Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS INTERFERENSI LEKSIKAL PADA KALANGAN USIA DEWASA MASYARAKAT DAYAK BIDAYUH DI BADAT LAMA (PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA) Lilian Slow; Eko Fery Haryadi Saputro
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.068 KB) | DOI: 10.23917/kls.v5i1.8783

Abstract

Lexical Interference commonly happens in a bilingualism society. The People of Dayak Bidayuh in the Badat Lama village is a part of bilingualism society. The languages that they used are the Bidayuh dialect and the Malaysia language. Most of the Badat Lama People masters the languages but not all of them. The adult masters the languages mostly. The mastering of Malaysia language affects their competence of Bahasa. The aim of this research is to analyze the error of speaking in Bahasa. The error that are being analysed are in word, phrase, and structure and they are called as lexical interference. This research used a qualitative and quantitative method and it was a survey research. The collecting data technique of this research was by interview record. The result of it shows that there are 17 respondents of 25 adult respondents do the lexical interference either, word, phrase, and structure. Then, eight of 25 adult respondents do not do lexical interference. And then, only one adult respondent cannot speak in Bahasa. It concludes that amount 68% of the adult respondents in Badat Lama did the Lexical Interference.Keywords: Lexical Interfernce, Badat Lama, Bahasa Indonesia.
Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pemecahan Masalah Siswa Neti Nurhayati; Rindah Permatasari; Eko Fery Haryadi Saputro
QUANTUM: Jurnal Pembelajaran IPA dan Aplikasinya Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.539 KB) | DOI: 10.46368/qjpia.v1i2.439

Abstract

Abstract: This study aims to improve student learning outcomes and find out the effect of the Process Skills model Prediction, Observation, Explanation (POE) model on problem-solving of grade 8th students of MTS Negeri 2 Nanga Pinoh in oscillations. The research method used is an experimental method with a One-Group Pretest-Posttest Design. The research was conducted in 4 meetings, with 24 students of class VIII B of MTs Negeri 2 Nanga Pinoh. The data collection instrument was carried out by testing the students' cognitive abilities in the form of pretest and posttest essays, observation sheets, and student response questionnaires. The results showed that: There was an increase in student learning outcomes in physics learning with an average increase of 55.28 with the lowest score of 40, and the highest score of 100. Keywords: learning outcomes, process skills, POE modelAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan melihat pengaruh penerapan Keterampilan Proses Model Prediction, Observation, Explaination (POE) terhadap pemecahan masalah pada siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Nanga Pinoh pada materi getaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan, dengan jumlah siswa kelas VIII B MTs Negeri 2 Nanga Pinoh sebanyak 24 siswa. Instrument pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan kognitif siswa berupa soal esai pretest dan postest, lembar observasi, dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan rata-rata peningkatan sebesar 55,28 dengan nilai terendah 40, dan nilai tertinggi adalah 100.Kata-kata kunci: pembelajaran fisika, keterampilan proses, model POE
Efektivitas Model Problem Based Learning (PBL) pada Keterampilan Metakognisi Siswa Yunita Eka Sari; Rindah Permatasari; Eko Fery Haryadi Saputro
QUANTUM: Jurnal Pembelajaran IPA dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/qjpia.v2i1.730

Abstract

Abstrak: Keterampilan metakognisi merupakan kesadaran dari cara belajar yang harus dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan metakognisi siswa. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre-ekspiremental dan desain One group pretest-posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 25 siswa kelas X IPA MA Bustanul Qur’an Nanga Pinoh. Instrumen yang digunakan anatara lain soal pretest dan posttest keterampilan metakognisi dan Angket Keterampilan Metakognisi. Hasil analisis keterampilan metakognisi siswa setelah menerapkan model Problem Based Learning (PBL) untuk menunjukan keberhasilan dalam peningkatan pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan skala likert yaitu skor rata-rata nilai pretest sebesar 36,88 (kategori kurang baik) dan posttest sebesar 62,56 (kategori baik). Kemudian, dengan uji t-test menunjukan bahwa nilai  lebih besar dari , yaitu 4,553 1,677 atau dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima  dan nilai rata-rata  effect size yaitu 0,6 dengan kategori efek sedang (Moderate effect). Dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning(PBL) efektif terhadap keterampilan metakognisi siswa di kelas X IPA MA Bustanul Qur’an Nanga Pinoh.Kata Kunci : Keterampilan Metakognisi, Problem Based Learning(PBL)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 1 NANGA PINOH. Widya Renynurhida; Mastiah Mastiah; Eko Fery Haryadi Saputro
Bestari: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.686 KB) | DOI: 10.46368/bjpd.v2i1.387

Abstract

Abstract:This research aims to improve the ability to use letters students Indonesian language lessons especially on letter material in grade 5 Public Elementary School 1 Nanga Pinoh. The type of research used is Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles, each cycle divided into 4 steps, consisting of planning, implementation, observation and reflection. Subjects in this study are student 5 grade Public Elementary School 1 Nanga Pinoh,27 consisting of 13 male students and 14 female students. Tthe object under study is increased ability to use capital letters. Data collection techniques in the form of tests and non-tests. The research instruments use tests to measure the ability to use capital letters and observation sheets to assess teaching and learning activities carried out.Research results in cycle 1 the value of the ability to use capital letters students get a percentage of 37,03%. The results of the observation sheet on the learning implementing plan (LIP) in cycle I obtained a percentage of 67,30%. Research results in cycle 2 the ability to use capital letters increased to 88,88%. In the cycle of 2 sheets of observation of the learning implementing plan (LIP) obtained a percentage 83,62%. These results have reached the success criteria. Thus tis research has been stopped.  Keywords: Capability in Capital Lettering, Drill Method, Indonesian Language. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penggunaan huruf kapital siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi surat di kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Nanga Pinoh.Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terbagi menjadi 4 langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Nanga Pinoh, yaitu 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa dan 14 siswi.Objek yang diteliti adalah peningkatan kemampuan penggunaan huruf kapital. Teknik pengumpulan data berupa tes dan non tes. Instrumen penelitian menggunakan tes untuk mengukur kemampuan penggunaan huruf kapital siswa dan lembar observasi untuk menilai kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Hasil penelitian pada siklus I nilai kemampuan penggunaan huruf kapital siswa memperoleh persentase sebesar 37,03%. Hasil lembar observasi keterlaksanaan RPP pada siklus I memperoleh persentase sebesar 67,30%. Hasil penelitian pada siklus II kemampuan penggunaan huruf kapital meningkat menjadi 88,88%. Pada siklus II lembar observasi keterlaksanaan RPP memperoleh persentase sebesar 83,62% Hasil tersebut sudah mencapai kriteria keberhasilan. Dengan demikian penelitian ini telah dihentikan. Kata Kunci: Kemampuan Penggunaan Huruf Kapital, Metode Drill, Bahasa Indonesia.
WORKSHOP PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MATA PELAJARAN DI SATUAN PENDIDIKAN Eko Fery Haryadi Saputro; Nurul Apsari; Novika Lestari
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.363 KB) | DOI: 10.46368/dpkm.v2i1.499

Abstract

Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kesulitan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena belum adanya workshop atau pelatihan terkait penentuan dan penyusunan KKM pada tiap mata pelajaran. KKM yang digunakan sekolah mengikuti arahan dari Dinas Pendidikan. KKM yang digunakan pada tiap mata pelajaran terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi nyata pada proses pembelajaran. Solusi yang ditawarkan pada Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) adalah pelaksanaan workshop yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cara penyusunan dan KKM serta melakukan pendampingan kepada guru SMA Negeri 1 Pinoh Utara untuk menyusun KKM pada setiap mata pelajaran yang diampu sehingga menghasilkan dokumen KKM pada tiap mata pelajaran. Berdasarkan hasil pretest dan postest pengetahuan peserta terhadap materi workshop diperoleh rata-rata nilai sebesar 40 untuk pretest dan terjadi peningkatan menjadi 94,67 pada postest. Pada angket evaluasi pelaksanaan PKM diperoleh 85,8% respon positif peserta terhadap pelaksanaan PKM. Rentang keterampilan setiap peserta dalam menyusun KKM mata pelajaran adalah 72,5-90% dengan rata-rata 82,3.
Keterampilan Generik Sains Mahasiswa dalam Blended Learning Eko Fery Haryadi Saputro; Novika Lestari; Nurul Apsari
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 12 No 3 (2022): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v12i3.672

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengukur keterampilan generik sains mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi ketika menerapkan blended learning. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi eksperiment design) tipe time-series. Penelitian ini dilakukan dari November 2021 sampai Januari 2022. Lokasi penelitian dilaksanakan di STKIP Melawi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STKIP Melawi semester tiga. Sampel berjumlah 114 mahasiswa. Instrumen dan pengumpulan data dilakukan secara tes. Analisis data penelitian ini menggunakan n-gain. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan keterampilan generik sains setelah penerapan blended learning tergolong sedang. Hal tersebut ditunjukan dari 71,05% mahasiswa memperoleh nilai n-gain diantara 0,3 sampai 0,7. Dengan demikian, blended learning dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan generiks sains mahasiswa. Meskipun demikian, perlu dilakukan inovasi penelitian lebih lanjut terkait penerapan blended learning dengan dipadukan aktifitas lain agar mampu memaksimalkan peningkatan keterampilan generik.
Implementasi Discovery Learning dalam Eksperimen Fisika untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sri Wahyu Ningsih; Eko Fery Haryadi Saputro; Nurul Apsari
QUANTUM: Jurnal Pembelajaran IPA dan Aplikasinya Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/qjpia.v2i2.922

Abstract

Abstract: The purpose of the study was to find out whether discovery learning in physical experiments was able to grow students' critical thinking skills, and to know critical thinking skills in control and experimental class students. The samples of this study were students of class X Computer Network Engineering (TKJ), namely the experimental class and class X Office Administration (AP) vocational students, namely the control class at SMK Nusantara Nanga Pinoh. The research method used is a quasi-experimental research with quantitative research. The data collection technique used in this study is by means of tests and non-tests. The test in this study was using pretest and posttest questions, each consisting of 10 number of description questions, non-test using a student critical thinking skills questionnaire consisting of 25 statements. The results of the analysis obtained in the experimental class that students' critical thinking skills have increased seen from the growth of the posttest results and the suitability of the answers from the questionnaire, while teacher center-based learning in the control class did not experience growth as seen from the posttest results which even decreased.. Keywords: Discovery learning, critical thinking skillsAbstrak: Tujuan dari penelitian adalah mengetahui apakah discovery learning dalam eksperimen fisika mampu untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa, serta mengetahui perbandingan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas kontrol dan eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah siswa SMK kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sebagai kelas eksperimen dan siswa SMK kelas X Administrasi Perkantoran (AP) sebagai kelas kontrol di SMK Nusantara Nanga Pinoh. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara tes dan non tes. Tes dalam penelitian ini adalah menggunakan soal pretest dan posttest, masing-masing terdiri dari 10 nomor soal uraian, nontes menggunakan angket keterampilan berpikir kritis siswa terdiri dari 25 pernyataan. Hasil analisis yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu keterampilan berpikir kritis pada siswa mengalami peningkatan dilihat dari pertumbuhan hasil posttest dan kesesuaian jawaban dari angket, sedangkan pembelajaran berbasis teacher center pada kelas kontrol tidak mengalami pertumbuhan dilihat dari hasil posttest yang bahkan mengalami penurunan.Kata-kata kunci: Discovery learning, keterampilan berpikir kritis
KEPUASAN PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN IPA/FISIKA Novika Lestari; Rindah Permatasari; Erlin Eveline; Eko Fery Haryadi S; Nurul Apsari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15017

Abstract

Kurikulum merdeka adalah bentuk kurikulum pembelajaran intrakulikuler yang beragam dengan konten lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu dalam memahami konsep dan menguatkan kompetensi. Penerapan kurikulum merdeka pada jenjang SMP/SMA di Kabupaten Melawi masih terbatas pada beberapa sekolah penggerak. Akibatnya, masih banyak pendidik/guru di Kabupaten Melawi belum mengetahui penerapan kurikulum merdeka dalam pembelajaran. Padahal, rencana penerapan kurikulum merdeka akan dilaksanakan serentak di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Melawi. Metode pelaksanaan PKM adalah pendidikan masyarakat pada kelompok tidak produktif secara ekonomi, Peserta PKM adalah guru-guru MGMP Fisika dan IPA yang ada di Kabupaten Melawi. Pelaksanaan PKM dilaksanakan di Zoom Meeting yang diikuti oleh 67 peserta. Hasil kegiatan menunjukan bahwa kepuasan peserta kegiatan pelatihan implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran IPA/Fisika adalah baik. Namun, masih ada beberapa yang perlu diperhatikan diantaranya kesiapan fasilitas kegiatan. Hal lain yang perlu dilakukan pada kegiatan selanjutnya adalah pendampingan penyusunan instrumen yang digunakan pada proses implementasi kurikulum merdeka secara langsung dan terbimbing.
PENGUATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SATUAN PENDIDIKAN DI DESA KOMPAS RAYA KABUPATEN MELAWI Erlin Eveline; Novika Lestari; Eko Fery Haryadi Saputro; Rindah Permatasari; Nurul Apsari
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v3i2.1052

Abstract

Abstract: The teacher's pedagogic competence is an important factor in the success of student learning in the classroom. Teachers must be able to plan and carry out learning. One of the competencies that teachers need to improve in the implementation of learning is related to learning media. Besides being able to use it, teachers need to be able to make learning media. However, in learning activities at SMPN 1 Pinoh Utara, the use of technology-based media that can be accessed online is difficult to implement due to limited internet networks. Flipbook and Ispring media can be used to overcome this problem because they can be accessed offline. This service aims to improve teacher competence in making technology-based learning media that can be accessed offline. The method used in this activity is training. The training was held on January 31, 2023 at SMPN 1 Pinoh Utara, Kompas Raya Village, Melawi Regency, and attended by 17 participants. During the activity, participants were given a pretest and posttest. The pretest was given a questionnaire to determine whether the participants were familiar with the Flipbook and Ispring applications as learning media. Posttest was given a satisfaction questionnaire on service activities. The material provided is the creation of learning media using the Flipbook and Ispring applications. The results obtained show that the participants: (1) are familiar with and able to make learning media using the Flipbook and Ispring applications, (2) Participants are satisfied with the community service activities. Only one participant stated that the time allotted was not suitable for delivering the material. Training can increase teacher competence in making learning media.Keywords: Teacher, competence, learning media, flipbook, ispring Abstrak: Kompetensi pedagogik guru menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran siswa di kelas. Guru harus mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Salah satu kompetensi yang perlu ditingkatkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah berkaitan dengan media pembelajaran. Selain mampu menggunakan, guru perlu juga mampu membuat media pembelajaran. Namun, dalam kegiatan pembelajaran di SMPN 1 Pinoh Utara, penggunaan media berbasis teknologi dan dapat diakses secara online sulit diterapkan karena keterbatasan jaringan internet. Media Flipbook dan Ispring dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut karena dapat diakses secara offline. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi dan dapat diakses secara offline. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan. Pelatihan dilaksanakan pada 31 Januari 2023 di SMPN 1 Pinoh Utara Desa Kompas Raya Kabupaten Melawi diikuti oleh 17 peserta. Selama kegiatan, peserta diberikan pretest dan posttest. Pretest diberikan angket untuk mengetahui apakah peserta telah mengenal aplikasi Flipbook dan Ispring sebagai media pembelajaran atau tidak. Posttest diberikan angket kepuasan terhadap kegiatan pengabdian. Materi yang diberikan adalah pembuatan media pembelajaran menggunakan aplikasi Flipbook dan Ispring. Hasil yang diperoleh menunjukkan peserta: (1) telah mengenal dan mampu membuat media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Flipbook dan Ispring, (2) Peserta puas dengan kegiatan pengabdian. Hanya satu orang peserta menyatakan bahwa waktu yang disediakan tidak sesuai untuk penyampaian materi. Pelatihan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran. Kata kunci: Guru, kompetensi, media pembelajaran, flipbook, ispring
Modul IPA Berbasis Etnosains pada Kurikulum Merdeka untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila Eko Fery Haryadi Saputro; Erlin Eveline; Nurul Apsari
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1177

Abstract

Implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan memerlukan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajaran. Modul IPA berbasis etnosains dapat digunakan tidak hanya untuk tercapainya tujuan pembelajaran IPA pada kurikulum merdeka tetapi juga memperkuat profil pelajar Pancasila. Modul IPA berbasis etnosains memuat pengetahuan masyarakat Suku Dayak Kubitn di Kabupaten Melawi dalam berladang dengan sudut pandang keilmuan atau teoritis. Tujuan penelitian adalah mengetahui kelayakan modul IPA berbasis etnosains pada kurikulum merdeka dan mengetahui pengaruh penerapan modul IPA berbasis etnosains pada kurikulum merdeka terhadap penguatan profil pelajar pancasila. Metode pada penelitian ini adalah Research and Development (R&D) menggunakan desain ADDIE dengan tahapan Analysis, Design, Develop, Implementation, dan Evaluation. Tahap Analysis terdiri dari analisis materi, analisis kebutuhan dan analisis karakteristik peserta didik. Tahap Design terdiri dari penyusunan templete modul IPA, konten etnosains di Kabupaten Melawi dan Prototype Produk. Tahap Develop terdiri dari validasi produk oleh ahli, revisi tahap pertama, uji keterbacaan (skala kecil), revisi tahap kedua, finalisasi produk. Tahap Implementation dilakukan untuk mengetahui pengaruh produk terhadap penguatan profil pelajar pancasila yang terdiri dari pelaksanaan pretest, uji lapangan (skala besar), postest. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon dan tanggapan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Instrumen non tes terdiri dari lembar validasi ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan modul IPA berbasis etnosains yang dikembangkan, angket respon peserta didik terhadap modul IPA berbasis etnosains angket tanggapan peserta didik (skala luas) dan lembar wawancara. Instrumen penelitian tes berupa soal pretest dan postest untuk mengukur pengaruh penggunaan modul IPA berbasis etnosains terhadap penguatan profil pelajar pancasila. Tahap Implementation diperoleh bahwa modul IPA berbasis etnosains layak digunakan sebagai sumber belajar materi pencemaran lingkungan. Tahap Evaluation menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan modul IPA berbasis etnosains terhadap penguatan profil pelajar Pancasila.