential as an antifungal.The aim of this study are to determine the content of bioactive compounds and the potentialof Eucheuma sp. extract as antifungal toward Aspergillus flavus and to determine the effect ofdifferent concentration of the solvent toward the antifungal activity of Eucheuma sp. extract.The result showed that the extract of etil asetat produced the inhibitory zone towardAspergillus flavus, while the extract of n-hexane did not produce the extract and methanoldidn’t produce inhibitory zone. The highest inhibitory zone was found at concentration of 10mg/ml if is equal with 4 mm. The result of phytochemical screening test indicated that therewere the compounds of alkaloid, and cardiac glycoside in etil acetate extract.
Korelasi Total Kandungan Hidrokarbon pada Air dan Sedimen di Perairan Sungai Donan, Segara Anakan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Amri, Fahrizal Dwi; Suryono, Chrisna Adhi; Setyati, Wilis Ari
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.065 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i4.24700

Abstract

ABSTRAK : Industri besar yang berada di Cilacap salah satunya adalah industri minyak dan gas (MIGAS) PT. Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, dimana lokasi ini berada di sekitar perairan Sungai Donan yang menjadi objek penilitian. Aktivitas industri yang berada di dekat perairan dapat menyebabkan perairan mengalami pencemaran. Senyawa hidrokarbon adalah salah satu bahan yang dapat menyebabkan pencemaran pada suatu perairan, senyawa ini merupakan senyawa dominan penyususun minyak bumi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kandungan total hidrokarbon pada air dan sedimen di perairan Sungai Donan, Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Sungai Donan Kabupaten Cilacap pada bulan Februari 2019 - April 2019. Lokasi penelitian dibagi menjadi tiga stasiun yaitu Stasiun A (dekat hulu), B (muara Kali Anget), C (muara Sungai Donan). Sample yang diambil yaitu Air permukaan dan sedimen setiap stasiun dengan tiga kali pengulangan setiap stasiun. Kandungan total hidrokarbon pada air di Sungai Donan yang tertinggi berada di Stasiun C sebesar 2.07 mg/L, kemudian di stasiun A sebesar 0.63 mg/L dan kandungan yang terendah pada Stasiun B sebesar 0.22 mg/L. Kandungan total hidrokarbon pada sedimen berbanding lurus dengan air, kandungan yang tertinggi terdapat pada stasiun C sebesar 574.39 mg/kg, kemudian di stasiun A sebesar 497.11 mg/kg, dan kandungan yang terendah di Stasiun B sebesar 261.40 mg/kg. Kandungan total hidrokarbon pada air di semua stasiun masih di bawah batas ambang baku mutu, sedangkan kandungan pada sedimen di semua stasiun sudah melewati baku mutu yang sudah ditetapkan.ABSTRACT: One of the large oil and gas industry in Cilacap is PT. Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, where the location is located around the waters of the Donan River which becomes the object of the research. Industrial activities near the water can cause pollution. Hydrocarbon compounds are one of the ingredients that can cause pollution to water. This compound is the dominant compound of petroleum. The purpose of this research is to know the total content of hydrocarbons in water and sediment in the waters of Donan River, Cilacap. This study was held in the Donan River waters of Cilacap Regency in February 2019-April 2019. The location used in this research is divided into three stations: A station (near the upstream), B (Kali Anget estuary), C (Donan River estuary). The Sample is the surface water and sediment in each station that is repeated three times. The total content of hydrocarbons in water of the highest Donan river was at C station 2.07 mg/L, then at station A of 0.63 mg/L and the lowest content at station B amounted to 0.22 mg/L. Total hydrocarbon content in sediment is directly proportional to water. the highest content found at the C station amounted to 574.39 mg/kg, then at station A of 497.11 mg/kg, and the lowest content at station B amounted to 261.40 mg/kg. The total content of hydrocarbons in water at all stations is still below the threshold of quality standards, while the content on the sediment at all stations has passed the quality standards that is already set.
Pengaruh Perbedaan Intensitas Cahaya Terhadap Kelimpahan Arthropoda di Perairan Desa Tambakpolo, Demak Bramasta, Arrico Fathur Yudha; Setyati, Wilis Ari; Nuraini, Ria Azizah Tri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.432 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.25776

Abstract

ABSTRAK: Zooplankton merupakan organisme laut yang memiliki peran dalam rantai makanan di laut. Zooplankton berperan pada tingkat energi kedua yang menghubungkan produsen (fitoplankton) dengan konsumen tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur komunitas Arthropoda dengan dua perbedaan intensitas cahaya (300 lux dan 2000 lux). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari tiga stasiun. Pengambilan sample zooplankton dilakukan dengan bantuan plankton net yang ditarik kapal tiga kali pengulangan. Berdasarkan penelitian ditemukan 5 genus yaitu Calanus, Paracalanus, Sergia, Eucalanus dan Candacia. Genus yang paling banyak ditemukan adalah Calanus dan Sergia. Kelimpahan Arthropoda tertinggi terdapat pada Stasiun 1 dengan intensitas 2000 lux sebesar 8.492 ind/L dan terendah pada Stasiun 3 dengan intensitas 300 lux sebesar 2.286 Ind/L, hal ini diduga karena pengaruh gaya fototastik positif dari fitoplankton terhadap sumber cahaya yang direspon baik oleh zooplankton khususnya Arthropoda sebagai sumber makanan. Tingkat keanekaragaman (H’) Arthropoda di perairan tersebut termasuk dalam kategori rendah, indeks keseragaman (E) dalam kategori rendah, dan terdapat dominansi (C). ABSTRACT: Zooplankton are those organisms which have a role in  food-web in aquatic ecosystems. Zooplankton as second trophic level organism whose connects producers (phytoplankton) with consumers at a higher trophic level. This research aims to know the composition and structure of the Arthropode community with two differences in light intensity (300 lux and 2000 lux). This research was done by using purposive sampling method which consists of three stations, by using a plankton net that was pulled by the boat. The results of the study found five genera namely Calanus, Paracalanus, Sergia, Eucalanus, Candacia. The most common genera are Calanus and Sergia. The highest abundance of Arthropode at Station 1 with an intensity 2000 lux is 8.492 ind/L and the lowest at Station 3 with an intensity 300 lux is 2.286 Ind/L. The level of diversity (H') of Arthropode categorized as low, the index of uniformity (E) is categorized medium, the level of dominance (C) is classified as high.
Kajian Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Di Desa Kaliwlingi Dan Desa Sawojajar, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Christy, Yonanda Alodea; Setyati, Wilis Ari; Pribadi, Rudhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.246 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i1.24334

Abstract

Ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistem yang berada di kawasan pesisir yang memiliki fungsi fisik, fungsi ekologi dan fungsi ekonomi. Dampak kerusakan ekosistem hutan mangrove dapat dipulihkan dengan adanya kegiatan rehabilitasi dan konservasi di kawasan hutan mangrove. Pemanfaatan nilai ekonomi dari ekosistem hutan mangrove memerlukan perhitungan valuasi ekonomi guna melihat aktivitas ekonomi yang ada pada ekosistem hutan mangrove. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghitung nilai total ekonomi di ekosistem hutan mangrove dan merekomendasikan strategi pengembangan dan pengelolaan kawasan ekosistem mangrove di Desa Kaliwlingi dan Desa Sawojajar, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan eksploratif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian yang diambil adalah masyarakat yang mempunyai mata pencaharian berkaitan dengan keberadaan ekosistem hutan mangrove secara langsung dan tidak langsung. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan nilai total ekonomi ekosistem hutan mangrove di Desa Kaliwlingi adalah sebesar Rp 12.912.098.100 yang didapatkan dari total use value sebesar Rp 9.927.638.100 dan total non use value sebesar Rp 2.984.460.000. Nilai total ekonomi di Desa Sawojajar adalah sebesar Rp 5.519.784.145 dengan jumlah nilai use value sebesar Rp 3.670.377.145 dan nilai non use value sebesar Rp 1.849.407.000. Mangrove forest ecosystem are the ecosystem that is located in coastal environment that have a physical function, ecological function and economic function. The effect of damaged can be heal if there is a rehabilitation and conservation in mangrove ecosystem. The value of economic from mangrove ecosystem needs a calculation of valuation to look up the economic activity in mangrove forest ecocsystem. The aim of the research are calculate the economic total value of mangrove forest ecosystem and recommend a developing and managing strategy of mangrove ecosystem at Kaliwlingi Village and Sawojajar village. The method of the research is use descriptive and explorative method. The location of the research conducted by purposive sampling method. The sample of the study is the residents related to the existence of the mangrove ecosystem directly and indirectly. Based on the results of the research showed the total economic of mangrove forest ecosystem in Kaliwlingi Village is Rp 12.912.098.100 that comes from the total amount of use value Rp 9.927.638.100 and non use value Rp 2.984.460.000. The total economic value in Sawojajar village is Rp 5.519.784.145 that comes from the total amount of use value Rp 3.670.377.145 and non use value Rp 1.849.407.000.
Komposisi dan Kelimpahan Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Tireman, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah Laraswati, Yuli; Soenardjo, Nirwani; Setyati, Wilis Ari
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.507 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.26104

Abstract

Ekosistem mangrove mermiliki manfaat sebagai tempat mencari makan serta habitat bagi organisme, mislanya gastropoda. Gastropoda di ekosistem mangrove berperan dalam proses dekomposisi yaitu dengan mencacah daun menjadi lebih kecil, yang kemudian dilanjutkan oleh mikroorganisme. Kepadatan  gastropoda dipengaruhi oleh kegiatan yang terdapat pada ekosistem dan dapat memberikan efek pada kelangsungan hidup gastropoda.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove Desa Tireman Kecamatan Rembang, Jawa Tengah. Metode penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling pada 3 lokasi dengan kerapatan mangrove yang berbeda. Pengambilan sampel gastropoda dilakukan dalam transek 5 x 5m dan sampel yang didapat kemudan disortir, diawetkan dan diidentifikasi. Hasil penelitian ditemukan 9 spesies gastropoda termasuk kedalam 3 famili yaitu Casidula nucleus, C. aurisfelis (Ellobiidae), Littoraria scabra, L. carinifera, L. Melanostama (Littorinidae), Cerithidea quadrata, C. cingulata, C. alata, Telescopium telescopium (Potamididae). Spesies yang paling sering ditemukan adalah Cassidula aurisfelis dan Cassidula nucleus. Nilai rata-rata kelimpahan berkisar antara 6,28 - 15,72 Ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman termasuk ke dalam kategori rendah hingga sedang. Nilai rata-rata indeks keseragaman termasuk kedalam kategori rendah (0.15-0.27). Nilai rata-rata indeks dominansi menunjukkan tidak adanya dominansi dari spesies tertentu. Pola sebaran menunjukkan pola sebaran mengelompok dan acak. Nilai kesamaan komunitas gastropoda tergolong dalam kategori tinggi. Frekuensi kehadiran gastropoda kategori jarang hingga sangat sering.  The mangrove ecosystem has benefits as a place to eat and habitat for the organism, the gastropod's missile. Gastropods in the mangrove ecosystem play a role in the decomposition process, with the smaller leaves, which are then followed by microorganisms. The density of gastropods is influenced by activities found in ecosystems and can provide an effect on the viability of gastropods. The purpose of research is to know the structure of the gastropods community in the mangrove ecosystem of Tireman Village Rembang District, Central Java. Sampling method of determining location using purposive sampling method in 3 locations with different mangrove density. The gastropod sampling is done in the 5 x 5m transect and the samples obtained are then sorted, preserved and identified. The results of the study found 9 species of gastropods included in the three families, namely Casidula nucleus, C. Aurisfelis (Ellobiidae), Littoraria scabra, L. Carinifera, L. Melanostama (Littorinidae), Cerithidea quadrata, C. cingulata, C. alata, Telescopium telescopium (Potamididae). The most commonly found species are the Cassidula aurisfelis and the Cassidula nucleus. The average value of abundance ranges between 6.28-15.72 Ind/m2. The value of diversity index belongs to low to moderate category. The average value of uniformity index is included in low category (0.15-0.27). The average value of the Dominancy index indicates the absence of dominance of a particular species. The spread pattern shows both group and random distribution patterns. The value of gastropods community similarity belongs to high category. The frequency of presence of gastropods is rare until very frequent.
Fluktuasi Ikan Karang di Kawasan Konservasi Laut Daerah Gili Sulat dan Gili Lawang, Lombok Timur Adiyoga, Diaz; Hartati, Retno; Setyati, Wilis Ari
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.029 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i2.26894

Abstract

ABSTRAK: Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di Gili Sulat Gili Lawang merupakan salah satu sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut. Ekosistem terumbu karang adalah salah satu ekosistem penting di Gili Sulat dan Gili Lawang yang menjadikan ikan dan biota lainnya sebagai tempat tinggal maupun mencari makan. kondisi terumbu karang sangat mempengaruhi kekayaan dan kelimpahan ikan karang. Jika kondisi terumbu karang baik maka kelimpahan ikannya tinggi, begitu pula sebaliknya. Penelitian kelimpahan ikan karang dilakukan pada 14-21 November 2018 di Kawasan Konservasi Laut Daerah Gili Sulat dan Gili Lawang. Pengambilan data menggunakan metode sensus visual untuk ikan karang di kedalaman 8-10 meter dengan 3 buah transek sepanjang 50 meter sejajar dengan garis pantai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Konservasi Laut Daerah Gili Sulat dan Gili Lawang kelimpahan ikan karang, rata – rata nilai kelimpahan ikan karang di zona pemanfaatan paling tinggi yaitu 621 ind/ha, paling rendah pada zona inti sebesar 615 ind/ha dan zona perikanan berkelanjutan sebesar 616 ind/ha  ABSTRACT: The diversity of coastal and marine ecosystems found on Gili Sulat Gili Lawang is one of the important resources to protect given the large dependence of the community on these ecosystems. The coral reef ecosystem is one of the important ecosystems on Gili Sulat and Gili Lawang which makes fish and other biota as a place to live or find food. the condition of coral reefs greatly affects the wealth and abundance of reef fish. This research was conducted in November 14-21, 2018. Collecting data of reef fishes abundance using visual census method in 8-10 meter depth, use 3 pieces line transect with 50 meters long an roll out the transect along the shoreline. Based on the results of research conducted in  Gili Sulat and Gili Lawang the Marine Protected Area reef fish abundance, the average abundance of reef fish in the utilization zone is highest at 621 ind / ha, the lowest in the core zone is 615 ind / ha and the fishing zone sustainable of 616 ind / ha
PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI PKM DIVERSIFIKASI GULMA ENCENG GONDOK MENJADI OLAHAN PAKAN TERNAK MANDIRI BERBASIS PPO DI DESA ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Susanto, Novie; Setyati, Wilis Ari
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 1 (2019): Edisi Januari 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i1.35

Abstract

UKM Upoyo Mina terletak di RT 02 RW 04 Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. UKM ini merupakan usaha industri yang sangat berpotensi dan sumber penghasilan penduduk desa Asinan yang mempunyai kapasitas 500 kg/6 bulan (120 bal @ Rp.15.000,-). Sebelumnya di wilayah Asinan terdapat 6 industri pelet ikan, tetapi kini hanya tersisa 2 industri pelet ikan termasuk UKM Upoyo Mina. Salah satu bagian dalam proses pengolahan pelet ikan di UKM Upoyo Mina yang menjadi penghambat peningkatan kapasitas produksi adalah pada proses pencampuran bahan produksi (penepungan). Proses pencampuran bahan produksi dilakukan dengan cara penumbukan menggunakan alat tradisional, sehingga membutuhkan waktu 1 jam untuk 4 kg bahan produksi. Hal ini menyebabkan kapasitas produksi terbatas dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, diperlukan peralatan yang mampu mengatasi permasalahan ini, yaitu berupa mesin penepung mekanis otomotis. Karena penumbukan masih dilakukan dengan alat tradisional, prosesnya juga membutuhkan waktu cukup lama. Oleh karenanya, ketika permintaan pasar tinggi hal ini menjadi faktor utama yang menyebabkan kapasitas produksi sulit ditingkatkan. Untuk itu perlu menerapkembangkan teknologi produksi berupa mesin penepung, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UKM Upoyo Mina di Asinan. Namun demikian, UKM Upoyo Mina memiliki kapasitas industri pelet ikan yang relatif kecil, yaitu tiap hari hanya produksi 40 kg / bulan atau 5 kg/hari dengan harga Rp. 15.000,00/bungkus. Problem lainnya pada UKM Upoyo Mina adalah peralatan yang digunakan masih sangat sederhana, terutama yaitu proses pengeringan yang masih mengandalkan sinar matahri dengan kapasitas relatif kecil. Untuk itu, agar produktivitas meningkat, diperlukan penerapan teknologi tepat guna berupa alat pengering otomatis yang dilengkapi dengan pengatur panas.
Stok Karbon pada Ekosistem Lamun di Pulau Kemujan dan Pulau Bengkoang Taman Nasional Karimunjawa Dewi, Septiyani Kusuma; Setyati, Wilis Ari; Riniatsih, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i1.28273

Abstract

Lamun memiliki kemampuan menyimpan karbon di dalam biomassanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai estimasi simpanan karbon dalam biomassa pada vegetasi lamun di Pulau Kemujan serta Pulau Bengkoang, Taman Nasional Karimunjawa. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dan metode Seagrass Watch dengan mempertimbangkan kondisi lamun di lokasi tersebut. Pengukuran estimasi karbon dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Nutrisi Pakan FPP Undip menggunakan metode Loss on Ignition dengan prinsip pengabuan. Jenis lamun yang ditemukan di Pulau Kemujan yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Cymodocea serrulata, dan pada Pulau Bengkoang ditemukan lamun jenis Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, dan Enhalus acoroides. Nilai biomassa bawah substrat dan atas substrat pada Stasiun I Pulau Kemujan (3104,5 gbk/m2 dan 1868 gbk/m2) menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan nilai biomassa bawah substrat dan atas substrat pada Stasiun II Pulau Bengkoang (714,25 gbk/m2 dan 534,25 gbk/m2). Nilai estimasi simpanan karbon pada Stasiun I yaitu 138,47 – 1533,28 gC/m2 dan pada Stasiun II yaitu 17,02– 498,31 gC/m2. Mayoritas nilai karbon lebih tinggi pada jaringan lamun bawah substrat.  Nilai estimasi simpanan karbon sedimen pada Stasiun I yaitu 52,60–339,81 gC/m2 dan 86,85–1329,08 gC/m2 pada Stasiun II. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai fungsi lain ekosistem lamun yaitu sebagai penyerap karbon sehingga dapat dijadikan edukasi kepada masyarakat umum untuk melestarikan ekosistem lamun sebagai ekosistem yang dapat berperan penting dalam mengatasi masalah emisi gas rumah kaca dan pemanasan global. Seagrass have ability to store carbon mass in their biomass. The aim of this research is to find out the value of carbon stock on seagrass biomass in Kemujan Island and Bengkoang Island seagrass vegetation. The research was retrieval in purposive sampling method and collected seagrass vegetation data by using Seagrass Watch. Measurement of carbon stock estimation held  in INP FPP Undip Laboratory by using Loss on Ignition method. The type of seagrass found in Kemujan Island were Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, and Cymodocea serrulata, meanwhile in Bengkoang Island there were found Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, and Enhalus acoroides. The value of below ground and above ground biomass in Station I Kemujan Island (3104,5 gbk/m2 dan 1868 gbk/m2) is higher than the value of below ground and above ground biomass in Station II Bengkoang Island (714,25 gbk/m2 and 534,25 gbk/m2). Carbon stock estimation value in Station I is 138,47–1533,28 gC/m2  and 17,02–498,31 gC/m2 in Station II. Most of carbon stock value is higher in below ground seagrass tissue. The value of carbon stock estimation of sediment in Station I is 52,60–339,81 gC/m2 and 86,85–1329,08 gC/m2 in Station II. The research gives information about another function of seagrass, as carbon absorber and can be as education for public to conserve seagrass ecosystem and has important role in resolving greenhouse gas emission and global warming.
Total Bahan Organik dan Kualitas Air di Perairan Morodemak, Kabupaten Demak Triyaningsih, Ni Nyoman Widya; Munasik, Munasik; Setyati, Wilis Ari
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i2.30024

Abstract

Perairan Morodemak merupakan daerah yang memegang peranan penting di Jawa Tengah sebagai daerah tangkapan dan pelelangan ikan serta kawasan padat penduduk. Namun penelitian mengenai kandungan bahan organik dan indeks pencemaran di lokasi jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk analisis Kandungan bahan organik dan indeks pencemaran serta  mengetahui kandungan bahan organik dan kondisi pencemaran di Perairan Morodemak Kabupaten Demak. Materi yang digunakan adalah air laut yang terdapat di sekitar Perairan Morodemak Kabupaten Demak. Sampel yang digunakan adalah sampel permukaan air yang diambil dengan botol Nansen kurang lebih pada kedalaman 1 meter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengkaji kualitas perairan berdasarkan bahan organic di perairan Morodemak Kabupaten Demak. Pengambilan data secara in-situ kemudian dianalisa di laboratorium, serta analisis kualitatif indeks pencemaran dengan metode STORET yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Kandungan bahan organik di Perairan Morodemak adalah sebesar 15.01–15.94 mg/L untuk keadaan surut dan 19.96–21.67 mg/L untuk pasang. Dari kandungan bahan organik yang ditentukan, didapatkan hasil BOD5 dan COD sebagai parameter kualitas perairan sebesar 241.42–370.19 mg/L dan 515.117–792.191 mg/L. Kondisi Perairan Morodemak tergolong ke dalam perairan yang tercemar dikarenakan hampir seluruh parameter yang diujikan melewati batas baku mutu air laut untuk biota laut yang ditentukan oleh Kepmen LH No. 51 Tahun 2004 dan melewati indeks STORET dengan skor perairan > -31. Morodemak waters are an area that plays an important role in Central Java as a fishing and auction area as well as a densely populated area. However, research on organic matter content and on-site pollution index is rarely conducted. The purpose of this study was to analyze the organic matter content and pollution index and to determine the organic matter content and pollution conditions in the waters of Morodemak, Demak Regency. The material used is sea water that is around Morodemak Waters, Demak Regency. The sample used is a water surface sample taken with a Nansen bottle at a depth of 1 meter. The research method used is descriptive method by assessing the quality of the waters based on organic matter in the waters of Morodemak, Demak Regency. In-situ data collection was then analyzed in the laboratory, as well as a qualitative analysis of the pollution index using the STORET method issued by the Ministry of Environment of the Republic of Indonesia. The organic matter content in Morodemak waters is 15.01–15.94 mg / L for low tide and 19.96–21.67 mg / L for high tide. From the determined organic matter content, the BOD5 and COD results as water quality parameters were 241.42–370.19 mg / L and 515,117–792,191 mg / L. The condition of Morodemak waters is classified into polluted waters because almost all the parameters tested have exceeded the sea water quality standard limit for marine biota determined by the Minister of Environment Decree No. 51 of 2004 and passed the STORET index with a water score of> -31.
Potensi Ekstrak Teripang Stichopus hermanii, Semper 1868 (Holothuroidea : Stichopodidae) sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri terhadap Streptococcus mutans Clarke, 1924 (Bacilli : Streptococcaceae) Monika, Rika; Pringgenies, Delianis; Setyati, Wilis Ari
Journal of Marine Research Vol 10, No 3 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i3.31097

Abstract

Teripang Stichopus hermanii merupakan biota laut yang mempunyai senyawa dengan bioaktivitas sebagai antibakteri terhadap patogen. Stichopus hermanii mampu menghambat bakteri gram positif dan negatif. Produk teripang yang sudah ada banyak memperlihatkan manfaatnya salah satunya untuk gigi. Produk komersil yang terlihat di masyarakat yakni pasta gigi, namun belum diketehaui  secara mendetail mengenai seberapa besar peran pasta gigi tersebut dalam mengatasi permasalahn gigi.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui senyawa yang aktif didalam ekstrak teripang Stichopus hermanii. Metode ekstraksi yakni dengan padat ke cair, pencarian senyawa aktif menggunakan skrining fitokimia dengan pereaksi yang berbeda setiap pengujiannya, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Uji aktivitas antibakteri pada ekstrak S. hermanii menggunakan bakteri patogen Streptococcus mutans. Hasil senyawa aktif yang didapat dari skrinining fitokimia meliputi flavonoid, alkaloid, triterpenoid dan saponin. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak metanol S. hermanii mampu menghambat bakteri S.mutans. Zona hambat tertinggi pada S. mutans  5,86 mm ± 4,92 dengan konsentrasi 80 µg/disk pada waktu 24 jam. Disimpulkan bahwa senyawa aktif pada ekstrak metanol S. hermanii mempunyai bioaktivitas antibakteri pada bakteri S. mutans.  The sea cucumber Stichopus hermanii is a marine biota that has compounds with bioactivity as an antibacterial against pathogens. Stichopus hermanii can inhibit gram-positive and gram-negative bacteria. Sea cucumber products that already exist have shown many benefits, one of which is for teeth. The commercial product seen in the community is toothpaste, but it is not yet known in detail how big the role of toothpaste is in overcoming dental problems. The purpose of this study was to determine the active compounds in sea cucumber extract Stichopus hermanii. The extraction method is solid to liquid, the search for active compounds uses phytochemical screening with different reagents for each test, and the antibacterial activity test uses the agar diffusion method with different concentrations. Antibacterial activity test on S. hermanii extract using the pathogenic bacterium Streptococcus mutans. The results of the active compounds obtained from phytochemical screening include flavonoids, alkaloids, triterpenoids, and saponins. The antibacterial activity test showed that the methanol extract of S. hermanii was able to inhibit S. mutans bacteria. The highest zone of inhibition in S. mutans was 5.86 mm ± 4.92 with a concentration of 80 g/disk at 24 hours. It was concluded that the active compound in the methanolic extract of S. hermanii had antibacterial bioactivity on S. mutans bacteria.
Co-Authors Abel Kristanto Widodo Adi Santoso Adiyoga, Diaz Agus Indardjo Agus Indarjo Ahmad Fadhil Muzaki Ahmad Saddam Habibi Alburhana, Lathifatusy Syifa Aldo Rizqi Arinianzah Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Ridlo Alvi Akhmad Arifin Amri, Fahrizal Dwi Ananda Arifidyani Andri Cahyo Kumoro Anjani, Devi Oktavia Antonius Budi Susanto Aprilia Larasati Dewi Arief, Atthariq Fachri Ramadhan Arifin, Alvi Akhmad Arrico Fathur Yudha Bramasta Arya Rezagama Baskoro Rochaddi Bolu, Wa Ode Rima Alam Sari Bramasta, Arrico Fathur Yudha Cannavaro, Syahrial Varrel Chrisna Adhi Suryono Christy, Yonanda Alodea Dafit Ariyanto Delianis Pringgenies Dewi, Septiyani Kusuma Diah Permata Wijayanti Diaz Adiyoga Dony Bayu Putra Pamungkas Dwi Haryanti Dwicahyo Setiyo Wibowo Dyah Ayu Wulandary Ega Saputra Eldita Amalia Endang Sri Susilo Erni - Martani Erni Martani Fahmi Arifan Fahrizal Dwi Amri Feri Setiawan Gunawan Widi Santosa Hadi Endrawati Hanif, Marwa Irfan Irwani Irwani Ita Riniatsih Ita Widowati Jan Ericson Wismar Joitry Silvia Sitompul Karina Dewiningsih Laraswati, Yuli Limbong, Maria Fransiska M Faisal Alfa Yulianto Ma'ruf, Widodo Farid Mada Triandala Sibero Maya Puspita Monika, Rika Muhammad - Zainuddin Muhammad Salauddin Ramadhan Djarod Muhammad Taufiqur Rahman, Muhammad Taufiqur Muhammad Zainuddin Muhammad Zainuddin Muhammad Zainuddin Muhammad Zainuddin Munasik Munasik Ni Nyoman Widya Triyaningsih Nirwani Soenardjo Novie Susanto Ony Ilham Pradiksa Patrea Nurcholis Afitri Person Pesona Renta Pola Risda Aswita Silitonga Prasetyana Ajeng Refamurty Retno Hartati Ria Azizah Tri Nuraini Ria Azizazh Tri Nuraeni Rico Adi Setyanto Rini Pramesti Rudhi Pribadi Sabrina Alisha Devi Sebastian Margino Sebastian Margino Septiyani Kusuma Dewi Sibero, Mada Triandala Siti Rudiyanti Sri Redjeki Sri Sedjati Subagiyo Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Sunaryo Sunaryo Suryani, Askiya Intan Suryono Suryono Sylvia Sari Indah Dongoran Titis Buana Triyaningsih, Ni Nyoman Widya Triyanto - - Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Wahyu Bagio Leksono Widayat, Barra Muzaffar Widianingsih Widianingsih Winda Ariesta Nur Fadilla Wisnu Broto Yonanda Alodea Christy Yuli Laraswati