Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kefarmasian

PEMBIMBINGAN PEMBUATAN “ TEH KOMBHUCA” SEBAGAI SUMBER PENGHASILAN TAMBAHAN MASYARAKAT Sisilia Teresia Rosmala Dewi; Djuniasti Karim; Sainal Edi Kamal
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kefarmasian
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.008 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v1i2.1914

Abstract

Kombucha adalah minuman kesehatan yang sudah dikenal sejak jaman  dahulu di berbagai negara seperti China, Rusia, dan Jerman. Kombucha merupakan hasil fermentasi teh dan gula oleh starter kultur kombucha yang disebut SCOBY. Simbiosis kultur kombucha antara lain Acetobacter yaitu Acetobacter xylinum, dan beberapa jenis khamir yaitu Brettanomyces, Zygosaccharomyces, dan Saccharomyces. Kombucha  memiliki  berbagai  efek kesehatan, antara lain sebagai antibiotik, melancarkan pencernaan, antioksidan, dan antibakteri. Pemanfaatan berbagai jenis daun yang tinggi fenol sebagai bahan baku pembuatan kombucha belum dilakukan sampai saat ini karena kombucha biasanya terbuat dari daun teh dan sebagian masyarakat Indonesia belum mengenal produk kombucha. Pengabdian kepada masyarakat tahun 2020 ini, dengan tema “ TEH KOMBHUCA”, Kami mengambil tema ini karena kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman bersoda, berenergi dan alkohol, pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, dan pencemaran lingkungan. Dengan demikian kami berinisiatif untuk membimbing ibu-ibu Rumah Tangga dalam membuat produk yang mudah yaitu “Teh Kombhuca” Hasilnya setelah melakukan penyuluhan dan praktikum, ibu-ibu Perumahan Graha Matahari Permai ada manfaat yang dapat tercapai yaitu menghasilkan produk inovatif “Teh Kombhuca”  Kata kunci : Teh Kombucha, Masyarakat, Pengabdian 
Pengolahan Temulawak (Curcuma xanthorriza Robx) Menjadi Serbuk Temulawak Instan Sebagai Obat Napsu Makan Pada Anak Sisilia Teresia Rosmala Dewi; Sainal Edi Kamal; Zulfiah Zulfiah; Rina Asrina
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.337 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i2.2308

Abstract

Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Keluarga Zingiberaceae, umumnya dikenal sebagai temulawak atau kunyit Jawa di Indonesia), yang ditemukan baik di alam liar maupun dibudidayakan di Indonesia, telah digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan. C. xanthorrhiza juga digunakan sebagai dan jamu cegok untuk menambah napsu makan dan  tonik di Indonesia. Xanthorrhizol (XNT) adalah senyawa seskuiterpenoid tipe bisabolane yang diekstrak dari Curcuma xanthorrhiza Roxb. Memiliki berbagai aktivitas biologis seperti appetite (napsu makan), antikanker, antimikroba, anti-inflamasi, antioksidan, antihiperglikemik, antihipertensi, antiplatelet, nephroprotective, hepatoprotektif, estrogenik dan efek anti-estrogenik. Karena banyak obat sintetik memiliki efek samping toksik dan tidak mampu mendukung peningkatan prevalensi penyakit, ada minat yang signifikan untuk mengembangkan produk alami sebagai terapi baru. XNT merupakan senyawa bioaktif alami yang sangat potensial yang dapat memenuhi kebutuhan penemuan obat baru saat ini. Untuk menghilangkan rasa pahit dari temulawak dirancang suatu produk Temulawak Instan yang digemari anak-anak. Pelatihan pembuatan produk ini ditujukan kepada ibu-ibu kader dan IRT Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Lokasi ini dipilih dengan alasan anak-anak di daerah tersebut rata-rata mempunyai napsu makan yang sangat rendah dan MOU dengan Jurusan Farmasi Poltekkes Makassar. Diharapkan setelah pengabdian masyarakat ini, ibu-ibu kader dan IRT dapat menambah wawasan dan mempraktekkan pembuatan produk Temulawak Instan. Adapun luarannya berupa modul, video pembuatan produk dan materi.Kata kunci : Temulawak, Temulawak Instan, Napsu Makan Anak
Kopi Anti-Diabetes “Mahoni Coffee” Untuk Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus Sisilia Teresia Rosmala Dewi; Rusdiaman Rusdiaman; Ismail Ibrahim; Sainal Edi Kamal
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i1.2600

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is one of the degenerative diseases that is now suffered by many people in the world, especially type 2 diabetes mellitus. can be used as an anti-diabetic drug. One of the plants commonly used as traditional medicine is the small leaf mahogany seed (Swietenia mahagoni Jacq.). Traditionally, the seeds are efficacious as a medicine for high blood pressure, diabetes, appetite stimulant, rheumatism medicine, fever, colds, gout, and eczema. The seeds of this mahogany contain high flavonoid compounds. The flavonoids that are also present in this coffee can give a pungent and bitter taste when consumed. Most people with diabetes are reluctant to eat mahogany seeds because of their bitter taste. Coffee, which is a favorite drink for most Indonesian people, can be an alternative to complementary functional drinks to cover the bitter taste of the mahogany seeds. We introduce to the posyandu cadres, Connect Java Village, Mamajang District, Makassar City, by practicing the way of making "Mahoni Coffee" Anti-Diabetes Coffee for Diabetes Mellitus Prevention. By sorting, peeling the skin, drying in the sun, frying the mahogany seeds, followed by refining, using a blender, filtered, put in a package and given instructions on how to use it. The introduction and method of processing traditional medicine into Mahogany Coffee products was carried out mid-May to July 2019. At the end of this community service, we distributed a pocket book on making Mahogany Coffee and distributed the product to posyandu cadres and the community of Connect Jawa Sub-district, District Mamajang Makassar City.Keywords: Anti-Diabetic Coffee “Mahoni Coffee” Diabetes MellitusDiabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif yang sekarang banyak diderita oleh penduduk dunia, terutama diabetes melitus tipe 2. Banyak obat-obatan yang digunakan untuk mengobati diabetes melitus, namun kebanyakan memberikan efek samping yang tidak diinginkan sehingga dicari bahan-bahan alami yang dapat menjadi obat anti diabetes Salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai obat tradisional adalah biji mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni Jacq.). Secara tradisional, bijinya berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, kencing manis, perangsang nafsu makan, obat rematik, demam, masuk angin, encok, dan eksim. Biji dari mahoni ini mengandung senyawa flavonoid yang cukup tinggi. Flavonoid yang juga terdapat dalam kopi ini dapat memberikan rasa yang sepat dan pahit ketika dikonsumsi. Kebanyakan orang penderita diabetes enggan mengonsumsi biji mahoni dikarenakan rasa pahit yang dimilikinya. Kopi yang merupakan minuman kesukaan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dapat menjadi alternatif minuman fungsional pelengkap untuk menutupi rasa pahit dari biji mahoni tersebut. Kami kenalkan ke ibu-ibu kader posyandu Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar, dengan mempraktekkan cara pembuatan Kopi Anti-Diabetes “Mahoni Coffee” Untuk  Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus. Dengan cara sortasi, mengupas kulit, menjemur, menggoreng biji mahoni, dilanjutkan dengan penghalusan, menggunakan blender, disaring, dimasukkan dalam kemasan dan diberi aturan cara pakai. Pengenalan dan cara pengolahan obat tradisional sampai menjadi produk Mahoni Coffee sudah dilakukan pertengahan bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2019. Pada akhir pengabdian masyrakat ini kami membagikan buku saku tentang pembuatan Mahoni Coffee dan membagikan produk ke ibu-ibu kader posyandu dan masyarakat Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar.Kata Kunci : Kopi Anti-Diabetes “Mahoni Coffee” Penyakit Diabetes Melitus
Implementasi Siaga Covid 19 Di Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar Sesilia Rante Pakadang; Sisilia Teresia Rosmaladewi; St Ratnah; Alfrida Monica Salasa; Djuniasti Karim; Dwi Rachmawati Daswi; Arisanty Arisanty; Asmawati Asmawati; Jumain Jumain; Ahmad Murad
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i1.2730

Abstract

Covid 19 (coronavirus disease 2019) is a type of disease caused by the SARS-CoV-2 coronavirus which causes an acute respiratory infection with a very fast and massive spread. The recommended prevention methods are increasing immunity, wearing masks, keeping a distance and washing hands. Products that can be used to prevent COVID-19 are hand sanitizers, disinfectants and imun boosters (food supplements). The purpose of Community Service is to provide counseling on how to prevent Covid 19 and provide training on how to make natural product products for the prevention of Covid 19, namely hand sanitizers, disinfectants and imun boosters (food supplements). Method Service of counseling and training. The implementation of stage 1 has 60 participants (Connect Jawa village team, community representatives, PKK cadres and posyandu). Phase 2 participants 30 people (PKK cadres, posyandu cadres and housewives) The results of community service, the achievement of the counseling target was an increase in knowledge by 28% (hand sanitizer products); 48% (disinfectant product) and 42% (imun booster product). There was a technology transfer process after training on the manufacture of hand sanitizer, disinfectant and imun booster products (food supplements). Outcomes achieved are Natural Disinfectant Pocket Book and Food Supplement Imun Booster Pocket Book Herbal Candy which are published and registered as copyright, publication in Fajar newspaper, community service articles, community service implementation videos. Conclusion. The activity went smoothly, the target achievement was achieved 100%, namely there was an increase in knowledge and technology transfer in the training and the output of 2 books with ISBN, IPR book copyrights and training products.Keywords: training, hand sanitizer, disinfectant, imun booster, Covid 19Covid 19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan infeksi saluran napas akut dengan penyebaran yang sangat cepat dan massif. Cara pencegahan yang dianjurkan adalah meningkatkan imunitas, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Produk yang dapat digunakan untuk pencegahan Covid 19 berupa hand sanitizer, desinfektan dan imun booster (food suplemen). Tujuan Kegiatan memberikan penyuluhan tentang cara pencegahan Covid 19 dan memberikan pelatihan cara pembuatan produk bahan alam untuk pencegahan Covid 19 yaitu hand sanitizer, desinfektan dan imun booster (food suplemen).  Metode Pengabdian penyuluhan dan pelatihan. Pelaksanaan  tahap 1 peserta 60 orang (tim kelurahan Sambung Jawa, perwakilan masyarakat, kader PKK dan posyandu). Tahap 2 peserta 30 orang (kader PKK, kader posyandu dan ibu rumah tangga) Hasil kegiatan, capaian target penyuluhan terjadi   peningkatan pengetahuan sebesar 28% (produk hand sanitizer); 48% (produk desinfektan) dan 42% (produk imun booster). Terjadi proses alih teknologi setelah pelatihan pembuatan produk hand sanitizer, desinfektan dan imun booster (food suplemen). Luaran yang dicapai adalah Buku Saku Desinfektan Alami dan Buku Saku Food Supplement Imun Booster Permen Herbal yang diterbitkan dan terdaftar sebagai hak cipta, publikasi pada koran Fajar, artikel kegiatan, video pelaksanaan kegiatan. Kesimpulan. Kegiatan berjalan lancar, capaian target tercapai 100% yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan alih teknologi dalam pelatihan dan luaran   2 buku ber ISBN, HKI hak cipta buku dan produk pelatihan.Kata Kunci:  pelatihan, hand sanitizer, desinfektan, imun booster, Covid 19
Pelatihan Serbuk Instan Dan Teh Sachet Herbal Sebagai Upaya Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar Sesilia Rante Pakadang; Sisilia Teresia Rosmaladewi; St Ratnah; Alfrida Monica Salasa
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kefarmasian
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i2.3097

Abstract

Training Instant Powder And Herbal Sachets Tea As A Promotional And Preventive Effort In Cendrawasih Puskesmas City Of MakassarTraditional health services at the Public health center are training for conventional healers and herbal-based traditional medicine. The Traditional Health Independent Care Group is directly fostered by the pharmacist as the head of the pharmaceutical installation. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training in making instant powders and herbal tea sachets. counseling on the function of herbs for promotive and preventive diseases and training on making instant powders for hypertension and tea sachets for tuberculosis. Participants in community service activities were 30 people, namely 20 cadres of traditional health self-care groups, and 10 perpetrators of herbal medicine carrying. There was an increase in participant knowledge of 42.86% as measured by a questionnaire. The success of the training is evidenced by direct practical activities from the participants after being given a training demo. Outputs: pack guidebook, guidebook intellectual property rights, instant powder products, and tea sachets in labeled packaging, 3 videos of packaging implementation online on YouTube, and packer articles. The results of the activity can be concluded that there is an increase in the knowledge and skills of the participants.Keywords: herbs, counseling, training, instant powder, tea sachets, herbsPelayanan kesehatan tradisional di puskesmas adalah pembinaan kepada pelaku pengobat konvensional dan pengobatan tradisional berbasis herbal. Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional  dibina langsung oleh apoteker sebagai kepala instalasi farmasi.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan pembuatan serbuk instan dan teh sachet herbal. penyuluhan tentang fungsi herbal untuk promotif dan preventif penyakit dan pelatihan pembuatan serbuk instan untuk hipertensi dan teh sachet untuk tuberkulosis. Peserta kegiatan pengmas 30 orang yaitu 20 kader kelompok     asuhan mandiri kesehatan tradisional, 10 pelaku jamu gendong  Terjadi  peningkatan pengetahuan peserta sebesar 42,86% yang diukur dengan kuesioner. Keberhasilan pelatihan dibuktikan dengan kegiatan  praktik langsung dari peserta setelah diberikan demo pelatihan.  Luaran: buku panduan pengmas, HaKI (hak cipta)  buku panduan, produk serbuk instan dan teh sachet dalam kemasan berlabel,  3 video pelaksanaan pengmas yang telah Online pada Youtube dan artikel pengmas. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : herbal, penyuluhan, pelatihan, serbuk instan, teh sachet, herbal