Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM Ayu Saputri, Chairunisa; Masykuri, Masykuri; Ashadi, Ashadi
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.039 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia berbasis masalah dengan metode proyek dan eksperimen, kreativitas, dan keterampilan menggunakan alat laboratorium serta interaksinya terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Ponorogo kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengolahan data menggunakan ANAVA tiga jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh penerapan pembelajaran kimia berbasis masalah dengan metode proyek dan eksperimen terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar afektif; 2) tidak ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa; 3) ada pengaruh keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada pengaruh pada prestasi belajar afektif; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa; 5) ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen dengan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada interaksi terhadap prestasi belajar afektif; 6) ada interaksi antara kreativitas dan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif siswa, namun tidak ada interaksi pada prestasi afektif; 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen, kreativitas dengan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif dan afektif siswa. Kata kunci : PBL, proyek, eksperimen, kreativitas, keterampilan menggunakan alat laboratorium
KARAKTERISTIK KARKAS KAMBING KACANG, KAMBING PERANAKAN ETTAWA, DAN KAMBING KEJOBONG JANTAN PADA UMUR SATU TAHUN Sumardianto, Tubagus Adi Prasojo; Purbowati, Endang; Masykuri, Masykuri
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.432 KB)

Abstract

ABSTRACT Bangsa ternak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik karkas sebelum pemotongan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karateristik karkas meliputi bobot potong, bobot dan persentase karkas, komponen karkas (daging, tulang, dan lemak), serta meat bone ratio tiga bangsa kambing di Jawa Tengah. Materi penelitian ini adalah 11 ekor kambing jantan dengan umur 1 tahun (poel 1) yang terdiri atas 4 ekor kambing Kacang, 4 ekor kambing Peranakan Ettawa (PE), dan 3 ekor kambing Kejobong. Penelitian mengunakan metode Independent Sample Comparison. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji F dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Wilayah-Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bobot potong dan karkas kambing Kacang (15 dan 5,63 kg) sangat nyata (P<0,01) lebih rendah dari pada Kambing PE (24,49 dan 9,89 kg) dan Kejobong (23,45 dan 10,35 kg), tetapi persentase karkasnya tidak berbeda nyata (P>0,05). Bobot daging, lemak, tulang, dan jaringan ikat pada kambing Kacang (3,34 kg, 546,22 g, 1,56 kg, dan 146,98 g) lebih rendah (P<0,01) dari pada kambing PE (6,09 kg, 837,10 g, 2,65 kg, dan 301,30 g) dan Kejobong (6,40 kg, 977,45 g, 2,67 kg, dan 293,64 g), tetapi persentase komponen karkas tidak berbeda nyata. Meat bone ratio tidak berbeda nyata diantara ke-3 bangsa kambing, dengan rata-rata 2,61. Disimpulkan bahwa bobot potong, bobot karkas, dan bobot komponen karkas kambing Kacang lebih rendah daripada kambing Peranakan Etawa, dan Kejobong jantan pada umur 1 (satu) tahun, tetapi persentase karkas dan komponen karkasnya relatif sama.Kata kunci : karkas, komponen karkas, kambing Kacang, kambing Peranakan Ettawa, kambing KejobongABSTRACTBreed livestock was one of the factors that affected carcass characteristics before slaughter. The purpose of this study was to determine carcass characteristics includes the slaughter weight, , weight and percentage of carcass, carcass components (meat, bone, and fat) and meat bone ratio of three different breeds of goats in Central Java. The material used in this study were 11 male goats by age 1 year which consists of the Kacang goat (four heads), Ettawa Crossbred goat (four heads), and Kejobong goat (three heads). The research method used the Independent Sample Comparison. The data obtained were analyzed by analysis of variance, and if there was any significant difference it was followed by Duncan Multiple Range test. The results showed that the slaughter and carcass weight of Kacang goat (15 and 5.63 kg) was significantly (P <0.01) lower than Ettawa Crossbred goat (24.49 and 9.89 kg) and Kejobong goat (23.45 and 10.35 kg), but the carcass percentage were not significantly different (P> 0.05). Weight of meat, fat, bone, and connective tissue in Kacang goat (3.34 kg, 546.22 g, 1.56 kg and 146.98 g) was lower (P <0.01) than Ettawa Crossbred goat (6 .09 kg, 837.10 g, 2.65 kg and 301.30 g) and Kejobong goat (6.40 kg, 977.45 g, 2.67 kg and 293.64 g), but the percentage of carcass components were not significantly different. Meat bone ratio was not significantly different among the three breeds of goats, with an average of 2.61. It was concluded that the slaughter weight, carcass weight, and the weight of carcass components of male Kacang goat were lower than male Ettawa Crossbred goats, and male Kejobong at one year old, but the percentage of carcasses and carcass components relatively similar.Keywords: carcass, carcass components, Kacang goat , Ettawa Crossbreed goat, Kejobong goat
KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI DAN TEKSTUR ES KRIM PROBIOTIK DENGAN BAHAN BAKU SUSU SEGAR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) Prastiti, Rofiq; Mulyani, Sri; Masykuri, Masykuri
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 4 (2013): Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.271 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi adonan es krim probiotik dari susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu terhadap karakteristik mikrobiologi (total bakteri asam laktat dan total asam) dan tekstur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan T0 sebagai kontrol, T1 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 5%, T2 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 10%, T3 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 15% dengan 5 kali pengulangan. Karakteristik mikrobiologi es krim probiotik dilihat dari total bakteri asam laktat dan total asam. Total bakteri asam laktat  es krim probiotik menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05). Total asam es krim probiotik menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,05). Tekstur es krim probiotik menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05).
Building Students’ Moral Through Uswatun Hasanah Principles: A Systematic Literature Review Kandiri, Kandiri; Arfandi, Arfandi; Zamili, Moh.; Masykuri, Masykuri
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2021.15.2.8179

Abstract

School or madrasah needs to instill good attitudes in the form of speech and behavior in daily activities. The prophet taught Muslims a good example (uswatun hasanah) for students when they gathered and interacted with different communities. Uswatun hasanah, or excellent conduct, is an Islamic religious value born from training and habitual action by providing a good example. Religious and moral education is essential as the root of forming a believer-pious person. This study seeks to understand uswatun hasanah through systematic literature by exploring knowledge patterns in the national database. The results indicate that good moral guidance (uswah) is not based on theoretical teaching but necessitates concrete examples through the role and responsibility of educators in the context of learning and learning processes. As such, educators should be an example (uswatun hasanah) (a good example) for students through excellent conduct in day-to-day activities.
Pengaruh Tingkat Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng terhadap pH, Viskositas, Citarasa, dan Kesukaan Yoghurt Kelengkeng Ita Puspitasari; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri; Yoyok Budi Pramono; Masykuri Masykuri
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.676 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng yoghurt terhadap viskositas, pH, citarasa dan kesukaan. Perlakuan yang diterapkan adalah pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng sebanyak 0% (T0), 1% (T1), 3% (T2) dan 5% (T3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng (0%, 1%, 3%, dan 5%) memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap nilai pH dan viskositas, namun tidak memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap citarasa asam dan kesukaan. Nilai pH berkisar 3,96-4,19; nilai viskositas berkisar 13,83-28,91 cP; nilai citarasa asam berkisar 3,80-4,12; dan nilai kesukaan berkisar 1,44-2,40. Penambahan ekstrak buah kelengkeng dengan konsentrasi 0%, 1%, 3% dan 5% pada yoghurt menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng 3% adalah yang paling baik, karena memiliki nilai viskositas paling rendah dan nilai kesukaan yang paling besar.
Pengaruh Tingkat Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng terhadap pH, Viskositas, Citarasa, dan Kesukaan Yoghurt Kelengkeng Ita Puspitasari; Yoyok Budi Pramono; Masykuri Masykuri; Ahmad Nimatullah Al-Baarri
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.676 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng yoghurtterhadap viskositas, pH, citarasa dan kesukaan. Perlakuan yang diterapkan adalah pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng sebanyak 0% (T0), 1% (T1), 3% (T2) dan 5% (T3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng (0%, 1%, 3%, dan 5%) memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap nilai pH dan viskositas, namun tidak memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap citarasa asam dan kesukaan. Nilai pH berkisar 3,96-4,19; nilai viskositas berkisar 13,83-28,91 cP; nilai citarasa asam berkisar 3,80-4,12; dan nilai kesukaan berkisar 1,44-2,40. Penambahan ekstrak buah kelengkeng dengan konsentrasi 0%, 1%, 3% dan 5% pada yoghurt menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng 3% adalah yang paling baik, karena memiliki nilai viskositas paling rendah dan nilai kesukaan yang paling besar.
RESISTENSI PELELEHAN, OVER-RUN, DAN TINGKAT KESUKAAN ES KRIM VANILLA YANG TERBUAT DARI BAHAN UTAMA KOMBINASI KRIM SUSU DAN SANTAN KELAPA Masykuri Masykuri; Yoyok Budi Pramono; D Ardilia
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1, No 3 (2012): Agustus 2012
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.903 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi krim susu dengan krim santan kelapa terhadap resistensi pelelehan, “over-run”, dan tingkat kesukaan oada es krim vanilla. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak dan  Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. Pembuatan dan pengujian es krim dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi serta Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Materi penelitian yang digunakan adalah skim, krim susu, santan kelapa, gula pasir, kuning telur, CMC, “essence” vanili, dan aquades. Rancangan percobaan yang digunakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan yaitu kombinasi krim santan kelapa sebanyak 0% (T0), 25% (T1), 50% (T2), 75% (T3), 100% (T4) dari volume krim susu yang digunakan untuk pembuatan es krim vanilla dan empat ulangan. Data hasil pengamatan daya leleh dan “over-run” es krim dianalisis dengan analisa ragam dan bila terdapat perbedaan yang signifikan maka diuji lebih lanjut dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Nilai kesukaan es krim dianalisis dengan analisa ragam dan bila terdapat perbedaan yang signifikan maka diuji lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi krim santan kelapa dengan krim susu dalam pembuatan es krim berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap resistensi pelelehan dan tingkat kesukaan es krim vanilla. Rerata resistensi pelelehan es krim pada perlakuan T0, T1, T2, T3, dan T4  yaitu 920, 874, 792, 765, dan 711 detik. Resistensi pelelehan es krim semakin turun disebabkan titik cair pada lemak krim santan kelapa lebih rendah daripada krim susu. Rerata “over-run” es krim pada perlakuan T0, T1, T2, T3, dan T4 yaitu 36,6%; 37,05%; 37,72%; 38,1%; 38,45%. Pengkombinasian krim susu dengan krim santan kelapa tidak menunjukkan perbedaan yang nyata secara statistik (P>0,05) terhadap nilai “over-run” es krim. Rerata skor tingkat kesukaan es krim pada perlakuan T0, T1, T2, T3, dan T4  yaitu 2,88; 3,44; 3,92; 3,32; 2,04 dari kisaran skor hedonik (amat sangat tidak disukai s/d amat sangat disukai). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kombinasi krim susu dengan krim santan kelapa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap resistensi pelelehan dan tingkat kesukaan es krim vanilla. Kesimpulan final adalah kombinasi optimal terdapat pada T2.
PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL BERWAWASAN WASATHIYAH: Penguatan Karakter wasathiyah Santri Patriot Panji Pelopor Masykuri, Masykuri; Qodriyah, Khadijatul; Bz, Zakiyah
JURNAL ISLAM NUSANTARA Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Ta'lif wa An-Nasyr (LTN) PBNU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.312 KB) | DOI: 10.33852/jurnalin.v4i2.234

Abstract

This article describes wasathiyah-minded multicultural Islamic Education: strengthening the character wasathiyah sanytri Patriot panji Pelopor of Pondok Pesantren nurul Jadid Paiton Probolinggo dormitory. Providing education and understanding about multicultural Islamic education with wasathiyah insight as a strengthening of student character is one of the efforts for students to have multiculturalism and patterned thinking and behave moderation as santri and as citizens in general. The islamic base of wasathiyah orderedtren through the education of multicultural Islamic education is expected to be a character that is rooted in every student of mission / santri and human beings in general, and has a complete awareness in the realm of religious awareness, scientific awareness, public awareness, national and state awareness and organizational awareness. Conceptualized in the trilogy and the awareness of pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. This research uses qualitatively described method by data collection using wawanvara, dokuntasi and obsesvasi techniques. This research was carried out in the dormitory of Santri Patriot Panji Pelopor of Pondok pesantren Nurul jadid. This research also describes the process of development of balance, curriculum and scientific transformation process. 
PUBLIC PARTICIPATION IN CONSTITUTIONAL AMENDMENTS: A COMPARATIVE ANALYSIS OF INDONESIA AND THAILAND Masykuri, Masykuri; Rustan, Ahmad; Ichlas, Rudy Iskandar; Umar, Wahyudi
Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol 26, No 3: December 2024: Law and Justice in Digital Age
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/kanun.v26i3.32697

Abstract

The idea of revising the 1945 Constitution is likely to spark debate. Nevertheless, Article 37 of the 1945 Constitution has provided a mechanism for amendment, rather than replacement, of the constitution. The amendments to the 1945 Constitution are now mandatory, as previously decreed by the MPR leadership, which will be continued by the current leadership. This paper examines the role of public participation in the amendment of constitutions in Indonesia and Thailand. The study employs a normative legal research approach, utilizing statutes, conceptual frameworks, and comparative analyses. Data was collected from books, academic journals, relevant laws, and regulations. The results indicate that the forms of public participation in Indonesia and Thailand in the constitution-making and amendment processes are largely similar, including public hearings, working visits, socialization, seminars, workshops, and discussions. However, a notable difference exists in that Indonesia lacks explicit provisions for public participation in its constitutional amendment process, whereas Thailand has established clear regulations. It is recommended that Indonesia clearly regulate public participation as a procedure in its constitution-making and amendment processes.
The Discovery Learning Model in Inclusive Education to Foster Tolerance at Pondok Modern Darussalam Gontor Syarifah, Syarifah; Masykuri, Masykuri; Mistar, Junaidi; Ahmadan, Madani
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 42 No. 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v42i2.35104

Abstract

This study aims to examine the implementation of the Discovery Learning model in inclusive education to foster tolerance at Pondok Modern Darussalam Gontor, a pesantren known for the diversity of its students’ backgrounds. The background of this research is based on the importance of creating an inclusive and harmonious learning environment amid the cultural, ethnic, and socioeconomic plurality of the students. The research employs a qualitative approach using the ethnographic method, involving field observations, unstructured interviews, and documentation conducted over the course of one year within the environment of Pondok Modern Darussalam Gontor. The findings indicate that tolerance education at Gontor is implemented through two models: the direct model, which emphasizes social interaction among student groups, and the indirect model, which focuses on developing open-minded personalities toward differences. The Discovery Learning model is applied in various learning activities, where students are encouraged to actively explore, discover, and collaboratively solve problems. This process not only enhances students’ cognitive and spiritual abilities but also cultivates mutual respect and tolerance, both in passive and active forms. The study concludes that the application of the Discovery Learning model in inclusive education at Pondok Modern Darussalam Gontor is effective in shaping students’ tolerance attitudes and contributes significantly to the development of character education models in Islamic boarding schools and other educational institutions in Indonesia.