Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DI SMP NEGERI 3 STABAT Fahrum Nisa Rani; Elvis Napitupulu; Hasratuddin Siregar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i1.22886

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pendekatan Realistic Mathematics Education,. Subjek penelitian kelas VII-I SMP Negeri 3 Stabat yang berjumlah 32 siswa. Instrumen penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis dan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pendekatan Realistic Mathematics Education diperoleh bahwa  sebanyak 8 siswa atau sebesar 25% pada kategori rendah untuk kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Kemudian kategori sedang sebanyak 11 siswa atau sebesar 34,375%. Lebih lanjut untuk kategori tinggi diperoleh sebanyak 13 siswa atau sebesar 40,625%. Sedangkan Indikator berpikir kritis berupa interpretasi lebih dominan dengan persentase 80,58% dicapai siswa untuk indikator tersebut, hal  ini membuktikan bahwa siswa mampu memahami makna dari soal tersebut artinya siswa mampu membuat diketahui dan ditanya dari soal. Kemudian pada indikator analisis sebesasr 61,94% siswa mampu membuat model matematika dari soal tersebut dan untuk indikator evaluasi didapatkan bahwa persentase 57,36% siswa mampu untuk menyelesaikan soal tersebut disertai dengan adanya alasan yang logis dan untuk indikator inferensi didapat 56,69% dalam hal menyimpulkan, hal ini dikarenakan siswa sebagian besar tidak memberikan kesimpulan pada penyelesaian soalKata Kunci: Realistic Mathematics Education, Berpikir Kritis matematis
PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Adrina Fauza; Elvis Napitupulu; Nerli Khairani
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i3.22918

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah: (1) perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (2) perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (3) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan (4) interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap motivasi belajar siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa MTsN Stabat. Sampel penelitian diambil secara acak sebanyak 2 kelas berjumlah 60 orang siswa. Analisis data dilakukan dengan Anakova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (2) terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap motivasi belajar siswa.Kata Kunci: Pembelajaran Penemuan Terbimbing, Pembelajaran Ekspositori, Pemecahan Masalah Matematis, dan Motivasi Belajar Siswa
ANALISIS METAKOGNISI SISWA DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Fatma Erya Santoso; Elvis Napitupulu; Zul Amry
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i2.22887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metakognisi siswa SMA dalam kemampuan pemecahan masalah matematis pada model pembelajaran problem-based learning (PBL). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X di Madrasah Aliyah Swasta Al – Asy’ariyah Medan Krio. Objek penelitian ini adalah metakognisi siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat metakognisi siswa dalam kemampuan pemecahan masalah matematis dari 32 orang siswa adalah: (1) siswa dengan tingkat kemampuan pemecahan masalah tinggi berada pada tingkat metakognisi strategic use, siswa dengan tingkat kemampuan pemecahan masalah sedang berada pada tingkat metakognisi aware use, siswa dengan tingkat kemampuan pemecahan masalah rendah berada pada tingkat metakognisi tacit use; (2) kesulitan yang dialami siswa dalam kemampuan pemecahan masalah matematis adalah terdapat 9 siswa berkemampuan rendah pada tingkat tacit use yang mengalami kesulitan fakta, terdapat 13 siswa berkemampuan rendah pada tingkat tacit use dan berkemampuan sedang pada tingkat aware use yang mengalami kesulitan konsep, terdapat 17 siswa berkemampuan rendah pada tingkat tacit use dan berkemampuan sedang pada tingkat aware use serta siswa berkemampuan tinggi pada tingkat strategic use  yang mengalami kesulitan prosedur, terdapat 20 siswa berkemampuan rendah pada tingkat tacit use dan berkemampuan sedang pada tingkat aware use serta siswa berkemampuan tinggi pada tingkat strategic use  yang mengalami kesulitan prinsip; (3) proses jawaban metakognisi siswa dalam kemampuan pemecahan masalah adalah pada saat mengembangkan rencana penyelesaian masalah, siswa menjelaskan materi prasyarat dalam menyelesaikan masalah, menjelaskan rencana dalam menyelesaikan masalah dan menentukan rencana penggunaan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pada saat mengatur atau memonitor penyelesaian masalah, siswa menjelaskan hal yang perlu dilakukan jika tidak memahami masalah yang diberikan, menjelaskan strategi/cara yang digunakan, serta meyakini bahwa proses jawaban yang dilakukan benar. Pada saat mengevaluasi tindakan penyelesaian, siswa memaparkan alasan tentang pemilihan strategi penyelesaian, siswa memeriksa kembali jawaban yang diperoleh dan menyimpulkan hal yang diperoleh setelah penyelesaian masalahKata Kunci: Analisis, Metakognisi, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Problem-Based Learning (PBL)
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH Rismalyah Manalu; Elvis Napitupulu; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i1.22943

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Menguji dan menganalisis ada atau tidak perbedaan nyata mengenai efek dari pendekatan scientific berbantuan software Autograph dan pendekatan scientific terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, 2) Menguji dan menganalisis ada atau tidak perbedaan nyata mengenai efek dari pendekatan scientific berbantuan software Autograph dan pendekatan scientific terhadap kemandirian belajar siswa, (3) Menguji dan menganalisis ada atau tidak efek interaksi antara pendekatan pembelajaran (scientific berbantuan software Autograph, scientific) dan kemampuan awal matematis (KAM) terhadap kemampuan pemecahan  masalah matematis siswa, (4) Menguji dan menganalisis ada atau tidak efek interaksi antara pendekatan pembelajaran (scientific berbantuan software Autograph, scientific) dan kemampuan awal matematis (KAM) terhadap kemandirian belajar siswa. Adapun analisis data dilakukan dengan uji Analisis Varian Dua Jalur (ANAVA) dengan hasil penelitian yaitu: (1) Terdapat perbedaan nyata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pendekatan scientific berbantuan software Autograph dan pendekatan scientific dengan efek pengaruhnya sebesar 0,4023. Adapun perolehan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis yang diajarkan dengan pendekatan scientific berbantuan software Autograph adalah 79,78 sedangkan rata-rata kelompok yang diajarkan dengan pendekatan scientific adalah sebesar 78,31 artinya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan pendekatan scientific berbantuan software Autograph lebih tinggi dari pendekatan scientific, (2) Terdapat perbedaan nyata antara kemandirian belajar siswa yang memperoleh pendekatan scientific berbantuan software Autograph dengan siswa yang memperoleh pendekatan scientific. Adapun besar efek pengaruh pendekatan pembelajaran = 0,0674 berarti pendekatan pembelajaran dapat menjelaskan 6,74% variansi skor kemandirian belajar siswa, (3) Tidak terdapat interaksi faktor pendekatan pembelajaran dan faktor KAM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Adapun besar pengaruh tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan KAM =0,0587, yang berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM dapat menjelaskan 5,87% variasi skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) Tidak terdapat interaksi faktor pendekatan pembelajaran dan faktor KAM terhadap kemandirian belajar siswa. Adapun besar pengaruh tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan KAM = 0,0457 berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM dapat menjelaskan 4,57% variasi skor kemandirian belajar siswa.Kata Kunci: Pendekatan Scientific, Pendekatan Scientific Berbantuan Software Autograph, Pemecahan Masalah Matematis, Kemandirian Belajar Siswa
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA PISA-LIKE PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Wahidah Amalia; Mulyono Mulyono; Elvis Napitupulu
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 2 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i3.22925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: menghasilkan soal matematika PISA-LIKE pada konten Change and Relationship yang valid dan praktis untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) tipe formative evaluation Tessmer yang terdiri dari dua tahap yakni; (1) tahap preliminary, dan (2) tahap formative evaluation yang meliputi self-evaluation dan prototyping. Untuk tahap prototyping terdiri dari expert reviews, one-to-one, small group, dan field test. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-I SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah berhasil dikembangkan soal matematika PISA-LIKE pada konten Change and Relationship yang berkualitas dari aspek kevalidan dan kepraktisan. Valid berdasarkan hasil validasi oleh para ahli yang menyatakan “soal dapat digunakan dengan sedikit revisi”. Praktis berdasarkan penilaian dari ahli, angket respon guru dan angket respon siswa. Hasil angket respon guru sebesar 83,33% adalah “sangat positif” terhadap soal yang telah diberikan, sedangkan respon siswa sebesar 75% adalah “positif” terhadap soal yang telah diberikan oleh peneliti. Berdasarkan hasil analisis data tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terhadap soal yang dikembangkan paling banyak berada pada kategori “sedang” sebanyak 15 siswa (41,67%).Kata Kunci Soal matematika PISA-LIKE, Pemecahan Masalah Matematis, Formative Evaluation, Change and Relationship
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 BINJAI Dini Rahmadani; Pargaulan Siagian; Elvis Napitupulu
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i3.22964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan: (1) produk pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang valid, praktis, dan efektif; (2) peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang telah dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah menggunakan model 4-D. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku teks siswa, buku pedoman guru, RPP, lembar kegiatan siswa, dan angket kemandirian belajar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas dua di SMA Negeri 2 Binjai. Hasil uji coba pertama dan kedua adalah: (1) perangkat pembelajaran berbasis masalah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif; (2) terdapat peningkatan kemandirian belajar siswa yang diperoleh dari nilai n-gain pada kategori sedang.Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah, model pengembangan 4D, kemandirian belajar
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA PADA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Rosmawaty Simatupang; Elvis Napitupulu; Asmin Asmin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i1.22944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah pembelajaran problem-based learning, (2) kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis setelah pembelajaran problem-based learning, (3) self-efficacay siswa pada pembelajaran problem-based learning. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Kategori penilaian siswa berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis dari tertinggi ke terendah secara berurutan: kemampuan tinggi 8 orang, sedang 20 orang, dan rendah 10 orang. (2) Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah adalah siswa berkemampuan tinggi 1 orang melakukan kesalahan pada tahap melaksanakan rencana dan 3 orang salah pada tahap memeriksa kembali. Siswa berkemampuan sedang melakukan kesalahan pada tahap membuat rencana sebesar 7 orang, pada tahap melaksanakan rencana 11 orang dan tahap memeriksa kembali sebesar 20 orang. Siswa berkemampuan rendah melakukan kesalahan pada tahap membuat rencana sebesar 10 orang, pada tahap melaksanakan rencana 10 orang dan tahap memeriksa kembali sebesar 10 orang. (3) Self-efficacy siswa berdasarkan dimensi Magnitude dengan tingkat self-efficacy sangat tinggi sebanyak 1 orang, tingkat tinggi sebanyak 2 orang, tingkat sedang sebanyak 5 orang dan tingkat rendah seanyak 5 orang. Dimensi Streanght dengan tingkat self-efficacy tinggi sebanyak 3 orang, tingkat sedang sebanyak 8 orang, dan tingkat rendah sebanyak 6 orang. Dimensi Generality dengan tingkat self-efficacy sangat tinggi sebanyak 2 orang, tingkat tinggi sebanyak 2 orang, tingkat sedang sebanyak 3orang, dan tingkat rendah sebanyak 1 orang.Kata Kunci: analisis, kemampuan pemecahan masalah matematis, self-efficacy, problem- based learning
Perbedaan Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Matematis Siswa Yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Number Head Together Rezki Yanti; Mukhtar Mukhtar; Elvis Napitupulu
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i2.1434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dengan Number Head Together; 2) mengetahui perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajar antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dengan Number Head Together; 3) mengetahui interaksi antara Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Number Head Together dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; dan 4) mengetahui interaksi antara Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Number Head Together dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen. Lokasi penelitian ini di MTs Negeri 3 Tapanuli Selatan. Subjek penelitian adalah kelas VII MTs Negeri 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dengan F0> Ftabel, yaitu 9.59305>4.01; 2) terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dengan F0> Ftabel, yaitu 4.114124 > 4.01; 3) tidak terdapat interaksi antara faktor model pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; dan 4) tidak terdapat interaksi anatar faktor model pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
Pengaruh Konsentrasi Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dewi Sartika Simorangkir; Elvis Napitupulu
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 1 No. 6 (2022): October 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v1i6.1597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Populasi penelitian sebanyak 13 kelas dan sampel sebanyak 3 kelas menggunakan teknik purposive sampling. Masing-masing sampel diberikan model yang berbeda, yaitu kelas VII-A menggunakan model pembelajaran konvensional, VII-B menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan teknik pomodoro dan VII-C menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Instrumen yang digunakan yakni tes uraian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan angket konsentrasi belajar siswa. Data  dianalisis menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linear sederhana. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi belajar memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa meskipun diajarkan menggunakan model pembelajaran yang berbeda, hanya saja konsentrasi belajar bukanlah faktor terbesar yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.  
Application of a Realistic Mathematical Approach to Improve Students' Mathematical Literacy Ability Dwigita Melani Christina Limbong; Elvis Napitupulu
Formosa Journal of Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 1 (2023): January, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjmr.v2i1.2693

Abstract

This study aims to describe how students' mathematical literacy skills increased after applying a realistic mathematics approach in Class VIII-2 of SMP Negeri 4 Medan. The subjects in this study were 30 students in class VIII-2 at SMP Negeri 4 Medan and the object of this study was to increase students' mathematical literacy skills through a realistic mathematics approach. The research instruments used were tests and reflective journals. This research is a classroom action research that lasted for two cycles. The results of data analysis were obtained from the results of tests of students' mathematical literacy abilities which increased from cycle I to cycle II after applying a realistic mathematics approach. In cycle I, an average score of 63.05 was obtained in the low category, classical completeness was 26.6% and the N-Gain value was 0.5 in the medium category. The data shows that the score indicators have not met the target, so the research is continued in cycle II by making improvements from cycle I. In cycle II, an average score of 82.5 is obtained in the high category, classical completeness is 86.6% and the N-Gain value of 0.8 with the high category. These data indicate that the value indicators have met the target so that the research was stopped. So, based on the results of this study, the mathematical literacy ability of class VIII-2 students of SMP Negeri 4 Medan can be increased by using a realistic mathematics approach.