Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS B3 DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Siti Rachmawati; Endah Sumiyaningsih; Tutug Bolet Atmojo
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.76 KB)

Abstract

Rumah sakit berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2015 merupakan fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana wajib melakukan pengelolaan limbah B3. Limbah medis yang dihasilkan oleh pelayanan kesehatan sebesar 10-25% dan sisanya sebesar 75 – 90% merupakan limbah domestik (Pruess etc, 2009).  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Data pendukung diperoleh dengan hasil wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Limbah B3 yang dihasilkan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) berasal dari kegiatan pelayanan dan penunjang medis. Pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit UNS meliputi pemilahan, pengemasan, pengumpulan dan penyimpanan. Pengangkutan  dan pengolahan diserahkan oleh pihak ketiga yaitu PT. Sarana Patra Jateng dan PT. Wastec Internasional, sedangkan untuk limbah B3 berwujud cair dimasukkan ke dalam Instalasi Pengolahan Limbah Air (IPAL) di rumah sakit kecuali oli. Kondisi pengelolaan limbah padat B3 di Rumah Sakit sudah berjalan dengan baik tetapi belum optimal. Rekomendasi untuk meningkatkan atau mengoptimalkan pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret antara lain sebaiknya menyediakan kantong plastik berwarna cokelat untuk menampung limbah kimia dan farmasi, sebaiknya membuat jalur khusus khusus untuk pengangkutan limbah B3 rumah sakit untuk menghindari area yang dilalui banyak orang dan sebaiknya memberikan imunisasi hepatitis kepada cleaning service yang terlibat dalam penanganan limbah B3 untuk menghindari risiko terkena infeksi apablia terjadi kecelakaan kerja. Penyediaan wastafel dan sabun cuci tangan di TPS  juga diperlukan untuk mengurangi risiko pencemaran kuman penyakit. Kata kunci : Limbah Padat Medis, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Rumah Sakit
Pengaruh Perilaku Penggunaan Laptop Terhadap Kelelahan Mata pada Dosen saat Work-From-Home (WFH) pada Masa Pandemi Covid-19 Tyas Lilia Wardani; Nisrina Is'ad; Ratna Fajariani; Isna Qadrijati; Sumardiyono Sumardiyono; Seviana Rinawati; Tutug Bolet Atmojo
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 7 (2023): Volume 5 Nomor 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i7.8938

Abstract

ABSTRACT The Covid-19 pandemic in Indonesia has encouraged changes in society, especially in the aspect of education. Learning is conducted online and educators carry out activities from home. However, this has a negative impact on physical health, which may occur due to WFH behavior, which is Eye Fatigue. Laptop usage behavior depend on the size of the laptop, the duration and frequency of laptop usage, the visual distance, the position of the monitor and eye rest. This study intends to determine the effect of laptop usage behavior on Eye Fatigue. This study uses an analytic observational design with a cross-sectional design. The sample of this study is 175 lecturers and use a simple random sampling technique. The used instruments are laptop usage behavior and visual fatigue index questionnaires distributed through Google Forms. Bivariate analysis was performed using the Somers'd correlation statistical test. The results show a significant level of laptop size with eye fatigue with a p-value = 0.005, while the other variables were not related. The behavior of using a laptop has affected eye fatigue especially because of the size of the laptop. Lecturers use standard laptop size and use laptop support when operating laptops. Keywords: Eye Fatigue, Laptop Use,  Work-from-Home (WFH), COVID-19                                                                                      ABSTRAK Pandemi Covid-19 di Indonesia telah mendorong perubahan di masyarakat, khususnya dalam aspek pendidikan. Pembelajaran dilakukan secara daring dan pendidik melaksanakan kegiatan dari rumah. Namun, hal tersebut berdampak negatif bagi kesehatan fisik, yang dapat terjadi akibat perilaku WFH yaitu Kelelahan Mata. Perilaku penggunaan laptop tergantung pada ukuran laptop, durasi dan frekuensi penggunaan laptop, jarak pandang, posisi monitor dan istirahat mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku penggunaan laptop terhadap Kelelahan Mata. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 175 dosen dan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah perilaku penggunaan laptop dan kuesioner Visual Fatigue Index yang disebarkan melalui Google Form. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi Somers'd. Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara ukuran laptop dengan kelelahan mata dengan p-value = 0,005, sedangkan variabel lainnya tidak berhubungan. Perilaku penggunaan laptop yang mempengaruhi kelelahan mata yaitu ukuran laptop. Dosen menggunakan ukuran laptop standar dan menggunakan laptop support saat mengoperasikan laptop. Kata Kunci: Kelelahan Mata, Penggunaan Laptop, Work-from-Home (WFH), COVID-19 
EFEKTIVITAS EDUSAFETY SNAKE-LADDER GAMES SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEKOLAH SISWA MTS Seviana Rinawati; Tutug Bolet Atmojo; Ratna Fajraiani; Isna Qadrijati; Tyas Lilia Wardani; Lusi Ismayenti
Abdimas Awang Long Vol. 6 No. 2 (2023): Juni, Abdimas Awang Long
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Awang Long

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56301/awal.v6i2.842

Abstract

Edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi sumber daya manusia merupakan salah satu asset utama sebagai penggerak operasional mencapai efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Implementasi K3 adalah suatu program yang dibuat sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan gangguan kesehatan serta tindakan antisipatifnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, disebutkan bahwa layanan pendidikan dalam situasi darurat diselenggarakan dalam bentuk sekolah darurat merupakan salah satu upaya dalam penerapan K3 di lingkungan sekolah. Upaya dalam implementasi K3 sekolah dapat dilakukan kepada para siswa melalui edukasi yang mendalam seputar risiko dan bahaya yang mungkin saja terjadi pada saat beraktivitas di lingkungan sekolah dan tindakan yang dapat dilakukan. Edukasi tersebut dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar mudah diterima dengan baik yaitu melalui safety games. Rancangan kegiatan pengabdian melalui Safety Games ini dilakukan sebagai salah media edukasi yang diberikan kepada para siswa untuk mengetahui peningkatan pengetahuan K3 dan tingkat kesiapan dalam kondisi daruratnya sebelum dan setelah diberikan edukasi terkait K3. Tahapan kegiatan pertama: pengukuran tingkat pengetahuan K3 (pre-test) kepada siswa, kedua: memberikan sosialisasi terkait pengetahuan K3 dan metode pelaksanaan Safety Games, ketiga: implementasi safety games secara individu/kelompok sesuai instruksi. Safety games berisikan tentang pertanyaan/kegiatan/tebakan gambar/peragaan terkait informasi K3, keempat: pengukuran tingkat pengetahuan K3 (post-test) kepada siswa, kelima: evaluasi kegiatan safety games yang tepat bagi siswa diterapkan didalam atau diluar mata pelajaran. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan K3 melalui edukasi yang lebih kreatif dan menarik serta implementasi K3 secara tepat di lingkungan sekolah agar mencegah berbagai macam risiko dan bahaya serta kecelakaan yang bisa saja terjadi dan merugikan para siswa, guru, atau orang-orang lain yang berada di lingkungan sekolah.
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Kebakaran di Perusahaan Tekstil X Sukoharjo Jordan Syah Gustav; Sumardiyono Sumardiyono; Lusi Ismayanti; Maria Paskita Widjanarti; Tutug Bolet Atmojo; Farhana Syahrotun Nisa S; Bekti Utomo; Seviana Rinawati; Warda Yussy Rha
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 4 No. 3 (2025): Desember : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v4i3.7032

Abstract

This research aims to identify potential hazards and assess the level of fire risk in a textile company located in Sukoharjo Regency using the Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) method. The research background is based on the high fire hazard potential in the textile industry due to the use of flammable chemicals, high operating temperatures, and the accumulation of combustible fibers and textile dust. A descriptive research approach was applied through field observations, interviews with workers and the OHS team, and technical document analysis. The results showed that the highest risk levels were found in the dyeing process, electrical panel room, and machine maintenance activities (welding/repair), with risk scores reaching 20 (high category). The main contributing factors included non-standard electrical installations, poor ventilation, and unsafe work behavior. Risk control strategies are recommended through technical, administrative, and behavioral approaches, including smoke detection systems, routine evacuation training, and the reinforcement of safety culture. The implementation of these measures is expected to improve the effectiveness of occupational health and safety management systems and reduce the potential for fire incidents in the textile industry.
EFEKTIVITAS EDUSAFETY SNAKE-LADDER GAMES SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEKOLAH SISWA MTS Seviana Rinawati; Tutug Bolet Atmojo; Ratna Fajraiani; Isna Qadrijati; Tyas Lilia Wardani; Lusi Ismayenti
Abdimas Awang Long Vol. 6 No. 2 (2023): Juni, Abdimas Awang Long
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Awang Long

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56301/awal.v6i2.842

Abstract

Edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi sumber daya manusia merupakan salah satu asset utama sebagai penggerak operasional mencapai efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Implementasi K3 adalah suatu program yang dibuat sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan gangguan kesehatan serta tindakan antisipatifnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, disebutkan bahwa layanan pendidikan dalam situasi darurat diselenggarakan dalam bentuk sekolah darurat merupakan salah satu upaya dalam penerapan K3 di lingkungan sekolah. Upaya dalam implementasi K3 sekolah dapat dilakukan kepada para siswa melalui edukasi yang mendalam seputar risiko dan bahaya yang mungkin saja terjadi pada saat beraktivitas di lingkungan sekolah dan tindakan yang dapat dilakukan. Edukasi tersebut dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar mudah diterima dengan baik yaitu melalui safety games. Rancangan kegiatan pengabdian melalui Safety Games ini dilakukan sebagai salah media edukasi yang diberikan kepada para siswa untuk mengetahui peningkatan pengetahuan K3 dan tingkat kesiapan dalam kondisi daruratnya sebelum dan setelah diberikan edukasi terkait K3. Tahapan kegiatan pertama: pengukuran tingkat pengetahuan K3 (pre-test) kepada siswa, kedua: memberikan sosialisasi terkait pengetahuan K3 dan metode pelaksanaan Safety Games, ketiga: implementasi safety games secara individu/kelompok sesuai instruksi. Safety games berisikan tentang pertanyaan/kegiatan/tebakan gambar/peragaan terkait informasi K3, keempat: pengukuran tingkat pengetahuan K3 (post-test) kepada siswa, kelima: evaluasi kegiatan safety games yang tepat bagi siswa diterapkan didalam atau diluar mata pelajaran. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan K3 melalui edukasi yang lebih kreatif dan menarik serta implementasi K3 secara tepat di lingkungan sekolah agar mencegah berbagai macam risiko dan bahaya serta kecelakaan yang bisa saja terjadi dan merugikan para siswa, guru, atau orang-orang lain yang berada di lingkungan sekolah.