Daisy Monica Makapedua
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Kajian Mutu Bakso Ikan Tuna yang Disubtitusi Tepung Karagenan Sitepu, Moon Ayu Kawanari; Mewengkang, Hanny Welly; Makapedua, Daisy Monica; Damongilala, Lena Jeane; Mongi, Eunike Louisje; Mentang, Feny; Dotulong, Verly
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.8.1.2020.27117

Abstract

Fishball is a fish product that knows for their distinctive taste and chewy texture. The quality of fishball greatly affects the attractiveness of consumers to consume it, regarding the taste and aroma. The ingredients of fishball that have properties as an emulsifying is  carrageenan. The purpose of this study was to determine the quality of tuna fishballs substituted with carrageenan flour with different concentrations and storage times. The treatment design used was RAL (completely randomized design) which consisted of 4 different concentration treatments of added carrageenan, for 0%, 1%, 2% and 3% with 2 days of storage and 2 times repetition. The quality parameters were organoleptic test, water content, pH and TPC (Total Plate Count). The results showed that the addition of carrageenan affected the water content and pH of fishballs. Tuna fishballs with the addition of a concentration of 2% are the best products with an average value of organoleptic values: 6.58; water content: 71.63; pH: 5.46; and TPC: 2.6 × 10 4. Water content in fishballl is not met SNI quality requirements. Total bacteria (TPC) in fishballs met SNI quality requirements.Keywords: tuna fishballs, carrageenan
KANDUNGAN FITOKIMIA, KADAR TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RUMPUT LAUT Halymenia durvillae Pontoh, Finka Widyastri; Sanger, Grace; Kaseger, Bertie Elias; Wonggo, Djuhria; Montolalu, Roike Iwan; Damongilala, Lena Jeane; Makapedua, Daisy Monica
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.7.3.2019.23615

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahuikandungan fitokimia, kadar total total fenoldan aktivitas antioksidan yang terdapat pada H.durvillaeyang  diekstraksi menggunakan pelarut etanol dan etyl asetat. Analisa uji fitokimiameliputi alkaloid, flavonoid,  saponin, steroid dan triterpenoid ),kadar total fenol menggunakan folin Ciocalteau dan  uji aktivitas antioksidan menggunakan1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl(DPPH). Hasil analisis kandungan fitokimia diperoleh bahwa ekstrak etanol H.durvilaemengandungalkaloid dengan pereaksi wagner, flavonoid fengan pereaksi H2SO4, Saponin, triterpenoid dan steroid sedangkan ekstrak etil asetat mengandung alkaloid dengan pereaksi wagner dan flavonoid dengan pereaksi H2SO4,  Kadar total fenol  H.durvillaeekstrak etanol 70%, etanol 50% dan etyl asetat masing-masing 336,250 mg GAE/gr, 83,750 mg GAE/gr dan 86,250 mg GAE/gr, Aktifitas antioksidan ekstrak etanol H.durvilaeadalah lebih besar dari ekstrak etil asetat, dengan nilai pada etanol 70%sebesar 465,163 ppm dan etanol 50% adalah 614,796 ppm.Hasil penelitian ini  disimpulkan bahwa rumput laut H.durvillae memiliki sejumlah senyawa metabolit sekunder, kadartotal fenolik dan aktifitas antioksidan alami sehingga  dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional untuk sumber senyawa bioaktif alami.  
EFEK PEMBEKUAN-PELELEHAN BERULANG TERHADAP MUTU SENSORI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) Tatontos, Sandra Jenspiten; Harikedua, Silvana Dinaintang; Mongi, Eunike Louisje; Wonggo, Djuhria; Montolalu, Lita ADY; Makapedua, Daisy Monica; Dotulong, Verly
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.7.2.2019.23611

Abstract

Freezing technique is an effective method in storage fishery products. However, the process of freezing and thawing can cause damage to fish meat. Freeze-thaw cycle can results in protein denaturation,  the loss of water holding capacity and decrease in sensory quality (odor, texture, color). This study aims to determine the effect of the freeze-thaw cycle on skipjack sensory quality. Samples were frozen for 24 hours at -24.2ºC and thawed for 24 hours at refrigerator temperature ± 2,4ºC. Freeze-thaw is done repeatedly, 1 time, 2 times, 3 times and 4 times. The results of the study showed that the more we repeated the freezing-thawing cycle, the  less the sensory quality. score average from panelist assesment The results of this study indicates that after 4 times the freeze-thaw cycle treatment decreased the sensory quality of skipjack significantlyKeyword: Freez-thaw cycle, sensory quality. Teknik pembekuan adalah metode pengolahan dan penyimpanan yang efektif untuk produk hasil perikanan. Proses pembekuan juga dapat menyebabkan kerusakan pada daging ikan seperti terjadinya denaturasi protein, penurunan mutu sensori (aroma, tekstur, warna). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari pembekuan dan pelelehan secara berulang terhadap kualitas sensori ikan cakalang. Pembekuan dilakukan selama 24 jam pada suhu freezer -24,2ºC dan pelelehan dilakukan selama 24 jam pada suhu lemari es ± 2,4ºC. alur pembekuan-pelelehan dilakukan secara berulang, 1 kali, 2 kali, 3 kali dan 4 kali. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin banyak proses pembekuan-pelelehan yang dilakukan maka nilai mutu sensori. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah 4 kali perlakuan pembekuan-pelelehan terhadap ikan cakalang terjadi penurunan pada penampakkan sensori.Kata kunci: Pembekuan-pelelehan berulang, mutu sensori.
PENGUJIAN TPC, KADAR AIR DAN PH PADA IKAN KAYU CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) YANG DI SIMPAN PADA SUHU RUANG Kiwak, Patrick H; Montolalu, Lita ADY; Reo, Albert Royke; Pandey, Engel Victor; Kaseger, Bertie Elias; Makapedua, Daisy Monica
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.6.3.2018.20652

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, bahan makanan ini memiliki kelebihan yaitu mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90% dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna, selain itu harganya jauh lebih murah dibandingkan sumber protein lainnya (Adawyah, 2007).  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kajian mutu ikan kayu (Katsuobushi) secara kimia dan mikrobiologi pada penyimpanan suhu kamar. Ikan kayu dapat juga mengalami proses kerusakan namun, bila dibandingkan dengan produk lain kerusakan yang terjadi lebih lambat, Seperti diketahui bersama, bahwa kadar air produk yang rendah dapat menghambat aktivitas mikroba yang menyebabkan proses kerusakan (Berhimpon, dkk. 2017) sehingga penelitian ini untuk menganalisis kualitas mutu ikan kayu cakalang (Katsuwonus pelamis L) pada penyimpanan suhu kamar.Hasil menunjukkan bahwa Nilai ALT (Angka Lempeng Total) ikan kayu  yang disimpan selama 7  hari pada penyimpanan suhu ruang masih dalam keadaan baik dan layak digunakan sesuai dengan standar Nasional Indonesia SNI 2691.1:2009. Kadar air merupakan salah satu penentu kualitas dari produk ikan kayu dimana semakin tinggi nilai kadar air pada produk ikan kayu bakteri cemaran pada ikan kayu semakin meningkat.
KUALITAS SEMI-REFINED CARRAGEENAN CHIPS PADA RUMPUT LAUT MERAH Kappaphycus alvarezii YANG DIKERINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN CABINET DRYER Dumondor, Brian; Makapedua, Daisy Monica; Taher, Nurmeilita; Dotulong, Verly; Mongi, Eunike Louisje; Montolalu, Roike Iwan
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.7.1.2019.21306

Abstract

Rumput laut merah Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu komoditas ekspor dan program utama revitalisasi perikanan yang berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat karena mengandung zat karaginan yang merupakan bahan campuran dalam industri pangan dan non pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semi-refined carrageenan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii yang dikeringkan dengan menggunakan cabinet dryer. Penelitian ini menggunakan konsentrasi larutan KOH 8% serta menggunakan metode pengeringan cabinet dryer dengan suhu 50–60°C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua perlakuan pengeringan A1 (12 Jam) dan A2 (24 Jam) memenuhi syarat yang ditentukan oleh FAO. Tetapi perlakuan terbaik adalah perlakuan A2 (24 Jam) dimana kadar air yang didapat adalah 6,75%, kadar abu 25,04%, kadar abu tidak larut asam 0,04%, viskositas 14,52 cP, rendemen 26% dan memiliki nilai pH 9,85.
Kadar Serat Buah Mangrove Sonneratia alba asal Pesisir Wori Kabupaten Minahasa Utara Janah, Suci Isbatul; Wonggo, Djuhria; Mongi, Eunike Louisje; Dotulong, Verly; Pongoh, Jenki; Makapedua, Daisy Monica; Sanger, Grace
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.8.2.2020.28317

Abstract

Di Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Minahasa Utara masih memiliki hutan mangrove yang cukup luas , salah satunya di pesisir Wori yang menjadi lokasi penting penyebaran mangrove Sonneratia alba. Buah mangrove S . alba berpotensi sebagai sumber bahan pangan karena mengandung zat bioaktif yang baik untuk kesehatan. Selain sebagai Pangan Fungsional antioksidan, perlu juga digali potensi lain yang terkandung pada tepung buah mangrove S.alba seperti Kandungan Serat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari dan membandingkan serat kasar dan serat pangan pada tepung buah mangrove S. alba muda (diameter buah <3cm) dan buah tua (diameter buah ≥ 3 cm) asal Pesisir Wori kabupaten Minahasa Utara. Metode yang digunakan untuk analisis serat kasar adalah metode Apriyantono (1989) dan untuk analisis serat pangan menggunakan metode AOAC (1995) .Hasil analisis menunjukkan bahwa tepung buah bakau S. alba muda berasal dari Pantai Wori, Kabupaten Minahasa Utara memiliki kandungan serat kasar lebih tinggi yaitu 31,66% jika dibandingkan dengan buah tua yaitu 28,66% dan hasil analisis serat pangan tepung mangrove S. alba muda juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan tepung buah tua, buah muda memiliki kandungan serat makanan 43,32% dengan kandungan serat tidak larut air sebesar 38,66% dan serat larut air sebesar 4,66%, sedangkan buah tua memiliki serat pangan 30, 66% dengan kandungan serat tidak larut air sebesar 25,33% dan serat larut air sebesar 5,33%.
Kadar Pigmen Total, Antosianin, dan Angka Lempeng Total Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L) Asap yang Direndam Larutan Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Alfianto, Fauzan; Onibala, Hens; Mentang, Feny; Agustin, Agnes Triasih; Sanger, Grace; Makapedua, Daisy Monica; Dotulong, Verly
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.8.2.2020.27115

Abstract

Tujuan penelitian ini. Untuk mendapatkan esktrak kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L) yang dikeringkan selama 4 dan 8 hari sebagai bahan pengawet. Hasil yang diperoleh dari ikan cakalang asap yang direndam dalam larutan kulit buah Manggis memiliki nilai Total Plate Count  tertinggi terdapat pada hari ke 10  waktu pengeringan 8 hari lama perendaman 15 menit dengan nilai 1,50 koloni/gram. Sedangkan Nilai terendah 0 hari dengan waktu pengeringan 4 hari lama perendaman 30 menit dengan nilai 2,6 koloni/gram. Data Hasil Pigmen Total kandungan tertinggi terdapat pada pengeringan hari ke 4 dengan nilai 68,67g/g. sedangkan nilai terendah pengeringan 8 hari dengan nilai 19,95g/g. Data hasil Antosianin waktu pengeringan 4 hari memperoleh kadar 191,12 mg/L sedangkan Antosianin waktu pengeringan 8 dengan kadar 62,37 mg/L.
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Asam Asetat dan Lama Ekstraksi Kolagen dari Kulit Ikan Situhuk Hitam (Makaira indica) Tangkaa, Raymundus; Mentang, Feny; Agustin, Agnes Triasih; Onibala, Hens; Kaseger, Bertie Elias; Makapedua, Daisy Monica; Sanger, Grace
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.8.2.2020.27326

Abstract

Kolagen adalah jenis protein berbentuk serabut atau fibril yang merupakan komponen struktural utama dari jaringan pengikat yang meliputi hampir 30% dari total protein pada jaringan organ tubuh vertebrata maupun invertebrata. Kolagen banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang diantaranya dalam industri; pangan, kosmetik, farmasi, kedokteran, fotografi dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi asam asetat dan lama waktu ekstraksi kolagen dari kulit ikan situhuk hitam (Makaira indica). Pada penelitian ini digunakan perlakuan konsentrasi CH3COOH 0,7M (A1) dan CH3COOH 0,9M (A2) dan waktu ekstraksi 24 jam (B1) dan 48 jam (B2). Tahapan pembuatan kolagen ini adalah; pencucian & pemotongan, perendaman (NaOH), pencucian (sampai pH netral), ekstraksi (CH3COOH), pengendapan, salting out, sentrifuse. Hasil penelitian ini diperoleh rendemen terbanyak ada pada perlakuan konsetrasi CH3COOH 0,9M dengan lama waktu ekstraksi 24 jam yaitu sebesar 4,77%.  Kadar air yang paling rendah diperoleh dari perlakuan konsetrasi CH3COOH 0,7M dengan lama waktu ekstraksi 24 jam yaitu sebesar 14,74%. Hal ini diakibatkan karena penyerapan udara dan molekul air di lingkungan yang terjadi pada sampel (hygroscopic). Hasil stabilitas pH berkisar antara 4,6 (perlakuan konsetrasi CH3COOH 0,7M dengan lama waktu ekstraksi 24 jam ) – 6,6 (perlakuan konsentrasi CH3COOH 0,9M dengan lama waktu ekstraksi 48 jam), hal ini membuktikan bahwa semakin lama waktu perendaman berpengaruh pada derajat keasaman kolagen yang dihasilkan.
Cemaran Mikrobiologi Pada Tepung Karagenan Salawati, Abraham Imanuel; Montolalu, Roike Iwan; Damongilala, Lena Jeane; Reo, Albert Royke; Wonggo, Djuhria; Makapedua, Daisy Monica; Sanger, Grace
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.9.1.2021.29583

Abstract

The purpose of this study was to examine the microbiological contamination of carrageenan flour made by the steam method. In this study raw seaweed was used with 0.1%, 0.2%, 0.3% NaOH, and drying time. The results of this study obtained the highest yield at the concentration of NaOH 0.3% for 8 hours drying of the Sun that is equal to 19.48%. The lowest water content at the NaOH concentration of 0.3% increases in the drying time of the 12-hour drying cabinet which is 3.7%. Frequency pH stability 8.44 - 9.7. Research Results in The best total Plate Figures at a concentration of NaOH 0.3% for 8 hours of Sun Drying is 3000 colonies / g. The results of the study of Escherichia coli, Salmonella sp. Get negative results.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cemaran mikrobiologis pada tepung karagenan yang dibuat dengan metode uap. Pada penelitian ini digunakan perlakuan bahan baku rumput laut dengan dengan pelarut NaOH 0.1%, 0.2%, 0.3% dan lama pengeringan. Hasil penelitian ini diperoleh rendemen terbanyak pada konsentrasi NaOH 0.3% lama Pengeringan Matahari 8 jam yaitu sebesar 19.48%. Kadar air terendah pada konsentrasi NaOH 0.3% lama pengeringan Pengeringan Cabinet dryer 12 jam yaitu sebesar 3.7%. Stabilitas pH berkisar 8.44 – 9.7. Hasil Penelitian Angka Lempeng Total terbaik pada konsentrasi NaOH 0.3% dengan lama Pengeringan Matahari 8 jam yaitu sebesar 3000 koloni/g. Hasil penelitian Escherichia coli, Salmonella sp diperoleh hasil negatif.  
Kajian Mutu Ikan Kayu Serut Yang Dikemas Plastik Dengan Nitrogen Dan Tanpa Nitrogen Sitepu, Agape Isak; Reo, Albert Royke; Makapedua, Daisy Monica; Lohoo, Helen Jenny; Kaseger, Bertie Elias; Dotulong, Verly; Damongilala, Lena Jeane
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.9.1.2021.29584

Abstract

Skipjack (Katsuwonuspelamis L) is classified as a pelagic fish, and one of the fishery resources export commodity. Skipjack is found in almost all Indonesian waters, especially in North Sulawesi. Katsuobushi has a relatively long product durability compared to the fish preservation with other methods such as cakalang fufu fish preservation. The purpose of this study is to determine and study the quality and shelf life of Hanakatsuo  that was packed plastic with nitrogen and without nitrogen. Hanakatsuo was stored in ambient temperature for 0, 7 and 14 days in order to evaluate the quality of product during storage. The method used in this research was organoleptic test, water content and Total Place Count (TPC). The result of organoleptic test for appearance, odor and texture was an average of 7 which comply the Indonesia national standart (SNI). The result of moisture content of hanakatsuo that packed with nitrogen during the storage period for 0, 7 and 14 days showed increasing of water content according to the storage period experienced an increase in water content, The water content of  hanakatsuo which packed without nitrogen increased during the storage period of 0 and 7 days while on the storage of 14 days decreased to 16,45% but still comply to the SNI. Based on the TPC test showed that hanakatsuo that packed in plastic without nitrogen do not comply the SNI, while hanakatsuo that packed with nitrogen on days 0 and 7 comply the SNI. Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) tergolong sumber daya perikanan pelagis, dan merupakan salah satu komoditi ekspor. Ikan cakalang terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia, terutama di Sulawesi Utara. Ikan kayu memiliki daya awet produk yang tergolong lama dibandingkan dengan pengawetan ikan dengan metode lainnya seperti pengawetan ikan cakalang fufu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari mutu dan masa simpan ikan kayu serut yang dikemas plastik dengan nitrogen dan tanpa nitrogen. Metode yang dilakukan untuk uji organoleptik, kadar air dan uji Angka Lempeng Total (ALT) dengan perlakuan penyimpanan 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Berdasarkan hasil pengujian organoleptik kenampakan, bau dan tekstur dengan rata-rata 7 memenuhi SNI. Berdasarkan hasil uji kadar air penyimpanan hari ke 0, 7 dan 14 hari mengalami kenaikan kadar air sedangkan pada produk ikan kayu serut yang dikemas plastik tanpa nitrogen mengalami kenaikan kadar air pada penyimpanan hari ke 0, 7 dan mengalami penurunan kadar air pada hari ke 14 dengan nilai tertinggi 16.45 memenuhi SNI. Berdasarkan hasil uji ALT pada produk ikan kayu serut yang dikemas plastik tanpa nitrogen tidak memenuhi Standar SNI, sedangkan pada produk ikan kayu serut yang dikemas plastik dengan nitrogen pada hari ke 0 dan 7 memenuhi standar SNI.Â