Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Partisipasi Bidan Dalam Implementasi Program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pulau Lombok Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.89 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.658

Abstract

Latar Belakang:Jumlah infeksi HIV yang Provinsi NTB dari pertama kali ditemukan sampai dengan dengan maret 2017 sebanyak 1.279, sedangkan jumlah infeksi AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2017 sebanyak 704 orang. Faktor resiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (68%), penasun (11%), diikuti homoseksual (4%) dan penularan melalui perinatal (3%) (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2017). Prevalensi pada ibu hamil untuk HIV sebesar 0,39%, untuk sifilis 1,7% dan untuk Hepatitis B 2,5%. Resiko penularan dari ibu ke bayi untuk HIV/AIDS 25-45%, sedangkan sifilis 60-80% dan Hepatitis B sekitar 90%. Sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/37/2017 kepada  IBI mengenai dukungan Pelaksanaan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia.Tujuan: peneliian ini  bertujuan untuk mengetahui partisipasi bidan dalam implementasi program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pulau Lombok.Metode:Survei analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional study.Hasil:  hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan bermakna antara usia responden dengan  partisipasi bidan dalam program triple eliminasi dilihat dari nilai p=0,02 dan nilai OR 2.31 yang dapat diartikan usia responden ≤30 tahun berpeluang 2.3 kali untuk mempengaruhi partisipasi bidan dalam program triple eliminasi di Pulau Lombok.Simpulan : ada hubungan bermakna antara usia responden dengan  partisipasi bidan dalam program triple eliminasiKatakunci: Partisipasi bidan, program triple eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B. Participation of Midwives in the Implementation of the Triple Elimination Program of HIV, Syphilis and Hepatitis B from Mother to Child on the Island of Lombok Background: The number of HIV infections in NTB Province from the time it was first discovered until March 2017 was 1,279, while the number of AIDS infections from 1987 to March 2017 was 704 people. The most risk factors for transmission are heterosexual (68%), IDU (11%), followed by homosexuals (4%), and perinatal transmission (3%). The prevalence in pregnant women for HIV is 0.39%, for syphilis 1.7%, and for Hepatitis B 2.5%. The risk of transmission from mother to baby for HIV/AIDS is 25-45%, while syphilis is 60-80% and Hepatitis B is around 90%. In accordance with the circular letter of the Minister of Health Number HK.02.01/Menkes/37/2017 to IBI regarding the support for the Implementation of Elimination of Transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B from Mother to Child in Indonesia.Objective: This study aims to determine the participation of midwives in the implementation of the Triple Elimination program for HIV, Syphilis, and Hepatitis B from Mother to Child on the island of Lombok.Methods: Analytical survey using a cross-sectional study design.Results: The results showed that there was a significant relationship between the age of the respondent and the participation of midwives in the triple elimination program seen from the p-value = 0.02 and the OR value of 2.31 which means that the age of the respondent 30 years has a 2.3 times chance to influence the participation of midwives in the triple elimination program in Lombok island.Conclusion: there is a significant relationship between the age of the respondents and the participation of midwives in the triple elimination programKeywords: Participation of midwives, triple elimination program for HIV, syphilis, and hepatitis B.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh (IMS) Kurus Pada Ibu Hamil Usia Muda Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Catur Esty Pamungkas; Cahaya Indah Lestari; siti mardiyah WD
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.552 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.643

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Kerawanan pangan tinggi terjadi pada ibu hamil usia di bawah 18 tahun. Berdasarkan data susenas 2018 dalam (Badan Pusat Statistik, 2020) sekitar (12,24 %) perempuan usia 20-24 tahun yang kawin sebelum usia 18 tahun berada pada kelompok sangat rawan pangan. Sedangkan, pada perempuan usia 20-24 tahun yang kawin usia 18 tahun ke atas hanya sebesar (7,3 %). Kerawanan pangan mempengaruhi kekurangan energi kronis, jika kejadian tersebut berlangsung lama dapat menyebabkan indeks massa tubuh kurang pada ibu hamil.Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui analisis faktor yang mempengaruhi IMT kurang pada ibu hamil usia muda di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2020.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sample yaitu consecutive sampling dengan jumlah sample 60 responden.Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa dari 60 responden didapatkan mayoritas memiliki pendidikan dasar sebanyak 32 orang (53.3%), status responden tidak bekerja lebih banyak yaitu 47 orang (78.3%), lebih banyak responden memiliki pendapatan keluarga ≤ UMK sebanyak 47 orang (78.3%), kemudian mayoritas IMT normal sebanyak 47 oang (78.3%), tidak KEK sebanyak 49 orang (81.7%), mengalami Tidak anemia sebanyak 50 orang (83.3%). Berdasarkan analisis statistik didapatkan terdapatkan hubungan signifikan antara KEK dengan IMT kurus pada ibu hamil usia muda dengan p value 0.00 dan hubungan signifikan pada Anemia dengan kejadian IMT kurus pada ibu hamil usia muda dengan p value 0.017.Kesimpulan : Pada penelitian ini masalah kesehatan anemia dan KEK memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kejadian IMT kurus pada ibu hamil usia muda. Saran : Diharapkan kepada ibu untuk memperhatikan usia saat hamil dan mempersiapkan perencanaan kehamilan dengan matang untuk menghindari gangguan kesehatan pada ibu selama kehamilannya. Kata Kunci : Pekerjaan ibu, pendapatam keluarga, pendidikan ibu, IMT, KEK, Anemia 
SKRINING SWAB ANTIGEN SAAT KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI POLINDES REMBIGA KOTA MATARAM Cahaya Indah Lestari; Evi Diliana Rospia; Rizkia Amilia; Dwikartika Cahyaningtyas; Siti Mardiyah WD; Mifanatul Hairah; Nadia Ropida
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.6318

Abstract

ABSTRAKInfeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam, batuk dan kesulitan bernapas. Skrining universal untuk COVID-19 pada setiap ibu hamil perlu dilakukan secara rutin, World Health Organization (WHO) merekomendasikan ibu hamil dengan gejala COVID-19 harus diprioritaskan untuk skrining melalui swab antigen atau PCR. Kegiatan pengabdian ini bertujuan melakukan swab pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, diharapkan melalui pemeriksaan swab antigen akan memutus rantai penyebaran COVID-19.Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan penyuluhan tentang skrining swab antigen sebagai upaya pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, selanjutnya melakukan swab antigen kepada ibu hamil. Sambutan dan partisipasi yang diberikan oleh ibu hamil dalam kegiatan ini sangat antusias. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 ibu hamil. Hasil pengabdian setelah dilakukan pemeriksaan swab didapatkan 10 ibu hamil negatif COVID-19. Hasil pretest didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang skrining COVID-19 dengan swab antigen dalam kategori kurang sebesar 40 % (4 orang), sedangkan hasil postest didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang skrining COVID-19 dengan swab antigen dalam kategori baik sebesar 90 % (9 orang).   Kata kunci: ibu hamil; covid-19; swab antigen. ABSTRACTCOVID-19 infection can cause mild, moderate, or severe symptoms. The main clinical symptoms that appear are fever, cough and difficulty breathing. Universal screening for COVID-19 in every pregnant woman needs to be carried out routinely, the World Health Organization (WHO) recommends pregnant women with COVID-19 symptoms to be prioritized for screening through antigen swab or PCR. This service activity aims to carry out swabs for pregnant women who carry out examinations, it is hoped that through antigen swab examinations can break the chain of spread of COVID-19. The antigen swab activity was carried out at the Rembiga Polindes, Mataram City. The number of respondents who participated in this activity were 10 pregnant women. The results of the service after a swab examination found 10 pregnant women who were negative for COVID-19. The results of the pre test showed that the knowledge of pregnant women about screening for COVID-19 with an antigen swab was in the less category of 40% (4 people), while the results of the post test showed that the knowledge of pregnant women about screening for COVID-19 with an antigen swab was in the good category of 90% (9 people). Keywords: pregnant women; covid-19; antigen swab.
Efektivitas Essential Oil Lemon dan Grapefruit (Lemon Paradisi) Terhadap Penurunan Mual pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kayangan Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Aulia Amini; Desi Rofita
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 6 No 1 (2022): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v6i1.236

Abstract

Latar Belakang: Minyak esensial jeruk terkenal karena sifat rasa dan wewangiannya, serta banyak aplikasi aromaterapeutik dan obat-obatan. Lemon minyak esensial adalah salah satu yang dapat digunakan untuk mengatasi emesis gravidarum. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh inhalasi Essential Oil Lemon dan grapefruit terhadap penurunan frekuensi emesis gravidarum ibu hamil trimester I. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan metode pretest posttest control group design. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dengan jumlah sampel 30 ibu primigravida trimester I. Penelitian dilaksanakan di Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Pengukuran frekuensi mual muntah dengan menggunakan skala Pregnancy Unique Quantification of Emesis Scale (PUQE), analisis statistik menggunakan Independent T-Test. Hasil: Didapatkan pengaruh yang bermakna antara Essential Oil Lemon dengan emesis gravidarum dengan nilai p-value 0.01. Tidak ada perbedan antara hasil pre test dan post test dengan nilai p value > 0.05. Tidak ada pengaruh yang bermakna antara Essential Oil Grapefruit terhadap penurunan emesis gravidarum dengan nilai p-value 0.3. Ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p value 0.009 antara hasil pre test dan post test. Kesimpulan: Essential Oil Lemon berpengaruh terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil sedangkan esensial oil grapefruit tidak berpengaruh terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil.
Partisipasi Bidan Dalam Implementasi Program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pulau Lombok Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.658

Abstract

Latar Belakang:Jumlah infeksi HIV yang Provinsi NTB dari pertama kali ditemukan sampai dengan dengan maret 2017 sebanyak 1.279, sedangkan jumlah infeksi AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2017 sebanyak 704 orang. Faktor resiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (68%), penasun (11%), diikuti homoseksual (4%) dan penularan melalui perinatal (3%) (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2017). Prevalensi pada ibu hamil untuk HIV sebesar 0,39%, untuk sifilis 1,7% dan untuk Hepatitis B 2,5%. Resiko penularan dari ibu ke bayi untuk HIV/AIDS 25-45%, sedangkan sifilis 60-80% dan Hepatitis B sekitar 90%. Sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/37/2017 kepada  IBI mengenai dukungan Pelaksanaan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia.Tujuan: peneliian ini  bertujuan untuk mengetahui partisipasi bidan dalam implementasi program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pulau Lombok.Metode:Survei analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional study.Hasil:  hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan bermakna antara usia responden dengan  partisipasi bidan dalam program triple eliminasi dilihat dari nilai p=0,02 dan nilai OR 2.31 yang dapat diartikan usia responden ≤30 tahun berpeluang 2.3 kali untuk mempengaruhi partisipasi bidan dalam program triple eliminasi di Pulau Lombok.Simpulan : ada hubungan bermakna antara usia responden dengan  partisipasi bidan dalam program triple eliminasiKatakunci: Partisipasi bidan, program triple eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B. Participation of Midwives in the Implementation of the Triple Elimination Program of HIV, Syphilis and Hepatitis B from Mother to Child on the Island of Lombok Background: The number of HIV infections in NTB Province from the time it was first discovered until March 2017 was 1,279, while the number of AIDS infections from 1987 to March 2017 was 704 people. The most risk factors for transmission are heterosexual (68%), IDU (11%), followed by homosexuals (4%), and perinatal transmission (3%). The prevalence in pregnant women for HIV is 0.39%, for syphilis 1.7%, and for Hepatitis B 2.5%. The risk of transmission from mother to baby for HIV/AIDS is 25-45%, while syphilis is 60-80% and Hepatitis B is around 90%. In accordance with the circular letter of the Minister of Health Number HK.02.01/Menkes/37/2017 to IBI regarding the support for the Implementation of Elimination of Transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B from Mother to Child in Indonesia.Objective: This study aims to determine the participation of midwives in the implementation of the Triple Elimination program for HIV, Syphilis, and Hepatitis B from Mother to Child on the island of Lombok.Methods: Analytical survey using a cross-sectional study design.Results: The results showed that there was a significant relationship between the age of the respondent and the participation of midwives in the triple elimination program seen from the p-value = 0.02 and the OR value of 2.31 which means that the age of the respondent 30 years has a 2.3 times chance to influence the participation of midwives in the triple elimination program in Lombok island.Conclusion: there is a significant relationship between the age of the respondents and the participation of midwives in the triple elimination programKeywords: Participation of midwives, triple elimination program for HIV, syphilis, and hepatitis B.
PEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI SENAM LANSIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK DALAM MENDUKUNG LANSIA TANGGUH Evi Diliana Rospia; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Cahaya Indah Lestari; Rizkia Amilia; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11702

Abstract

ABSTRAKLanjut usia (lansia) adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas (UU No. 13 1998). Populasi usia lanjut mengalami peningkatan secara global. Kegiatan pengabdian bertujuan melakukan pemberdayaan lansia melalui senam lansia sebagai upaya peningkatan kesehatan fisik dalam mendukung lansia Tangguh. Metode kegiatan dalam pengabdian ini akan melibatkan mahasiswa kebidanan Universitas Muhammadiyah Mataram sebanyak 3 mahasiswa. Rencana Pelaksanaan pengabdian mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Evaluasi hasil kesimpulan yaitu terlaksananya pengabdian dengan rangkaian kegiatan yaitu pemeriksaan fisik lansia yaitu pemeriksaan tekanan darah dan berat badan, serta senam lansia. Sebelum diberikan informasi terkait senam lansia, seluruh peserta sebanyak 15 lansia belum mengetahui Gerakan-gerakan senam lansia. Setelah diberikan informasi Gerakan senam lansia seluruh peserta sebanyak 15 lansia mengikuti gerakan senam dan melakukan dengan benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan 10 lansia tekanan darah tinggi ≥ 140/100, tim pengabdian menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat, menganjurkan memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah dan rutin melakukan senam lansia Kata kunci: pengabdian masyarakat; lansia; senam lansia ABSTRACTElderly (elderly) are those who are aged 60 years and over (Law No. 13 1998). The elderly population is increasing globally. the aims of community dedication to empower the elderly through elderly gymnastics as an effort to improve physical health in supporting the Tangguh elderly The method of activity in this service will involve 3 students of midwifery at Muhammadiyah Mataram University. The Service Implementation Plan adopts action research steps consisting of 4 (four) stages, namely: planning, action, observation and evaluation, and reflection. Evaluation of the results of the conclusion of the implementation of service with a series of activities, namely physical examination of the elderly, namely checking blood pressure and weight, as well as elderly exercise. Before being given information regarding elderly gymnastics, all 15 elderly participants did not know the elderly gymnastics movements. After being given information on the elderly gymnastics movement, all 15 elderly participants followed the gymnastics movements and did it correctly. Based on the results of the blood pressure examination, it was found that 10 elderly people had high blood pressure 140/100, the service team recommended to carry out an examination at the nearest health center, recommended consuming more vegetables and fruit and regularly doing elderly exercise Keywords: community dedication; elderly; elderly gymnastics,
UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KELAS PASANGAN RAMAH ANAK (PARANA) DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL LOMBOK TIMUR Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah W.D.; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Sophia Sarah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13683

Abstract

ABSTRAKStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Pentingnya orang tua memiliki pengetahuan terkait upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang menjadi orang tua idaman/orang tua hebat dan cinta dan penghargaan dalam keluarga, meningkatkan pengetahuan orang tua tentang MPASI serta pentingnya memberikan stimulasi dan bermain dengan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Bidan di Puskesmas Aikmel. Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu orang tua yang memiliki bayi dan balita di Desa Kembang Kerang, sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 45 % (9 orang) meningkat menjadi sebagian besar kategori pengetahuan baik sebesar 75 % (15 orang) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pendidikan kesehatan; parana; stunting ABSTRACTStunting in families is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake for a long time and the occurrence of repeated infections, and these two causative factors are influenced by inadequate parenting, especially in 1,000 HPK. It is important for parents to have knowledge regarding stunting prevention efforts. The purpose of this community service activity is to increase parental knowledge about being ideal parents/great parents and love and respect in the family, increase parental knowledge about solids and the importance of providing stimulation and playing with children. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents in Kembang Kerang Village, East Lombok. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the less category of 45% (9 people) increasing to the majority of good knowledge categories of 75% (15 people) during the posttest. This shows that the participants can receive the education provided properly. Keywords: health education; parana; stunting
BINCANG SANTAI SEPUTAR HIV/AIDS BESAMA CALON PENGANTIN DI DESA LABUAPI LOMBOK BARAT Siti Mardiyah WD.; Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Baiq Nispiyani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15855

Abstract

ABSTRAKKabupaten Lombok Barat telah mengeluarkan peraturan daerah mengenai pemeriksaan HIV kepada calon pengantin. Pemeriksaan HIV tersebut merupakan syarat wajib yang harus dilakukan calon pengantin untuk mendapatkan izin menikah dan NA perkawinan. Rekapitulasi layanan nikah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat melaporkan bahwa jumlah pernikahan di Desa Labuapi mengalami peningkatan dalam 2 tahun terakhir yakni pada tahun 2020 sejumlah 474 pasangan dan meningkat menjadi 557 pasangan pada tahun 2021. Data tersebut kemudian diberikan kepada petugas kesehatan di Puskesmas setempat untuk dilakukan penyesuaian data. Bincang bersama calon pengantin bertujuan agar para calon pengantin mengetahui dengan benar pentingnya melakukan pemeriksaan HIV/AIDS sebelum menikah. Pelaksanaan bincang bersama calon pengantin menunjukkan peningkatan yang signifikan untuk pengetahuan dan keinginan calon pengantik dalamk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di Puskesmas. Pengetahuan calon pengantin meningkat 27% yakni pre test sejumlah 63% berpengetahuan baik dan setelah dilaksanakan bincang, nilai post test menjadi 90% Baik. Berdasarkan beberapa pertanyaan mengenai penularan HIV dapat melalui makan/minum dari satu wadah, rata-rata masih dalam kategori kurang sebesar 60%, dikarenakan calon pengantin menganggap bahwa cara menghindari penularan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan tidak makan/minum dari 1 wadah, selain itu juga orang dengan HIV/AIDS dapat menularkan penyakit HIV/AIDS melalui air liur dalam kategori kurang 70%. Kata kunci: bincang; HIV/AIDS; calon pengantin. ABSTRACTWest Lombok District has issued a regional regulation regarding HIV testing of prospective brides. The HIV examination is a mandatory requirement that must be carried out by the bride and groom to obtain permission to marry and NA marriage. Recapitulation of marriage services The Office of the Ministry of Religion of West Lombok Regency reported that the number of marriages in Labuapi Village had increased in the last 2 years, namely in 2020 there were 474 couples and increased to 557 couples in 2021. The data was then given to health workers at the local Community Health Center to be carried out data adjustment. The purpose of the talk with the bride and groom is so that the bride and groom know correctly the importance of having an HIV/AIDS test before marriage. The implementation of the talk with the bride and groom showed a significant increase in the knowledge and desire of the prospective bride and groom to carry out HIV/AIDS tests at the Puskesmas. The knowledge of the prospective bride and groom increased by 27%, namely the pre-test of 63% had good knowledge and after the discussion was carried out, the post-test score became 90% good. Based on several questions regarding HIV transmission through eating/drinking from one container, the average is still in the less category at 60%, because the bride and groom think that how to avoid HIV/AIDS transmission can be done by not eating/drinking from one container, besides that also people with HIV/AIDS can transmit HIV/AIDS through saliva in less than 70% category. Keywords: talk; HIV/AIDS; future bride.
GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI (GENCAT SENI) GUNA MENURUNKAN ANGKA STUNTING. Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16328

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami Stunting yang mana setengah dari jumlah balita Stunting tinggal di wilayah Asia. Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia menempati posisi keempat dengan populasi anak terbesar di dunia yaitu sebanyak 80 juta jiwa Laporan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 juga menunjukkan bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO  yaitu sebesar 20%. Target penurunan Stunting tahun 2024 adalah sebesar 14%, artinya menurunkan prevalensi Stunting sebesar 10% dalam 3 tahun. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang Gerakan cegah Stunting sejak dini di SMA Negeri 1 Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan terhadap remaja putri di SMA Negeri 1 Aikmel yang berjumlah 30 orang. Kegiatan ini  terdiri dari tiga tahap, yaitu pembagian kuesioner pre test, pemaparan materi tentang gerakan cegah Stunting sejak dini dan tanya jawab. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan sebagian besar remaja paham dengan penyuluhan yang diberikan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pengabdian gerakan cegah Stunting sejak dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Stunting serta gizi pada remaja Kata kunci: pendidikan kesehatan; stunting; remaja putri ABSTRACTStunting is one of the most common nutritional problems in children globally. Around 161 million children under five in the world experience stunting, of which half live in the Asian region. Based on data from UNICEF, Indonesia is in fourth place with the largest child population in the world, namely 80 million people. The 2021 Indonesian Nutrition Status Survey Report also shows that the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%. This figure is still above the threshold set by the WHO, namely 20%. The target for reducing stunting in 2024 is 14%, meaning reducing the prevalence of stunting by 10% in 3 years. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about the movement to prevent stunting from an early age at SMA Negeri 1 Aikmel, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The method of this service activity is in the form of counseling for 30 young women at SMA Negeri 1 Aikmel. This activity consists of three stages, namely the distribution of pre-test questionnaires, the presentation of material about early stunting prevention movements, and questions and answers. Based on the results of the activity, it was found that the majority of teenagers understood the counseling provided, so it can be concluded that dedication to the stunting prevention movement from an early age can increase the knowledge of young women regarding stunting and nutrition in teenagers.Keywords: health education; stunting; teenage girl
Hamil usia muda dan stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kabupaten Lombok Timur Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Baiq Nurbaety
Jurnal Kebidanan Vol 10, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.10.2.2021.141-148

Abstract

Stunting mengindikasikan masalah gizi kronis  yang berlangsung lama. Kejadian stunting berhubungan dengan berbagai macam faktor salah satunya kehamilan saat muda. Prevalensi stunting di Kabupaten Lombok Timur meningkat yaitu sebesar 34,6% pada tahun 2016 menjadi 35,1% pada tahun 2017. Kehamilan saat muda meningkatkan kejadian stunting pada balita, hal ini dikaitkan dengan kebutuhan nutrisi selama hamil dan bayi yang dikandungnya. Kehamilan saat muda berdampak pada prilaku ibu saat mengasuh bayi, perilaku ibu postpartum serta kesehatan bayi dan anak, sehingga mempengaruhi pertumbuhan anak dan berakibat stunting. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kehamilan usia muda dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 789 responden pada anak balita usia 12-59 bulan dengan teknik consecutive sampling. Analisis uji statistik menggunakan analisis bivariate dengan Chi Square dan multivariate menggunakan uji regresi logistik dengan tingkat kemaknaan 5% dan CI 95%. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil saat usia muda (< 21 tahun) sebanyak 136 responden (17%), hamil usia muda memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting dengan mengontrol variabel pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga dengan nilai OR 1.59 (CI 95%: 1.086-2.328). Pendapatan keluarga menjadi variabel dominan dalam penelitian ini dengan nilai OR 2.246 (1.472-3.427).