Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Faridah Rangkuti; Sahat Saragih; Hasratuddin Hasratuddin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 7, No 1 (2014): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v7i3.2964

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah (1) perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pemebelajaaran bebasis masalah dengan siswa yang memperoleh pemebelajaran biasa, (2) perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran bebasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (3) interaksi antara pembelajaran dengan gender terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa, (4) interaksi antara pembelajaran dengan gender terhadap peningkatan  kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (5) proses penyelesaian soal-soal yang terkait dengan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini merupakan penilitian semi eksperimen. Populasi penelinitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Langsa. Dari kelas XI tersebut dipilih secara acak dua kelas yaitu kelas XI AK1 dan kelas XI AK2. Siswa kelas XI KA2 (kelas eksperimen) diberi perlakuan pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan siswa kelas XI KA1 (kelas kontrol) diberi perlakuan pembelajaran biasa. Instrumen yang digunakan terdiri dari: tes kemampuan pemahaman konsep dan tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis data dilakukan dengan uji t dan anava dua jalur. Hasil penelitian ini adalah (1) peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada siswa yang diberi pembelajaran biasa, (2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah yang lebih tinggi dari pada siswa  yang diberi pembelajaran biasa, (3) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan gender siswa terhadap pendekatan kemampuan pemahaman konsep, (4) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan gender siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis, (5) proses penyelesaian siswa dalam menyelesaikan masalah kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis pada pada pembelajaran berbasis masalah adalah lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Temuan penelitian merekomendasikan bahwa pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang digunakan disekolah utamanya untuk mencapai kompetensi berfikir tingkat tinggi.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Nurhadijah Nurhadijah; sahat Saragih; Izwita dewi
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 7, No 1 (2014): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v7i3.2966

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui :( (1) perbadaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran berbais masalah dengan siswa yang diberi model pembelajaran ekspositori. (2) perbedaan kemampuan metakognisi matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran yang berbasis masalah dengan siswa yang diberi model pembelajaran ekspositori. (3) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. (4) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap komunikasi matematik siswa . (5) mendeskripsikan kadar aktivitas aktif siswaselama proses model pembelajaran berbasis masalah. (6) proses penyelesaian jawaban yang dibuat siswa dalam meyelesaikan masalah pada model pembelajaran ekspositori. Analisis data dilakukan dengan analisis kovarian (ANACOVA) dengan analisi varian (ANAVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang diberi Model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi model pembelajaran ekspositori . (2) Terdapat kemampuan metakognisi matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi model pembelajaran ekspositori. (3) Kadar aktivitas siswa telah memenuhi waktu persentase ideal yang di tetapkan. (4) Proses penyelesaian jawaban siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan model pembelajarann ekspositori.
Keikutsertaan pada Organisasi Keagamaan dan Empati dengan Perilaku Prososial pada Remaja yang Aktif Dalama Organisasi Keagamaan Eko April Ariyanto; Fitriyana Dwi Ayu Ningrum; Sahat Saragih
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v5i1.2454

Abstract

Perilaku prososial adalah perilaku manusia yang menguntungkan bagi orang lain dan dapat disebut juga menjadi perilaku tolong menolong, peduli antar manusia tanpa mengharapkan imbalan. Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui: 1) hubungan antara keikutsertaan pada organisasi   dengan perilaku prososial, 2) hubungan antara empati dengan perilaku prososial, 3) hubungan antara hubungan antara keikutsertaan pada organisasi keagamaan dan empati dengan Perilaku Prososial. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari keikutsertaan pada organisasi keagamaan (X1), empati (X2), dan perilaku prososial (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 109 remaja yang aktif dalam organisasi keagamaan. Data penelitian ini adalah diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada subyek yang memenuhi karakteristik partisipan. Teknik analisis menggunakan Uji Kendall s w test dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 20.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat hubungan positif antara keikutsertaan pada organisasi keagamaan dengan perilaku prososial, dimana 41% dengan nilai signifikansi p=0,000>0,05. 2) terdapat hubungan positif antara empati dengan perilaku prososial, dimana 22,5% dengan nilai signifikansi p=0,000<0,05. 3) terdapat hubungan positif antara hubungan positif antara keikutsertaan pada organisasi keagamaan dan empati dengan Perilaku Prososial, dimana 14,5% dengan nilai signifikansi p=0,000<0,05.Kata Kunci: Keikutsertaan Pada Organisasi Keagamaan, Empati, Perilaku Prososial
ANALISIS PROSES JAWABAN SISWA PADA KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING Elfira Rahmadani; sahat saragih; E. Elvis Napitupulu; Dwi novita Sari; Syahriani Sirait; Ely Syafitri
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 6, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jmp.v6i2.2438

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui serta menganalisis aspek kemampuan literasi matematika siswa SMP Quran Kisaran pada materi segiempat. Sample yang diambil dalam penelitian ini adalah 32 orang siswa dari populasi seluruh siswa kelas VII SMP Quran Kisaran di ambil secara acak. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Instrumen penelitian adalah soal tes kemampuan literasi matematika berupa 3 butir soal essay serta wawancara. Hasil tes yang telah dilaksanakan pada beberapa soal literasi matematika menunjukan hasil yang baik. Terlihat dari presentase per indikator disetiap butir soal. Indikator  pertama yaitu merumuskan masalah nyata dalam pemecahan masalah memperoleh hasil untuk butir soal 1, 2 dan 3 masing-masing sebanyak 90,62% (29 siswa), 84,37% (27 siswa), dan 81,25% (26 siswa). Indikator kedua yaitu menggunakan matematika dalam pemecahan masalah memperoleh hasil untuk butir soal 1, 2 dan 3 masing-masing sebanyak 93,87% (30 siswa), 90,62% (29 siswa), dan 87,5% (28 siswa). Indikator ketiga yaitu menafsirkan solusi dalam pemecahan masalah memperoleh hasil untuk butir soal 1, 2 dan 3 masing-masing sebanyak 84,37% (27 siswa), 81,25% (26 siswa), dan 87,5% (28 siswa). Kata Kunci : Proses Jawaban Siswa, Kemampuan Literasi Matematika, Model Discovery Learning
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA SEBAGAI ALAT BANTU DITINJAU BERDASARKAN CURIOSITY SISWA Anim Anim; Sahat Saragih; E. Elvis Napitupulu; KMS. Muhammad Amin Fauzi; Syahriani Sirait; Ely Syafitri; Elfira Rahmadani; Nilam Sari
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 5, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v5i2.944

Abstract

Abstract: This study aimed to determine students Curiosity in learning geometry using the Geogebra application. This research was conducted at a private junior high school in the Sei Bejangkar area for the 2021/2022 academic year. The method used in this research is quasi-experimental. Data was collected after the treatment was obtained from students' curiosity questionnaires on geometry material. The study results revealed that there was a significant effect on learning mathematics using the Geogebra application on students Curiosity. This can be seen from the curiosity questionnaire scores of students who were taught geometry learning with the aid of the Geogebra application and 94 scores of students who were taught using conventional learning media were 84 scores. The analysis of covariance calculations shows that for learning Fcount  Ftabel  =     , so Ho is rejected and Ha. In addition, the height of the regression line describes student learning outcomes, namely when X = 0, then the regression equation for Curiosity learning class using Geogebra is obtained Y = 62,777 and the conventional learning class regression equation Y = 61.399. It means that it can be concluded that there is a significant influence on learning using Geogebra on students Curiosity about the geometri material. Keywords: Geogebra; Curiosity; Mathematic Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui curiosity siswa pada pembelajaran geometri yang menggunakan software Geogebra. Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta daerah Sei Bejangkar Tahun Ajaran 2021/2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pengumpulan data diberikan setelah perlakuan diperoleh dari angket curiosity siswa pada materi geometri. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yag signifikan pada pemebalajarn matematika menggunakan aplikasi geogebra terhadapa Curiosity siswa. Hal ini dapat dilihat dari skor angket curiosity siswa yang diajar pada pembelajaran geometri dengan berbantuan software Geogebra adalah sebesar dan 94 skor siswa yang diajar dengan media pembelajaran konvensional adalah sebesar 84 skor . Hasil analisis kovarians perhitungan menunjukkan bahwa untuk pembelajaran diperoleh Fhit  Ftabel  =     , sehingga Ho ditolak dan Ha . Selain itu Ketinggian garis regresi menggambarkan hasil belajar siswa, yaitu pada saat X = 0 maka persamaan regresi untuk Curiosity kelas pembelajaran menggunakan Geogebra diperoleh Y = 62,777 dan persamaan regresi kelas pembelajaran konvensional Y = 61,399.  Berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada pembelajaran menggunakan Geogebra  terhadap Curiosity siswa pada materi geometri. Kata kunci: Geogebra; Curiosity; Matematika
Development of Interactive Learning Media Through the Problem Based Learning Model to Improve Students' Mathematical Communication and Self Regulated Learning Skills Mariani Sitanggang; Mulyono Mulyono; Sahat Saragih
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 17, No 1 (2024): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA (January-June 2024)
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v17i1.53979

Abstract

This research seeks to (1) develop valid, (2) practical, and (3) effective interactive learning materials utilizing the Problem-Based Learning model. Conduct research, (4) evaluate the impact of integrating interactive learning media into the Problem Based Learning model on students' mathematical communication skills, (5) assess the development of students' self-regulated learning abilities, and (6) examine the answer process employed by students. students to pass an exam of their mathematical communication skills. This development investigation employed the Thiagarajan, Semmel, and Semmel 4D models (Define, Design, Develop, Disseminate). Participants in this study were eighth-grade pupils from SMP N 1 Bandar. The outcomes of research comprise interactive learning media such as worksheets, lesson plans, mathematical communication assessments, and self-regulated learning questionnaires. The findings of the study indicated that (1) the interactive learning materials created using the Problem Based Learning approach remained valid during trial two, (2) practice was acquired during trial two, and (3) the intervention was successful during trial two. Using interactive learning media and the Problem Based Learning model, students' mathematical communication skills were enhanced in trial II. Self-development among students—media-controlled learning. An increase in interactive learning was observed in trial II when the Problem Based Learning model was implemented.
Application of Eliciting Activities (MEA) Model Learning with a Scientific Approach to Improve Mathematical Representation Skills Dasrin Pohan; Sahat Saragih; Nerli Khairani
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 17, No 1 (2024): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA (January-June 2024)
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v17i1.53977

Abstract

This research aims to determine: (1) To examine the differences in increasing representational abilities and mathematical learning independence for students who are given learning using the activity elicitation model and students who are given scientific learning. (2) To learn about the process of responding to kids who learn utilizing the activity elicitation approach. Those who approach learning scientifically. This is an example of experimental study. This study's population consisted of all pupils in class VIII of SMP Asy-Syafiiyah Medan, and the research sample was drawn at random from two classes. The study's findings indicate that (1) beginning mathematics abilities have an impact on students' mathematical representation abilities and (2) abilities have an impact. Students' independence in early mathematical learning. The increase in mathematical representation abilities of students who get MEA learning and those who receive scientific approach learning differs. (2) Using the eliciting events learning model to complete student answers is superior to learning using a scientific approach. Thus, scientifically based learning activity elicitation models can be employed as an alternative in learning mathematics to increase mathematical representation abilities.
PERAN EMOTION REGULATION DALAM MEMPENGARUHI TINDAKAN CYBER AGGRESSION PADA REMAJA Ulil Elmiyatin Arif; Sahat Saragih; Eko April Ariyanto
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 5 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v5i3.5271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotion regulation dengan cyber aggression pada remaja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitain ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 213 responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan berusia antara 15-17 tahun. Teknik analisis data menggunakan analisis uji korelasi spearman’s rho dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Hasil analisis data menggunakan teknik spearman’s rho menunjukkan nilai signifikasi untuk variabel emotion regulation dengan cyber aggression yaitu diperoleh nilai koefisien sebesar -0,256 dengan tingkat signifikasi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara emotion regulation dengan cyber aggression. Artinya, semakin tinggi tingkat emotion regulation seseorang, semakin rendah kecenderungannya untuk terlibat dalam perilaku cyber aggression.
PERAN DARK TRIAD PERSONALITY DENGAN CYBER AGGRESSION PADA REMAJA AWAL Rayshantica Putri Kharisma; Sahat Saragih; Eko April Ariyanto
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 6 No. 1 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v6i1.5554

Abstract

Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dark triad personality pada penggunamedia sosial. Kepribadian gelap atau dark triad personality merupakan kepribadian yang didominasi padatingkah laku negatif. Mayoritas remaja memiliki tipe impulsive-aversive aggression. Hal ini berarti bahwa remaja melakukan cyber-aggression secara spontan dengan tujuan ingin mengurangi perasaan negatif yang dirasakan. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 282 responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan berusia antara 15-17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja memiliki tipe impulsive-aversive aggression. Hal ini berarti bahwa remaja melakukan cyber-aggression secara spontan dengan tujuan ingin mengurangi perasaan negatif yang dirasakan. Berdasarkan pengujian diperoleh nilai koefisien hubungan rxysebesar 0,678 dengan kepentingan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positifyang sangat signifikan antara Dark Triad Personality dan Cyber Aggression
KECENDERUNGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA: BAGAIMANA PERAN KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEMATANGAN EMOSI? Meuthiara Mayavida Tryarini; Sahat Saragih; Rr. Amanda Pasca Rini
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 11 No. 2 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v11i2.11937

Abstract

Adolescents often imitate behavior they observe in the family. When teenagers experience emotions that cause teenagers to be angry, teenagers become aggressive. If parents or other family members are often involved in conflict or use violence to solve problems, teenagers tend to consider aggressiveness as a normal way to deal with problems. This research aims to determine the relationship between family harmony and emotional maturity and the tendency for aggressiveness among teenagers in Surabaya. This research method uses quantitative correlational methods. The respondents for this research were 230 teenagers in Surabaya aged 15 - 18 years. The data obtained were processed using multiple regression analysis techniques using IBM SPSS Statistics 26 for Mac. The data analysis method uses multiple regression analysis with a significance of 0.000 (p<0.05) which explains that adolescent aggressiveness is simultaneously influenced by family harmony and emotional maturity. The R Square value is 0.454 with a contribution of 45.4%. This means that family harmony and emotional maturity together have a 45.4% influence on aggressiveness. The remaining 54.6% could be caused by other variables not studied in this research. Remaja sering kali meniru perilaku yang mereka amati di dalam keluarga. Ketika remaja mengalami emosi yang menyebabkan remaja marah, remaja menjadi agresif. Jika orang tua atau anggota keluarga lainnya sering terlibat dalam konflik atau menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah, remaja cenderung menganggap agresivitas sebagai cara yang normal untuk mengatasi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keharmonisan keluarga dan kematangan emosi dengan kecenderungan agresivitas remaja di Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Responden penelitian ini adalah remaja di Surabaya sebanyak 230 orang yang berusia 15 - 18 tahun. Hasil data yang diperoleh diolah menggunakan teknik analisis regresi berganda menggunakan bantuan IBM SPSS Statistic 26 for Mac. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan signifikansi 0,000 (p<0,05) yang menjelaskan agresivitas remaja secara simultan dipengaruhi oleh keharmonisan keluarga dan kematangan emosi. Nilai R Square sebesar 0,454 dengan sumbangsih 45,4%. Artinya keharmonisan keluarga dan kematangan emosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh 45,4% terhadap agresivitas. Adapun 54,6% sisanya dapat disebabkan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.