Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENERAPAN METODE RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) PADA POMPA LP (LOW PRESSURE) FLARE DI SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED Toni Eko Prasetyo; Nur Robbi; Mochamad Basjir
Jurnal Teknik Mesin Vol 18, No 2
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pengoperasian industri migas salah satu system yang sangat penting adalah sistem venting, blowdown dan flaring. Sistem ini berfungsi untuk menanggulangi fluida sisa akibat dari operasi yang tidak normal. Salah satu peralatan yang sangat penting dalam system ini adalah LP Flare Pump, karena erat kaitannya terhadap pencemaran lingkungan jika terjadi kegagalan pada pompa ini, sehingga kehandalan pompa LP flare tersebut benar-benar harus di jaga dan diharapkan memiliki tingkat kehandalan di atas 97%. Hingga saat ini perusahaan mempergunakan metode fail to run, yang dapat diartikan menunggu terjadinya kerusakan terjadi yang dapat berakibat peralatan tidak dapat dipergunakan. Untuk mencapai target kehandalan yang tinggi, maka di perlukan strategi maintenance yang baik dan peneliti mencoba menerapkan metode RCM untuk melakukan kegiatan maintenance pompa LP Flare. Metodologi yang dilakukan adalah mengetahui fungsi dan nama komponen pada Pompa LP Flare. Melakukan pengambilan data perbaikan dari perusahaan pada system database pemeliharaan (SAP) sejak Januari 2018 sampai dengan Desember 2020 pada perusahaan. Menghitung Downtime, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), MTTF (Mean Time to Failure), MTTR (Mean Time to Repair) dan pembuatan Fishbone Diagram. Dari Analisa data yang dilakukan disimpulkan bahwa Downtime terlama adalah kerusakan pada komponen Check Valve dan Gearbox. Sedangkan komponen kritis pada unit LP Flare Pump dilihat dari RPN (Risk Priority Number) dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) pada penerapan RCM (Reliability Centered Maintenance) yakni Check Valve dengan RPN 54 dan Gearbox dengan RPN 48. Berdasarkan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) pada Check Valve, jangka waktu penggantian komponen kritis pada Pompa LP Flare disarankan dilakukan penggantian setelah dipergunakan selama 4.8 bulan dengan rata-rata waktu perbaikan selama 7 jam, sedangkan pada Gearbox 7.5 bulan dengan rata-rata waktu perbaikan selama 15 jam. Pada komponen Check Valve berdasarkan 4M dengan tindakan antara lain yaitu material perlu dilakukan dilakukan upgrade material bola check valve agar lebih tahan terhadap gesekan dan tabrakan dengan body check valve. Pada komponen gearbox Man sangat berperan penting, terutama saat melakukan alignment antara gearbox, motor dan pompa harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi misalignment. Selain itu proses pelumasan pada gearbox harus benar-benar dipastikan secara baik. 
PENGARUH VARIASI MEDIA PENGKARBONAN TERHADAP NILAI KEKERASAN SERTA LAJU KEAUSAN BAJA ASSAB 7210 DENGAN PROSES PACKCARBURIZING Dimas Wibisono; Priyagung Hartono; Nur Robbi
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 02 (2016): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.555 KB)

Abstract

Baja di dunia industri otomotif roda dua sebagai bahan baku untuk pembuatan roda gigi. Oleh karena itu dibutuhkan rekayasa sifat mekanis dari baja untuk meningkatkan kualitasnya. Langkah-langkah dalam rekayasa sifat mekanis baja adalah proses perlakuan panas, salah satu proses perlakuan panas mengeraskan permukaan baja dengan proses karburasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhvariasi media pengkarbonan terhadap nilai kekerasan serta laju keausan baja ASSAB 7210 dengan proses pack carburizing.Variasi pengkarbonan menggunakan arang bambu, kayu jati, batok kelapa. Suhu pada proses karburasi 900?C. Uji untuk Kekerasan material dan laju keausan menggunakan uji vickers danplate on disk.Dari hitung uji T thitung< ttabel yaitu 0.091<2.920 maka H1ditolak, berarti tidak ada perbedaan nilai kekerasan baja ASSAB 7210 dengan perlakuancarburizing raw material dengan carburizing menggunakan arang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan meningkat setelah proses karburasi dan laju keausan cenderung menurun. Sebelum proses carburizing nilai rata-rata kekerasan 629.7 HVN dan keausan spesifik 2.86,E-04 mm2 /kg. Pengkarbonan menggunakan arang bambu dengan nilai rata-rata kekerasan 1092.8 HVN dan keausan spesifik 2.115,E-04 mm2 /kg. Pengkarbonan menggunakan arang kayu jati dengan nilai rata-rata kekerasan 1126.6 HVN dan keausan spesifik 6.982,E-05 mm2 /kg.Pengkarbonan menggunakan batok kelapa dengan nilai rata-rata kekerasan 1624.9 HVN dan keausan spesifik 9.443,E-05 mm2 /kg.
PERANCANGAN DAN ANALISIS PISAU PENGHANCUR PADA MESIN PENGHANCUR LIMBAH KACA Machrus Ferdian; Nur Robbi; Ismi Choirotin
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waste is a problem that is often faced by countries in the world. Glass waste is one of the wastes in the disposal site, one way that can be taken to reduce glass waste is to process glass waste to become other products that are more useful such as a mixture of bricks, artwork, or converted into new glass. That's why innovations emerged to make glass waste crushing machines. Planning a crushing knife on this glass waste crushing machine uses design and analysis methods. The crushing knife consists of a blade, knife mount, disc, shaft, one blade restraint, knife restraint. The crushing knife on this glass waste crushing machine has a type of hammer mill knife. The dimensions of this crushing knife are: the width of the blade (radius) is 165.59mm, the length of the crushing knife is 310mm. The crushing knife consists of: 9 blades, 3 knife stands, 4 plates, 12 knife restraints, and 6 M12 nuts. From the destruction of light glass as much as 2kg, obtained output of 1,050kg. From the results of the destruction of light glass waste, the most dominant glass size is 1.18-2mm which is 0.3787kg (35.79%).
ANALISIS KEKUATAN RANGKA MESIN HAMMER MILL LIMBAH KACA MENGUNAKAN SOLIDWORKS 2021 Muhammad Taufiq; Nur Robbi; Ismi Choirotin
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin hammer mill limbah kaca adalah mesin yang digunakan untuk mengurangi resiko kontaminasi limbah kaca. Pada analisis kekuatan rangka mesin hammer mill limbah kaca dilakukan analisis terkait pemilihan model rangka guna mengetahui kekuatan material dalam menahan setiap komponen mesin hammer mill limbah kaca dan menguji variasi terhadap variabel ukuran profil hollow yaitu : 20x20; 40x40; dan 60x60 mm. Penelitian ini menggunakan software solidworks 2021 yang dilengkapi dengan finite element analysis (FEA), dari hasil analisis simulasi dipililah ketebalan profil hollow dengan ukuran 1,4 mm yang kemudian disimulasikan dengan variasi ukuran profil hollow. Hasil analisis simulasi defleksi maksimum pada rangka mesin hammer mill 20x20x1,4 mm = 0,338 mm; 40x40x1,4 mm = 0,041 mm; dan 60x60x1,4 mm = 0,013 mm, sedangkan hasil analisis tegangan maksimum mendapatkan nilai 20x20x1,4 mm = 15,550N/mm2; 40x40x1,4 mm = 3,690 N/mm2; dan 60x60x1,4 mm = 1,658 N/mm2. Hasil defleksi dan tegangan maksimum yang paling besar pada ukuran profil hollow 20x20x1,4 mm akan tetapi masih berada dibawah nilai batas izin material. Sehingga masih dapat dikatakan dalam batas aman.
PENGARUH PRODUKSI UAP AIR HASIL DARI PEMANFAATAN PANAS BUANG PADA EXHAUST TERHADAP PERFORMA HONDA BEAT 110CC Bagas Putro; Ena Marlina; Nur Robbi
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on testing and data analysis on the effect of adding water vapor to engine performance and exhaust emissions on the Honda Beat 110cc. The results of this study can be concluded that at RPM 3000 to 8400, with the addition of water vapor into the intake manifold will increase the performance of the Honda Beat 110 cc, which includes torque, power and fuel consumption is more efficient and it is better to use a mixture of water vapor. because the hydrogen content contained in the water vapor can bind the hydrocarbon and carbon monoxide content so that a chemical reaction occurs in the combustion chamber. As well as hydrocarbons (HC) and oxygen (O2), they will carry out chemical reactions to form carbon dioxide (CO2) and water vapor (H2O) which reduce exhaust emission levels when the two compounds react in the combustion chamber Keyword: engine performance, fuel consumption, exhaust gas, hydrogen
Pengaruh Piston Cekung Dengan Piston Datar Terhadap Torsi, Daya, Dan Konsumsi Bahan Bakar Supra X 125 Mohammad Miftahul Anwar; Ena Marlina; Nur Robbi
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor bakar torak bensin adalah mesin pembangkit tenaga yang dapat mengubah bahan bakar bensin menjadi tenaga panas dan mengubahnya menjadikan tenaga mekanik. Komponen utama dari motor adalah blok silinder, yang digunakan untuk tempat  pemasangan dari system mekanik dan beberapa komponen mekanik lainnya. Prinsip kerja dari motor bensin ialah sebuah mesin yang sistem kerjanya memanfaatkan energi dari hasil gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Pada proses pembakaran yang berlangsung di dalam silinder mesin tersebut, gas dari pembakaran juga berfungsi menjadi fluida kerja yang dijadikan sebagai energi panas atau tenaga. Untuk memaksimalkan kerja dari motor tersebut ada beberapa cara, salah satunya yaitu menaikan tekanan silinder atau kompresi dari gas campuran udara dan bensin. Dalam penelitian yang kita lakukan ini akan memodifikasi jenis permukaan piston cekung menjadi piston dengan permukaan datar. Hasil penelitian ini untuk mencari perbandingan jenis piston cekung dan datar guna mendapatkan jenis permukaan piston yang optimal dan dapat mengasilkan kerja maksimal. Pada penelitian untuk menguji performa motor menggunakan alat dynamometer. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah permukaan piston datar memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan piston dengan permukaan cekung. Kata kunci: motor bakar, jenis permukaan piston, performa motor, konsumsi bahan bakar.
ANALISIS KETEBALAN dan KEKERASAN PADA PROSES ELECTROPLATING CHROME PADA BAJA ST 37 DENGAN PELAPISAN DASAR COPPER A ridhoni Al-Hikmani; Nur Robbi; Mochammad Basjir
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir setiap orang menggunakan alat-alat logam: perhiasan yang berbeda, furnitur, kerajinan yang berbeda, suku cadang sepeda motor, mobil, dan banyak lagi. Beberapa logam yang digunakan adalah baja. Penelitian ini bertujuan menemukan pengaruh waktu pencelupan dengan  memvariasikan 45 menit, 90 menit, 135 menit, tegangan 2 volt, dan arus 15 amp, ditemukan pengaruh waktu perendaman pada proses elektroplating terhadap ketebalan dan kekerasan lapisan baja ST37.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ketebalan lapisan tertinggi untuk proses pelapisan tembaga-kromium terjadi pada waktu pencelupan 135 menit, tegangan 2 volt dan arus 15 amp pada nilai 19,8 µm, mencapai nilai kekerasan tertinggi. Ditampilkan. Proses elektroplating tembaga-kromium, waktu perendaman 135 menit, tegangan 2 volt, arus 15 amp, nilai 656,9 VHN. Artinya, semakin lama waktu perendaman yang digunakan, maka lapisan akan semakin tebal dan keras. Kata Kunci: Waaktu pencelupan, Elektroplating, Baja ST37, Ketebalan, Kekerasan
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PLASTIK MENGGUNAKAN SIX SIGMA GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING Mochammad Basjir; Suhartini Suhartini; Nur Robbi
Journal of Research and Technology Vol. 9 No. 1 (2023): JRT Volume 9 No 1 Juni 2023
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the products produced by PT. XYZ is in the form of a white plastic spoon in the production process, and problems are often found in the form of products having defects that significantly affect the quality, management system, and expenses of the company. To overcome this, an analysis was carried out using the Six Sigma method, and from the calculation results obtained a sigma value of 3.9 with a defect value of 10531 for a million production. From the results of the analysis carried out to push the company towards zero defects by seeking improvements to machine and human factors as the main factors for product defect problems, some of the recommendations for improvements given are to carry out maintenance on the machines and tools that exist in the company, to rearrange the machines damaged by changing parts so as not to hinder the ongoing production flow, supervising worker operators using Production Operations Standards (SOP), conducting a worker appraisal system according to applicable regulations so that workers are motivated to perform better. Keywords: plastic products, defects, quality, Six Sigma
PENGARUH PENCAMPURAN TERPENTIN dengan CPO (CRUDE PALM OIL) terhadap PEMBAKARAN DOUBLE DROPLET Khalim, M. Nur; Marlina, Ena; Robbi, Nur
RING ME Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTCrude Palm Oil (CPO) is a vegetable oil that has the potential to be developed into biodiesel, but if applied directly CPO can damage the engine due to its high viscosity. Turpentine is one of the bio additives that can be used to lower the viscosity of vegetable oils. In this study, CPO was mixed with turpentine to reflect its viscosity. The method used in this study is  true experimental research using double droplet combustion. In this study, there were three samples used, namely 100% CPO (pure CPO), 90% CPO (90% CPO + 10% turpentine), and 85% CPO (85% CPO + 15% turpentine). From this study, the highest temperature at 85% CPO was obtained at 674.1 oC.  The fastest burning rate at CPO is 90% with a burning rate of 0 – 0.966 s on chanel 1 and 0 – 0.966 s on chanel 2.  Meanwhile, the highest height in CPO is 85% with 21.41 mm and the highest fire width in CPO is 85% at 6.1 mm. from the research data, it can be concluded that the addition of terpenti is proven to reduce and improve the combustion quality of CPO droplets. Keywords : Biodiesel, CPO, Bio additive, Turpentine ABSTRAKCrude Palm Oil (CPO) merupakan minyak nabati yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi biodiesel, tapi jika diterapkan secara langsung  CPO  dapat merusak mesin karena viskositasnya yang tinggi. Terpentin merupakan salah satu bio aditif yang dapat digunakan menurunkan viskositas dari minyak nabati. Dalam penelitian ini CPO dicampur dengan terpentin untuk menerunkan viskositasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental nyata (true experimental research) dengan menggunakan pembakaran double droplet. Dalam penilitian ini terdapat tiga sampel yang digunakan yaitu CPO 100% (CPO murni), CPO 90% (90% CPO + 10% terpentin), dan CPO 85% (85% CPO + 15% terpentin). Dari penelitian ini diperoleh temperatur tertinggi pada CPO 85% sebesar 674,1 oC. Burning rate tercepat pada CPO 90% dengan laju pembakaran selama 0 – 0,966 s pada chanel 1 dan 0 – 0,966 s pada chanel 2. Sedangkan tinggi tertinggi pada CPO 85% dengan 21,41 mm dan lebar api tertinggi pada CPO 85% denag 6,1 mm. dari data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan terpenti terbukti dapat menurunkan dan memperbaiki kualitas pembakaran droplet CPO. Kata Kunci: Biodiesel, CPO, Bio aditif, Terpentin 
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK TERPENTIN terhadap KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DROPLET MINYAK KELAPA sebagai BAHAN BAKAR BIODIESEL Silvia, Linda; Marlina, Ena; Robbi, Nur
RING ME Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBiodieselminyak nabati yang ramah lingkungan dapat menggantikan permintaan bahan bakar diesel yang terus meningkat. Salah satu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif adalah minyak kelapa (CCO). Titik nyala pada CCO lebih rendah daripada solar dan nilai kalor biodiesel CCO setara dengan nilai kalor solar. Viskositas minyak nabati yang tinggi mengakibatkan proses penguapan lama dan kerusakan pada mesin. Pencampuran CCO dan minyak terpentin adalah kombinasi bahan bakar dengan viskositas rendah dengan nilai kalor yang sebanding dengan solar. Beberapa campuran yang diteliti yaitu, CCO 100%, CCO 90% dan CCO 85%. Metode penelitian ini yaitu pengujian tetesan double droplet di dalam ruang bakar. Hasil penelitian menunjukkan penambahan minyak terpentin pada CCO mempengaruhi karakteristik pembakaran yang meliputi temperatur yang meningkat, laju pembakaran yang lebih cepat dan memperbesar dimensi api yaitu tinggi api dan lebar api. Terdapat microexplosion yang mengakibatkan pembakaran lebih sempurna karena pada saat proses pembakaran droplet dapat habis terbakar.  Kata Kunci: Biodiesel; double droplet; CCO; minyak terpentin ABSTRACTEco-friendly vegetable oil biodiesel can replace the increasing demand for diesel fuel. One of the vegetable oils that can be used as an alternative fuel is coconut oil (CCO). The flash point of CCO is lower than that of diesel and the calorific value of CCO biodiesel is equivalent to the calorific value of diesel. Viscosity high vegetable oil results in a long evaporation process and damage to the engine. Blending CCO and turpentine oil is a combination of low-viscosity fuels with calorific value comparable to that of diesel. Some of the mixtures studied were 100% CCO, 90% CCO and 85% CCO. The method of this research is the double droplet test in the combustion chamber. The results showed that the addition of turpentine oil to CCO affected the combustion characteristics which included an increased temperature, a faster combustion rate and an increase in the dimensions of the fire, namely flame height and flame width. There is a microexplosion which results in more complete combustion because during the combustion process the droplets can burn out. Keywords: Biodiesel; double droplet; CCO; turpentine oil