Mohammad Fatkhul Mubin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS SUAMI ATAU ISTRI YANG DITINGGAL PASANGANNYA BEKERJA DILUAR NEGERI Livana PH; Nur Fatoni; Mohammad Fatkhul Mubin
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.055 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.1.2017.48-52

Abstract

ABSTRAKAnsietas merupakan respon emosional terhadap penelitian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas merupakan reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang hanya dibayangkan. Ansietas yang dirasakan pada pasangannya yang ditinggal keluar negeri yaitu Ansietas ringan sampai berat yang dialami oleh semua orang. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat Ansietas pada suami atau istri yang ditinggal pasangannya bekerja diluar negeri di desa Tambaksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Populasi penelitian ini adalah suami atau istri yang ditinggal pasangnnya bekerja keluar negeri dengan ukuran sampel  54 orang. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah Simpel random sampling. Data dianalisis dengan sentral tendensi dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden mengalami ansietas sedang sebanyak 33 responden (61,1%). Saran diharapkan masyarakat tidak terlalu Ansietas karena memikirkan suami atau istri yang bekerja keluar negeri, sehingga bisa bekerja dirumah untuk membantu suami/istri yang bekerja diluar negeri dan diharapakn bisa menjalin komunikasi yang baik antara suami dan istri Kata kunci: Ansietas, suami atau istri, bekerja keluar negeri DESCRIPTION OF THE HUSBAND ANSIETAS OR WIFE LETED BY THE COUPLE WORKING OUTSIDE THE STATE ABSTRACTAnxiety is an emotional response to individual research that is subjective, which is influenced by the subconscious and is not specifically known for the cause. Anxiety is an emotional reaction to the perception of danger, both real and imagined. Anxiety is felt in the partner who is left out of the country namely mild to severe anxiety experienced by everyone. The purpose of this research is to describe the level of anxiety in the husband or wife who left their spouse working abroad in the village of Tambaksari, Rowosari Subdistrict, Kendal Regency. This research method is descriptive explorative. The population of this study was the husband or wife who were left behind and worked abroad with a sample size of 54 people. The sample technique in this study is Simple random sampling. Data were analyzed by central tendency and frequency distribution. The results showed that the majority of respondents experienced moderate anxiety as many as 33 respondents (61.1%). The suggestion is that the community is not too anxious because they think of a husband or wife who works abroad, so they can work at home to help their spouse who works abroad and is expected to establish good communication between husband and wife Keywords: Anxiety, husband or wife, working abroad
GAMBARAN TINGKAT STRES KELUARGA LANSIA Mohammad Fatkhul Mubin; Livana PH; Azizah Rahma Mahmudah
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 6, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.788 KB) | DOI: 10.26714/jkj.6.2.2018.128-133

Abstract

Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah lansia terus meningkat dari tahun ketahun. Begitu juga dengan jumlah lansia diseluruh indonesia juga mengalami peningkatan tiap decade. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terkait dalam perkawinan, hubungan darah, adopsi dan tinggal dalam satu rumah. Adanya kejadian-kejadian yang signifikan seperti anggota keluarga yang mempunyai lansia dalam satu rumah menciptakan kondisi stres bagi keluarga yang merawatnya sehingga menjadi tuntutan yang memaksa keluarga untuk dapat beradaptasi terhadap adanya berubahan dalam segi membagi waktu untuk merawat lansia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada keluarga yang mempunyai lansia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, total sampel 55 responden. Penelitian dilakukan di Desa Mororejo kec. Kaliwungu menggunakan kuesioner Weber State Sniversity dan dianalisis dengan metode deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga mengalami tingkat stres sedang sebanyak 37 responden (67.27%) sedangkan tingkat stres berat sebanyak 8 responden (14.55%) dan tingkat stres ringan sebanyak 10 responden (18.18). Penelitian ini diharapkan keluarga dan lansia untuk lebih memaksimalkan peran sertanya didalam memberikan dukungan kepada keluarga dan lansia guna mengurangi tingkat stres keluarga yang pada akhirnya dapat tercipta kehidupan mental yang lebih sehat baik bagi keluarga maupun lansia dan Sebagai tolak ukur keluarga dalam meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam memberi perawatan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kata kunci : Tingkat Stres, Keluarga. DESCRIPTION OF THE ELDERLY FAMILY STRESS LEVEL ABSTRACTThe family is the unity of the people involved in the marriage, blood relationship, adoption and living in one house. The presence of significant events such as family members who have elderly in a home creates stres for families who care for them so that the demands are forcing the family to be able to adapt to the berubahan in terms of allocating their time to care for the elderly. This study aims to describe the level of stress in families with elderly. This study used a descriptive exploratory method, the total sample of 55 respondents. The study was carried out in the village of Mororejo Kec. Kaliwungu used the Weber State Sniversity questionnaire and analyzed it using descriptive percentage method. The results showed that most families experienced moderate stress levels as much as 37 respondents (67.27%) while severe stress levels were 8 respondents (14.55%) and mild stress levels as many as 10 respondents (18.18). This research is expected that families and elderly people to maximize their participation in providing support to families and the elderly to reduce the level of family stress which ultimately can create a healthier mental life for both families and the elderly and as a family benchmark in increasing knowledge and skills in giving daily life care activities. Keywords: Tinhkat Stress, Family
GAMBARAN TINGKAT STRES KELUARGA YANG DITINGGALKAN KERJA KE LUAR NEGERI OLEH ANGGOTA KELUARGA Livana PH; Failila Khosandika; Mohammad Fatkhul Mubin
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.4 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.2.2017.91-95

Abstract

Perubahan kondisi sosial akan mempengaruhi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkerja di luar negeri maupun keluarganya, awalnya tentu membawa dampak yang cukup berat baik yang dirasakan oleh yang bersangkutan maupun anggota keluarganya. Kondisi ini secara kejiwaan akan berdampak pada tingkat stres yang bersangkutan dan anggota keluarganya yang cukup tinggi. Dari kebiasaan bersama menjadi tidak ada, hal ini langsung atau tidak langsung berdampak pada pola fikir dan sikap para keluarga yang ditinggalkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres keluarga  yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarga. Jenis penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang ditinggalkan oleh anggota keluarganya ke luar negeri di Desa Taman Gede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal sebanyak 55 responden. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar observasi berupa kuesioner. Data dianalisis secara univariat dengan menghitung distribusi frekuensinya. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas keluarga  yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarga mengalami stres pada tingkat stres sedang. Pelayanan kesehatan dapat memberukan intervensi kepada keluarga yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarganya sebagai upaya untuk mengatasi tingkat stres yang dialaminya. Kata kunci: Keluarga yang ditinggal kerja ke luar negeri, stres.  FAMILY STRESS LEVEL THAT LEFT WORK OUTSIDE BY FAMILY MEMBERS ABSTRACTChanges in social conditions will affect Indonesian Workers (TKI) who work abroad and their families, initially it will have a quite heavy impact both felt by those concerned and their family members. This condition will have a psychological impact on the stress level concerned and family members who are quite high. From shared habits to non-existent, this directly or indirectly affects the thinking patterns and attitudes of the families left behind. The study aims to describe the level of family stress left by work abroad by family members. Type of explorative descriptive research. The population in this study were families left by family members abroad in Taman Gede Village, Gemuh District, Kendal District, as many as 55 respondents. The sampling technique uses saturated sampling. The process of data collection is done by filling in the observation sheet in the form of a questionnaire. Data were analyzed univariately by calculating the frequency distribution. The results showed that the majority of families left to work abroad by family members experience stress at moderate stress levels. Health services can provide intervention to families who are left to work abroad by family members in an effort to overcome the level of stress they experience. Keywords: Families left behind to work abroad, stress.