Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interaksi Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah: Studi Kasus di Belapunranga Kabupaten Gowa Risky Fitriani; Andi Nirwana; Santri Sahar
SOSIORELIGIUS Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v5i1.23492

Abstract

Pasangan suami istri yang menjalani pernikahan jarak jauh harus membangun interaksi serta komunikasi yang baik dalam keluarga agar rumah tangga tetap harmonis. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan teologi. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal dalam bentuk komunikasi jarak jauh melalui media, seperti aplikasi whatsapps untuk video call. Mengenai hak dan kewajiban pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, keduanya telah menjalankan hak dan kewajibannya seperti, suami memberi nafkah terhadap keluarganya sedangkan istri menjaga kehormatan suami, mematuhi suami dan tidak keluar tanpa izin suami. Adapun kewajiban bersama bagi pasangan suami istri yaitu, saling menjaga serta saling melindungi satu sama lain. Menurut pandangan Islam tentang pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, apabila pasangan tersebut tidak ada solusi lain untuk kembali satu atap, maka keduanya harus mengikuti aturan dalam Islam yang telah ditetapkan yaitu, melakukan pertemuan dalam kurung waktu 4 bulan sekali keduanya harus melakukan pertemuan dan minimal 6 bulan sekali suami istri bertatap muka secara langsung dan untuk memenuhi kebutuhan biologis terhadap pasangannya.
Peningkatan Santripreneur dengan Tema Pelatihan Pengolahan Bayam Kakap di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kabupaten Sorong -, Susetyowati Sofia; Noormiati; Andi Nirwana; Anggi Eka Haryanti; Muhammad Zhafran Zidan; Nur Jannah; Wiwin Airyanti Suryadarma; Agilistya Rahayu; Ahmad Jamil
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1315.095 KB) | DOI: 10.30640/cakrawala.v2i1.611

Abstract

. Santripreneur memiliki makna santri yang mempunyai usaha sendiri, santri yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Atau seorang santri yang berani mengambil risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya gak panas. Keripik bayam merupakan cemilan yang tergolong baru. Anak – anak yang sulit mengkonsumsi sayuran, cemilan ini menjadi alternatif bagi orang tua dalam membantu memenuhi nutrisi pada anak. Dengan adanya inovasi bisnis ini dapat memotivasi wirausahawan baru atau pemula untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam seperti tanaman bayam dengan ide inovasi yang berbeda. Salah satunya di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia,yang merupakan Sekolah Menegah Atas berbasis pesantren yang terletak di Kabupaten Sorong
Pertemanan Lintas Iman: (Kajian Toleransi Beragama Dalam Perspektif Fenomenologi Dan Al-Hadis Di Sermani Kota Makassar): Kajian Toleransi Beragama dalam Perspektif Fenomenologi dan Al-Hadis di Sermani Kota Makassar Fadhlina Arief Wangsa; Andi Nirwana
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 16 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/tahdis.v16i1.56837

Abstract

Conflict often emerges when friendships in a diverse society like Indonesia are founded upon differing ideological foundations. These tensions are typically rooted in variations in belief systems and interpersonal interactions among individuals or groups. Such discord can disrupt social harmony, particularly within familial contexts, and can subsequently impact political, economic, and societal stability. This article seeks to describe, illustrate, and analyze the practices and procedures employed in resolving enduring conflicts between Muslims and Christians in Makassar City. Employing a qualitative methodology grounded in phenomenology and lived experience, the researcher conducted direct observations and in-depth interviews. These methods were further supported by an exploration of hadiths pertaining to interfaith harmony. The findings indicate that Muslims and Christians in the Sermani area maintain strong and positive relationships, which extend beyond routine interactions into collaborative social activities, including mutual aid and conflict resolution. The study emphasizes that Islamic teachings, particularly those conveyed through hadith, encourage Muslims to cultivate good relations with all people, including Christians. To mitigate negative perceptions of religion, it is recommended that the government increase support for Islamic education, with a particular focus on peacebuilding and addressing issues of religious persecution.