Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

INTERAKSI SENYAWA AKTIF DARI Aegle marmelos CORREA SEBAGAI ANTI INFLAMASI DENGAN RESEPTOR COX-1 DAN COX-2 Agistia, Dani Dwi; Purnomo, Hari; Tegar, Maulana; Nugroho, Agung Endro
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.411 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss2pp%p

Abstract

Senyawa-senyawa yang terdapat dalam Aegle marmelos Correa memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui enam senyawa aktif Aegle Marmelos Correa, yaitu (E, R)-Marmin, skimmianine, (S)-aegeline, aurapten, zeorin, dan dustanin sebagai anti inflamasi pada target reseptor COX-1 dan COX-2. Metode: Docking molekuler dilakukan dengan PLANTS. Preparasi ligand menggunakan MarvinSketch, dengan menggambar senyawa MH2011 kemudian mengoptimasi. Preparasi protein dilakukan dengan program YASARA. Preparasi dilakukan dengan menghilangkan protocol docking (termasuk air jika esensial) yang tidak diperlukan. Setelah semua preparasi selesai, dilakukan docking PLANTS. Penurunan skor menunjukkan kestabilan ikatan dengan protein. Hasil: Marmin, skimmianine, aegeline, aurapten, zeorin, and dustanin berpotensial untuk dikembangkan sebagai agen anti inflamasi berdasarkan interaksinya dengan residu asam amino Arg120, Tyr 355, dan Ile523 pada COX-1 dan residu asam amino Ser353, Arg513, serta Ser530 pada COX-2. Kesimpulan: Berdasarkan hasil docking molecular, senyawa aktif Aegle marmelos Correa beraktivitas sebagai antiinflamasi.
PENYULUHAN INFORMASI OBAT PENYAKIT ASAM URAT Maulana Tegar AdityaNugraha
ABDIMAS Madani Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This community service activity is an activity carried out by Health Sciences College Madani Yogyakarta lecturers assisted by education staff to further improve science in the pharmaceutical field, especially information on gout drugs. This activity is carried out as a form of the Tri Dharma of Higher Education, it’s caled community service that is carried out regularly. Health Sciences College Madani Yogyakarta is continous carries out health counseling which is used as a forum for community service to improve health levels. The method of this activity is carried out in three stages, they are preparation, implementation and evaluation. The preparation stages include field observations, collection of materials and preparation of materials about drug’s gout information and coordination with related parties. The implementation stages this activity is gathering participants at the counseling location, then giving health education about information and gout treatment. At the evaluation stage is preparation of reports and positive follow-up of improving health and knowledge about gout.
INTERAKSI SENYAWA AKTIF DARI Aegle marmelos CORREA SEBAGAI ANTI INFLAMASI DENGAN RESEPTOR COX-1 DAN COX-2 Dani Dwi Agistia; Hari Purnomo; Maulana Tegar; Agung Endro Nugroho
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.411 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.7983

Abstract

The compounds in Aegle marmelos have an activity as anti inflammation. The objective of this study is to evaluate six active compounds in Aegle marmelos Correa, (E,R)- Marmin, skimmianine, (S)-aegeline, aurapten, zeorin, and dustanin as anti inflammation to the COX-1 and COX-2 as target receptors. Method: Molecular docking was done with PLANTS. Ligand preparation used MarvinSketch, and protein preparation was done by using YASARA. The result was marmin, skimmianine, aegeline, aurapten, zeorin, and dustanin have interaction with Arg120, tyr 355, and Ile 523 in COX-1 and Ser353, Arg 513, and Ser 530 in COX-2. Based on the result of molecular docking, active compounds in Aegle marmelos Correa have potency as anti inflammation agent.
Cytotoxic Activity of Pentacyclic Triterpene-3-Heptadecanoate Ester against Hela Cell Line and Its Docking Study Sri Mulyani Mulyadi; Tri Yuliati; Maulana Tegar; Imam Ardhila
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 1 (2016): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.04 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i1.35

Abstract

Pentacyclic triterpene-3-heptadecanoate (12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-heptadecanoate)ester refers to the compound as a result of reaction between pentacyclic triterpene-3-ol(12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-ol) and heptadecanoic acid. This research was aimed to conductcytotoxicity test of pentacyclic triterpene-3-heptadecanoate; 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-oland 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-acetate esters against Hela cell line. The activity assay wascarried out using MTT method. The results indicated that IC50 value of 12,13-dihydro-α-amyrin-3-heptadecanoate; 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-acetate and 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-ol were 111.0, 151.1 and 944.4 μg/ml, respectively. The compound of 12,13-dihydro-α-amyrin-20,30-en-3-heptadecanoate had the lowest IC50 value, suggesting it has a potency to be synthesized as ananticancer drug.
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF MIANA (COLEUS ATROPURPUREUS L.) LEAF ETHANOL EXTRACT AGAINST STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS FNCC 0048 AND ESCHERICHIA COLI FNCC 0091 Maulana Tegar Aditya Nugraha; Arviani; Lubna Hanifah
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v15i1.27103

Abstract

Infection is one of the health problems that is often experienced by the community, among others, infectious diseases that can be caused by Staphylococcus epidermidis and acute diarrheal diseases that can be caused by Escherichia coli bacteria. One of the plants that has antibacterial properties is Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) because they contain active compositions containing essential oils, steroids, tannins, flavonoids, and alkaloids. This aims of this research were to study antibacterial activity and minimum concentration of ethanol extract of Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) that gives antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis and Escherichia coli. This type of research is an experimental research, using the method of well diffusion and diameter of the inhibition zone. The different concentrations of Miana leaf ethanol extract were used at 3%, 6%, and 9%. Tests were carried out to observe the presence or absence of inhibitory zones of Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) extracts against Staphylococcus epidermidis and Escherichia coli after 24 hours of incubation. The analysis used is descriptive analysis. The results showed that the ethanol extracts of Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) with concentrations of 3%, 6%, and 9% are able to inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis. The minimum concentration of ethanol extract of Miana leaf which shows antibacterial activity against test bacteria is 3%.
Uji Aktivitas Antibateri Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus kunth.) Terhadap Staphylococcus aureus Maulana Tegar AdityaNugraha; Kiki Siti Fatimah; Dwi Larasati; Ferli Eko Kurniantoro
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 9, No 2 (2022): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jffi.v9i2.861

Abstract

Infeksi bakteri dapat terjadi pada manusia dan menyerang berbagai sistem organ pada tubuh, antara lain infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran urinarius. Bakteri penyebab infeksi kulit antara lain disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri yaitu daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) karena mengandung senyawa aktif berupa minyak atsiri, steroid, tanin, flavonoid, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi minimum ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) yang menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan menggunakan  metode difusi sumuran dan diameter zona hambat. Konsentrasi ekstrak etanol daun kenikir yang digunakan pada penelitian ini adalah 20%, 30%, dan 40%. Uji dilakukan untuk mengamati ada tidaknya zona hambat dari ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Staphylococcus aureus, setelah 24 jam inkubasi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dengan konsentrasi 20%, 30%, dan 40% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rerata masing-masing 14,11mm, 14,86mm, dan 16,05mm dari hasil peneltian konsentrasi 40% esktrak etanol daun kenikir memiliki aktivitas terbaik dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
FORMULASI DAN EVALUASI BALSAM EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) DENGAN PENAMBAHAN NIPAGIN SEBAGAI BAHAN PENGAWET Kumara Rahmawati Zain; Maulana Tegar Aditya Nugraha; Eka Diah Purwaliyanti
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v3i2.31

Abstract

Rimpang jahe merah secara empiris digunakan oleh masyarakat karena memiliki kandungan oleoresin diantaranya gingerol dan shogaol yang menimbulkan sensasi pedas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan penggunaan dan mengetahui efektifitas jahe merah dan mengetaui formulasi serta sifat fisik balsam jahe merah dengan adanya penambahan nipagin sebagai pengawet. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Dibuat dalam bentuk sediaan balsam dan dilakukan pengujian seperti uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji iritasi dan uji panelis. Hasil maserasi yang diperoleh adalah ekstrak kental jahe merah seberat 10gr dengan rendemen 6,67%. Sediaan formula balsam yang paling banyak disukai adalah FII memiliki stabilitas yang tetap dari awal pembuatan hingga akhir penyimpanan, berbau khas, sediaan halus semi solid. Menimbulkan sensasi dingin pada kulit saat dioleskan.
KARAKTERISASI FISIK DAN UJI HEDONIK MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) Larasati, Dwi; Athira Sevija, Fathi; Tegar Aditya Nugraha, Maulana
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.517 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i2.248

Abstract

Kulit buah naga merah seringkali hanya dianggap sebagai limbah, padahal faktanya kulit buah naga merah mengandung banyak senyawa antioksidan yang lebih tinggi dibanding daging buahnya seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid dan polifenol yang berkhasiat sebagai anti penuaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi masker wajah gel peel-off ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol 96% kulit buah naga merah mana yang paling baik dan disukai oleh responden berdasarkan evaluasi sifat fisik masker gel. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, sampel diekstraksi dengan cara maserasi selama 3x24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian dilanjutkan pada formulasi sediaan masker gel peel-off dengan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah 0%, 1%, 2% dan 3%. Pengujian terhadap sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering dan uji hedonik. Berdasarkan hasil uji sifat fisik seluruh sediaan masker gel peel-off telah memenuhi kriteria masker gel peel-off yang baik. Diketahui bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah dapat mempengaruhi karakteristik fisik dari masker gel peel-off. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa sediaan yang sangat disukai oleh responden dari parameter warna dan aroma adalah formula 2 (konsentrasi ekstrak 2%), dan sediaan yang sangat disukai oleh responden dari parameter tekstur adalah formula 1 (konsentrasi ekstrak 1%).
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Jahe dan Temulawak AdityaNugraha, Maulana Tegar
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.256 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.256

Abstract

Jahe dan temulawak telah digunakan sebagai obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi dari ekstrak jahe dan temulawak sebagai aktivitas antibakteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi sumuran. Metode ini menggunakan system inokulasi ekstrak ke dalam sumuran didalam media. Diameter hambat akan diukur sebagai parameter hambat aktivitas bakteri. Didapatkan hasil bahwa untuk bakteri E.coli memiliki diameter hambat terbesar pada kombinasi 60 bagian jahe dan 40 bagian temulawak dengan diameter hambat sebesar 0,773 cm, sedangkan untuk bakteri gram positif yaitu S. epidermidis memiliki diameter hambat optimal sebesar 0,730 cm pada kombinasi 40 bagian jahe dan 60 bagian temulawak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi paling efektif untuk bakteri gram negatif adalah kombinasi 60 : 40 (jahe : temulawak), sedangkan kombinasi paling efektif untuk bakteri gram positif adalah kombinasi 40 : 60 (jahe : temulawak).
Tingkat Pengetahuan Pasien dalam Penggunaan Obat Antibiotik di Apotek Aafiyah Apitaik Lombok Timur : Level of Knowledge of Patients in the Use of Antibiotic Drugs at the Aafiyah Apitaik Pharmacy, East Lombok Maulana Tegar A.N; Fina Harmalia Yustari; Ferli Eko Kurnaintoro
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3036

Abstract

Latar belakang: Infeksi merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak terjadi dimasyarakat khususnya dinegara berkembang. Infeksi terjadi disebabkan karena adanya organisme seperti jamur, virus, bakteri, ataupun parasit lainnya. Permasalahan yang muncul dimasyarakat adalah rendahnya pengetahuan tentang tata cara penggunaan obat antibiotk. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dalam penggunaan obat antibiotik di Apotek Aafiyah Apitaik Lombok Timur. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 30 responden. sampel diambil dengan menggunakan teknik Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental yang telah memenuhi kriteria inklusi. penelitian ini dilakukan pada bulan april 2022 di Apotek Aafiyah Apitaik Lombok Timur. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 responden, terdapat 3 responden (10%) mempunyai pengetahuan baik tentang penggunaan antibiotik, 12 responden (40%) mempunyai pengetahuan cukup dan 15 responden (60%) mempunyai pengetahuan kurang. Kesimpulan: Berdasarkan pada penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien dalam penggunaan obat antibiotik dalam kategori kurang.