Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERAN UNSRAT DALAM PENELITIAN PENGEMBANGAN EKONOMI MARITIM DAN KELAUTAN DI SULAWESI UTARA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Paruntu, Carolus P.; Kumaat, Ellen J.
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengidentifikasi riset-riset bidang kemaritiman/kelautan yang dilakukan Unsrat sepanjang 3 (tiga) tahun terakhir (2012-2014), b) mengidentifikasi riset-riset Unsrat yang mendukung sektor-sektor prioritas pelaksanaan MEA 2015, khususnya produk industri berbasis perikanan di Sulut. Penelitian ini mengacu pada metode deskriptif dengan menggunakan studi survei. Data diperoleh melalui studi pustaka, penelusuran laman terkait, wawancara (kuisioner) dan observasi kepada informan/responden yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis AHP dan deskriptif. Kegiatan penelitian pada indikator kemaritiman pengembangan ekonomi maritim yang dilakukan oleh Unsrat selama tahun 2012-2014 adalah terpusat pada indikator produksi hasil perikanan, yaitu berkisar 13-26 judul/kegiatan, peningkatan luas kawasan konservasi laut 2-5 judul/kegiatan, sedangkan pengembangan pelabuhan perikanan hanya 1 judul kegiatan yang ditemukan pada tahun 2014 saja. Kegiatan penelitian pada indikator produksi hasil perikanan berasal dari bidang ilmu MSP, IK, ABP, BDP, PSP, dan THP, selanjutnya kegiatan penelitian pada pengembangan pelabuhan perikanan berasal dari bidang ilmu PSP, sedangkan kegiatan penelitian pada peningkatan luas kawasan konservasi laut berasal dari bidang ilmu MSP dan IK. Biaya kegiatan penelitian di bidang kemaritiman yang diperoleh oleh Unsrat tahun 2012-2014, yaitu bervariasi dari Rp. 15.000.000-Rp. 1.644.358.433 berasal dari anggaran pemerintah pusat, Unsrat (PNBP), dan perusahaan swasta. Biaya kegiatan penelitian yang diperoleh oleh Unsrat selama tahun 2012-2014 masih terpusat pembiayaannya pada kegiatan penelitian pengembangan ekonomi maritim dari indikator produksi hasil perikanan, sebesar Rp. 6.136.358.433 (91,95%), sedangkan biaya kegiatan pada pengembangan pelabuhan perikanan hanya sebesar Rp. 50.000.000 (0,75%) dan peningkatan luas kawasan konservasi laut sebesar Rp. 487.500.000 (7,30%). Lokasi kegiatan penelitian pengembangan ekonomi maritim yang telah dilakukan oleh Unsrat selama tahun 2012-2014, tersebar di hampir semua kabupaten/kota pesisir yang ada di Sulut, yaitu Manado, Bitung, Minut, Minahasa, Minsel, Mitra, Sangihe, Talaud, Bolsel, dan Bolmong, sedangkan untuk Boltim, Bolmut dan Sitaro belum pernah dilakukan kegiatan penelitian pengembangan ekonomi maritim oleh Unsrat. Ada 9 (sembilan) judul penelitian yang unggul dan berdaya saing di bidang maritim dari Unsrat, yang telah berproses memperoleh Hak Paten dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Sembilan judul penelitian tersebut berasal dari penelitian Rispro LPDP Kemenkeu RI tahun 2014 dengan judul utama, yaitu “Produksi dan komersialisasi penyedap rasa alami kaya iodium berbasis ikan asap serta pemanfaatan biopolimer dari rumput laut dan limbah industri perikanan sebagai Edible Sachet Film”. Disarankan bahwa peran Unsrat kedepan dalam strategi penelitian pengembangan ekonomi maritim di Sulut, tidak hanya terfokus pada indikator kemaritiman produksi hasil perikanan, melainkan juga pada pengembangan pelabuhan perikanan dan peningkatan luas kawasan konservasi laut dalam menunjang program pemerintah mencapai target di bidang kemaritiman/kelautan dalam RPJMN 2015-2019. Unsrat perlu penelitian lanjut menetapkan strategi penelitian pengembangan ekonomi maritim di Sulut dengan menggunakan analisis SWOT. 9 judul penelitian Paten berbasis produk unggulan berdaya saing di bidang kemaritiman yang berasal dari FPIK Unsrat perlu dikembangkan menjadi produk ber-SNI menghadapi MEA.
PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH DENGAN VARIASI KUAT TEKAN BETON Untu, Geertruida Eveline; Kumaat, Ellen J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 10 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan suatu bahan komposit yang dihasilkan dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,air, semen atau bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengikat hidrolis, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan. Beton polos memiliki kekuatan tekan yang tinggi dibandingkan dengan kekuatan tariknya. Kuat tekan beban beton adalah besarnya bebean per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tarik beton biasanya 8%-15% dari kuat tekan beton. Kuat tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambantan dan ukuran retak di dalam struktur. Pada umumnya, nilai kuat tekan dan tarik beton tidak berbanding lurus, setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat tariknya.Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara nilai kuat tekan beton dan nilai kuat tarik belah beton. Pada penelitian ini dilakukan perawatan selama 28 hari dengan benda uji yang digunakan adalah silinder 100x200 mm sebanyak 25 buah untuk pengujian kuat tekan dan 25 buah untuk pengujian kuat tarik belah. Variasi kuat tekan yang digunakan yaitu 20,25,30,35, dan 40 MPa. Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai kuat tarik belah pada beton mengalami kenaikan yaitu semakin besar nilai kuat tekan maka nilai kuat tarik belah yang dihasilkan semakin besar pula. Hubungan kuat tekan dan kuat tarik belah beton  berkisar 0,52-0,55 dan nilai perbandingan kuat tarik belah berkisar 8,78-11,59% dari kuat tekan beton. Kata Kunci : Beton, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah
PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD Pade, Maria M. M.; Kumaat, Ellen J.; Tanudjaja, H.; Pandaleke, Ronny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki kendala dalam pembangunan fisik yaitu dalam pembangunannya masih menggunakan agregat yang didatangkan dari luar daerah, sedangkan di Kepulauan ini terdapat batu Ape yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bangunan, serta mudah ditemukan hampir di semua aliran sungai Kabupaten Kepulauan Talaud. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai penggunaan batu Ape sebagai agregat kasar dalam campuran beton.Bahan–bahan yang digunakan pada pembuatan beton adalah agregat kasar batu Ape berukuran 10 – 20 mm, agregat halus pasir dari sungai Bunne Kabupaten Kepulauan Talaud, Pasir dari sungai Girian Kota Bitung, semen Portland Type I dan air bersih. Nilai FAS ditetapkan sebesar 0.61 sesuai dengan kuat tekan rencana 30 MPa. Masing – masing variasi tersebut dibuat sebanyak empat buah silinder ukuran standar (diameter 10 cm dan tinggi 20 cm). Pengujian slump dilakukan untuk mengetahui sifat workability beton segar, pengujian dan pengukuran silinder beton pada umur 28 hari meliputi kuat tekan dan modulus elastisitas.Sifat – sifat mekanik beton non pasir pada umur 28 hari adalah, kuat tekan berkisar antara 7.0 MPa sampai 16.49 MPa, dimana pada variasi beton menggunakan pasir dari sungai Girian memiliki kuat tekan tertinggi. Nilai modulus elastisitas bervariasi antara 18527 MPa sampai 31119 MPa. Berat volume beton berkisar antara 1993 Kg/m3 sampai 2092 Kg/m3.Berdasarkan klasifikasi berat volume beton, beton beragregat kasar batu Ape tergolong pada beton normal.Kata kunci : Agregat batu Ape, proporsi campuran, beton normal.
PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID) Dewayanti, Oryza; Kumaat, Ellen J.; Dapas, Servie O.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 11 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pembalokan pada bangunan berbentuk dasar lingkaran lebih variatif dibandingkan dengan bangunan dengan bentuk dasar lainnya. Contoh dari sistem pembalokan pada bangunan berbentuk dasar lingkaran adalah sistem pembalokan dengan arah radial dan arah grid. Kedua sistem pembalokan ini diaplikasikan pada struktur gedung beton bertulang dengan beban dinamis yang digunakan adalah beban akibat gempa. Penelitian dilakukan untuk membandingkan besarnya simpangan horizontal yang dihasilkan dari struktur bangunan bertingkat berbentuk lingkaran dengan pembalokan arah radial dan grid.Pemodelan struktur yang dianalisis berupa bangunan dengan diameter 30 m, bertingkat 20 lantai, dengan tinggi tiap lantai sebesar 4 m. Analisa struktur dilakukan dengan menggunakan software ETABS.Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa struktur dengan pembalokan arah radial memiliki simpangan horizontal yang lebih kecil daripada simpangan horizontal yang dihasilkan oleh struktur dengan pembalokan arah grid.Kata kunci : bangunan lingkaran, pembalokan, beban gempa, simpangan, ETABS.
PENGUJIAN KUAT LENTUR KAYU PROFIL TERSUSUN BENTUK I Matana, Mega Nospita; Kumaat, Ellen J.; Pandaleke, Ronny E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 2 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu merupakan salah satu komoditi hasil hutan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kebutuhan. Kayu digunakan sebagai bahan Konstruksi bangunan untuk rumah tinggal, gedung, jembatan, bantalan kereta api dan lain-lain. Kayu solid di pasaran semakin berkurang  maka dibuatlah desain balok tersusun yang menggabungkan beberapa kayu untuk menghasilkan ukuran yang diinginkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh variasi jarak paku terhadap kekuatan lentur kayu ,Untuk mendapatkan nilai-nilai dari : Beban, tegangan, modulus elastisitas, kadar air, berat jenis dari balok kayu yang bersangkutan dan memberikan gambaran tentang cara menguji kekuatan lentur.Dari hasil penelitian dengan menggunakan acuan SNI didapat mutu kayu kayu cempaka adalah : E8. Untuk Kuat lentur kayu  didapat kekuatan kampuh tegak lebih kuat dengan nilai jarak 3cm = 220,026 kg/ cm2, 6cm = 245,768kg/cm2, 9cm = 230,894 kg/ cm2 dibandingkan dengan kampuh mendatar dengan nilai 3cm = 199,089 kg/ cm2, 6cm = 170,501kg/ cm2, 9cm = 150,700kg/cm2. Hal ini disebabkan oleh kuat lekat pada paku yang menahan kayu tersebut.  Pengujian ini menghasilkan benda uji kampuh tegak pada jarak 6 cm mempunyai kekuatan lebih kuat.   Kata kunci : (Kayu cempaka, balok tersusun, modulus elastisitas, tegangan lentur)
PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR DAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT RINGAN BATU APUNG DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN Lomboan, Felisa Octaviani; Kumaat, Ellen J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 4 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton sebagai bahan konstruksi untuk bangunan sipil paling banyak digunakan saat ini. Hal tersebut dikarenakan beton memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan yang lain diantaranya harga relatif murah, mudah dibentuk, kemampuan menahan kuat tekan yang tinggi, serta ketahanan yang baik terhadap cuaca dan lingkungan. Namun penggunaan beton juga memiliki kekurangan yaitu berat struktur yang besar akibat beban dari beton itu sendiri dan beban-beban lain. Untuk mengatasinya digunakan beton ringan untuk keperluan beton non-struktural. Pada umumnya beton ringan sama seperti beton normal hanya saja agregatnya diganti dengan agregat ringan. Penelitian ini mengenai “Pengujian Kuat Tekan Mortar dan Beton Ringan Batu Apung dan Abu Sekam Padi Sebagai Substitusi Parsial Semen”. Pengujian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggantian batu apung sebagai agregat kasar (beton), agregat halus (mortar), dan ASP sebagai substitusi parsial semen. Penelitian dilakukan dengan tiga variasi ASP yaitu 10%, 15%, dan 20% dari berat semen. Benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran 100/200 mm dan mortar 50x50x50 mm. Benda uji untuk masing-masing variasi berjumlah 4 untuk beton dan 5 untuk mortar, pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh berat isi maksimum 1616,894 kg/m3 untuk beton dan 1388,64 kg/m3 untuk mortar, dengan kuat tekan maksimum pada umur 28 hari yaitu 14,05 MPa untuk beton pada ASP 0% dan 14,61 MPa untuk mortar pada ASP 15%. Penggunaan ASP pada beton menurunkan kuat tekan beton karena makin banyak kandungan ASP dalam campuran beton maka nilai FAS akan semakin besar disebabkan adanya penambahan air pada saat pencampuran. Kata Kunci:  beton ringan, mortar, batu apung, abu sekam padi, substitusi parsial semen, kuat tekan
TEGANGAN LEKAT ANTARA BAJA DAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI LUAS TULANGAN Sendow, Marchiano R.; Manalip, Hieryco; Kumaat, Ellen J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 11 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat beton yang mempunyai ketahanan tarik rendah mengakibatkan beton harus diberikan perkuatan penulangan untuk menahan gaya tarik yang timbul. Salah satu hal yang menyebabkan tulangan dan beton dapat bekerja sama adalah faktor lekatan (adhesi) antara beton dan permukaan tulangan. Daya lekat (tegangan lekat) selain dipengaruhi oleh kualitas beton juga dipengaruhi oleh diameter tulangan. Mutu atau kualitas dari suatu beton ditentukan dari besarnya kuat tekan beton yang didapatkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter tulangan terhadap daya lekat yang timbul antara tulangan dan beton. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 100x200 mm, berdasarkan metode pembuatan campuran beton ACI 211.1-91, didesain dengan kuat tekan rencana 60 MPa yang dikategorikan sebagai beton mutu tinggi.Hasil penelitian untuk kuat tekan rencana 60 MPa didapatkan kuat tekan rata-rata sebesar 61,26 MPa. Pada pengujian kuat lekat dengan menggunakan variasi tulangan mulai dari D10 mm, D13 mm, D16 mm dan D19 mm didapatkan hasil teganan lekat (μ) rata-rata sebesar 8,6 MPa, 10,3 MPa, 11,4 MPa dan 13,6 MPa. Kata kunci : Beton, Tulangan Baja, Kuat Tekan, Tegangan Lekat
PENENTUAN SKALA PRIORITAS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN DENGAN MENGGUNAKAN PROYEK HIRARKI ANALITIK Muntasar, Theresia Fitriyani; Kumaat, Ellen J.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 1 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Titik berat pembangunan di Kabupaten Banggai Kepulauan, sebagai Kabupaten yang masih tertinggal,adalah pada infratruktur dengan peningkatan pembangunan jalan. Keterbatasan dana untuk pembangunan infrastruktur jalan dari pemerintah pusat, menyebabkan belum bisa terpenuhinya seluruh kebutuhan pembangunan jalan baik itu pembukaan jalan baru, peningkatan jalan, maupun rehabilitasi jalan.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan skala prioritas yang dapat digunakan sebagai suatu acuan dalam penyusunan program proyek untuk tahun anggaran berikutnya. Penentuan skala prioritas proyek pembangunan jalan ini harus melihat dari berbagai kriteria sehingga menghasilkan hasil yang akurat dan tepat. Dengan menggunakan proses hirarki analitik (PHA), suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatukerangka berpikir yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Pada penelitian ini, masalah disusun menjadi suatu hirarkiyang terdiri dari tujuan, kriteria dan alternatif. Identifikasi alternatif diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak terkait. Alternatif dalam hirarki adalah ruas proyek jalan yang akan diusulkan tahun depan.Kriteria yang digunakan dalam penentuan skala prioritas yaitu ; kondisi jalan, jumlah dan pertumbuhan penduduk, potensi ekonomi daerah, biaya, dan tingkat kepentingan. Dari analisa kriteria-kriteria tersebut,didapatkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil. Pembobotan alternatif di tiap kriteria akan menentukan skala prioritas akhir, dimana ruas jalan Kanali- Mata menempati urutan pertama karena faktor potensi ekonomi daerah yang besar dan tingkat kepentingan yang tinggi.Hasil penelitian menunjukkan skala prioritas proyek pembangunan jalan, dimana lima ruas jalan yang paling diprioritaskan secara berurutan adalah sebagai berikut: Kanali – Mata, Lolantang - Kokondong – Osan, Lingkar Kota Lolantang, Batangbabasal – Mata, Pengembangan Desa Tobing. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi suatu alat dalam pengambilan keputusan penentuan urutan prioritas usulan proyek pemeliharaan jalan di kabupaten Banggai Kepulauan.Kata Kunci : Skala prioritas, Kriteria, Proyek
PENEMPATAN DINDING GESER PADA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN ANALISA PUSHOVER Manalip, Hierico; Kumaat, Ellen J.; Runtu, Franky Israel
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 1 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis bangunan tahan gempa adalah gedung beton bertulang menggunakan sistem rangka struktur yang dikombinasikan dengan dinding geser. Kinerja gedung akan bertambah dan menjadi optimal jika pola penempatan dinding geser serta metode analisanya tepat. Desain berbasis kinerja dengan Analisa Pushover mengasumsikan struktur dalam kondisi inelastik, yang ditandai dengan terbentuknya sendi plastis pada balok dan kolom, kondisi ini dapat dicapai apabila struktur berperilaku daktail.             Kota Manado berada pada wilayah Hazard Gempa yang besar, sehingga diperlukan desain yang optimal dengan mengaplikasikan beban gempa yang bersesuaian dengan kondisi tanah di mana bangunan akan berdiri. Spektrum Gempa menunjukkan pola pembebanan yang berbeda untuk masing – masing kelas situs tanah. Pola penempatan dinding geser ditempatkan simetris terhadap titik berat bangunan dengan panel yang saling tegak lurus. Model struktur ditentukan dan dianalisa menggunakan software ETABS kemudian dilanjutkan dengan analisa pushover menggunakan software SAP 2000.               Pola penempatan dinding geser berdasarkan hazard 2500 tahun, pada kelas Situs A mengikuti pola model 19, kelas situs B dan C mengikuti pola model 13, kelas situs D mengikuti pola model 12, dan kelas situs E mengikuti model 4. Berdasarkan hazard 500 tahun, seluruh kelas situs dari A sampai E mengikuti pola model 11. Berdasarkan hazard 1000 tahun, kelas Situs A mengikuti pola model 19 dan atau 20, kelas situs B dan C, mengikuti pola model 19 dan atau 4, kelas situs D, mengikuti pola model 11 dan atau 19, dan kelas situs E mengikuti pola model 4 dan atau 12. Persamaan penempatan dinding geser untuk wilayah Manado yakni Y = 1,057082X – 17, 236, di mana nilai X merupakan prosentase perbandingan antara besarnya base shear terhadap berat total struktur, nilai Y memenuhi { Y | Y ϵ A, Y ≤ 20 }. Prosentase simpangan inelastik terhadap simpangan elastik sangat signifikan, hal ini berarti informasi perilaku struktur yang didesain dengan Performance Basic Desain lebih mendekati kondisi sebenarnya pada saat terjadi gempa. Dengan demikian struktur sudah berada dalam kondisi yang optimal. Kata kunci: penempatan, dinding geser, optimal
TEGANGAN LEKAT ANTARA BAJA DAN BETON DENGAN MUTU BETON 40-70 MPa Langi, William; Kumaat, Ellen J.; Manalip, Hieryco
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 11 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, dan ketahanan terhadap tarik rendah. Oleh karena itu, beton yang tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu ini harus diberikan perkuatan penulangan yang terutama akan mengemban tugas menahan gaya tarik yang timbul. Salah satu hal yang menyebabkan tulangan dan beton dapat bekerja sama adalah faktor lekatan (adhesi) antara beton dan permukaan tulangan. Daya lekat (tegangan lekat) akan dipengaruhi oleh kualitas dari beton itu sendiri. Mutu atau kualitas dari suatu beton ditentukan dari besarnya kuat tekan beton yang didapatkan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mendapatkan hubungan antara kuat tekan betondengan tegangan lekat antara baja dan beton.Pada penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 100x200 mm. Dengan menggunakan metode pembuatan campuran beton ACI 211.1-91, didesain variasi kuat tekan rencana mulai dari 40 MPa, 50 MPa, 60 MPa, dan 70 MPa. Untuk mendapatkan nilai tegangan lekat antara tulangan baja dan beton, maka dilakukan pengujian kuat tekan dengan menggunakan 1 batang tulangan baja yang ditanamkan ditengah benda uji. Baja tulangan yang digunakan adalah BJTP D12 mm.Dari hasil penelitian untuk kuat tekan rencana mulai dari 40 MPa, 50 MPa, 60 MPa, dan 70 MPa didapatkan kuat tekan rata-rata sebesar 41.15 MPa, 54.42 MPa, 61.49 MPa, dan 73.25 MPa. Pada pengujian kuat lekat didapatkan hasil tegangan lekat (μ) rata-rata sebesar 2.5 MPa, 3.0 MPa, 3.0 MPa dan 4.2 MPa. Kata kunci : Beton, Tulangan Baja, Kuat Tekan, Tegangan Lekat