Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Roa Asap (Hermihampus Sp) Terhadap Mutu Cookies Laboko, Asriani I.
Jurnal Dunia Gizi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v2i1.4385

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena banyak mengandung protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan roa asap terhadap kadar protein, kadar air, dan kadar abu Cookies tepung ikan roa asap dan untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap Cookies  tepung ikan roa asap. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 3 kali ulangan yaitu S1= tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 25g, S2= tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 50g, dan S3= tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap75g. Parameter yang diamati adalah kadar protein, kadar air dan kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 75g) dengan nilai 42.73%, kadar air yang tertinggi terdapat pada perlakuan S1 (tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 25g) dengan nilai 7.74% dan kadar abu yang tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 75g) dengan nilai 3.86%. Diperoleh bahwa prlakuan yang terbaik dilihat dari kandungan kimia terdapat pada perlakuan  S3.
Karakteristik Kandungan Albumin Pada Jenis Ikan di Pasar Kota Makassar Manggabarani, Saskiyanto; Tiro, Nurhafsah; Laboko, Asriani I.; Umar, Masriani
Jurnal Dunia Gizi Vol 1, No 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v1i1.2906

Abstract

Latar Belakang; albumin adalah protein yang larut dalam air, mengendap pada pemanasan.  Albumin berperan mengikat obat-obatan yang tidak mudah larut seperti, aspirin, antikoagulan, koumarin, dan obat tidur, mengobati luka bakar dan luka operasi.  Albumin dapat digunkan untuk menghindari timbulnya sembab paru-paru dan ginjal serta carier faktor pembekuan darah.  Salah satu sumber albumin adalah ikan gabus sebagai pengganti HAS karena memiliki kandungan protein yang tinggi.Tujuan; untuk mengetahui kandungan Albumin pada berbagai jenis ikan (Bandeng, tongkol, layang, pepetek, kurisi, pisang-pisang merah, sepat, tawes, betok, dan mujair).Bahan dan Metode; penelitian dengan menggunakan metode Lowry, analisis data dilakukan secara kuantitatif yaitu perhitungan persamaan regresi kurva standar dan pengukuran konsentrasi dan kadar protein albumin dalam sampel ikan. Hasil; menunjukkan presentase kadar albumin tertinggi terdapat pada ikan layang sebesar 32.09% dan terendah pada ikan tongkol (Auxis tharadz) sebesar 13,87%.Kesimpilan; dalam penelitian ini ditemukan ikan layang memiliki kandungan albumin lebih paling tinggi dibanding dengan jenis ikan lain yang digunakan dalam penelitian ini.
PENGARUH KOMPOSISI NIBS KAKAO TERHADAP WARNA, KADAR ASAM DAN PENERIMAAN PANELIS PADA PRODUK COKELAT SUSU Nurhafsah Tiro; Rahmi Hanuddin; Ida Andriani; Fitriawaty Fitriawaty; Asriani I Laboko; Saskiyanto Manggabarani
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i1.6861

Abstract

Kualitas produk kakao dipengaruhi oleh perubahan kandungan senyawa kimia dari bijikakao. Kualitas biji kakao dan tahap proses pengolahannya termasuk proses fermentasi memilikiketerkaitan terhadap kandungan asam lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh campuran berbagai komposisi nib kakao terhadap warna, kadar asam dan penerimaanpanelis. Komposisi perlakuan yang digunakan fermentasi (F) dan tanpa fermentasi (TF) adalah(100% F), (80% F: 20% TF), (60% F: 40% TF), (40% F: 60% TF), (20% F: 80% TF), (100% NF),dan (100% asalan). Parameter pengamatan adalah warna cokelat susu dengan menggunakanCromameter Minolta CR-400, analisis persentase luasan kandungan asam denganmenggunakan GC-MS (Qp2020 Ultra Shimadzu) dan analisis panelis untuk rasa dan teskstur.Hasil penelitian diperoleh warna cokelat yang merata dan lebih gelap pada perlakuan 40% F:60% TF. Persentase luas kandungan asam paling besar terdapat pada perlakuan 100% asalandan tidak berbeda secara nyata dengan perlakuan 100% TF akan tetapi berbeda secara nyatadengan perlakuan lainnya. Tingkat kesukaan tekstur pada perlakuan 80% F: 20% TF denganskala hedonic 3,03 dan rasa yang disukai panelis pada perlakuan 20% F: 80% TF dengan skalahedonic 2,79.
Pengaruh masa simpan krim santan terhadap tingkat penerimaan panelis Asriani I. Laboko
Jurnal Agercolere Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.708 KB) | DOI: 10.37195/jac.v2i1.95

Abstract

Coconut (Nyiur) is a tall palm tree beach, a quite old plant, that mostly spread throughout the tropics, and at the beginning of the Christian era it was well known and utilized by people in daily life and subsequently people had been traded as merchandise to various places, both abroad such as India, Sri Lanka, or in domestically (Indonesia). This study aimed to determine the level of coconut milk cream storage on the aroma, color, and texture. This research was conducted by an experiment with 3 treatments and 3 replications. S1 = 15 g salt : 500 g coconut grated, S2 = 20 g salt : 500 g coconut grated, S3 = 25 g salt : 500 g coconut grated. These treatments were tested by organoleptic tests which included aroma, color, and texture with 25 panelists. The results showed that at 3 weeks of storage, those treatments had not been decay. The more salt adding to coconut milk cream, the slower the process of decay, which can be seen from the panelist preferred level and the treatment preferred by the panelists, as well as resistant to decay. It was showed by S2 treatment (20 g salt : 500 g coconut grated).
Aplikasi Asap Cair Tongkol Jagung Redestilasi Pada Pembuatan Bakso Ikan Tuna Tri Handayani; Luthfi Ntau; Nur Pratiwi Rasyid; Nurhayati Nurhayati; Asriani Laboko
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v5i1.4747

Abstract

Substitusi Tepung Sagu dan Modified Cassava Flour (Mocaf) pada Produk Makanan Tradisional Ilepa’o Asniwati Zainuddin; Deyvie Xyzquolyna; Asriani I Laboko; Anto Anto; Sri Yuniati Mokoginta
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.764 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.1975

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kadar air, kadar abu, kadar  protein dan tingkat penerimaan panelis terhadap produk tradisional Ilepa’o yang diolah dengan mensubstitusi tepung mocaf pada tepung sagu. Penelitian ini menggunakan  rancangan acak lengkap atau (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan penelitian diperoleh yaitu P1 = 50g tepung sagu, P2 = 50g tepung mocaf, P3= 10g tepung sagu+40g tepung mocaf, dan P4=25g tepung sagu+25g tepung mocaf.  Hasil analisa yang di peroleh adalah kadar air P1= 50,41%, P2= 58,90%, P3= 57,86%, dan P4= 55,02%. Kadarabu P1= 1,16%, P2= 2,15%, P3=2,38%, dan P4=2,33%. Kadar protein P1= 11,84%, P2= 11,87%, P3= 9,16%, dan P4= 9,56%. Hasil uji organoleptikpada makanan tradisional ilepao yang paling di sukai oleh panelis (dari segi rasa, aroma, dan tekstur)    adalah perlakuan P4 yaitu dengan formulasi 25gtepung sagu+25g tepung mocaf. Penambahan tepung mocaf memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar air dan kadar protein, sedangkan pada kadar abu memberikan pengaruh yang nyata pada produk ilepa’o.
Pengaruh Penambahan Garam pada Pembuatan Krim Santan Astrina Nur Inayah; Asriani Laboko; Muh. Muammar Bagu
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v2i2.798

Abstract

Santan kelapa adalah cairan putih yang dihasilkan dari daging kelapa yang diparut kemudian diperas setelah ditambahkan air. Tujuan penelitian untuk mengetahui fisikokimia pada pada krim santan dan untuk menghasilkan sifat fisik organoleptik krim santan yang berkualitas. Penelitian dilakukan dengan 4 percobaan dengan 3 kali ulangan. perlakuan yang dimaksud adalah penambahan garam yaitu 0 g, 15 g, 20 g dan 25 g. parameter pengamatan adalah rendemen, kadar protein, kadar lemak dan organoleptik yang meliputi (aroma, warna dan tekstur). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terdapat sangat nyata maka dilakukan uji lanjut BNJ pada tafaf 1%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan garam dapat menurunkan rendemen, kadar protein dan mengalami peningkatan pada kadar lemak. Tingkat kesukaan terhadap aroma, warna dan tekstur yang paling disukai panelis perlakuan penambahan garam 20 g (T2).
Panelist Acceptance Level Based on Sensory Tests on Cakalang Fish Noodle Products Jufrin Pagune; Asriani I. Laboko; Asniwati Zainuddin; Nurbanilah Ahaya
International Journal of Applied Research and Sustainable Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): October 2023
Publisher : MultiTech Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59890/ijarss.v1i2.454

Abstract

The aim of the study was to determine the level of panelists' acceptance of skipjack noodle products by means of a sensory test by adding cakalang fish. The research was conducted using a sensory test with 50 panelists on noodle products with the addition of cakang fish. Observational parameters observed in this study are test regularly sensory in terms of color, aroma, taste, and texture. The results of the sensory test research show that the best results from the test color in sample 2 with a score of 50 (yellow), while in sample 1 with a score of 42 (bright white) and followed by a pale color with a score of 5 and (white and yellow) with a score of 3 in sample 1. The scent that the panelist likes the most in sample 1 (scent of flour) with a score of 50, while in sample 2 with a score of 30 (smell of spices), and followed by (scent of cakalang fish) with a score of 20. Taste test which was preferred by panelists in sample 1 with a score of 50 (taste of flour) and in sample 2 panelists chose more (taste of spices) with a score of 20 and (taste of flour) with a score of 15 and (taste of skipjack tuna) with a score of 15. Texture test on sample 1 with a score of 50 (noodle texture) and sample 2 with a score of 50 (noodle texture). The occurrence of panelists' preference for the texture of skipjack tuna noodles was caused by the gluten content
Formulation of Goroho Banana (Musa acuminafé, sp) Wheat Flour and Tapioca Flour in The Making of Wheel Cakes Jufrin Pagune; Asriani I.Laboko; Meilan Taguge
International Journal of Integrated Science and Technology Vol. 1 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : MultiTech Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59890/ijist.v1i2.374

Abstract

The purpose of this research is to determine the effect of adding goroho banana flour, wheat flour and tapioca flour on texture, ash content and carbohydrate content as well on wheel cake products. This research method used a completely randomized design with 3 treatments and 3 times repetition, namely K1 = 100 g rice flour + 50 g wheat flour, K2 = 100 g rice flour + 50 g goroho banana flour and K3 = 100 g rice flour + 50 g tapioca flour. Parameters observed were texture analysis, ash content, and carbohydrate content as well as organoleptic tests. The results showed that the highest texture analysis was in treatment K1 (100 g rice flour + 50 g goroho banana flour) with a value of 3.12 kg and the lowest was in the K0 treatment (100 g rice flour + 50 g wheat flour) with a value of 2.74%. The highest ash content was in treatment K1 (100g rice flour + 50g goroho banana flour) with a value of 1.24% and the lowest was in treatment K2 (100g rice flour + 50g tapioca flour) with a value of 0.80%. The highest carbohydrate content was found in treatment K0 (100 g rice flour + 50 g wheat flour) with a value of 46.08% and the lowest in treatment K2 (100 g rice flour + 50 g tapioca flour) with a value of 44.68%.
Formulasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.Rubrum) Pada Pembuatan Susu Kedelai Bubuk Pagune, Jufrin; Laboko, Asriani L; Zainuddin, Asniwati
Jurnal : Agricultural Review Vol. 2 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.642 KB) | DOI: 10.37195/arview.v2i1.354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi ekstrak jahe merah (zingiber officinale var.rubrum) pada pembuatan susu kedelai bubuk terhadap kadar air, kadar protein, analisis warna, stabilitas seduhan dan organoleptik. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan yaitu S0 = sari kedelai 500 ml, S1 = sari kedelai 500 ml + ekstrak jahe merah 20 ml, S2 = sari kedelai 500 ml + 30 ml, dan S3 = sari kedelai 500 ml + 40 ml. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar protein, analisis warna dan stabilitas seduhan serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (sari kedelai 500 ml + 40 ml) dengan nilai 3,0% dan terendah terdapat pada perlakuan S0 (sari kedelai 500 ml) dengan nilai 2,0%. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (sari kedelai 500 ml + 40 ml) dengan nilai 8,7% dan terendah terdapat pada perlakuan S0 (sari kedelai 500 ml) dengan nilai 5,8%. Analisis warna (L) dengan tingkat kecerahan tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (sari kedelai 500 ml + 40 ml) dengan nilai 88,3 dan terendah terdapat pada perlakuan S2 (sari kedelai 500 ml + 30 ml) dengan nilai 85,3. Stabilitas seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan S0 (sari kedelai 500 ml) dengan nilai 46,1% dan terendah terdapat pada perlakuan S3 (sari kedelai 500 ml + 40 ml) dengan nilai 28,1%. Kata kunci: Susu kedelai bubuk; jahe merah