Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis secara kualitatif kendala serta strategi adaptasi yang diterapkan guru Biologi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banyuwangi dalam mengembangkan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa melalui praktikum berbasis Inquiry Laboratorium. KPS (seperti mengobservasi, merumuskan hipotesis, dan menginterpretasi data) adalah fondasi literasi ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus ganda (multiple case study) dengan melibatkan enam guru Biologi dari empat SMA di Banyuwangi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi praktik laboratorium, dan analisis modul praktikum yang digunakan. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga kendala utama: (1) Kesenjangan Fasilitas Laboratorium (terutama mikroskop dan reagen); (2) Procedural Fixation: Kecenderungan guru dan siswa mengikuti cookbook lab (prosedur jadi) alih-alih merancang inkuiri mandiri; dan (3) Kendala Manajemen Waktu antara durasi praktikum dan kepadatan materi kurikulum. Strategi adaptasi guru yang ditemukan mencakup: (a) Modifikasi Inkuiri Terbuka menjadi Terbimbing yang Bertahap, (b) Pemanfaatan Isu Biologi Lokal Banyuwangi (misalnya, ekosistem mangrove atau konservasi penyu) sebagai topik inkuiri, dan (c) Penggunaan Simulasi Digital untuk KPS yang sulit diobservasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan KPS melalui inkuiri terhambat oleh realitas fasilitas dan tuntutan kurikulum, sehingga diperlukan coaching profesional yang fokus pada desain inkuiri yang efisien dan kontekstual.