Kasus kekerasan seksual anak menjadi perhatian dunia. Semakin banyak jumlah anak yang menjadi korban memaksa pemerhati anak harus memikirkan solusi untuk mencegah dan melindungi anak-anak. Indonesia telah menetapkan tahun 2016 sebagai tahun darurat kekerasan seksual anak. Indonesia yang merupakan negara multikultural terbesar di dunia dengan populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda, tidak dapat melepaskan keberagaman ini dalam unsur pendidikannya. Oleh karena itu, pendekatan multikultural yang menghargai perbedaan dianggap cocok dalam mengembangkan pendidikan seksual yang dapat diterapkan pada semua jenjang usia, jenis kelamin, suku, agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Pendidikan seksual berbasis multikultural mengakomodasi perbedaan segala pandangan tentang cara mendidik, informasi yang layak diberikan dan siapa yang memberikan informasi