Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Swasta Tunas Pelita Binjai Nurliza Fahmi; Bornok Sinaga; mulyono mulyono
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 2 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i2.32695

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menemukan perangkat pembelajaran berkualitas yang dikembangkan melalui pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik, (2) Mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa melalui perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pembelajaran pendekatan matematika realistik, (3) Mendeskripsikan kemandirian belajar siswa melalui perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik, (4) Mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini diadaptasi dari nodek pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Uji coba dilakukan dengan tiga tahap yakni (1) uji validasi ahli; (2) uji coba terbatas; dan (3) uji coba lapangan. Instrument penelitian ini yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian terhadap perangkat pembelajaran, dan lembar observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, tes koneksi matematis, dan skala kemandirian belajar. Analisis data kevalidan dan analisis data kepraktisan masing-masing dilakukan dengan menkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar. Analisis data keefektifan tes koneksi matematis dilaksanakan dengan cara menentukan persentase ketuntasan minimal, sedangkan skala kemandirian belajar ditinjau dari peningkatan belajarnya. Penelitian ini memperoleh perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, dan Buku Siswa. Masing-masing perangkat pembelajaran memenuhi kualitas valid, praktis, dan efektif.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Qurratu Ainin; Mulyono Mulyono; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 2 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i2.22889

Abstract

Produk dari penelitian pengembangan ini adalah sebuah model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbasis Adobe Flash yang valid, praktis dan efektif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbasis Adobe Flash yang valid, praktis dan efektif. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Plomp. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa X-MIA-8 dan X-MIA-10 SMA Negeri 1 Medan T.A. 2019/2020. Hasil dari proses pengembangan model pembelajaran ini adalah (1) model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbasis Adobe Flash beserta perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori valid; (2) kriteria kepraktisan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbasis Adobe Flash menggunakan perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi; dan (3) kriteria keefektifan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbasis Adobe Flash berdasarkan pada: (a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 88,89%; (b) kriteria pencapaian penggunaan waktu pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi; (c) kriteria pencapaian kemampuan guru mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik; dan (d) banyak siswa yang memberikan respon positif terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran telah tercapai.Kata Kunci: pengembangan, think talk write, berpikir kritis
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA NEGERI 17 MEDAN Randi Tampubolon; Bornok Sinaga; Mulyono Mulyono
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 1 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i1.24890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat kevalidan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 2) tingkat keefektifan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah , 3) tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 4) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam penerapan perangkat pembelajaran berbasis masalah. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Dick and Carey dengan subjek kelas X SMA Negeri 17 Medan. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah RPP, LKPD, BPG, dan BS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan, dan test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid baik dalam validitas isi dengan rata-rata 4,38 dan validitas konstruk dengan uji reabilitas r11 sebesar 0,934 ; 2) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dilihat dari respon guru siswa dan siswa menytakan praktis, keterlaksanaan perangkat 81,47% pada ujicoba I dan 89,13% pada ujicoba II ; 3) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif dilihat dari ketuntasan klasikal 38,89% pada ujicoba I dan 91,67% pada ujicoba II, respon siswa 89,81% pada ujicoba I dan 93,33% pada ujicoba II  ; 4) Terdapat peningkatan N-Gain kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan perangkat berbasis masalah yang dikembangkan pada ujicoba I sebesar 0,32 dalam kategori rendah meningkat pada ujicoba II sebesar 0,53 dalam kategori sedang.Kata Kunci: Pengembangan  Perangkat Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Dick and Carey
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Jihan Hidayah Putri; Edi Syahputra; Mulyono Mulyono
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i3.22965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash yang valid, praktis, dan efektif sehingga mampu meningkatkan kemampuan spasial dan motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research) yang menggunakan model pengembangan 4-D. Objek penelitian adalah media pembelajaran (Macromedia Flash) pada mata pelajaran matematika  pada materi pokok bangun ruang (sisi datar kubus dan balok) menggunakan model pembelajaran PBL. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2019/2020. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas; (1) kevalidan: lembar validasi terhadap terhadap RPP, LKS, media pembelajaran (Macromedia Flash) untuk ahli media, media pembelajaran (Macromedia Flash) untuk ahli materi, tes kemampuan spasial dan angket motivasi belajar. (2) kepraktisan: lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa terhadap media pembelajaran (Macromedia Flash)  (3) keefektifan: lembar respon siswa terhadap media pembelajaran, tes kemampuan spasial dan angket motivas belajar siswa. Media pembelajaran matematika yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Ditinjau dari kevalidan,  nilai  rata-rata total validitas media sebesar 4,55 (valid) dari ahli media dan 4,64 (valid) dari ahli materi pelajaran, selanjutnya total validitas RPP sebesar 4,48; LKS sebesar 4,62; dan demikian juga halnya dengan tes kemampuan spasial dan angket motivasi belajar matematika siswa dinyatakan valid.  Ditinjau dari kepraktisan: nilai rata-rata kepraktisan media pada uji coba I dari guru sebesar 84,5% (praktis) dan siswa  79,82% (praktis). Pada uji coba II dari guru sebesar 90,6% ( sangat praktis) dan siswa  81,75% (praktis).  Ditinjau dari keefektifan, dari ketuntasan  belajar siswa secara kalsikal sudah mencapai  91,99%. Terjadi peningkatan kemampuan spasial siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan, nilai rata-ratanya meningkat dari uji I sebesar 67,93  menjadi   84,13 pada uji coba II. Skor rata-rata tiap indikator kemampuan spasial juga meningkat dari uji coba I ke uji coba II. Motivasi belajar matematika siswa juga terjadi peningkatan, pada uji coba I 93,67 meningkat menjadi 96,85 uji coba II dan keseluruhan aspek motivasi belajar matematika siswa skornya meningkat dari uji coba I keuji coba II.Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran Matematika, Model PBM ,Kemampuan Spasial, Motivasi Belajar
ANALISIS KESULITAN PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS BERBASIS METAKOGNISI SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Endang Hutauruk; Bornok Sinaga; Mulyono Mulyono
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i1.22884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis berbasis metakognisi siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL); (2) deskripsi proses jawaban kemampuan berpikir kreatif matematis berbasis metakognisi siswa dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Leraning (PBL); (3) kesulitan proses berpikir kreatif matematis berbasis metakognisi siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian kulaitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 27 Medan kelas VII-5 yang berjumlah 32 orang. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat 6 siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis kategori tinggi dengan metakognisi tingkat reflective use berjumlah 1 siswa dan metakognisi tingkat strategic use berjumlah 5 siswa; terdapat 12 siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis kategori sedang dengan metakognisi tingkat strategic use berjumlah 10 siswa dan metakognisi tingkat aware use berjumlah 2 siswa; terdapat 14 siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis kategori rendah dengan tingkat metakognisi aware use berjumlah 11 siswa dan metakognisi tingkat tacit use berjumlah 3 siswa; (2) Proses jawaban siswa diamati berdasarkan teori Wallas, maka disimpulkan bahwa: a) siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat tinggi dengan metakognisi tingkat reflective use dan strategic use dengan proses jawaban yang memenuhi tahapan persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi, b) siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat sedang dengan metakognisi tingkat strategic use bahwa proses jawaban siswa memenuhi tahapan persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi sedangkan siswa dengan metakognisi tingkat aware use beberapa siswa tidak mencapai tahapan verifikasi, c) siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat rendah dengan metakognisi tingkat aware use dan tacit use dengan proses jawaban yang tidak memenuhi tahapan iluminasi dan verifikasi; (3) Siswa yang mengalami kesulitan yang dialami oleh siswa tingkat sedang dan rendah yang mencakup pada kesulitan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.Kata Kunci: proses berpikir kreatif, metakognisi,  model problem based learning
Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa Siti Asfiranna Sari; Mulyono Mulyono; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 2 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i2.32674

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis think pair share pada materi bangun datar (persegi dan persegi panjang) yang valid, praktis, dan efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan self-efficacy siswa; 2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis think pair share; 3) mendeskripsikan menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis think pair share. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis think pair share yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan model pembelajaran interaktif; 2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis think pair share meningkat ditinjau dari N-Gain uji coba I sebesar 0,30 dengan kriteria rendah dan pada uji coba II dengan kriteria sedang; 3) Model pembelajaran interaktif berbasis think pair share yang dikembangkan ini dapat meningkatkan kemampuan self-efficacy siswa, terlihat pada uji coba I rata-rata self-efficacy siswa sebesar 80,07 dengan simpangan baku 10,16, pada uji coba II rata-rata self-efficacy sebesar 84,60 dengan simpangan baku 11,45.
METAANALISIS PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY Swandi Wiranata Sinurat; E. Elvis Napitupulu; Mulyono Mulyono
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 2 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i2.28799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Menganalisis besar pengaruh (effect size) model Problem-based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; (2) Menganalisis besar pengaruh (effect size) model Problem-based Learning terhadap self-efficacy siswa; (3) Untuk mengetahui metaanalisis pengaruh model Problem-based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy siswa. Peneliti memetaanalisis jurnal-jurnal tentang pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari 14 studi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan metaanalisis model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memiliki effect size tertinggi adalah dengan nilai 0,92; (2) Dari 9 studi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan metaanalisis model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan self-efficacy siswa SMP yang memiliki effect size tertinggi dengan nilai 0,88; (3) Hasil metaanalisis model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis termasuk pada kategori besar dengan rRE= 0.511 dan hasil metaanalisis model pembeajaran terhadap self-efficacy siswa termasuk pada kategori sedang dengan rRE= 0.382.Kata Kunci: metaanalisis, problem-based learning, self-efficacy
PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY PADA SISWA Sity Syafriyany Lubis; Mulyono Mulyono; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i3.22966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem solving terhadap kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan koneksi matematis, angket self-efficacy, lembar aktivitas siswa, dan kemampuan awal matematis. Sample penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 dan VII-2 di SMP Negeri 5 Tebing Tinggi. Instrumen penelitian ini berupa tes kemampuan koneksi matematis sebanyak 4 butir soal uraian dan angket self-efficacy pada siswa sebanyak 23 pernyataan dengan 4 alternatif jawaban. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model problem solving terhadap kemampuan koneksi  matematis siswa. Dapat diperoleh nilai F0(B) sebesar 19.81, jika nilai F0(B) ini dikonfirmasi kepada nilai Ftabel  pada α = 5%, maka F0(B) lebih besar dari Ftabel (19.81> 4,006). Disimpulkan cukup bukti untuk menolak H0. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap self-efficacy matematis siswa. Selanjutnya diperoleh nilai F0(A) sebesar 11.798, jika nilai F0(A) ini dikonfirmasi kepada nilai Ftabel  pada α = 5%, maka F0(A) lebih besar dari Ftabel (11.798> 4,006). Disimpulkan cukup bukti untuk menolak H0. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh KAM terhadap self-efficacy matematis siswa. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai signifikansi KAM*Pembelajaran terhadap kemampuan koneksi matematis siswa adalah sebesar 0,4280, lebih besar dari taraf signifikansi yang telah ditentukan, yaitu, 0,05 (0,4280 > 0,05), yang berarti adalah terima H0. Dengan kata lain tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Begitu juga dengan self-efficacy siswa, hasil analisis data yang diperoleh untuk nilai signifikansi KAM*Pembelajaran terhadap self-efficacy siswa adalah sebesar 0,4801, lebih besar dari 0,05 (0, 4801 > 0,05), sehingga H0 diterima yang berarti tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap self-efficacy siswa.Kata Kunci: Model Problem solving, Kemampuan Koneksi Matematis siswa, Self-Efficacy
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH TERHADAP KEMAMPUAN SELF-EFFICACY SISWA DI SMA NEGERI UNGGUL SUBULUSSALAM zulfantry zulfantry; Mulyono Mulyono; Bornok Sinaga
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 2 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i2.28770

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share berbantuan Software Autograph terhadap kemampuan self-efficacy siswa, (2) Interaksi antara KAM dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share berbantuan Software Autograph terhadap kemampuan self-efficacy siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI SMA Negeri Unggul Subulussalam Tahun Ajaran 2020/2021 berjumlah 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling. Sampel penelitian dipilih dari dua kelas, yaitu kelas XI-1 dijadikan kelas eksperimen dengan model pembelajaran TPS berbantuan Autograph dan kelas XI-2 dijadikan kelas kontrol dengan tidak diberi perlakuan. Instrumen penelitian menggunakan tes Kemampuan Awal Matematis (KAM) dan kemampuan self-efficacy. Uji statistik data menggunakan Uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh self-efficacy siswa antara siswa yang diberi pembelajaran Think Pair Share berbantuan Software Autograph dengan siswa yang diberi pembelajaran Biasa yaitu sebesar 77,3%, (2) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap self-efficacy siswa. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS), Kemampuan Self-Efficacy, Kemampuan Awal Matematis (KAM).
PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS MASALAH DAN KONVENSIONAL DI SMP Khairul Ramadhani Daulay; Mulyono Mulyono; Mariani Mariani
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i2.23715

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)  mengidentifikasi perbedaan kemandirian belajar siswa setelah menerapkan model blended learning berbasis masalah dan konvensional,  2) melihat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Swasta Imelda Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 61 orang.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Instrumen penelitian ialah angket dan observasi aktivitas siswa selama pembelajaran.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur pada program SPSS. Berdasarkan  hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara model blended learning berbasis masalah dan pembelajaran konvensional terhadap kemandirian belajar siswa. 2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemandirian belajar siswa.Kata Kunci: model blended learning berbasis masalah, pembelajaran konvensional,  kemandirian belajar