Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Partisipasi Tokoh Masyarakat Dalam Memberikan Pendidikan Seks pada Anak Nurdin Nurdin; Hambali Hambali
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 3, No 2 (2015): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.019 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v3i2.444

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi tokoh masyarakat dalam memberikan pendidikan seks pada anak agar para remaja tidak terjerumus dalam seks bebas.Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu 3 orang remaja, 3 orang tua para remaja, 3 masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah penelitian kualitatif dekriptif yaitu suatu prosedur penelitian yangmenghasilkan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yangdiamati selama melakukan penelitian ini,.Dasar penelitian yang digunakanadalah studi kasus, dimana penelitian yang dilakukan secara intensif,terperinci dan mendalam terhadap objek penelitan guna menjawabpermasalahan dari peneliti. Sedangkan tipe penelitian adalah Purposive Sampling merupakan pemilihan siapa subjek yang ada dalam posisi  terbaik untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tentang partisipasi tokoh masyarakat dalam memberikan pendidikan seks pada anak di kelurahan Lette kota Makassar.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi tokoh masyarakat  terhadap remaja yang baik dan benar dalam meminimalisir tindakan penyimpangan seks bebas dalam kehidupan remaja yaitu d butuhkan peran orang tua serta partisipasi tokoh masyarakat dalam memerangi seks bebas dalam kehidupan remaja.Remaja dapat mematuhi aturan dalam keluarga, masyarakat dan memilih teman bergaul agar terhindar dalam pergaulan bebas .Dengan adanya partisipasi tokoh masyarakat yang baik dan benar remaja dapat terhindar dari seks bebas. Kata Kunci : Sosialisasi, Remaja, Seks Bebas.
Konstruksi Budaya Literasi Dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara Fitra Assyahra; Nurdin Nurdin; Lukman Ismail
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 9, No 3 (2021): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.022 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v9i3.6015

Abstract

Penelitian ini menggali tentang Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler (studi pada kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 11 Luwu utara). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah Budaya Literasi yang terdapat dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 2. Bagaimanakah konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler pada kelompok ilmiah remaja (KIR) di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 3. Faktor apakah yang menghambat konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan fenomenologi dimana dengan Studi fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan yang bertujuan untuk mengungkap Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakuriuler pada kelompok ilmiah remaja yang ada di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Informan secara keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari tiga belas orang, kepala sekolah, dua orang Pembina KIR, pengelola perpustakaan, guru matapelajaran dan delapan orang siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis purposive sampling yang dimulai dengan analisis data observasi, wawancara, dan dokumen.Hasil dari penelitian ini yaitu sekolah telah memberikan fasilitas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, teruntuk kegiatan budaya literasi yang di terapakan di SMA Negeri 11 Luwu Utara sekolah telah memfasilitasi berupa perpustakaan, taman baca serta ruang sudut baca yang di kelola olah perpustakaan bekerjasama dengan kelompok ilmiah remaja untuk mengelola perpustakaan, selain itu mereka juga mengajak siswa lain untuk membudayakan membaca di waktu isterahat, selain itu dari segi kegiatan ekstrakurikuler kelompok ilmiah remaja juga dibina oleh guru pembimbing untuk bisa berkarya melalui sebuah tulisan yaitu karya ilmiah sekolah juga mendukung penuh siswa yang bisa berprestasi melalui karya tulisnya. Adapulah yang menjadi faktor penghambat siswa untuk mau ikut membaca yaitu kurangnya minat baca siswa terhadap buku-buku pelajaran yang di akibatkan pergaulan yang semakin bebas, pengaruh yang kedua yaitu maraknya game online yang menambah siswa lebih memilih bermain game ketimbang membaca buku pelajaran di tambah lagi kurangnya pengawasan seorang guru terhadapa siswa diakibatkan dampak pandemik yang semakin marak di masyarakat, akibatnya semua siswa di rumahkan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru melaui system pemmbelajaran daring dan ini yang menjadi faktor siswa juga untuk tidak mau belajar maupun membaca buku, tetapi pihak sekolah mengupayakan agar siswa dapat kesekolah seminggu sekali untuk mengambil buku pelajaran agar dapat di baca dan dipelajari di rumah. 
Peran Pemuda Dalam Aktualisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Melalui Pelatihan Dasar Kepemimpinan Sahlan Sahlan; Nurdin Nurdin
Madaniya Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.130

Abstract

Kegiatan PkM dilaksanakan di Desa Bonto Tallasa di mana terdapat organisasi yang menghimpun kepemudaan di tingkat desa yang dikenal dengan Forum Komunikasi Pemuda Bonto Tallasa (FKPBT) Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kembali peran dan fungsi pemuda dalam ikut berperan dalam pembangunan desa. Melalui pelatihan dasar kepemimpinan diharapkan pemuda dapat sadar posisi mereka di masyarakat sehingga dapat terhindar dari kegiatan yang tidak produktif seperti konsumsi miras, kekerasan, dan kenakalan remaja. Untuk merubah paradigma itu, diperlukannya aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal sebab saat ini, banyak ditemui terjadinya benturan antara nilai kearifan lokal dengan tuntutan perubahan zaman, sehingga banyak kearifan lokal yang dikorbankan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan kearifan lokal dapat makin terdesak, terpinggirkan bahkan punah. Metode pelaksaan kegiatan terdiri dari empat tahap. Pertama tahap persiapan meliputi pra survei, pelaksanaan program, dan monitoring dan evaluasi. Tahap kedua yaitu tahap penyuluhan, diskusi, dan leadership games. Tahap ketiga yaitu partisipasi mitra dan tahap keempat yaitu evaluasi program.
Persepsi Sosial Terhadap Komodifikasi Tubuh Perempuan (Studi Kasus Sales Promotion Girl Di Mall Ratu Indah Makassar) Rusni Hadji; Nurdin Nurdin; Lukman Ismail
Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 1, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aksiologi.v1i1.3

Abstract

Public spaces such as malls and entertainment venues have been visited by many people. This opportunity is used by industries engaged in the service sector to make a profit. Not a few agencies have created jobs to recruit employees in the field of promotional services. Promotion services work in the informal sector with the skills required by agencies to recruit women as sales promotions. SPG is used as a shortcut for some women to get a job. Women have a gentle attitude and are good at seducing with their physical capital, beautiful faces and eloquence in offering products to customers. SPG is used as the main job for women to make it easier to earn money. Most of the women who only go to school until they finish Senior High School (SMA) or Vocational High School (SMK) choose to work as SPGs. This job does not require high skills, only with a beautiful physique and face. This gives the view that the body and face are working capital as an SPG. The company benefits more from the SPG because it is seen as being able to boost product sales. In this study, the type of research used is a qualitative approach, namely "a research procedure that produces descriptive data in the form of writing and behavior that can be observed from the subject itself. The results of this study are 1) The concept of the body as a commodity is a common symptom in Makassar City. The body is likened to a commodity that has a selling value. As a commodity, the body can be converted just as the concept of the body is physical capital which can be converted into economic, cultural and social capital; 2) Some people view the SPG profession as a negative profession. because seen from the symbols attached to the SPG, for example, from wearing sexy clothes, make-up, to more aggressive and coercive verbal language when offering products and also the profession of SPG is a profession that only relies on beauty; 3) Negative stereotypes have been embedded in some societies so that what the general public perceives about SPG is almost the same.
Penilaian Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian (Studi Kasus di Kelurahan Bonto Manai, Kecamatan Bissamppu Kabupaten Bantaeng) Amruddin Amruddin; Nurdin Nurdin; Ahmad Syafii
Jurnal Agribis Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Agribis
Publisher : Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.537 KB) | DOI: 10.46918/agribis.v10i1.1264

Abstract

The purpose of this research; 1) to determine the performance of agricultural extension workers in Bonto Manai Village, Bissappu District, Bantaeng Regency, and 2) to determine the farmer's assessment of the performance of agricultural extension workers in Bonto Manai Village, Bissappu District, Bantaeng Regency. This research took place in October-December 2017. The population of this study were all farmers in Bonto Manai Village, Bissappu District as many as 185 people. The sample of this study was taken by 10% of the existing population as many as 20 rice farmers. The performance of agricultural extension workers in Bonto Manai Village, Bissappu District, Bantaeng Regency, namely, a) The main activities of agricultural extension, b) Creating agricultural extension programs, c) Selecting and applying agricultural extension methods, d) Carrying out self-help and farmer-initiated development, f) Developing areas, and g) Develop cooperative relations with agricultural extension workers. Based on the analysis of farmers' assessment of the performance of agricultural extension workers in Bonto Manai Village, Bissappu District, Bantaeng Regency, the analysis results show that; a) The main activities of agricultural extension, stating Satisfied 55%, Quite Satisfied 30%, Dissatisfied 15%, b) Providing agricultural extension planning data, stating Satisfied 65%, Sufficiently Satisfied 25%, Dissatisfied 10%, c) Making agricultural extension program, stating Satisfied 50%, Sufficiently Satisfied 40%, Dissatisfied 10%, d) Preparation of agricultural extension materials, stating Satisfied 65%, Sufficiently Satisfied 35%, Dissatisfied 0%, e) Application of extension methods, which stating Satisfied 75%, Sufficiently Satisfied 20%, Not Satisfied 5%, f) Carrying out self-help and self-help development of farmers, stating Satisfied 80%, Sufficiently Satisfied 5%, Dissatisfied 3 15%, g) Regional development, stating Satisfied 70 %, Sufficiently Satisfied 20%, Not Satisfied 10%, and h) Cooperation relationship with agricultural extension workers, which states that they are 95% Satisfied, 5% Satisfied, and 0% Dissatisfied.
PERAN PEMUDA DALAM PENGUATAN MANAJEMEN USAHA TANI MELALUI INTEGRASI KEARIFAN LOKAL: The Role Of Youth In Strengthening Farming Business Management Through The Integration Of Local Wisdom Sahlan Sahlan; Nurdin Nurdin; Siti Wardah
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.024 KB) | DOI: 10.58184/mestaka.v2i1.28

Abstract

PkM activities carried out in Bonto Tallasa Village have an organization that brings together youth at the village level known as the Bonto Tallasa Youth Communication Forum (FKPBT) Ulu Ere District, Bantaeng Regency. The purpose of this service is to re-enhance the role and function of youth in participating in village development through training and mentoring. capacity, creativity, innovation, and skills, especially in the management aspect of farming management in order to be able to deal with the negative impacts of globalization. The partners encountered several problems which triggered them: 1). Unproductive farming management patterns, 2). The shifting of local wisdom values ​​with the demands of changing times, 3). Lack of role and function of youth in participating in village development. Based on the problems faced by partners, the solutions offered are: 1). Farm management training and assistance in increasing the productivity of agricultural products through; a. Build a base for youth farmers; b. Increasing the potential of the production base and the scale of agricultural business; c. Realizing an agricultural innovation system; d. Realizing the fulfillment of the needs of qualified young farmer human resources; 2). Strengthening local wisdom values ​​as a form of communication model in policy making. 3). Application of Local Wisdom values ​​on the principle of sipakatau, and Siri Napacce in increasing cohesiveness and cooperation in village development.
Pemberdayaan Santri Millineal Pada Pondok Pesantren Darul Fallah Unismuh Makassar Melalui Penyuluhan dan Pelatihan Budidaya Ayam Kampung Nurdin Nurdin; Sahlan Sahlan
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.415

Abstract

Santri Pondok Pesantren Fallaah Unismuh Makassar di Bissoloro, berasal dari keluarga yang kurang mampu, sehingga pondok membebaskan mereka dari pembayaran pendidikan, bahkan pondok menyiapkan kebutuhan sehari-hari, oleh karena itu diharapkan para santri memiliki keterampilan atau live skill sebagai modal sekaligus dapat membantu keluarga setelah tamat. Tujuan dari pengabdian adalah memberi keterampilan santri dalam usaha budidaya ayam kampung. Adapun metode pelaksanaan pengabdian adalah melalui penyuluhan dan pelatihan. Hasil yang diperoleh adalah peserta penyuluhan dan pelatihan telah memahami budidaya ayam kampung seperti persiapan kandang, penangangan DOC, pemeliharaan, vaksinasi dan pembuatan pakan, sehingga manfaat yang diperoleh peserta adalah mereka telah dapat mengetahui cara budidaya ayam kampung dan membuat pakan fermentasi. Jumlah perserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 orang. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian adalah telah memberi kontribusi kepada santri dalam budidaya ayam kampung dan telah mampu membuat pakan ternak ayam sendiri.
Peran Remaja Masjid dalam Penerapan Nilai-Nilai Al-Islam Melalui Pelatihan Dasar Kepemimpinan Saleh Molla; Ardi Rumallang; Nurdin Nurdin
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.436

Abstract

Remaja masjid adalah salah satu komponen generasi muda pada usia mengcari jadi diri, sehingga tidak sedikit yang kemudian terpengaruh nilai kebarat-baratan (westernisasi), nilai-nilai amoral seperti pergaulan bebas, kebiasaan minum khamar, dan lain-lain sehingga identitas sebagai generasi muda Islam sering menjadi baur, padahal mereka adalah generasi harapan bangsa dan ummat yang kelak akan menjadi pemimpin, oleh karena itu diperlukan peneguhan kembali nilai-nilai Islam, melalui pengabdian masyarakat yang dikemas dalam pelatihan dasar kepemimpinan dengan menerapkan nilai-nilai Al-Islam. Tujuan pengabdian adalah memberi pemahaman kepada remaja masjid tentang kepeminpinan yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam. Metode pengabdian melalui ceramah dan diskusi Kelompok. Hasil post test yang dilakukan setelah kegiatan menunjukkan bahwa peserta yang berjumlah 30 orang telah memahami tentang kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, terutama tentang aqidah, ibadah, dan akhlak dengan nilai rata-rata 85 dari nilai-nilai rata berkisar 55 ketika dilakukan pratest. Manfaat pertama yang dari pengabdian ini kepada mitra adalah mitra memiliki wawasan tentang kepemimpinan yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam. Manfaat kedua adalah remaja dapat menghindari kegiatan yang tidak produktif. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah remaja masjid Al-Aqabah Desa Bissoloro telah memahami dan menyadari bahwa seorang pemimpin harus mampu menginternalisasi nilai-nilai al-Islam dalam kepeminpinan pada masa yang akan datang ketika mereka menjadi pemimpin.
Peran Kelembagaan Petani Dalam Pengembangan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Di Desa Kendenan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Ummul Khaerah; Nurdin Nurdin; Akbar Akbar
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v11i2.550

Abstract

The research aims to determine the existing institutions and the institutional role of farmers in the development of Arabica coffee farming. Determination of the sample using purposive sampling technique. The samples obtained were 14 people. The data analysis used is a qualitative data analysis method. The results showed that there were 3 farmer institutions including: Farmer Groups, Association of Farmer Groups (Gapoktan), Women Farmer Groups (KWT). The institutional role of farmers is the role of farmer groups, namely as a learning unit, as a cooperation unit, and as a production unit. Gapoktan's role is to provide capital and collectively market the results. The role of farmer women's groups, namely, as a unit of cooperation, as a learning unit and as a production unit. 
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TANI BAWANG MERAH DI KELURAHAN TANETE KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Nurul Faisal; Nurdin Nurdin; Akbar Akbar
MEDIAGRO Vol 19, No 2 (2023): MEDIAGRO
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mediagro.v19i2.8468

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis besarnya pendapatan yang diperoleh dan tingkat kelayakan usaha pada usaha tani bawang merah. Informan dalam penelitian ini yaitu petani bawang merah sebanyak 25 orang menggunakan simple random sampling, Penelitian ini di laksanakan pada bulan September-November 2022. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja daengan bahwa daerah ini termasuk sentral usaha tani bawang merah. Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis R/C Ratio, analisis BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penerimaan yang diperoleh  petani Rp. 199.284.958/ha dikurang dengan total biaya sebesar Rp. 19.763.474/ha, sehingga diperoleh pendapatan yang diterima oleh petani bawang merah adalah sebesar Rp. 179.521.484/ha. Nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar 10,08 kriteria dalam menentukan kelayakan usaha yaitu R/C Ratio > 1, maka usaha tani tersebut layak untuk diusahakan. Berdasarkan nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar 10,08 yang artinya penggunaan input sebesar Rp. 1 dapat menghasilkan output sebesar atau dengan kata lain keuntungan yang di peroleh sebesar 10,08. Dengan hasil tersebut maka usahatani bawang merah di kelurahan tanete menguntungkan secara ekonomis dan layak untuk diusahakan. Total BEP penerimaan minimum yang harus diterima dalam usahatani bawang merah agar tidak mengalami kerugian dalam satu kali musim tanam adalah sebesar RP. 21.567.035, dan jumlah produksi minimum sebesar 685,1028 Kg, luas lahan minimum yang harus diusahakan seluas 0,06 hektar atau seluas 600 meter persegi. Harga jual minimum sebesar Rp. 11.854,25/Kg.