Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS MUTASI GEN PROTEIN X VIRUS HBV PADA PENDERITA HEPATITIS B AKUT DI MANADO ., Fatimawali; Kepel, Billy
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hepatitis B kronis menjadi kanker hati antara lain mutasi pada gen x. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gen protein x virus HBV dan menganalisis apakah terjadi mutasi gen yang terkait dengan munculnya tumor ganas sirosis hati (HCC). Penelitian ini menggunakan primer untuk proses nested PCR yang telah dirancang sebelumnya. Proses nested PCR terhadap 10 sampel DNA HBV pasien dilakukan untuk mengamplifikasi fragmen DNA gen x dilanjutkan dengan sekuensing untuk penentuan urutan nukleotida gen x. Urutan nukleotida gen x diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein x. Terhadap hasil penentuan urutan asam amino protein x, dianalisis apakah terdapat keberadaan mutasi dikaitkan dengan hepatitis B akut. Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa dari 10 sampel DNA HBV pasien yang uji, 5 sampel yang berhasil ditentukan urutan nukleotida gen xnya. Hasil analisis mutasi gen, ditemukan adanya mutasi gen protein x, tapi tidak ada satupun ditemukan adanya mutasi yang terkait dengan HCC.Kata kunci : Virus HBV, mutasi Gen x, Hepatitis B akut, Manado
BAKTERI RESISTEN MERKURI (Hg) PADA PLAK GIGI PASIEN DENGAN TUMPATAN AMALGAM DI PUSKESMAS BAHU Mogi, Karen Tizia; Kepel, Billy; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4576

Abstract

Abstract: Amalgam is an alloy of mercury with various metals which used for dental amalgam fillings since 150 years ago. It is still popular because of it’s strength and durability. However, it also has issue about it’s safety due to releasing of mercury inside oral cavity. Long time of exposure to mercury will result in resistant mercurial. Bacteria have ability to reduce Hg2+ to Hg0 by mercury reductase enzyme, changing toxicity to non-toxic form. We obtained the dental plaque from 5 patients who has been using amalgam for 5 years or more at Puskesmas Bahu. The dental plaque were stored inside the sterile glass tube with 0.9% NaCl solution and then tested for mecury resistant bacteria and identified bacteria. We founded 15 isolates were resistant to mercury. Then we did physiology, morphology, and biochemistry tests.  There are 8 genus of bacterias which has ability to reduce mercury from dental plaque of patient with amalgam fillings. Keywords: Amalgam, Mercury Resistant Bacteria, Dental Plaque  Abstrak: Amalgam merupakan campuran logam, yang diantaranya adalah merkuri sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien dengn tumpatan amalgam. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 koloni bakteri resisten merkuri pada plak gigi dari pasien yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bahu. Spesimen yang didapatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan NaCl 0.9% segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji resistensi merkuri dan identifikasi bakteri. Isolasi isolat bakteri resisten merkuri pada 5 sampel, diperoleh 15 isolat. Selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri melalui uji morfologi, uji fisiologi, dan uji biokimia.  Hasil uji yang dilakukan ditemukan 8 genus bakteri yang dapat diidentifikasi. Kata Kunci: Amalgam, Bakteri Resisten Merkuri, Plak Gigi
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Resisten Merkuri di Pesisir Laut Buyat Assa, Stevano M.; Kepel, Billy; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i2.25505

Abstract

Abstract: Mercury (Hg) is a type of metal that is commonly found in nature and scattered in the rocks, ore mines, soil, water, and air as inorganic and organic compounds. Mercury is dangerous to our health because it can be methylized into methyl mercury (MeHg), which is toxic to human body. The detoxification of mercury can be done by using microorganisms that are resistant to mercury. One of the microorganisms that arre resistant to mercury is bacteria. This study was aimed to identify the types of bacteria in soil sediments at Buyat bay that were resistant to mercury. This was a descriptive exploratory study with a cross-sectional design. The results showed that bacterial colonies could still grow in culture medias of 5, 10, and 20 ppm of phenyl mercury. Identification of the bacteria resulted in Streptococcus sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp, Echerchia Sp, and Klebsiella sp. In conclusion, at Buyat bay, there were five species bacteria that were resistant to 5, 10 and 20 ppm concentrations of mer-cury, namely, Streptococcus sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp, Echerchia Sp, and Klebsiella sp.Keywords: bacteria, mercury resistance, soil sediments Abstrak: Merkuri (Hg) ialah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Merkuri merupakan senyawa yang berbahaya karena dapat bermetilisasi menjadi metil merkuri (MeHg) yang bersifat toksik bagi tubuh manusia. Upaya detoksifikasi merkuri dapat dilakukan antara lain menggunakan mikroorganisme yang resisten terhadap merkuri. Salah satu mikroorganisme yang tahan terhadap merkuri ialah bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri resistensi merkuri yang terdapat pada sedimen tanah di perairan pantai Buyat. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menda-patkan bahwa masing-masing konsentrasi fenil merkuri hingga 20 ppm menunjukkan adanya pertumbuhan koloni bakteri, yaitu Streptococcus sp, Pseudomonas sp, bacillus sp, Escherichia Sp, dan Klebsiella sp. Simpulan penelitian ini ialah di pesisir laut Buyat terdapat lima jenis spesies bakteria yang resisten terhadap merkuri, yaitu Streptococcus sp, Pseudomonas sp, bacillus sp, Escherichia sp, dan Klebsiella spKata kunci: bakteri, resistensi merkuri, sedimen tanah
Identifikasi Bakteri Resisten Merkuri Menggunakan Metode 16SrRNA terhadap Plak Gigi pada Pasien Pengguna Tumpatan Amalgam Tanumihardja, Christofel A.N.; Kepel, Billy; Bodhi, Widhi
e-Biomedik Vol 5, No 2 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i2.18514

Abstract

Abstract: Amalgam is a popular dental filling due to its cheaper price than other dental fillings. Basically, amalgam is an alloy, consists of two or more metals; one of them is mercury. The unfavorable thing about this alloy is that its vapor in the oral cavity can trigger the development of mercury-resistant bacteria. This type of bacteria has an enzyme called mercury reductase that can reduce Hg2+ to Hg0. 16SsRNA is a gene that contains important information to describe the prokaryotic type. This study was aimed to identify the type of mercury-resistant bacteria from dental plaque of patients with amalgam fillings. Samples were taken from the dental plaques. Isolation of DNA, sequensing of 16SsRNA gene by using PCR, and online BLAST through GenBank NCBI, and finally looking for the closest relative using a phylogenetic tree were performed in the Pharmacy Laboratory, Faculty of Mathematics and Science. The result of BLAST showed 4 types of bacteria, and the closest relative is B. thuringiensis. Conclusion: The type of mercury-resistant bacteria found in dental plaques was Bacillus thuringiensis.Keyword: amalgam, mercury resistant bacteria, dental plaques, 16SsRNA, PCR Abstrak: Amalgam adalah suatu logam campuran yang terdiri dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah merkuri atau air raksa. Amalgam sebagai bahan tumpatan sampai saat ini masih banyak digunakan oleh dokter gigi karena harganya yang relatif murah. Namun penggunaan amalgam ini dapat melepaskan uap merkuri selama berada di dalam rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri yang resisten terhadap merkuri dimana bakteri dapat mereduksi Hg2+ menjadi Hg0 melalui enzim yang menginduksi merkuri reduktase. 16SsRNA adalah gen yang menampung informasi-informasi penting agar mendeskripsikan jenis-jenis prokariotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien pengguna tumpatan amalgam menggunakan metode PCR. Jenis penelitian ialah deskriptif observatif. Sampel diambil dari plak gigi pasien pengguna tumpatan amalgam di Laboratorium Farmasi Fakultas MIPA. Dilakukan langkah-langkah untuk isolasi DNA, sekuensing gen 16SsRNA menggunakan PCR, kemudian dilakukan BLAST secara online melalui GenBank NCBI lalu dicari kekerabatannya menggunakan pohon filogenetik. Hasil BLAST mendapatkan 4 jenis bakteri, dan kekerabatan terdekatnya ialah Bacillus thuringiensis. Simpulan: Jenis bakteri resisten terhadap merkuri pada plak gigi ialah Bacillus thuringiensis.Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri, plak gigi, 16SsRNA, PCR
PREVALENSI HIPERURISEMIA PADA REMAJA OBES DI SMK NEGERI 1 BITUNG MONANGIN, PRILLY; Manampiring, Aaltje; Kepel, Billy
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3274

Abstract

ABSTRAKAsam urat adalah hasil akhir metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Zat purin terdapat dalam setiap bahan makanan yang kita konsumsi baik hewan maupun tumbuhan. Beberapa studi menunjukkan hubungan antara asam urat dengan hipertensi, obesitas, penyakit ginjal dan penyakit kardiovaskuler. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia adalah jenis kelamin, IMT, asupan karbohidrat dan asupan purin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja di SMK Negeri 1 Bitung dan prevalensi hiperurisemia pada remaja obes di SMK Negeri 1 Bitung. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran lingkar pinggang dan pemeriksaan laboratorium yaitu pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan kadar asam urat. Dari 100 siswa yang mewakili remaja yang diskrining dengan pengukuran lingkar pinggang, siswa yang termasuk kriteria obes adalah 24 siswa (24%) dan siswa non obes 76 siswa (76%) . Sebanyak 10 siswa yang memenuhi kriteria obes yang diperiksa kadar asam urat terdapat 1 siswa perempuan (1%) yang mengalami hiperurisemia. Sebagai kontrol dari penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap 10 siswa non obes untuk diperiksa kadar asam urat, terdapat 6 siswa (6%) yang mengalami hiperurisemia yang terdiri dari 2 siswa laki-laki (2%) dan 4 siswa perempuan (4%). Prevalensi remaja obes di kota Bitung cukup tinggi (24%) dengan kejadian hiperurisemia dari 10 siswa yang memenuhi kriteria obes dan bersedia dijadikan subjek penelitian adalah 1 siswa (1%) dan kejadian hiperurisemia dari 10 siswa non obes yang bersedia dijadikan subjek penelitian adalah 6 siswa (6%). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan hiperurisemia dengan obesitas.Kata Kunci : Hiperurisemia, remaja, obesitas sentral.ABSTRACTUric acid is an end product of purine metabolism of substances derived from the rest of the food we eat. Substances contained in any materials purine foods we eat both animals and plants. Some studies show an association between uric acid with hypertension, obesity kidney disease and cardiovasculer disease. The associated factors with the encidance of hyperuricemia is sex, BMI, carbohydrate intake, and intake of purines. This study aimed to determine the prevalence of obesity among adolescents in SMK Negeri 1 Bitung and prevalence of hyperuricemia in obese adolescents at SMK Negeri 1 Bitung. The method was used an observational cross-sectional approach. Data obtained by measuring waist circumference and laboratory examinations are taking blood specimens for examination uric acid levels. From the 100 students representing adolescents were screened by measuring waist circumference, which includes criteria obese students is 24 students (24 %) and non-obese students (76 %). A total of 10 students who met the criteria were examined obese uric acid levels, there was 1 female students (1%) who had hyperuricemia. As control of the research conducted checks on 10 non-obese students to examine the levels of uric acid, there were 6 students (6%) who hyperuricemia consisting of 2 boys (2%) and 4 female students (4%). The prevalence of obese adolescents in biutng quite high (24%) and the incidane of hyperuricemia 10 students who meet the criteria and are willing to be obese subjects is 1 students (1%) and the incidance of hyperuricemia of 10 students who are willing to serve non-obese subjects were 6 students (6%). It was concluded that tehere wass no association the obesity with hyperuricemia.Keywords: Hyperuricemia, adolescents, central obesity
POPULASI BAKTERI PADA TANAH BEKAS BUANGAN LIMBAH MERKURI TAMBANG EMAS DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW: PENELITIAN PENDAHULUAN Fatimawali, Fatimawali; Kepel, Billy; Yusuf, Irawan; Natsir, Rosdiana; Baharuddin, Fatmawaty
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.068 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i2.207

Abstract

Mercury is one of the most toxic heavy metals found in nature. Athough adverse health effect of mercury have been known for a long time, exposure to mercury continues and is even increasing in some areas, for example, mercury is still used in gold mining in many parts of North Sulawesi Province. Most of the soil and aquatic bacteria that are continuously exposed to mercury usually develop a genetic adaptation to resist the toxicity of this compound. Bacteria have a specific operon called merOperon that functions to coordinate genes coding for proteins and enzymes involved in mercury disposal and detoxification. Therefore, this preliminary study aims to isolate and identify bacteria collected from gold mining area in the district of Bolaang Mongondow. Bacteria were isolated from soil samples collected from three locations of the gold mining waste disposal and the isolated bacteria were grown in agar media. Identification of the grown bacteria were then be performed using morphological, physiological and biochemical tests. The results showed that 36 bacteria were successfully isolated, of which, 11 isolates were gram positive bacteria and the remainders were gram negative. All isolates showed motility and all could be grouped into 4 species i.e. Bacillus sp., Escherichia coli, Enterobacter cloacea, and Enterobacter aerogenes.
BAKTERI RESISTEN MERKURI (Hg) PADA PLAK GIGI PASIEN DENGAN TUMPATAN AMALGAM DI PUSKESMAS BAHU Mogi, Karen Tizia; Kepel, Billy; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.3262

Abstract

Abstract: Amalgam is an alloy of mercury with various metals which used for dental amalgam fillings since 150 years ago. It is still popular because of it’s strength and durability. However, it also has issue about it’s safety due to releasing of mercury inside oral cavity. Long time of exposure to mercury will result in resistant mercurial. Bacteria have ability to reduce Hg2+ to Hg0 by mercury reductase enzyme, changing toxicity to non-toxic form. We obtained the dental plaque from 5 patients who has been using amalgam for 5 years or more at Puskesmas Bahu. The dental plaque were stored inside the sterile glass tube with 0.9% NaCl solution and then tested for mecury resistant bacteria and identified bacteria. We founded 15 isolates were resistant to mercury. Then we did physiology, morphology, and biochemistry tests.  There are 8 genus of bacterias which has ability to reduce mercury from dental plaque of patient with amalgam fillings. Keywords: Amalgam, Mercury Resistant Bacteria, Dental Plaque   Abstrak: Amalgam merupakan campuran logam, yang diantaranya adalah merkuri sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien dengn tumpatan amalgam. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 koloni bakteri resisten merkuri pada plak gigi dari pasien yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bahu. Spesimen yang didapatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan NaCl 0.9% segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji resistensi merkuri dan identifikasi bakteri. Isolasi isolat bakteri resisten merkuri pada 5 sampel, diperoleh 15 isolat. Selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri melalui uji morfologi, uji fisiologi, dan uji biokimia.  Hasil uji yang dilakukan ditemukan 8 genus bakteri yang dapat diidentifikasi. Kata Kunci: Amalgam, Bakteri Resisten Merkuri, Plak Gigi
UJI DAYA HAMBAT JAMUR ENDOFIT AKAR BAKAU ACHANTUS TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIAE COLI Pongantung, Clara; Kepel, Billy; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6431

Abstract

Abstract: Fungi and bacteria are microbes that are classified in the general stage of Endofit. Fungi is the most isolated form of Endofit. To this point studies articulating endofit are still at a scarce stage, without a doubt the corresponding relationship between plants and organisms. Endosimbions are considered in a state between grass that grows endemic in The United States of America (truf grass) and endofit fungi, Neotyphodium SP. The purpose of these researches are to see and understand the inhibition of bacteria growth from endofit fungi that can be obtained from the roots of Mangrove Acanthus against bacteria Staphylococcus Aureus and Escherichia coli. These studies have been researched since November 2013 to January 2014 at the Biomedical Research Laboratory Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi. The research results that were conjured from the Mangrove root type Achantus have an inhibitory effect on the test bacteria research, which are Staphylococcus Aureus and Escherichia Coli.Keywords: endofit fungi, Achantus, Staphylococcus Aureus, and Escherichia Coli.Abstrak: Jamurdan bakteri merupakan mikroba yang paling umum dijumpai sebagai endofit, sedangkan endofit yang paling sering diisolasi ialah jamur. Sejauh ini penelitian mengenaiendofit masih sanga tjarang dipelajari, akan tetapi hubungan antara tumbuhan dengan organisme endosimbion dapat dilihat antara suatu jenis rumput yang tumbuh endemik di Amerika Utara (truf grass) dengan jamur endofit Neotyphodium sp. Tujuan penelitian ini untuk melihat dan mengetahui daya hambat pertumbuhan bakteri dari jamur endofit yang terdapat pada akar mangrove Acanthus terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan sejak bulan November 2013 sampai dengan Januari 2014 di Laboratorium Riset Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Dari hasil penelitian yang didapat akar mangrove jenis achantus memiliki daya hambat terhadap bakteri uji pada penelitian ini yaitu staphylococcus aureus dan Escherichia coli.Kata kunci: jamur endofit, Achantus, Staphylococcus aureus, Escherichiae coli.
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KELURAHAN BAHU KECAMATAN MALALAYANG MANADO Dalawa, Farsyi Novelia; Kepel, Billy; Hamel, Rivelino
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2181

Abstract

Abstract: Nutrition Status is state of the body that is the end result of a balance between the nutrients into the body and its use. One way to monitor nutrition status of adults is by measuring body mass index. Blood glucose levels be used as a parameter to the success of the metabolism in the body. In a certain state with respect to glucose levels in the body can occur hypoglycemia or hiperglikemia. The purpose of research this is to know the relation of nutrition status with fasting blood glucose levels in people in the village of Bahu. Method: this type of research is  obeservasional analytic with cross sectional design. The number of samples as much as 63 people taken by simple random sampling in bahu village. Data obtained process used by chi squre test with degrees of significance (α) = 0,05. The result showed that nutrition status with normal body mass index there was 8 person who has fasting blood glucose levels <110mg/dl  and 3 person has fasting blood glucose levels ≥110 mg/dl. While nutrition status with obese body mass index there was 35 person who has fasting blood glucose levels <110mg/dl and 17 person has fasting blood glucose levels ≥110 mg/dl. Conclusion in this research was not relationship between nutrition status with fasting blood glucose levels with value p=1,00 Keywords : Nutrition status, fasting blood glucose levels, body mass index Abstrak : Status Gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya. Salah satu cara untuk memantau status gizi orang dewasa adalah dengan mengukur indeks massa tubuh. Kadar glukosa darah dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme di dalam tubuh. Dalam keadaan tertentu  sehubungan dengan kadar glukosa dalam tubuh dapat terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat di Kelurahan Bahu. Metode: Jenis penelitian ini adalah obeservasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 63 orang, yang diambil secara simple random sampling di Kelurahan Bahu. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji chi squre dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Status gizi dengan Indeks massa tubuh normal ada 8 orang yang memiliki kadar gula darah puasa <110mg/dl dan 3 orang yang memiliki kadar gula darah puasa  ≥110 mg/dl sedangkan Status gizi dengan Indeks massa tubuh obes ada 35 orang yang memiliki kadar gula darah puasa <110mg/dl dan 17 orang memiliki kadar gula darah puasa ≥110mg/dl. Kesimpulan dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah puasa dengan nilai p=1,00. Kata kunci : Status gizi, kadar gula darah puasa, indeks massa tubuh
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Umboh, Eunike Relsye; Kepel, Billy; Hamel, Rivelino S.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.15824

Abstract

Abstract : Motivasion to learn is the overall driving force in the one is able to raise the spirit orenthusiasm to learn. The learning achievementis is a result that has been obtained or achievedfrom activities that have been carried out or treated. Research purpose of this study was todetermine the relationship between learning motivasion and academic achievement in nursingscience student of the faculty of medicine at sam ratulangi university manado. Samples were 64respondents in the can by using purposive sampling technique. Research design is descriptiveanalytic with cross secrional approach and the data collected from respondents usingquestionnaires learning motivation and academic achievement questionnaire. Test using theFhiser’s Exact Test statistic with significance level α = 0,05% or 95%. Research results showedthe value of p = 0,000 < α = 0,05. The conclusion of this research that there is a relationshipbetween learning motivation and academic achievement in students of nursing science ProgramFaculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado. Recommendation: Results of this studycan be used as a source of information and learning materials specifically so that students can bemotivated to learn to achieve good academic achievement, and can add a reference orbibliography for further research in order to investigate more about the motivation to learn thataffect academic achievement.Keywords : Motivation, Academic AchievementAbstrak : Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yangmampu menimbulkan semangat atau kegairahan belajar. Prestasi belajar adalah suatu hasil yangtelah diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang telah dilakukan atau dikerjakan. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik padamahasiswa program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas sam ratulangi manado.Sampel berjumlah 64 responden yang di dapat dengan menggunakan teknik purposive sampling.Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkandari responden dengan menggunakan kuesioner motivasi belajar dan kuesioner prestasi akademik.Uji statistic menggunakan Fhiser’s Exact Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95%. Hasilpenelitian didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapathubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi manado. Saran: Hasil penelitian inidapat digunakan sebagai sumber informasi serta bahan pembelajaran khususnya mahasiswa agardapat lebih termotivasi dalam belajar sehingga meraih prestasi akademik yang baik, dan dapatmenambah referensi atau pustaka bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat meneliti lagi tentangmotivasi belajar yang mempengaruhi prestasi akademikKata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Akademik