Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengaruh Tinggi Genangan Air dan Macam Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil, Serapan Unsur Hara N, P dan K Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Invari 10 Adi Oksifa Rahma Harti; - Alfandi
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v1i2.790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh tinggi genangan air dan macam pupuk organik pada pertumbuhan, hasil dan serapan unsur hara N, P dan K pada  tanaman padi (Oryza sativa. L) Kultivar Inpari 10, (2) tinggi genangan air berapa dan macam pupuk organik yang terbaik terhadap pertumbuhan,produksi dan serapan hara N, P dan K pada tanaman Padi (Oryza sativa. L) Kultivar Inpari 10 dan (3) hubungan antara serapan hara N, P dan K dengan produksi padi (Oryza sativa. L) Kultivar Inpari 10. Penelitian  dilaksanakan di Desa Tolengas, Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang. Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2012.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian terdiri atas sembilan kombinasi perlakuan tinggi genangan air dan macam pupuk organik yang diulang 3 kali. Kombinasi perlakuan: A (500 kg Petroganik/ha, tinggi genangan air 0 cm), B (500 kg Petroganik/ha, tinggi genangan air 4 cm), C (500 kg Petroganik/ha, tinggi genangan 8 cm), D (500 kg Kujang/ha, tinggi genangan 0 cm), E (500 kg Kujang/ha, tinggi genangan air 4 cm), F (500 kg Kujang/ha, tinggi genangan air 8 cm), G (500 kg ABG BIOS/ha, tinggi genangan air 0 cm), H (500 kg ABG BIOS/ha, tinggi genangan air 4 cm), dan I (500 kg ABG BIOS/ha, tinggi genangan air 8 cm),Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kombinasi perlakuan tinggi genangan air dan macam pupuk organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, komponen hasil, hasil, serapan hara N, P dan K pada tanaman padi (Oryza sativa L) Kultivar Inpari 10, (2) tinggi genangan air 0 cm (macak-macak) yang dikombinasikan dengan pupuk organik petroganik memberikan jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot gabah per pot, serta serapan N dan P terbaik, dan (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara serapan N, P dan K dengan bobot kering panen per pot.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Kultivar Sabana F1 dan Vanesa pada Berbagai Dosis Pemberian Bio-fosfat Umar Dani; Adi Oksifa Rahma Harti; Dadan Ramdani Nugraha; Rusta Rusta
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan menggunakan metode eksperimen di Rumah Plastik Fakultas Pertanian UNMA Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2014. Percobaan ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun Kultivar Sabana F1 dan Vanesa pada berbagai dosis pemberian Bio-fosfat. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali pengulangan yang terdiri dari 6 kombinasi yaitu A = kultivar sabana F1 + bio-fosfat 0 kg/ha, B = kultivar sabana F1 + bio-fosfat 100 kg/ha,  C = kultivar sabana F1 + bio-fosfat 150 kg/ha, D = kultivar vanesa + bio-fosfat 0 kg/ha, E = kultivar vanesa + bio-fosfat 100 kg/ha, dan F = kultivar vanesa + bio-fosfat 150 kg/ha. Hasil percobaan menunjukkan bahwa panjang batang, jumlah daun, jumlah tandan bunga, panjang buah dan diameter buah tanaman mentimun Kultivar Sabana F1 dan Vanesa secara tidak nyata dipengaruhi oleh berbagai dosis pemberian Bio-fosfat, sedangkan jumlah cabang, jumlah buah per tanaman, presentasi bunga yang jadi buah, dan bobot buah per tanaman mentimun Kultivar Sabana F1 dan Vanesa secara nyata dipengaruhi oleh berbagai dosis pemberian Bio-fosfat. Pertumbuhan terbaik dan hasil tertinggi dihasilkan oleh Kultivar Sabana F1 dengan dosis pemberian Bio-fosfat 100 kg/ha. Kata Kunci :Pertumbuhan, Hasil, Mentimun, Sabana F1, Vanesa, Bio-fosfat
PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPARI 30 TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ANORGANIK PADA SISTEM TANAM YANG BERBEDA DIDIN MISBAHUDIN; ADI OKSIFA RAHMA HARTI; NIFTAH DIENI SUKMASARI
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian dosis pupuk anorganik dan system tanam, pengaruh mandiri dosis pupuk anorganik dan pengaruh mandiri system tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah BP3K Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Pada bulan Maret sampai Juli 2016. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan. Rancanganlingkungan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Perlakuan yang diuji terdiri dari dua factor yaitu: factor ke-1 dosis pupuk anorganik (P): p1= Dosis 200 kg Urea/ hektar + 100 kg NPK/ hektar, p2= Dosis 250 kg Urea/ hektar + 150 kg NPK/ hektar, p3= Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar. Factor ke-2 sistem tanam (T): t1= Sistem  tanam legowo 2:1, t2 = Sistem tanam tegel. Perbedaan pengaruh perlakuan di uji dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%.
Efek Aplikasi Periode Kekeringan Dan Macam Pupuk Kandang Terhadap Tanaman Padi Adi Oksifa Rahma Harti; Syafrullah Salman; Acep Atma Wijaya; Euis Ratanasari
AGRIVET JOURNAL Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manure which is applied into the soil has a role to assist the soil in storing water as water supply for plant life by maintaining the structure to become more crumb. . The purpose of this study was to evaluate the combination of treatments between types of manure and the period of drought on the growth and yield of rice plants (Oryza sativa L.). The study was conducted at the home of Sumedang Regency in,  design used a randomized randomized block design (RBD) with 32 combinations of treatments namely a combination of A = No manure + initial period of 4 mst drought, B = No manure + initial period of drought 7 mst, C = without manure + initial period of drought 10 mst, D = cow manure + initial period of drought 4 mst, E = cow manure + initial period of drought 7 mst, F = cow manure + initial period drought 10 mst, G = goat manure + initial drought period 4 mst, H = goat manure + initial drought period 7 mst, I = goat manure + initial drought period 10 mst, J = chicken manure + initial drought period 4 mst, K = chicken manure + initial period of drought 7 mst, L = chicken manure + initial period of drought 10 mst. While the Combination H Treatment has a good effect on plant height, E combination has a good effect on the number of tillers, does not show a real effect on root length and root distribution, but shows a real effect on root volume, which is the best combination of treatments with 7 and 10 MST, combination treatment with 10 MST has a very good effect on the number of productive tillers, number of grain per clump, number of empty grains per clump, grain weight per clump and weight of 1000 grains. Combination of treatment with 4 mst died.                   
PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPARI 30 AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI MIKROORGANISME LOKAL PADA SISTEM TANAM YANG BERBEDA Rifki Kurniawan; Adi Oksifa Rahma Harti; Ika Cartika
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Permintaan padi setiap tahun meningkat. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi permintaan padi yaitu perbaikan teknik budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian macam MOL dan sistem tanam, serta mengetahui pengaruh mandiri perlakuan macam MOL dan sistem tanam. Penelitian dilaksanakan di lahan Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2016. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Terdiri dari dua faktor yang diuji yaitu: Pertama macam MOL (M), terdiri dari empat taraf perlakuan m1 = tanpa MOL, m2 = MOL bonggol pisang, m3 = MOL buah-buahan, dan m4 = MOL Urin kelinci. Kedua Sistem tanam (T), terdiri dari dua taraf perlakuan, t1 = Legowo 2:1, t2 = Tegel (25 cm x 25 cm). Perbedaan rata-rata perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Interaksi pemberian macam MOL dan sistem tanam terjadi pada variabel panjang malai. MOL buah-buahan berpengaruh baik terhadap komponen hasil dan hasil tanaman padi. Penggunaan sistem tanam berpengaruh terhadap variabel jumlah daun umur 40 hst dan 60 hst, jumlah anakan umur 40 hst, dan bobot ubinan.Kata kunci : Padi; Mikroorganisme Lokal; Sistem Tanam
EFEK KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN APLIKASI DOSIS NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L) Adi Oksifa Rahma Harti; Miftah Dieni; Ginanjar Sundawa
AGRIVET JOURNAL Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan gizi caisim yang tinggi khususnya vitamin dan mineral sangat baik utuk kesehatan. Peningkatan hasil tanaman Caisim berpengaruh dengan media dan pemberian pupuk yang tepat.  Penelitian bertujuan untuk menganalisis efek komposisi media tanam dan dosis NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Caisim (Brassica juncea L.). Tempat penelitian dilaksanakan Kabupaten Kuningan mulai bulan Juli 2019 sampai bulan April 2019. Metode penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah komposisi media tanam (M) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan, m1 (tanah+sekam); m2 (tanah+pupuk kandang); m3 (tanah+pupuk kandang+sekam). Aplikasi pupuk NPK n2 (3 gram) per tanaman dan komposisi media tanam m3 (tanah+pupuk kandang+sekam) dan perlakuan kedua pupuk NPK (N) yang terdiri dari tiga taraf yaitu n1 (2 gram); n2 (3 gram); n3 (4 gram). Faktor kedua adalah. Hasil penelitihan menunjukkan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar,  volume akar dan indeks luas daun,dan bobot segar Caisim.
PENGARUH PENGATURAN FAKTOR LINGKUNGAN TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR Acep Atma Wijaya; Olik Kholudin Nur; Adi Oksifa Rahma Harti
AGRIVET JOURNAL Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian terpenting di Indonesia. Kedelai merupakan tanaman yang sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaturan lingkungan tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada kndisi jenuh air. Faktor lingkungan tumbuh yang dicoba dalam penelitian ini adalah pengaturan jarak tanam dan metode aplikasi pemupukan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan interkasi cara pemupukan dan jarak tanam terjadi pada jumlah bintil akar efektif. Kata Kunci : faktor lingkungan, metode pemupukan, jarak tanam, jenuh air
PENGARUH JARAK TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Adi oksifa Rahma Harti; Zena Hendriawan Anugrah
AGRIVET JOURNAL Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Jarak Tanam dan pemberian Pupuk Kandang Ayam terhadap pertumbuhan dan hasil Ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial di ulang 3 kali. Perlakuan yang diuji adalah Faktor ke 1 Adalah Jarak Tanam (J), terdiri dari Tiga taraf: j1 = Jarak Tanam 70 cm x 40 cm, j2 = Jarak Tanam 70 cm x 30 cm dan j3 = Jarak Tanam 70 cm x 20 cm.  Faktor ke 2 adalah Pupuk Kandang Ayam (K), terdiri dari empat taraf: k0 = Pupuk Kandang Ayam 0 t/ha, k1 = 20 t/ha, k2 = 15 t/ha, dan k3 = 10 t/ha.  Perbedaan rata-rata perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dari pemberian jarak tanam dan pupuk kandang ayam terhadap bobot ubi per Tanaman. Pengaruh mandiri jarak tanam dan pupuk kandang ayam tidak memberikan pengaruh baik pada variabel ubi ekonomis, panjang sulur umur 5 minggu setelah tanam (mst), 6 mst, dan 7 mst, jumlah sulur umur 5 mst, 6 mst dan, 7 mst, dan jumlah daun 5, mst dan 6mst, tetapi faktor J taraf j1 memberikan pengaruh terhadap jumlah daun pada tanaman ubi jalar umur 7mst. Pengaruh mandiri dari kedua faktor tersebut berpengaruh pula terhadap ubi ekonimis, diameter ubi dan bobot ubi per Petak.Kata Kunci: Jarak Tanam, Pupuk Kandang Ayam, Ubi Jalar
Efek Pemupukan N Dan Defoliasi Terhadap Komponen Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays L.) Kultivar Makmur I PadaSistem Tanam Single Row Adi Oksifa Rahma Harti
AGRIVET JOURNAL Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk nitrogen (N) dengan perlakuan defoliasi terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.)Kultivar Makmur I. Metode penelitian  dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan empat ulangan. Faktor I adalah pemberian pupuk N, terdiri dari 2 taraf : n1 (pemberian dosis pupuk 350 kg/ha Urea) dan n2 (pemberian dosis pupuk 450 kg/ha Urea), faktor II adalah defoliasi, terdiri dari 3 taraf : d0 (tanpa defoliasi), d1 (defoliasi dengan memotong 3 helai daun bawah), dan d2 (defoliasi dengan memotong 4 helai daun bawah).Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemupukan N dan defoliasi terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil jagung (Zea Mays L.).Perlakuan pemberian dosis pupuk 350 kg/ha Urea lebih memberikan pengaruh daripada pemberian dosis pupuk 450 kg/ha Urea.Perlakuan defoliasi pada pemotongan empat daun menunjukkan nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan defoliasi pada pemotongan tiga daun dan tanpa defoliasi.Kata kunci : Pemupukan, Defoliasi, Kultivar
NILAI TOLERANSI ENAM KULTIVAR KEDELAI YANG DI TANAM DI BAWAH NAUNGAN POHON JATI Miftah Dieni Sukmasari; Adi Oksifa Rahma Harti; Acep Atma Wijaya
AGRIVET JOURNAL Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara genetik, tanaman yang toleran terhadap naungan mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Masing-masing kultivar akan menunjukkan respon yang berbeda terhadap kondisi lingkungan yang dihadapinya, termasuk lingkungan rendah cahaya. Percobaan dilakukan di dua lahan percobaan, yaitu di perkebunan Jati di Desa Sindangkasih dan di lahan percobaan fakultas pertanian Universitas Majalengka, Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Waktu percobaan dimulai pada bulan April sampai Juli 2019. Perlakuan penelitian adalah enam kultivar Kedelai yang di ulang empat kali sehingga terdapat 24 polybag. Analisis data dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang diulang 4 kali. Untuk melihat respon masing-masing kultivar terhadap naungan, serta untuk melihat perbedaan rata-rata respons setiap kultivar pada kondisi ternaungi dianalisis dengan menggunakan Uji LSI. Tingkat toleransi dihitung berdasarkan persamaan Stress Tolerance Inde. Hasil analisis nilai toleransi enam kultivar terhadap kandungan klorofil menunjukkan bahwa tidak ada kultivar yang toleran terhadap penutupan naungan oleh pohon jati. Tiga kultivar rentan yaitu Bromo, Burangrang dan Akibe dengan kisaran nilai toleransi yang hanya 0,26, dan tiga kultivar agak toleran antara kain Anjasmoro, Dega dan Cikuray dengan kisaran nilai toleransi 0,45. Kata Kunci : kedelai, naungan, indeks toleransi