Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 30 Pada Sistem Tanam Berbeda dan Pemberian Macam Dosis Pupuk Anorganik Dadan Ramdani Nugraha; Acep Atma Wijaya
AGRIVET JOURNAL Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi sistem tanam dan dosis pupuk anorganik, pengaruh mandiri perlakuan sistem tanam, dan pengaruh mandiri pemberian dosis pupuk anorganik yang berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu faktor ke-1 sistem tanam (T), terdiri dua taraf t1 = sistem tanam legowo 2:1 dan t2 = sistem tanam tegel. Faktor ke-2 dosis pupuk anorganik p1 = Dosis 200 kg Urea/ hektar + 100 kg NPK/ hektar, p2 = Dosis 250 kg Urea/ hektar + 150 kg NPK/ hektar, dan p3 = Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar. Hasil penelitian menujukkan interaksi perlakuan sistem tanam dan dosis pupuk anorganik terjadi pada variable volume akar, panjang malai, dan bobot ubinan. Sistem tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Efek mandiri Perlakuan dosis pupuk anorganik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua variable yang diamati.Kata Kunci: Sistem tanam, Pupuk Anorganik, Padi.
Efek Aplikasi Periode Kekeringan Dan Macam Pupuk Kandang Terhadap Tanaman Padi Adi Oksifa Rahma Harti; Syafrullah Salman; Acep Atma Wijaya; Euis Ratanasari
AGRIVET JOURNAL Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manure which is applied into the soil has a role to assist the soil in storing water as water supply for plant life by maintaining the structure to become more crumb. . The purpose of this study was to evaluate the combination of treatments between types of manure and the period of drought on the growth and yield of rice plants (Oryza sativa L.). The study was conducted at the home of Sumedang Regency in,  design used a randomized randomized block design (RBD) with 32 combinations of treatments namely a combination of A = No manure + initial period of 4 mst drought, B = No manure + initial period of drought 7 mst, C = without manure + initial period of drought 10 mst, D = cow manure + initial period of drought 4 mst, E = cow manure + initial period of drought 7 mst, F = cow manure + initial period drought 10 mst, G = goat manure + initial drought period 4 mst, H = goat manure + initial drought period 7 mst, I = goat manure + initial drought period 10 mst, J = chicken manure + initial drought period 4 mst, K = chicken manure + initial period of drought 7 mst, L = chicken manure + initial period of drought 10 mst. While the Combination H Treatment has a good effect on plant height, E combination has a good effect on the number of tillers, does not show a real effect on root length and root distribution, but shows a real effect on root volume, which is the best combination of treatments with 7 and 10 MST, combination treatment with 10 MST has a very good effect on the number of productive tillers, number of grain per clump, number of empty grains per clump, grain weight per clump and weight of 1000 grains. Combination of treatment with 4 mst died.                   
HUBUNGAN ANTAR KARAKTER PENCIRI ADAPTASI KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR Acep Atma Wijaya
AGRIVET JOURNAL Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seleksi dalam program pemuliaan tanaman kedelai pada kondisi lingkungan jenuh air dapat dilakukan dengan melihat hubungan antar karakter penciri adaptasinya. Seleksi yang dilakukan akan lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antar karakter penciri adaptasi kedelai pada kondisi jenuh air. Penelitian dilakukan pada lahan sawah pada musim hujan. Untuk melihat hubungan antar karakter digunakan uji korelasi dan dilanjutkan dengan uji analisis jalur pada semua karakter penciri. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tajuk dan serapan N berkorelasi positif, sedangkan jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman menunjukkan korelasi positif. Pengaruh langsung terbesar terhadap bobot biji per tanaman ditunjukkan oleh karakter berat kering tajuk dan jumlah biji per tanaman masing-masing 15,37% dan 59,91%.
Respon Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Kultivar Inpari 30 Akibat Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Anorganik Dan Macam Mikroorganisme Lokal (Mol) Dadan Ramdani Nugraha; Acep Atma Wijaya
AGRIVET JOURNAL Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan secara terus menerus akan berdampak buruk terhadap kondisi tanah. Hal tersebut perlu dikendalikan salah satunya dengan penggunaan pupuk hayati mikroorganisme lokal yang berasal dari bahan-bahan lokal. Selain itu penggunaan dosis yang tepat yang dibutuhkan tanaman akan mengurangi dampak dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 30.Penelitian negative tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk anorganik dan macam mikroorganisme lokal terhadap pertumbuhan dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Banjaran Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober  2015 sampai Februari 2016. Penanaman dilakukan dengan system tanam legowo 2:1.Metode penelitian menggunakan metode eksperiment dilapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini adalah Dosis pupuk anorganik (P), dengan tiga taraf perlakuan yaitu p1 = Dosis 200 kg Urea/ hektar + 100 kg NPK/ hektar, p2 = Dosis 250 kg Urea/ hektar + 150 kg NPK/ hektar, dan p3 = Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar. Factor kedua yaitu Macam MOL (M) terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu, m1 = tanpa MOL, m2 = MOL bonggol pisang, m3 = MOL buah-buahan, m4 = MOL urin kelinci. Perbedaan rata-rata perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi pemberian dosis pupuk anorganik dan macam MOL. Efek mandiri dari pemberian dosis pupuk anorganik berpengaruh nyata pada bobot ubinan (taraf perlakuan p3 =  Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar). Efek mandiri dari pemberian MOL berpengaruh nyata pada jumlah anakan produktif, jumlah malai, jumlah butir isi per malai, bobot per rumpun, dan bobot ubinan. Taraf perlakuan m3 = MOL buah-buahan memberikan pengaruh paling baik. Kata Kunci: Legowo 2:1, Mikroorganisme Lokal (MOL), Dosis Pupuk Anorganik, Padi.
PENGARUH PENGATURAN FAKTOR LINGKUNGAN TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR Acep Atma Wijaya; Olik Kholudin Nur; Adi Oksifa Rahma Harti
AGRIVET JOURNAL Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian terpenting di Indonesia. Kedelai merupakan tanaman yang sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaturan lingkungan tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada kndisi jenuh air. Faktor lingkungan tumbuh yang dicoba dalam penelitian ini adalah pengaturan jarak tanam dan metode aplikasi pemupukan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan interkasi cara pemupukan dan jarak tanam terjadi pada jumlah bintil akar efektif. Kata Kunci : faktor lingkungan, metode pemupukan, jarak tanam, jenuh air
EFEK PEMBERIAN DOSIS HERBISIDA (Nikosulfuron) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L) Kurnia Herdiana; Acep Atma Wijaya; Dadan Ramdani Nugraha; Dedi Widayat
AGRIVET JOURNAL Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma merupakan tanaman yang mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman pokok. Keberadaan gulma di pertanaman menyebabkan kompetisi dengan tanaman pokok dalam memperoleh nutrisi, cahaya, ruang tumbuh untuk proses pertumbuhan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efikasi pemberian herbisida (Nikosulfuron) dalam mengendalikan pertumbuhan gulma di pertanaman jagung. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Majalengka Cikasarung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dilapangan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu. (A) Nikosulfuron dosis 525 ml/ha. (B) Nikosulfuron dosis 700 ml/ha. (C) Nikosulfuron dosis 875 ml/ha. (D) Nikosulfuron dosis 1050 ml/ha. (E) Penyiangan manual. (F) Tanpa penyiangan. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada traf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian Herbisida dengan dosis Nikosulfuron 875 ml/ ha memberikan pengaruh yang cukup baik dalam menekan pertumbuhan gulma, fitoksitas terhadap tanaman jagung, serta hasil tanaman jagung.Kata kunci: Nikosulfuron, Penyiangan, Gulma, Herbisida
PENAMPILAN AGRONOMI SEMBILAN KULTIVAR UNGGUL KEDELAI (Glycine max L.) PADA KONDISI JENUH AIR Acep Atma Wijaya
REPOSITORY BUKU DAN JURNAL ACEP ATMA WIJAYA
Publisher : REPOSITORY BUKU DAN JURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6825.936 KB)

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pertanian penting di Indonesia. Permintaan setiap tahun kedelai semakin menningkat. Namun, peningkatan kebutuhan tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan produksi secara signifikan. Upaya dalam peningkatan produksi kedelai yaitu dengan perluasan areal penanaman kedelai. Salah satu kendala dalam penanaman dilahan sawah yaitu masih tingginya kelembaban tanah yang menyebabkan keadaan jenuh air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penampilan agronomi 9 kultivar unggul kedelai pada kondisi jenuh air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan penampilan agronomi kultivar kedelai yang memberikan respons lebih baik dibandingkan kultivar cek Argomulyo adalah Malikka pada karakter jumlah daun dan bobot biji per tanaman. Sedangkan dibandingkan dengan kultivar cek Wilis adalah Cikuray pada karakter volume akar dan berat kering akar, Malikka pada karakter jumlah daun dan bobot biji per tanaman, Mutiara 1 pada bobot 100 butir, Anjasmoro dan Burangrang pada karakter tinggi tanaman.Kata Kunci: Kedelai, Jenuh air, Lahan sawah
PENAMPILAN MORFO-FISIOLOGI DAN PENDUGAAN NILAI PARAMETER GENETIK KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR Acep Atma Wijaya
REPOSITORY BUKU DAN JURNAL ACEP ATMA WIJAYA
Publisher : REPOSITORY BUKU DAN JURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3757.388 KB)

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pertanian yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein nabati masyarakat Indonesia. Produksi kedelai Nasional sampai sekarang belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negri. Dalam upaya meningkatkan produksi, penanaman pada lahan-lahan jenuh air menjadi salah satu pilihan. Untuk menunjang program tersebut, diperlukan kultivar yang mampu beradaptasi pada kondisi jenuh air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penampilan Sembilan kultivar kedelai pada kondisi jenuuh air serta pendugaan nilai parameter genetik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Sembilan kultivar kedelai sebagai perlakuan. Perbedaan penampilan diuji dengan Uji LSI (Least Significant Increase). Parameter genetik diuji berdasarkan nilai koefisien keragaman genetik (KKG), koefisien keragaman fenotip (KKP), dan nilai heritabilitas. Hasil penelitian menunjukkan penampilan kultivar Argomulyo memberikan penampilan lebih baik pada karakter tinggi tanaman, berat kering tajuk, dan serapan N, kultivar Grobogan pada karakter berat kering akar dan bobot 100 butir, kultivar Dega 1 pada bobot 100 butir dan kultivar Dering pada hasil biji per tanaman. Nilai koefisien keragaman genetik (KKG) dan nilai koefisien keragaman fenotip (KKP) pada karakter yang diamati termasuk kedalam kriteria sedang sampai tinggi, serta nilai heritabilitas termasuk kedalam kriteria tinggi. Kata Kunci: Kultivar kedelai, jenuh air, parameter genetik
MEMBANGUN KEMANDIRIAN KEUANGAN KELUARGA TANI MELALUI EDUKASI PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DI DESA PALASAH KERTAJATI MAJALENGKA Sri Ayu Andayani; Yayan Sumekar; Umar Dani; Ida Marina; Acep Atma Wijaya; Agus Yuniawan Isyanto
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7248

Abstract

Ibu rumah tangga memainkan peran dalam mengatur keuangan keluarga tak terkecuali bagi ibu-ibu yang tergabung dalam keluarga tani kelompok tani Asem di Desa Palasah Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Edukasi pengelolaan keuangan keluarga dalam membangun kemandirian keluarga tani bagi ibu rumah tangga merupakan tema dari pengabdian kepada masyarakat. Peningkatan pengetahuan, kemampuan dan skill dalam pengelolaan keuangan keluarga tani sebagai pendukung peran mereka dalam ibu rumah tangga sehingga produktif, efisien, dan efektif dalam pengelolaan keuangan rumah tangganya merupakan maksud dari pemberdayaan ibu rumah tangga. Metode dalam kegiatan pengabdian ini dengan menggunakan metode edukasi, penyuluhan dan sosialisasi yang interaktif dan komunikatif. Hasil akhir dari kegiatan pengabdian ini, ibu-ibu berperan aktif dalam kegiatan, diskusi yang interaktif dan diperolehnya pengetahuan dalam pengelolaan keuangan melalui perencanaan keuangan dengan pencatatan dan pembukuan yang sederhana secara efisien dan efektif dalam membangun keuangan yang sehat sebagai peran ibu rumah tangga.
Pengaruh berbagai dosis nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L) pada hidroponik sistem sumbu Aaz Azamudin Tifani; Acep Atma Wijaya; Umar Dani; Asep Komala
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i2.7939

Abstract

The experiment was carried out in the hydroponic hut Wa Adi, Gunungmanik Village, Talaga District, Majalengka Regency, West Java, with an altitude of 700 meters above sea level and a temperature of 20-26°C. The experiment was carried out from February to March 2022. The randomized block design (RBD) consisted of three treatments (t = 3 treatments) and was repeated ten times. Dosage factor (D) consists of three levels: d1 : 3 ml/liter (1.5 ml A + 1.5 ml B/liter), d2: 5 ml/liter (2.5 ml A + 2.5 ml B/liter), and d3: 7 ml/liter (3.5 ml A + 3.5 ml B/liter). Further tested using Duncan's Multiple Range Test at 5% level. Duncan's further test results showed that the administration of various doses of nutrients had a significant effect on plant height at 10 hst, plant height at 20 hst, plant height at 30 hst, number of leaves at 10 hst, number of leaves at 20 hst, leaf width at 20 hst, stover weight, and net weight. Each of the growth and yield components of lettuce plants treated with d2 (5 ml/liter) nutrient doses showed the best results compared to d1 (3 ml/liter) and d3 (7 ml/liter) nutrient doses.