Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Konstruksi Budaya Literasi Dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara Fitra Assyahra; Nurdin Nurdin; Lukman Ismail
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 9, No 3 (2021): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.022 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v9i3.6015

Abstract

Penelitian ini menggali tentang Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler (studi pada kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 11 Luwu utara). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah Budaya Literasi yang terdapat dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 2. Bagaimanakah konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler pada kelompok ilmiah remaja (KIR) di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 3. Faktor apakah yang menghambat konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan fenomenologi dimana dengan Studi fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan yang bertujuan untuk mengungkap Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakuriuler pada kelompok ilmiah remaja yang ada di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Informan secara keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari tiga belas orang, kepala sekolah, dua orang Pembina KIR, pengelola perpustakaan, guru matapelajaran dan delapan orang siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis purposive sampling yang dimulai dengan analisis data observasi, wawancara, dan dokumen.Hasil dari penelitian ini yaitu sekolah telah memberikan fasilitas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, teruntuk kegiatan budaya literasi yang di terapakan di SMA Negeri 11 Luwu Utara sekolah telah memfasilitasi berupa perpustakaan, taman baca serta ruang sudut baca yang di kelola olah perpustakaan bekerjasama dengan kelompok ilmiah remaja untuk mengelola perpustakaan, selain itu mereka juga mengajak siswa lain untuk membudayakan membaca di waktu isterahat, selain itu dari segi kegiatan ekstrakurikuler kelompok ilmiah remaja juga dibina oleh guru pembimbing untuk bisa berkarya melalui sebuah tulisan yaitu karya ilmiah sekolah juga mendukung penuh siswa yang bisa berprestasi melalui karya tulisnya. Adapulah yang menjadi faktor penghambat siswa untuk mau ikut membaca yaitu kurangnya minat baca siswa terhadap buku-buku pelajaran yang di akibatkan pergaulan yang semakin bebas, pengaruh yang kedua yaitu maraknya game online yang menambah siswa lebih memilih bermain game ketimbang membaca buku pelajaran di tambah lagi kurangnya pengawasan seorang guru terhadapa siswa diakibatkan dampak pandemik yang semakin marak di masyarakat, akibatnya semua siswa di rumahkan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru melaui system pemmbelajaran daring dan ini yang menjadi faktor siswa juga untuk tidak mau belajar maupun membaca buku, tetapi pihak sekolah mengupayakan agar siswa dapat kesekolah seminggu sekali untuk mengambil buku pelajaran agar dapat di baca dan dipelajari di rumah. 
Resolusi Konflik Agama Dalam Integrasi Sosial di Kabupaten Sidenreng Rappang Lukman Ismail; Kaharuddin Kaharuddin; Nur Indah Fajrini S
Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 1, No 2 (2021): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aksiologi.v1i2.16

Abstract

Fenomena konflik agama adalah suatu keniscayaan pada masyarakat majemuk namun bukan berarti tidak dapat diselesaikan secara damai, dengan melalui resolusi konflik sehinggga integrasi sosial dapat terwujud. sebagaimana halnya pada kasus konflik agama juga terjadi antara umat Islam dengan Hindu yang berhasil diselesaikan melalui resolusi konflik dalam integrasi sosial pada Desa Bila di Kabupaten Sidenreng Rappang.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses resolusi konflik antar agama dalam integrasi sosial di Desa Bila Kabupaten Sidenreng Rappang, sehingga dapat dijadikan suatu model dalam penyelesaian konflik antar umat beragama di nusantara.Adapun jenis metode dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, dengan pendekatan Studi Kasus yang dimana Informannya terdiri dari kepala desa, tokoh masyarakat yang beragama islam dan hindu, serta masyarakat desa bila sendiri. sedangkan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, proses resolusi konflik agama dalam integrasi sosial pada Desa Bila Kabupaten Sidenreng Rappang adalah pengamanan pelaksanaan peribadatan umat minoritas, interaksi antar umat beragama, peran pemerintah dalam menciptakan integrasi sosial dan kerukunan antar umat beragama. 
Persepsi Sosial Terhadap Komodifikasi Tubuh Perempuan (Studi Kasus Sales Promotion Girl Di Mall Ratu Indah Makassar) Rusni Hadji; Nurdin Nurdin; Lukman Ismail
Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 1, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aksiologi.v1i1.3

Abstract

Public spaces such as malls and entertainment venues have been visited by many people. This opportunity is used by industries engaged in the service sector to make a profit. Not a few agencies have created jobs to recruit employees in the field of promotional services. Promotion services work in the informal sector with the skills required by agencies to recruit women as sales promotions. SPG is used as a shortcut for some women to get a job. Women have a gentle attitude and are good at seducing with their physical capital, beautiful faces and eloquence in offering products to customers. SPG is used as the main job for women to make it easier to earn money. Most of the women who only go to school until they finish Senior High School (SMA) or Vocational High School (SMK) choose to work as SPGs. This job does not require high skills, only with a beautiful physique and face. This gives the view that the body and face are working capital as an SPG. The company benefits more from the SPG because it is seen as being able to boost product sales. In this study, the type of research used is a qualitative approach, namely "a research procedure that produces descriptive data in the form of writing and behavior that can be observed from the subject itself. The results of this study are 1) The concept of the body as a commodity is a common symptom in Makassar City. The body is likened to a commodity that has a selling value. As a commodity, the body can be converted just as the concept of the body is physical capital which can be converted into economic, cultural and social capital; 2) Some people view the SPG profession as a negative profession. because seen from the symbols attached to the SPG, for example, from wearing sexy clothes, make-up, to more aggressive and coercive verbal language when offering products and also the profession of SPG is a profession that only relies on beauty; 3) Negative stereotypes have been embedded in some societies so that what the general public perceives about SPG is almost the same.
Upacara Mangrara Banua Tongkonan dalam Makna Sosial Masyarakat Tana Toraja Nur Riswandy Marsuki; Lukman Ismail; Sam'un Mukramin
Phinisi Integration Review Vol 2, No 1 (2019): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.469 KB) | DOI: 10.26858/pir.v2i1.8018

Abstract

Adapaun yang melatar belakangi penelitian ini, karena terdapat ketidaksesuain antara idealis dan realitas. Perubahan sosial yang mengarah ke perubahan negatif yaitu Westernisasi atau perubahan yang mengarah pada kehancuran budaya. tapi pada kenyataannya masih banyak budaya yang dipertahankan sampai sekarang ini. Dalam hal ini peneliti akan mengkaji budaya lokal yang sampai saat ini masih dilestarikan. Misalnya Upacara Mangrara Banua Tongkonan, penulis dapat melihat bahwa hanya sebagian besar saja generasi muda masyarakat Tanah Toraja yang tahu secara spesifik makna-makna dari Upacara Mangrara banua Tongkonan.  Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu peristiwa. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ariang Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawncara dengan informan. Hasil penelitian yang diperoleh mengenai makna sosial Upacara Mangrara Banua Tongkonan di Tana Toraja yang dianalisis secara deskriptif kualitatif, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab Upacara Mangrara Banua Tongkonan masih dilestarikan sampai sekarang karena adanya nilai, tradisi dan partisipasi aktif masyarakat. Sedangkan Makna yang terkandung dalam Upacara Mangrara Banua Tongkonan adalah makna konotatif dan makna denotatif.
Analysis Of The Impact Of Islamic Religious Education On Cognitive Development Of Junior-Age Children Syafruddin Syafruddin; Lukman Ismail; Ifan Rizky Kurniyanto; Muhammad Syahid; Endang Supriatna
IJGIE (International Journal of Graduate of Islamic Education) Vol. 4 No. 1 (2023): March
Publisher : Master of Islamic Studies Masters Program in the Postgraduate Institute of Islamic Studies Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/ijgie.v4i1.1817

Abstract

The purpose of this study was to determine the impact of Islamic religious education on the cognitive development of middle school-aged children. The method that researchers use is qualitative research with a type of literature study. The library research steps to be carried out in this study include: a) preparing equipment; b) compiling a framework; c) managing time; d) reading and making research notes. In this study, data sources were obtained from relevant literature, such as books, journals, or scientific articles related to the selected topic. The data collection technique used in this library research is to find data about things or variables in the form of notes, books, papers or articles, journals, and so on. The research instrument used by researchers is a check-list list of research material classifications based on the focus of the study, writing schemes and maps, and research note formats. The data analysis technique used in this research is content analysis. The results of this study show that Islamic religious education teachers have a very important role in the cognitive development of children of middle school age. This is because middle school-age children in their cognitive development begin to be able to think abstractly, think critically, and have the ability to solve more complex problems. Reflective thinking ability. Creative thinking ability. For this reason, religious education teachers in schools who are developing students' cognitive skills need to use several strategies, namely providing examples to students, habituating positive activities every day at school, using creative teaching methods, giving advice, and finally, giving punishment.
UANG PANAI SEBAGAI HARGA DIRI PEREMPUAN SUKU BUGIS BONE: ANTARA ADAT DAN AGAMA Rinaldi Rinaldi; Agus Bambang Nugara; Lukman Ismail
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memahami makna uang panai dari segi adat dan agama, uang panai secara adat merupakan suatu kewajiban, sedangkan dalam agama islam merupakan sesuatu yang sunnah dan yang wajib adalah pemberian mahar. Uang panai dan mahar pada masyarakat Bugis merupakan sesuatu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode Meta-Sintesis untuk memetakan hasil penelitian dari beberapa literatur. Data kemudian dianalisis dengan melihat tradisi pemberian uang panai kepada perempuan baik secara hukum adat maupun menurut hukum syariat islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pemberian uang panai secara adat merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi pihak laki-laki, tanpa uang panai maka tidak ada pernikahan. 2). Pemberian uang panai menurut syariat islam adalah sesuatu yang sunnah, tanpa uang panai pernikahan tetap sah. 3). Harga diri perempuan ditentukan oleh besaran uang panai yang diberikan pihak laki-laki dengan melihat status sosial perempuan dalam masyarakat.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK TENAGA KERJA INDONESIA Egi Regita; Sam'un Mukramin; Lukman Ismail; Peni Astuti
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/jids.v7i1.4423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila pada anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Anak TKI adalah mereka yang orang tuanya bekerja di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tumbuh di negara asing membuat mereka berisiko tidak mengetahui identitas nasional mereka sendiri. Selain itu, mereka terpapar nilai-nilai budaya asing yang dapat memicu karakter liar dan absurd. Internalisasi pendidikan karakter Pancasila diharapkan dapat meminimalisir atau mencegah tindakan-tindakan yang tidak sejalan dengan ideologi bangsa Indonesia. Pendidikan pancasila diharapkan tidak hanya menghasilkan generasi muda yang cerdas tetapi juga berkarakter. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik purposeful sampling dengan 11 informan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan anak TKI yang berasal dari Malaysia untuk melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah 6 Makassar, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendidikan karakter anak TKI di Sabah Malaysia membentuk nilai-nilai karakter Pancasila; 2) pemahaman anak TKI terhadap makna Pancasila diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari; dan 3) nilai-nilai Pancasila ditanamkan kepada anak-anak TKI sejak dini dan dipelihara serta diajarkan oleh orang tua dan guru di sekolah.
KENAKALAN MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Munawati Munawati; Sam’un Mukramin; Lukman Ismail
Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika Vol 1 No 4 (2023): Juli : Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika
Publisher : LPPM Politeknik Pratama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/bersatu.v1i4.269

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa yang usianya berkisar antara 12-21 tahun. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan fisik maupun psikis dan penuh dengan tantangan, ujian, emosi yang menyangkut perubahan jasmani, psikologi serta sosial. Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya kenakalan pada remaja. Seharusnya seseorang yang sudah mencapai usia remaja mengerti mana hal yang positif dan negatif yang sepatutnya dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja yang ada di unismuh makassar terutama jurusan sosiologi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dapat digolongkan dalam kategori penelitian lapangan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini yaitu lebih mengutamakan pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenakalan mahasiswa khususnya jurusan sosiologi yaitu pada dasarnya mereka melakukan ini dengan dorongan psikologis dan lingkungan sosial. Jika sosialnya bagus psikologis remaja yang kurang perhatian yang akan menjadi pemicunnya. Begitupun sebaliknya jika psikologisnya bagus, lingkungan yang akan merusak mereka. Lantas untuk mencegah dan mengatasi kenakalan dari mahasiswa tersebut, adalah dengan menerapkan beberapa cara yaitu, menenmkan nilai-nilai baik sejak dini, beri tahu konsekuensinya, menjaga komunikasi tetap terbuka, mendorong anak untuk melakukan kegiatan positif, dan bersifat tegas. Kesimpulan dalam pelaksanaan ini adalah mengetahui penyebab kenakalan mahasiswa khususnya jurusan sosiologi yang sering datang atau jarang masuk itu karena suatu insiden seperti bangun kesiangan yang disebabkan oleh dorongan psikologi dan lingkungan sosioal disekitrnya. Kata kunci : Kenakalan, Mahasiswa, Pendidikan
KAPASITAS SOSIAL PETANI (Studi kasus petani porang di Kabupaten Bulukumba) Evi Elvira; Suardi Suardi; Lukman Ismail
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 2 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i2.13140

Abstract

Permasalahan penelitian ini menyangkut kapasatitas sosial petani porang dan faktor determinan yang mempengaruhi kapasitas sosial serta Implementasi pemberdayaan petani porang di Kabupaten Bulukumba. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui kapasitas sosial petani porang dan untuk menganalisis faktor determinan yang mempengaruhi kapasitas sosial petani porang, untuk mengetahui implementasi pemberdayaan petani porang di Kabupaten Bulukumba. Metodologi penelitian ini merupakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Temuan penelitian yaitu kapasitas petani porang lebih besar dipengaruhi oleh adanya modal sosial karena dalam usaha pertanian diperluhkan terjalinnya hubungan kepercayaan selain itu untuk menguatkan kapasitas masyarakat lebih dalam perlu pula modal budaya, modal ekonomi dan modal simbolik, karena modal sosial tidak dapat berdiri sendiri perlu modal pendukung lainnya sehingga proses tujuan pertanian dapat tercapai. faktor determinan yang menjadi penghambat kapasitas pertanian porang yang ada di Kabupaten Bulukumba adalah yang paling dominan yaitu pengetahuan, karena tidak adanya akses informasi yang disampaiakan oleh pihak pemerintah terkait cara pengolahan porang dan turunannya sehingga tidak memperoleh hasil yang berkualitas dan berkuantitas, dan dukung juga oleh faktor inovasi modern yang tidak memadai. Kehadiran pemerintah dalam meningkatkan peran kelompok tani yang berkualitas dengan melakukan penyuluhan, menyediakan, melakukan kerjasama dengan pengusaha pabrik produksi dengan tujuan untuk mensejahtrakan masyarakat petani porang. Kata Kunci,: sosial, petani