Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesian Health Literacy Journal (IHLJ)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS LEUWISARI KABUPATEN TASIKMALAYA Bayu Brahmantia; Sri Mulyanti; Neni Sholihat; Vira Dwi Alfani Paradis
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1 Number 2 2024
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/rvh6gp40

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan yang erat kaitannya dengan pemenuhan gizi yang dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode korelasional, dengan populasi sebanyak 344 ibu yang memiliki balita. Sampel penelitian sebanyak 77 responden ibu yang mempunyai balita usia 12-59 bulan. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 (<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI dengan kejadian stunting pada balita
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA Bayu Brahmantia; Ajeng Amanda Thayeb; Asep Setiawan; Neni Sholihat; Ubad Badrudin
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1 Number 2 2024
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/ytqr7q12

Abstract

Secara eksplisit Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Secara umum kejadian stunting dapat disebabkan oleh pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak. Pola asuh ini meliputi sikap atau kebiasaan orang tua yang diterapkan dalam mengasuh dan membesarkan anak di rumah. Data Puskesmas Singaparna pada tahun 2021 mencapai 121 anak yang mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional. Sampel sebanyak 85 orang diperoleh secara non-probability sampling dengan teknik sampling sistematik. Data diperoleh dengan kuesioner tertutup dan data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan chi square. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh ibu sebagian besar termasuk kurang (41,2%) dan kejadian stunting sebagian besar adalah stunting (62,4%). Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p value sebesar 0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting. Saran kepada lembaga pendidikan, puskesmas, dan ibu-ibu yang mempunyai balita hendaknya bersinergi dalam meningkatkan status gizi balita dimulai dari menambah wawasan atau pengetahuan akan pentingnya pola asuh yang baik guna menurunkan risiko terjadinya stunting