Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA Ditinjau dari Perbedaan Gender Izwita Dewi; Sahat Saragih; Dewi Khairani
Didaktik Matematika Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.222 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v4i2.8863

Abstract

Mathematical representation is one of the mathematical higher order thinking skills, as a tool or way of thinking in communicating mathematical ideas. Referring to a research about the inconsistency of a mathematical communication profile involving gender differences and the phenomenon of more female students than men right now, there appears to be an allegation that there is a connection between gender differences and students mathematical representation. The purpose of this study is to analyze the improvement of students' mathematical representation capability in terms of gender differences. Subjects in this research were students of class X of High School in Medan, Indonesia, consisting of 13 men and 19 women. The research instrument is a mathematical representation test consisting of 4 questions. Data analysis to find out how the category of improvement of students’ mathematical representation, using index of N-gain. The results of the research are: (1) the improvement of mathematical representation ability in the lower and middle categories of male students is higher than female students, (2) there is no male students have high category mathematical representation, but there are female students have high category mathematical representation abilities, and (3) the ability of representation to make mathematical models and explain the verbal language of male students is higher than female students. While the representational ability of making tables and drawing female students is higher than male students. The implication of the research is needs to do deeper research to see the relationship of mathematical representation ability with the students' mathematical ability profile.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 DANAU PARIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Adi Semarto Berutu; Izwita Dewi; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i2.23720

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (2) Mengetahui apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (3) Mengetahui  interaksi antara  pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa, (4) Mengetahui  interaksi antara pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap  kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Danau Paris tahun pembelajaran 2017/2018 yang berjumlah 120 siswa, dengan mengambil sampel dua kelas berjumlah 60 siswa melalui tekhnik purposif random sampling. Analisis data dilakukan dengan Uji t dan Anava dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (3)  terdapat interaksi antara  pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa, (4) terdapat interaksi antara pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap  kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual, Kemampuan Koneksi Matematis Siswa, KemampuanKomunikasi Matematis.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE Milda Rizky Novriani; Elamanani Simamora; Izwita Dewi
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan: 1) perangkat pembelajaran yang valid dikembangkan dengan model VAK; 2) perangkat pembelajaran yang praktis dikembangkan dengan model VAK; 3) perangkat pembelajaran yang efektif dikembangkan dengan model VAK; 4) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa diajarkan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK; 5) peningkatan self-confidence siswa diajarkan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D. Dari hasil uji coba I, uji coba II dan tahap penyebaran diperoleh: 1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK telah memenuhi kriteria valid berdasarkan penilaian ahli; 2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK memenuhi kriteria praktis ditinjau dari: a) penilaian ahli; dan b) hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran; 3) perangkat  pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK memenuhi kriteria efektif ditinjau dari: a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai pada uji coba II sebesar 88,57% dan tahap penyebaran 91,43%; b) ketercapaian tujuan pembelajaran setiap butir soal; c.) respon siswa positif terhadap perangkat pembelajaran; d) waktu pembelajaran tidak melebihi waktu pembelajaran biasa; 4) kemampuan penalaran matematis siswa menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK meningkat, ditinjau dari skor N-Gain pada uji coba I sebesar 0,29 meningkat menjadi 0,34 pada uji coba II serta meningkat menjadi 0,57 pada tahap penyebaran; 5) self-confidence siswa menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model VAK meningkat, ditinjau dari rata-rata hasil angket self-confidence pada uji coba I sebesar 75,91 meningkat menjadi 78,77 pada uji coba II serta meningkat menjadi 79,97 pada tahap penyebaran.Kata Kunci: VAK, Kemampuan Penalaran Matematis, Self-Confidence
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA Nenta Dumalia Siregar; Elmanani Simamora; Izwita Dewi
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i1.23710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR; 2) efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR; 3) kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR; 4) peningkatkan kemampuan penalaran matematis dan Self-Concept siswa menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Dari hasil uji coba I, uji coba II dan tahap penyebaran diperoleh: 1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata total validitas RPP = 4,38, LKPD = 4,47, buku guru =4,50, buku siswa = 4,49; 2) perangkat  pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR memenuhi kriteria efektif ditinjau dari: a.) ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai pada uji coba II yaitu 87,5% dan tahap penyebaran 90,63%; b.) waktu pembelajaran yang digunakan tidak melebihi waktu pembelajaran biasa.; c.) respon siswa pada uji coba II sebesar 92,03% dan tahap penyebaran sebesar 97,34%,, telah menunjukkan respon positif terhadap perangkat pembelajaran; 3) perangkat  pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR memenuhi kriteria praktis ditinjau dari: a.) penilaian ahli dapat digunakan dengan sedikit revisi; dan b.) hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran di kelas termasuk dalam kategori baik. 4) kemampuan penalaran matematis dan self-concept siswa menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR meningkat, ditinjau dari : a.) Skor N-Gain tes kemampuan penalaran matematis siswa mengalami peningkatan yaitu pada uji coba mencapai 0,291 meningkat menjadi 0,604 pada uji coba II serta meningkat menjadi 0,627 pada tahap penyebaran; b.) rata-rata hasil angket self-concept pada uji coba I adalah 73,63 meningkat menjadi 78,2 pada uji coba II serta tahap penyebaran meningkat menjadi 80,07.Kata Kunci: PMR, Kemampuan Penalaran Matematis, Self-Concept
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL ELICTING ACTIVITIES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS X SMKN 2 MEDAN Novita Sari; Izwita Dewi; Edy Surya
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 2 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i2.22888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model eliciting activities; 2) Menganalisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model eliciting activities.; 3) Menganalisis efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model eliciting activities.; 4) Menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa yang belajar menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model eliciting activities. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pengembangan perangkat pembelajaran melalui model eliciting activities dengan menggunakan model pengembangan Dick & Carey dan tahap kedua mengujicobakan perangkat pembelajaran melalui model eliciting activities  yang dikembangkan di kelas X-TG1, X-TG2 dan X-KR1. Dari hasil uji coba I, uji coba II dan tahap penyebaran diperoleh: 1) perangkat pembelajaran melalui model eliciting activities yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif ditinjau dari kriteria masing-masing; 2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan perangkat pembelajaran berbasis model eliciting activities meningkat, ditinjau dari ketuntasan klasikal posttest uji coba I sebesar 70,00% meningkat menjadi 86,67% pada uji coba II dan meningkat 93,33% pada tahap penyebaran; 3) pencapaian disposisi matematis siswa menggunakan perangkat pembelajaran berbasis model eliciting activities meningkat, ditinjau dari hasil analisis angket disposisi matematis siswa pada uji coba I sebesar 76,78  meningkat menjadi 82,15 pada uji coba II dan meningkat 87,84 pada tahap penyebaran.Kata Kunci: perangkat pembelajaran, model pengembangan Dick & Carry, model eliciting activities (MEAs) kemampuan pemecahan masalah matematis, disposisi matematis.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-ESTEEM SISWA SMP NEGERI 24 MEDAN Ana Febrianti Siregar; Izwita Dewi; Hasratuddin Siregar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i3.22970

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis dan self-esteem siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing, 2) menganalisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing, 3) menganalisis efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing, 4) menganalisis peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing, dan 5) menganalisis peningkatan self-esteem siswa yang belajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing memenuhi kriteria valid berdasarkan penilaian ahli; (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing memenuhi kriteria praktis, ditinjau dari a) penilaian ahli dan b) hasil observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran; (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis penemuan terbimbing memenuhi kriteria efektif, ditinjau dari a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai pada uji coba II sebesar 91,43% dan tahap penyebaran sebesar 94,29%, b) ketercapaian tujuan pembelajaran telah tercapai untuk setiap butir soal, c) waktu pembelajaran yang digunakan tidak melebihi atau sama dengan waktu pembelajaran biasa, dan d) respon siswa positif terhadap perangkat pembelajaran; (4) kemampuan penalaran matematis siswa meningkat dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,53 pada kategori sedang; dan (5) self-esteem siswa meningkat dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,49 pada kategori sedang.Kata Kunci: pengembangan perangkat pembelajaran, model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel, pembelajaran berbasis penemuan terbimbing, kemampuan penalaran matematis, self-esteem
PENERAPAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWAT.A. 2019/2020 Irfan Hilmi; Izwita Dewi
Jurnal Fibonaci: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Fibonaci: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jfi.v1i1.19152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pendidikan matemati karealistik yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, (2) peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung Morawa melalui pendekatan pendidikan matematika realistik. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XII MIA 3 SMA Negeri 1 TanjungMorawa T.A. 2019/2020 yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian adalah penerapan pendidikan matematika realistic untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Berdasarkan hasil tes awal didapatkan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sangat kurang dengan nilai rata-rata kelas 30 dan hanya 1 siswa atau 3,33% yang mencapai ketuntasan belajar secara individu. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah cukup yaitu dengan nilai 61,94 dan terdapat 10 siswa atau 33,33% yang mencapai ketuntasan belajar dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah 2,68 dengan kategori baik. Selanjutnya, setelah pelaksanaan tindakan siklus II, tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah tinggi dengan nilai rata-rata kelas yaitu 86,39 dengan 26 orang atau 86,66% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah 3,37 dengan kategori baik. Nilai n-gain juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 0,42dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II 0,70 dalam kategori tinggi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika siswa meningkat dengan menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik di SMA Negeri 1 TanjungMorawa T.A. 2019/2020.
Kercerdasan Triarkis Siswa Kelas VII SMP Sutomo 1 Medan Ditinjau dari Gender pada Materi Pembelajaran Segiempat Izwita Dewi; Michael Christian Simanullang
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 15, No 1 (2022): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v15i1.35870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pencapaian keserdasan triarkis siswa kelas VII SMP Sutomo 1 Medan ditinjau dari perbedaan gender pada materi pembelajaran bangun datar segiempat, yang dianalisis dengan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini adalan 25 orang siswa laki – laki dan 21 orang siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan soal uraian yang masing – masing soal mewakili kemampuan – kemampuan yang yang tercakup dalam setiap aspek kecerdasan triarkis. Analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kecerdasan analitik siswa tidak berdistribusi normal, karena sig. = 0,001 < 0,05; demikian juga dengan skor kecerdasan kreatif, dengan sig. = 0,000 < 0,05; serta kecerdasan praktik siswa dengan sig. = 0,020 < 0,05. Ketidaknormalan skor kecerdasan triarkis siswa tersebut mengharuskan untuk menganalisis data dengan uji nonparametris. Uji non parametris yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Berdasarkan analisis data hasil penelitian dengan uji Mann-Whitney maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kecerdasan analitik siswa laki – laki dan perempuan, dimana sig. = 0,399 > 0,05. Hasil yang serupa juga diperoleh pada skor kecerdasan kreatif siswa dengan sig. = 0,831 dan skor kecerdasan praktik siswa dengan sig. = 0,867. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan skor pencapaian kecerdasan triarkis siswa laki – laki dan perempuan kelas VII SMP Sutomo 1 Medan. Kata Kunci: Gender, Kercerdasan Triarkis, Segiempat
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Menggunakan Hypercontent untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemandirian Belajar Siswa Nur Indah Simamora; Elmanani Simamora; Izwita Dewi
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1740

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis validitas, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa; 2) menganalis peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent; 3) menganalisis peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs S Hajijah Amalia Sari tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan analisisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif; 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent yang telah dikembangkan dilihat dari nilai N-gain pada uji coba I sebesar 0,42 (sedang) meningkat menjadi 0,62 (sedang) pada uji coba II; 3) Peningkatan kemandirian belajar menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent yang telah dikembangkan dilihat dari nilai N-gain pada uji coba I sebesar 0,492 (sedang) meningkat menjadi 0,556 (sedang) pada uji coba II.
Pembelajaran Matematika Berbasis Teknologi dalam Perspektif Filsafat Matematika Yunus Shobrun; Izwita Dewi
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2022): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v6i2.2398

Abstract

Sebagai ilmu tentang pencarian kebenaran berdasarkan nalar, filsafat memiliki kontribusi besar dalam perkembangan matematika dan teknologi, termasuk dalam pembelajaran matematika berbasis teknologi yang tidak terpisahkan satu sama lain.  Cabang filsafat, yakni filsafat matematika, memberi pengaruh terhadap cara seorang pendidik dalam pembelajaran matematika memandang matematika, kemudian berdampak pada metode ajar yang digunakan, dimana cara memandang tersebut dipengaruhi oleh pola pikir aliran-aliran filsafat matematika tersebut. Pembelajaran matematika tidak sekadar belajar teori-teori matematika, tetapi turut memahami kejadian atau pengalaman hidup yang mengakibatkan munculnya dan untuk apa teori matematika tersebut ada (ontologi, epistemologi, aksiologi). Kemampuan dalam hal teknologi penting dimiliki dan diajarkan melalui pendidikan, salah satunya pada pembelajaran matematika untuk mencari kebenaran filsafat atas pemikiran-pemikiran manusia. Teknologi dalam pembelajaran matematika dijadikan sebagai sumber, media, dan atau alat pembelajaran, sehingga memperkuat hubungan matematika dan teknologi yang tidak terpisahkan untuk mempermudah penerapan ilmu matematika dan meningkatkan motivasi sehingga diperoleh luaran akhir berupa ketuntasan belajar.