Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN HEART BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATERI INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MESJID RAYA Dedi Irawan; Abdul Wahab Abdi; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heart berbantuan media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mesjid Raya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa, aktifitas guru dan siswa, keterampilan guru dan bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran. Tujuan dalam penelituan ini adalah untuk mengetahui setiap point pada rumusan masalah.peningkatan hasil belajar siswa, aktifitas guru dan siswa, keterampilan guru dan respon siswa terhadap pembelajran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Broken Heart yang berjumlah 20 siswa. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan angket. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa ketuntasan individual pada siklus I sebanyak 45%, klasikal 30%, pada siklus II meningkat untuk individual menjadi 74% klasikal 60%, selanjutnya siklus III ketuntasannya meningkat menjadi 90% secara individual dan secara klasikal menjadi 90%. Aktifitas guru dan siswa pada siklus I terdapat 7 aktifitas yang sesuai, pada siklus II aktifitas yang sesuai menjadi 9 dan pada siklus III meningkat menjadi 11. Ketarampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I diperoleh skor 2,32 dengan kategori sedang, pada siklus II meningkat menjadi 3,12 dengan kategori baik dan pada siklus III menjadi 3,81 dengan kategori sangat baik. Respon siswa pada umumnya baik, sebanyak 93,5% siswa di Kelas VIII menyatakan dapat memahami, termotivasi, menyenangkan dan dapat menjawab soal evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model Broken Haert berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mesjid Raya
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH Fatihaddin Syarif; . Hasmunir; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Peserta didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Tipe Student Team Achievement Devision Dalam Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri 7 Banda Aceh” ini mngangkat masalah apakah hasil belajaar peserta didik yang diajarkan menggunakan model 1 Dengan model 2 dalam mapel geografi ruang 10 di SMA Negeri 7. Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui perbandingan hasil belajar geografi peserta didik ruang x SMA Negeri 7 BNA yang diajarkan menggunakan model A dengan model B. Populasi Penelitian ini adalah peserta didik kelas 10 IPS tahun ajaran 20018/2019. diamabil X IPS-1 36 peserta didik X IPS-3 35 peserta didik. Perolehan data dari dokumentasi dan tesst. Teknik pengolahan data dilakukan dengan uji-t. Hasil pengolahan data penelitian diperoleh thitung = 2,99 ttabel = 1,67 pada taraf signifikan 5% dan dk= 56, artinya thitung ttabel sehingga Ha di terima. Simpulan yang dapat diambil hasil belajar geografi siwa di SMAN 7 Banda Aceh yang diajarkan dengan model 1 lebih baik dari pada model 2 pada mapel geografi ruang 10 SMAN 7. Kata kunci: Model Pembelejaran, Two stay Two Stray, Student Team Achievement Devision.
HUBUNGAN MINAT MENJADI GURU DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA Rini Yuliani; Abdul Wahab Abdi; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minat dan dukungan orang tua termasuk faktor yang berasal dari dalam dan luar diri mahasiswa yang memberikan pengaruh secara tidak langsung untuk peningkatan hasil belajar mahasiswa. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa memilih jurusan sesuai dengan minatnya, dukungan orang tua merupakan sistem dukungan yang sangat diperlukan selain dukungan sosial lainnya. Mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi serta dukungan dari kedua orang tua akan memberikan dampak yang baik terhadap hasil belajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat hubungan minat menjadi guru dan dukungan orang tua dengan hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat menjadi guru dan dukungan orang tua dengan hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan tes. Hasil penelitian ini  bahwa persamaan regresi ganda sebesar Y = 34,69+ X1 + 0,37X2, artinya kedua variabel bebas tersebut memberikan pengaruh positif terhadap variabel terikat. Korelasi ganda sebesar 0,35 yang berarti hubungan X1 dan X2 dengan Y dalam kategori rendah. Koefesien determinansi berganda 12,25% sisanya 87,75% disebabkan oleh vaiabel lain. Uji hipotesis menunjukkan bahwa Fhitung Ftabelatau 3,70  3,18 yang berarti Ha diterima. Kesimpulannya terdapat korelasi secara signifikansi hubungan minat menjadi guru dan dukungan orang tua dengan hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN TIPE QUIZ TEAM PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA NEGERI 4 TANAH JAMBO AYE KABUPATEN ACEH UTARA Muhammad Kalbadri; Abdul Wahab Abdi; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitan ini adalah apakah prestasi peserta yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Koperatif Tipe STAD lebih meningkat dibandingkan Quiz Team terhadap mata pelajaran geografi. maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengambil kesimpulan mengenai prestasi belajar siswa yang dibimbing dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Student Team Achievement Division apakah lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe Quiz Team. Populasinya seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 4 Tanah Jambo Aye yang berjumlah 47 siswa. Teknik analisa data menggunakan uji rumus uji t, diperoleh nilai thitung = 6,29 ttabel =1,68 pada ketentuan signifikasi 0,05 dengan dk = 41 berarti thitung ttabel, berarti Ha diterima. Kesimpulannya adalah prestasi belajar geografi peserta didik yang diberi perlakuan dengan memakai model pembelajaran Koperatif Tipe Student Team Achievement Division lebih unggul  dari pada  Quiz Team terhadap mata pelajaran geografi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara. Kata Kunci: Perbandingan, hasil belajar, geografi, Student Team Achievement Division, Quiz Team.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN REACT MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDA ACEH Shadrina Azara; Alamsyah Taher; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran sangat penting dilakukan untuk meningkatkan prestasi siswa. Dari sekian banyak model yang ada, salah satunya adalah model yang dapat melatih siswa untuk memecahkan masalah. Yang menjadi rumusan masalahnya adalah apakah hasil belajar berbasis masalah lebih baik dari hasil belajar REACT. Tujuannya untuk mengetahui hasil belajar mana yang lebih baik setelah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan model REACT. Pengujian yang dilakukan penelitian ini berupa uji pre-test dan post-test. Untuk pengujian pre-test menggunakan uji ANOVA.  Kemudian hasil uji ANOVA yang diperoleh didapatkan bahwa Fhitung Ftabel yaitu 0,000933 4,04 maka H0 diterima yang artinya layak untuk diuji ke tahap berikutnya. Untuk post-test diperlukan uji homogenitas. Hasilnya 1,21 1,98 maka H0 diterima yang berarti data tersebut bersifat homogen. Selanjutnya digunakan uji normalitas dan diperoleh data pada kelas eksperimen I adalah  8,27 11,07 dan pada kelas eksperimen II adalah  6,13 12,5 sehingga data kedua kelas eksperimen berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan uji yang terakhir yaitu uji hipotesis. Dari uji tersebut diperoleh hasil bahwa   pada signifikan 5% yang berarti Ha di terima sehingga dapat disimpulkan model berbasis masalah lebih unggul daripada model REACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW, OVERVIEW, PRESENTANTION, EXERCISE, SUMMARY) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KOTA JANTHO Sukma Hayati; Novia Zalmita; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran ROPES merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kreatifitas kemampuan perorangan maupun kelompok dalam menyelesaikan persoalan, meningkatkan kemampuan kerjasama dalam kelompok melalui komunikasi yang efektif, serta mempresentasikan ide-idenya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar belajar peserta didik,  aktivitas guru dan peserta didik,  keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, respon peserta didik terhadap pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jantho berjumlah 21 peserta didik. Pengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan lembar tes, instrumen pengamatan aktivitas guru dan peserta didik, instrumen pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pertama siklus I peningkatan  persentase kelulusan indvidual sebesar 38%, selanjutnya siklus II berjumlah 76% dan dilanjutkan untuk siklus III sebesar 85%. Penghitungan persen kelulusan klasikal berjumlah  40% di siklus I,  untuk siklus II terjadi peningkatan menjadi 70% dan untuk siklus III mengalami peningkatan sebesar 90%. Kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik mengalami peningkatan secara bertahap, terdapat enam aktivitas yang tepat  di siklus I, terdapat tujuh kegiatan yang tercapai untuk siklus II,  selanjutnya untuk siklus III terdapat sepuluh kegiatan yang tepat. Kemampuan guru untuk mengelolah proses belajar pada siklus I memiliki skor 2,45 berarti sedang,  untuk siklus II  memiliki skor 2,8 berarti baik, dan   siklus III memperoleh skor 3,5 berarti baik. Peserta didik terhadap pembelajaran yang berisi 10 pertanyaan bahwa 95,3% menyatakan setuju., model pembelajaran ROPES membuat peserta didik mudah memahami materi dalam melakukan proses pembelajaran.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM QUIZMATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 2 MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE Aswatul Husna; Alamsyah Taher; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran snowball throwing dan model pembelajaran team quiz. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan model pembelajaran team quiz pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 2 Muara Tiga Kabupaten Pidie? Tujuan penelitian untuk mengatahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran team quiz pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 2 Muara Tiga kabupaten Pidie. “Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen dengan mengambil populasi kelas VIII di SMP Negeri 2 Muara Tiga berjumlah 139 orang”. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan teknik purposive sampling yakni di ambil dua kelas yaitu kelas VIII-1 yang berjumlah 25 siswa dan kelas VIII-2 yang berjumlah 25 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan soal kepada murid yaitu pre-test dan post-test, selanjutnya diolah menggunakan uji-t. pada pengolahan data tersebut diperoleh thitung = 1,35 dan ttabel = 1,68 dengan taraf signifikan 5% dan dk = 48, berati thitung ttabel sehingga hipotesis Ha ditolak. Jadi, kesimpulan dari penelitian ini yaitu hasile belajar murid mata pelajaran IPS Terpadu yang di ajarkan dengan model snowball throwing tidak lebih baik atau sama dengan hasil murid yang di ajarkan dengan tipe team quiz SMP Negeri 2 Muara Tiga, Kabupate Pidie
KORELASI ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN KEBIASAAN BERTANYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU UNTUK SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUTA BARO . . Ekawati; Alamsyah Taher; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kuta Baro belum optimal adalah karena rasa kepercayaan diri yang masih kurang dan kebiasaan bertanya yang belum baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara kepercayaan diri dengan kebiasaan bertanya terhadap hasil belajar siswa di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kuta Baro pada pelajaran IPS Terpadu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan total nya sebanyak 83 siswa, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 45 orang. Teknik pengumpulan data yaitu angket, tes dan dokumentasi. Disamping itu, teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, linieritas, regresi ganda, korelasi ganda, dan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil penghitungan korelasi antara kepercayaan diri dan kebiasaan bertanya dengan hasil belajar IPS Terpadu diperoleh sebesar 0,09 pada kategori sangat rendah dengan koefisien determinasi= 0,8%. Untuk menyatakan apakah korelasi ini signifikan atau tidak maka dilakukan uji F dengan ketentuan terima H0  jika Fhitung  Ftabel untuk taraf signifikansi 5%. Hajil Uji F diperoleh Fhitung = 0,17 dan Ftabel= 3,22, berarti Fhitung  Ftabel = 0,17  3,22. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan kepercayaan diri dengan kebiasaan bertanya terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kuta Baro Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Kata Kunci: Korelasi, Kepercayaan diri, Kebiasaan bertanya, Hasil belajar, IPS Terpadu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Syahrul Fazli; . Hasmunir; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model think talk write merupakan model pembelajaran membangun pemikiran, merefleksi, mengorganisasi ide, dan menguji ide tersebut sebelum siswa diharapkan untuk menulis. Media gambar merupakan gambar yang tidak terproyeksi, baik di lingkungan siswa maupun orang dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan kepada siswa. Hasil penelitian membuktikan, persentase ketuntasan individual meningkat dari 14 siswa yang tuntas siklus satu,  18  siswa tuntas  siklus  dua,  dan  24  siswa tuntas  siklus tiga.  Persentase ketuntasan klasikal siklus I hanya 50%, siklus II 70%, serta siklus III menjadi 90%. Aktivitas guru dan siswa  meningkat  menjadi  sesuai  dengan  persentase  waktu  ideal.  Keterampilan  guru meningkat dari perolehan skor 2,37 pada siklus I dengan kategori sedang, skor 3,04 pada siklus II berkategori baik, dan 3,42 pada siklus III berkategori baik. Respon siswa dapat dikatakan baik, 77 persen dari 26 siswa mengatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran think talk write berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII/1 SMP Negeri 18 Banda Aceh dalam bahan pembelajaran potensi dan pemanfaatan sumber daya alam. Kata kunci: penerapan, think talk write, media gambar, hasil belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Cut Khairul Rizqa; Alamsyah Taher; Daska Azis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran cooperative learning adalah model yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar tidak hanya pada prestasi akademik tapi juga dapat membentuk sikap toleransi, menerima keberagaman, serta pengembangan pada keterampilan sosial, dengan pola belajar yang membentuk kelompok membuat siswa bisa menerapkan sifat kebersamaan serta kerja sama tim yang kompak. Untuk melatih keberanian siswa, dan mampu menciptakan kelas yang interaktif, efektif serta mampu mendorong para siswa untuk lebih aktif dan dapat membuat kelas menjadi lebih hidup  salah satu teknik yang harus digunakan adalah teknik Make a Match. Penggunaan teknik ini juga dapat  menghilangkan kebosanan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui (1)Kemajuan dari hasil belajar peserta didik; (2) Kegiatan guru dan peserta didik didalam kelas; (3) Kemampuan  guru untuk  mengendalikan pembelajaran; dan (4)Tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran. Peserta didik  ditingkat XI Sekolah Menengah Atas dijurusan  IPS SMA Negeri 12 Kota Banda Aceh yang berjumlah 29 orang merupakan tokoh utama dalam penelitian ini. Data yang telah dikumpulkan  merupakan hasil yang diperoleh dari percobaan tes kemampuan siswa, instrumen pengawasan kegiatan guru dan peserta didik, Sarana pengamatan kecakapan guru dalam mengurus  keberlangsungan prose belajar, dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran.Statistik deskriptif persentase merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data. Persentase menunjukkan (1) Pada siklus I jumlah ketuntasan individual adalah 40% pada siklus II meningkat menjadi 62% dan pada siklus III jumlah kenaikan persentase meningkat pada 90%. Dan perubahan  hasil penelitian pada ketuntasan klasikal pada siklus I berjumlah 40% ,  pada siklus II meningkat pada 60% terakhir pada siklus III meningkat ke 100%. (2) Peningkatan persentase juga terjai pada aktivitas guru dan peserta didik yang pada awalnya hanya terdapat 8 aktivitas pada siklus I dan setelahnya meningkat menjadi 9 aktivitas pada siklus II dan selanjutnyakembali meningkat mnjadi 10 aktivitas pada siklus III. (3) Kemampuan  guru mengendalikan pembelajaran juga mengalami peningkatan pada siklus I skor 2,3 (kategori sedang)  pada siklus II menjadi 3 (katagori baik) dan pada siklus III menjadi 3,7 (katagori sangat baik)