Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

IMPACT ON THE APPLICATION OF INSULATION IN BUILDINGS TO ACHIEVE THERMAL COMFORT (A CASE STUDY: LAUSER OFFICE BUILDING IN BANDA ACEH) Lisa, Nova Purnama; Zuraihan, Zuraihan
Journal of Islamic Architecture Vol 3, No 2 (2014): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.425 KB) | DOI: 10.18860/jia.v3i2.2579

Abstract

From the results of research studies on the impact of the use of insulation in buildings, reducing solar radiation on buildings to improve indoor comfort by applying the Principles of radiation reduction in buildings naturally using insulation application that serves as an insulator against the building materials, use of thermal insulation in particular mounted on the roof of the building and the walls are located on second floor and the third floor Lauser office building, Calculate the cooling load for each room that was on second floor and the third floor based on the geographical location or position of the building, climate data, building material data , and the intensity of the spatial characteristics which include lighting, solar radiation, user activity and electrical appliances being used. The calculation is done with the help of Ecotech v.5, 2011. The location and position on the third floor of a building with a flat roof cast concrete, so that the heat absorbed by the platform, and two times greater than the amount of heat radiation is absorbed by the material in the direction of the light falling the sun is at an angle 30°C. The simulation results on the building with the addition of thermal insulation on all walls and the roof of the inside of the foam material ultrafolmadehid, without changing the model building and similar activities in accordance with the existing condition and the condition of the room using the air conditioner at a temperature of 18-26°C, indicating a decrease in cooling load signifinikan in any space reaches 40% of the total cooling load required on the lauser office building. Comparing the simulation results Ecotech temperature v.5 2011 with field measurements as a validation of the simulation results in order to achieve thermal comfort in buildings and can menggurangi use energy consumption in buildings and can be used as a reference in planning space-based conditioning systems energy efficient.
PRIVASI PADA PEKARANGAN SEBAGAI RUANG TERBUKA PRIVAT PERKOTAAN DI KAWASAN HUNIAN JERON BETENG KRATON YOGYAKARTA Lisa, Nova Purnama
Arsitekno Vol 5, No 5 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v5i5.1240

Abstract

Privasi dipahami sebagai kemampuan kontrol seseorang atau sekelompok orang dalam mewujudkan interaksinya dengan orang lain. Privasi membantu seseorang atau sekelompok orang untuk mengatur jarak personalnya, ketika ingin mendekat dan ketika ingin menjauh. Privasi akan selalu dibutuhkan oleh siapapun, kapan pun dan dimana pun, agar diperoleh pencapaian rasa aman dan nyaman didalam melakukan aktivitasnya, termasuk juga disaat berada di pekarangan rumah sebagai ruang terbuka privat. Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkat privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supayasukar dicapai oleh orang lain. Di dalam kajian tentang arsitektur lingkungan dan perilaku, pekarangan rumah tidak hanya dianggap sebagai ruang luar dari rumah saja, tetapi juga ditentukan perlunya faktor lain dalam menentukan pola ruang dalam pekarangan, yaitu kultur, religi, spasial dan perilaku itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang berkaitan dengan privasi dan pekarangan rumah dengan konteks yang jelas dan spesifik, untuk memperkaya khasanah arsitektur perilaku dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui privasi penghuni terhadap pekarangan sebagai ruang terbuka privat pada kawasan Jeron Beteng Kraton Yogyakarta, dengan adanya perubahan terhadap pola ruang terbuka privat yang terbentuk sejauh mana tingkat pencapaian privasi yang dicapai. Hasil penelitian ini, ingin melihat bagaimana pencapaian kebutuhan akan privasi, dengan menggunakan presepsi sebagai tolak ukur untuk melihat kebutuhan privasi penghuni terhadap pekarangan rumah sebagai ruang terbuka privat.
POST OCCUPANCY EVALUATION OF THE TERMINAL CONDONG CATUR YOGYAKARTA Lisa, Nova Purnama
Arsitekno Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v2i2.1245

Abstract

Post Occupancy Evaluation merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalanbangunan/ ruang dengan mengevaluasi kinerja elemen-elemen bangunan/ ruang tersebut. Kegiatan inidilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan/ kegagalan kinerja sebuah lingkungan binaan. Tahap evaluasipasca huni adalah tahap yang sangat perlu untuk melihat kesesuaian antara fas yang ada sekarang denganpola-pola pemanfaatan oleh manusia dan perilakunya. Evaluasi pasca huni adalah suatu proses evaluasifasilitas dengan cara yang sistematik setelah fasilitas tersebut dibangun dan dihuni/ digunakan dalam suatukurun waktu tertentu. Jenis kegiatan dalam evaluasi pasca huni akan tergantung pada interaksi antarkomponen dalam proses evalusi pasca huni:Tolok ukur kinerja Teknikal; Fungsional; Behavioral/ perilaku,Pengguna Individu Kelompok; Organisasi, Setting Ruang; Bangunan; Fasilitas. Evaluasi pasca huni memilikitingkatan kecermatan sesuai kebutuhan penggunanya, yang meliputi: Evaluasi Pasca Huni Indikatif; EvaluasiPasca Huni Investigatif; Evaluasi Pasca Huni Diagnostik. Pada penelitian evaluasi purna huni TerminalCondong Catur di Yogyakarta ini berada pada tingkatan kecermatan sesuai kebutuhan penggunanya yaituevaluasi pasca huni Investigasi. Investigasi dilakukan guna pencapaian triangulasi, dengan melakukanobservasi lapangan/wawancara terhadap pengguna serta kinerja lingkungan binaan sebagai tolak ukurnyadengan mengkomparasikan terhadap standar persyaratan norma Terminal bus kelas C yang di tetapkan.Terminal Condong Catur Yogyakarta merupakan salah satu komponen fungsional utama dari sistemtransportasi yang memerlukan biaya yang besar, sehingga dalam pembangunannya perlu kajian yangmendalam untuk mencapai hasil yang optimal.
Optimalisasi Pencahayaan Alami pada Ruang Nurhaiza, Nurhaiza; Lisa, Nova Purnama
Arsitekno Vol 7, No 7 (2016): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v7i7.1234

Abstract

Abstract Natural lighting is the lighting obtained from direct sunlight, where the light is obtained in the morninguntil late afternoon. According to SNI 03-2396-200, natural lighting during the day can be good in a span of solarorientation starting at 8:00 pm until 16: 00 pm with equitable distribution of incoming light in the room and didnot leave annoying glare effects in the use of lighting natural, regardless of the quality and distribution of lightthat enters the building through a window and orientation of openings. The wider the aperture, the more light thatenters the room. It is necessary to control the amount of light coming into the room. The research used isquantitative method by using mathematical models, with the measurement process, using a formula to obtainaccurate data. The object of research and observations in Architecture Program Faculty Building University ofMalikussaleh, Lhokseumawe Aceh. Observation is by direct observation to see the condition of natural lighting inclassrooms, measurements the extent of the classroom. Then collect some measurement data among other things,measure the light intensity at the lecture hall by using Luxmeter, calculate the intensity of light at the lecture hallby factors sky with measuring point main and the measuring point side and the comparative results of themeasurement of light intensity of the lighting level the average recommended. The results show, a lecture hall inthe building Prodi architecture has three floors, which have 4 lecture room on floors 1 and 2, 2 room studioregular on floors 1, 2 lab computer room on the floor and 2 studio design room on the 2nd floor. also of coursethe building also has other equipment such as administration room, warehouse and other supporting facilities.But for the third floor untapped dikarenaka still in the process of renovation. The results of observations obtainedintensity of natural light on the 1st floor and 2nd floor Architecture Program building University of Malikussalehbased on the measurement of light intensity using the luxmeter, the obtained data is that the rooms was not inaccordance with the standards of an average lighting is recommended by ISO 2000 for classrooms -03 250 luxand 700 lux.Key word: Natural Lighting, Light Intensity, Lux meters, ISO 2000, SNI 03-2396-200
Subtantive Human Behavioral Environment terhadap Open Space Berdasarkan Paradigma Konsepsi dan Teori Arsitektur Kota Lisa, Nova Purnama; Iqba, Muhammad
Arsitekno Vol 7, No 7 (2016): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v7i7.1248

Abstract

Abstrak Kegiatan masyarakat kota masa kini lebih kompleks dibandingkan masyarakat kota jamandulu. sehingga konsep penataanya harus lebih ideal. Namun di sebagian besar kawasan kota diIndonesia yang terjadi malah sebaliknya. Jumlah penduduk yang besar hanya menambah permukimanyang padat dan tidak tertata serta mengabaikan keberadaan open space bagi publik (square). Dalammasalah perkotaan, ruang terbuka merupakan bagian atau salah satu sub-sistem dari sistem kota secarakeseluruhan. Perilaku manusia terhadap keberadaan open space sangat signifikan, perilaku ataupunaktivitas manusia terhadap penggunaan open space ditimbulkan karena adanya kebutuhan dari manusiatersebut untuk mempergunakannya. Secara psikologis, manusia membutuhkan tempat dimana dia dapat beraktivitas dan atau berinteraksi sesama manusia lainnya, apakah aktivitas itu berupa olahraga, jalan–jalan, berkumpul bersama teman atau keluarga, penghijauan, ataupun kegiatan publik lainnya yangmenggunakan open space. Dalam hal ini perilaku (behavioral) dioperasionalkan sebagai kegiatanmanusia yang membutuhkan seting atau wadah kegiatan yang berupa ruang. Sehingga korelasi inilahyang membentuk tata ruang yang merupakan bagian dari bentuk arsitektur. Sehingga konsepsi mengenaiopen space dapat dikembangkan lebih lanjut melalui pendekatan environment behavioral.Kata Kunci: Arsitektur kota, Ruang terbuka, Lingkungan perilaku, Aktivitas.
KAJIAN MAKNA ORNAMEN DAN MAKNA WARNA ORNAMEN UMAH PITU RUANG (STUDI KASUS UMAH PITU RUANG DI DESA KEMILI, ACEH TENGAH) Dafrina, Armelia; Fidyati, Fidyati; Abadi, Firda; Lisa, Nova Purnama
Arsitekno Vol 9, No 1 (2022): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v9i1.6262

Abstract

Arsitektur tradisional Aceh merupakan bentuk arsitektur yang berkembang dari satu generasi ke generasi seterusnya. Mempelajari bangunan tradisional kemudian berarti juga mempelajari juga tradisi masyarakat yang lebih dari sekadar tradisi membangun secara hunian fisik. Rumah panggung, rumah peninggalan para penguasa yang memimpin daerah Gayo disebut Umah Pitu Ruang. Penelitian kajian makna warna ornamen ini bertujuan untuk mengkaji makna ornamen dan makna warna ornamen umah pitu ruang. Penelitian umah pitu ruang ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yang digunakan adalah hasil dari data sekunder dan tersier. Hasil daripada penelitian ini menunjukkan bahwa umah pitu ruang memiliki berbagai macam jenis ornamen dan beberapa warna merah, warna putih, warna kuning, warna hijau, dan warna hitam yang memiliki makna tersirat di dalam ornamennya, seperti “emun beriring”(tidak lupa jati dirinya sebagai orang Gayo), “emun mutumpuk”(musyawarah), “emun berkune”(berdiri sendiri), “emun mupesir”(memisahkan), “emun berangkat” (persatuan), “puter tali”(bersatu), motif pucuk rebung(membangun), “sarak opat”(mengatur), “cucuk penggong”(seia, sekata), “ lelayang”(dimana langit dijunjung disitu bumi dipijak). Penempatan warna pada ornamen umah pitu ruang merupakan gambaran dari prinsip hidup masyarakat Gayo secara umum serta menjadi lambang identitas kepemilikan ornamen itu sendiri.
Pengembangan Potensi Lokal Pesisir Mengolah Ikan Menjadi Nugget Guna Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Nelayan di Seuneubok Aceh Fatah, Al; Lisa, Nova Purnama
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.250

Abstract

Desa Seuneubok Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah. Baik dalam bidang hasil laut dan di bidang pertanian. karena lokasinya sangat cukup strategis yaitu berada didekat pesisir pantai. Masyarakat Desa Seuneubok Aceh pada umumya setiap individual masyarakatnya hanya bergantung pada hasil tangkap laut dan pertanian saja. Sehingga pendapatan yang dimiliki masyarakat cenderung dikategorikan kurang atau belum maksimal. Padahal potensi sumber daya yang dimiliki di Desa Seuneubok Aceh sangat banyak. Masyarakat di Desa Seunebok Aceh hasil panen yang didapatkan baik dalam bidang pertanian maupun bidang perikanan dijual dengan cara produk mentahan terkhususnya dibidang perikanan. Padahal potensi seperti komoditas ikan yang melimpah bisa dikembangkan menjadi bermacam produk olahan makanan yang mempunyai nilai jual yang tinggi. misalnya makanan indutrsi olahan seperti nugget ikan tongkol. Nugget ikan tongkol merupakan makan olahan yang mudah untuk dikonsumsi dan memiliki tinggi protein. Kandungan protein yang dimiliki pada ikan tongkol yakni sebesar 25%. Protein yang dimiliki sangat baik bagi tubuh manusia. Dikarenakan protein ikan bisa sebagai penggnti protein yang ada pada daging. Ikan tongkol juga salah satu komoditas ikan yang sangat mudah ditemukan pada Desa Seuneubok Aceh. komposisi gizi yang tergandung pada olahan makanan nugget ikan tongkol yaitu 15% yakni meliputi kadar air, abu, protein, lemak, dan kabohidrat. Tujuan program ini dilakukan yaitu untuk membantu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Desa Seuneubok Aceh serta Mengembangkan pontensi laut yang dimiliki secara maksimal. Masyarakat Seuneubok Aceh diharapkan nantiknya tidak lagi berfokus pada hasil penen tangkap ikan maupun pertanian saja sebagai mata pencaharian. Melainkan bisa melalui program produk olahan nugget ikan tongkol yang dikembangkan. tahapan untuk melakukan pembuatan produk olahan makanan ikan nugget ikan yakni memobilisasi masyarakat, lalu mengedukasi masyarakat melalui penyuluhan dan praktik di salah satu rumah warga. Dari proses pengambilan isi daging segar ikan tongkol, penggorengan dan hingga pengemasan. Masyarakat tertarik dan senang dalam kegiatan yang dilakukan. Program ini menjadi suatu inovasi baru bagi masyarakat Seuneubok Aceh. Masyarakat setempat bisa menambah income melalui penjualan yang dihasikan. Sistem penjualan secara offline sasaran market tergantung pasar yang mengutungkan di daerah tersebut. Produk makanan nugget ini diharapkan memproduksi perharinya mencapai 20-50 pcs.
Pelatihan Pembuatan Kerupuk Ikan Tuna untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Desa Gampong Jalan Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur Amraini, Falaq; Zarkasih, Alfikas; Lisa, Nova Purnama; Fahriana, Nina
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.252

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill kelompok ibu-ibu di desa gampong jalan melalui transformasi teknologi pengolahan, pengemasaran, pemasaran dan manajemen usaha dengan bahan dasar ikan tuna menjadi produk olahan kerupuk ikan tulang ikan tuna. Permasalahan rendahnya pengetahuan dan keterampilan (IRT) desa gampong jalan dalam mengolah hasil laut yaitu ikan, sehingga menjadi produk yang bernilai ekonomis. Target dari program ini adalah terbentuknya unit usaha yang mengembangkan produk makanan dari bahan dasar ikan tuna. Secara khusus program ini bertujuan untuk melatih Ibu-ibu Rumah Tangga (IRT) desa gampong jalan untuk memproduksi kerupuk ikan tuna. Pelatihan ini di berikan mulai dari cara pengolahaan, pengemasan, pemasaran sampai Metode yang akan di terapkan untuk mencapai tujuan atau target adalah metode demontrasi, pelatihan/penyuluhan. Kegiatan ini melibatkan para anggota mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yang di dampingi oleh dosen pendamping program studi Teknik mipa dengan peserta para ibu-ibu rumah tangga (IRT) kelurahan gampong jalan dan masyarakat di kecamatan Idi Rayeuk kabupaten aceh timur. Hasil yang di capai pada kegiatan ini adalah Kelompok ibu rumah tangga (IRT) desa gampong jalan telah memahami dan memiliki keterampilan dalam wirausaha, dan Mengetahui cara pengelolaan usaha yang lebih terstruktur, adanya produk kerupuk tulang ikan tuna berbagai rasa pedas dan manis serta memahami bagaiman cara memasarkan produk dengan adanya inovasi kemasan dan penggunaan teknologi. Hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa pengetahuan peserta terkait pengolahan tulang ikan tuna meningkat dan membuka pikiran peserta untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan pendapatan. Sekitar 85 persen peserta secara aktif menanggapi positif keterampilan dan pengetahuan yang di sampaikan oleh Pengabdi.
Upaya Pengelolaan dan Pemberdayaan Masyarakat Guna Meningkatkan Hasil Laut di Desa Kuala Idi dan Seuneubok Rambong Kec. Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Apriani, Dede; Shanty, Mely Cut; Nasution, Muhammad Asrul Azis; Lisa, Nova Purnama; Fahriana, Nina
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.255

Abstract

Perberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Kegiatan dilaksanakan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang merupakan aktivitas berbasis pengabdian masyarakat untuk meningkatkan empati mahasiswa terhadap kondisi masyarakat dan lingkungannya. KKN Tematik Unsam 2021 dilaksanakan di Desa Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur dengan metode pengabdian seperti sosialisasi pendidikan dan pelatihan teknologi. Adapun metodologi pelaksanaan KKN Tematik di Desa Kuala Idi adalah sebagai berikut: Mulai Melaksakaan KKN Tematik Sebelum melaksanakan KKN Tematik, seluruh mahasiswa/I yang mengikuti program KKN Tematik terlebih dahulu melakukan pendaftaran melalui program studi masing-masing. Pembekalan/Coaching Pada saat melaksakan pembekalan seluruh peserta KKN Tematik diwajibkan mengikuti dan menyimak semua yang telah di jelaskan pada saat pembekalan berlangsung. Penentuan lokasi KKN Tematik Penentuan lokasi KKN Tematik ditentukan oleh panitia kemudian dilanjutkan dengan survey lokasi KKN Tematik di Desa yang sudah ditentukan. Hasil /Realisasi Program Kerja Program kerja dibuat dan dilaksanakan kerupuk ikan, mengajarkan cara penanaman hidroponik, pembuatan kerajinan dari cangkang kerang, pembuatan plang lorong, pembuatan kotak amal, dan pembuatan website desa untuk peninggalan mahasiswa KKN Tematik di desa Kuala Idi.
Pelatihan Pembuatan Dimsum Udang sebagai Bentuk Kreativitas Pemanfaatan Hasil Tambak Masyarakat di Desa Meunasah Blang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur Harahap, Ida Marito; Nizariansyah, Cut Dian; Lisa, Nova Purnama; Fahriana, Nina
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.257

Abstract

Desa Meunasah Blang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Aceh merupakan salah satu desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian dengan membudidayakan udang. Hasil tambak masyarakat berupa udang di desa ini sangat melimpah terutama antara bulan Juli sampai Desember. Udang segar maupun kering memiliki nilai gizi yang tinggi terutama kandungan protein dan kalsium. Udang yang segar akan lebih mudah mengalami pembusukan dan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah, sehingga perlu dilakukan kreativitas produk olahan udang yang lebih menarik dan menyehatkan. Maka, upaya yang dilakukan adalah dengan membuat olahan dari udang yaitu pembuatan dimsum yang berbahan dasar udang. Pada umumnya masyarakat di desa ini membuat dimsum dengan olahan daging ayam, dengan sumber daya udang yang melimpah maka dijadikan udang sebagai bahan dasar dimsum yang enak, praktis dan sehat untuk dikomsumsi. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah metode dengan melakukan sosialisasi dan melakukan pelatihan langsung bagi ibu-ibu di desa Meunasah Blang. Pada saat kegiatan pelatihan dimsum dilaksanakan Ibu-ibu desa tersebut ikut serta dalam pembuatan dimsum. Hasil dari kegiatan pelatihan pembuatan dimsum ini yaitu ibu-ibu desa Meunasah blang dapat memahami dan mengetahui cara pembuatan olahan dimsum dengan bahan dasar udang sehingga ibu-ibu desa Meunasah blang dapat membuka peluang usaha makanan berbahan dasar udang hasil tambak masyarakat di desa tersebut. Tujuan dari kegiatan pelatihan pembuatan dimsum ini untuk menambah dan meningkatkan kreativitas ibu-ibu di Desa Meunasah Blang terhadap pengolahan hasil tambak.