Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series: Communication Management

Representasi Tokoh Muslim pada Game Genshin Impact Muhammad Fadhli; Erik Setiawan
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v4i2.13495

Abstract

Abstract. With the development of the game industry, now games not only function as a means of entertainment, but also can convey information that has certain meanings in it, one of which is the game Genshin Impact. In the Genshin Impact game, there are two characters named Tighnari and Alhaitham who are taken from the names of Muslim figures, namely al-Tighnari and Ibn al-Haytham. Therefore, the focus of this research is to analyze how the representation of Muslim figures in the Genshin Impact game. The method used is descriptive qualitative research method, using Charles Sanders Peirce semiotic theory. The data collection techniques used are observation, interview, and literature study. The results of this study show that the character Tighnari is a representation of the Muslim figure al-Tighnari, and the character Alhaitham represents a Muslim figure Ibnu al-Haytham. Both of them also have knowledge of medicines. As for Alhaitham's character, his representation can be seen from the visual aspects of his elemental skill and elemental burst animation. The animation is a form of visualization of optical theory initiated by Ibnu al-Haytham. Abstrak. Dengan berkembangnya industri game, kini game tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan saja, tetapi juga dapat menyampaikan informasi yang memiliki makna tertentu di dalamnya, salah satunya adalah game Genshin Impact. Dalam game Genshin Impact, terdapat dua karakter bernama Tighnari dan Alhaitham yang diambil dari nama tokoh muslim yaitu al-Tighnari dan Ibnu al-Haytham. Maka dari itu, fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana representasi tokoh muslim pada game Genshin Impact. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan karakter Tighnari merupakan representasi tokoh muslim al-Tighnari, dan karakter Alhaitham representasi dari tokoh muslim Ibnu al-Haytham. Sisi representasi dari karakter Tighnari dapat terlihat dari latar belakang ceritanya yang sama yaitu seorang peneliti di bidang botani. Keduanya juga memiliki pengetahuan mengenai obat-obatan. Sedangkan pada karakter Alhaitham sisi representasinya dapat terlihat dari aspek visual yang terdapat pada animasinya elemental skill dan elemental burst nya. Animasinya merupakan bentuk visualisasi dari teori optik yang dicetuskan oleh Ibnu al-Haytham.
Pola Asuh Transkultural: Dinamika Keluarga Migran dalam Menghadapi Perubahan Sosial di Jawa Barat Bayu Maulana; Erik Setiawan
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v4i2.14323

Abstract

Abstract. Many families in Indonesia currently choose to move from one region to another. This research will examine how these families adapted to their new environment by preserving their cultural identity. The transcultural parenting approach in migrant families highlights the importance of understanding diverse family relationships. In this research, more emphasis is placed on research on parental parenting patterns. This research uses a constructive paradigm and this research method uses the case study of Robert K. Yin. and had three informants from different regions which resulted in different parenting styles. In the discussion, there are efforts made by migrant families to integrate native and local cultural values ​​in parenting patterns at Graha Melasti Tambun Selatan Housing by emphasizing maintaining native cultural values ​​and adopting other cultural elements from the surrounding environment. So it is concluded, Transcultural parenting is implemented by migrant families in facing social change at Graha Melasti Housing in South Tambun by implementing transcultural parenting to help children adapt to a multicultural environment while maintaining the core values ​​of their culture of origin, providing a sense of stability and identity.Abstrak. Banyak keluarga di Indonesia saat ini memilih untuk pindah dari satu wilayah ke wilayah lain. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana keluarga-keluarga ini beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dengan melestarikan identitas budaya mereka. Pendekatan pola asuh transkultural dalam keluarga migran menyoroti pentingnya memahami hubungan keluarga yang beragam. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada riset pola asuh orang tua. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktif dan metode penelitian ini menggunakan studi kasus Robert K. Yin. dan mempunyai tiga orang informan dari berbagai daerah yang berbeda-beda yang menjadikan pola asuh yang berbeda-beda. Pada pembahasannya yaitu Upaya yang dilakukan oleh keluarga migran untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya asal dan lokal dalam pola asuh di Perumahan Graha Melasti Tambun Selatan dengan menekankan pada mempertahankan nilai-nilai budaya asal dan mengadopsi elemen budaya lain dari lingkungan sekitar. maka disimpulkan, Pola asuh transkultural diimplementasikan oleh keluarga migran dalam menghadapi perubahan sosial di Perumahan Graha Melasti Tambun Selatan dengan menerapkan pola asuh transkultural membantu anak-anak beradaptasi dengan lingkungan multikultural sambil mempertahankan nilai-nilai inti budaya asal, memberikan rasa stabilitas dan identitas.
Implementasi Marketing Planning Model Media Sosial Instagram Perpustakaan Irsyad Kemal Luqman Mullia; Erik Setiawan
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v4i2.14445

Abstract

Abstract. The DKI Jakarta Provincial Public Library, under the Library and Archives Service, effectively utilizes Instagram for social media communication. With a significant number of followers, the library is a community service-oriented institution that can easily and cheaply disseminate information. To promote the library and attract more visitors, the research aims to implement marketing communications using the SOSTAC model, which has six stages: Situation, Objective, Strategy, Tactic, Action, Control. The quantitative method, with a descriptive approach and positivism paradigm, will help explain identified problems and provide concrete steps for planning and implementing social media marketing. Data collection techniques include non-participant participation, interviews, literature studies, and documentation. The results of this research are that social media needs to be optimized so that it is more targeted and helps achieve library goals in the long term. The Jakarta Library reflects its commitment to providing quality services by responding to library needs. On the Instagram platform, they use the use of Stories, hashtags, tagging, Reels, and collaboration with influencers to increase user visibility and engagement. Social media activities on Instagram include promotions, User Generated Content, and collaboration. The Jakarta Library's social media control has produced positive results. both with high reach and user engagement. Abstrak. Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta yang berada di bawah naungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memanfaatkan Instagram secara efektif untuk komunikasi media sosial. Dengan jumlah pengikut yang signifikan, perpustakaan merupakan lembaga yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat dan dapat menyebarluaskan informasi dengan mudah dan murah. Untuk mempromosikan perpustakaan dan menarik lebih banyak pengunjung, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan komunikasi pemasaran dengan menggunakan model SOSTAC yang memiliki enam tahapan yaitu: Situasi, Tujuan, Strategi, Taktik, Tindakan, Pengendalian. Metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan paradigma positivisme akan membantu menjelaskan permasalahan yang teridentifikasi dan memberikan langkah-langkah konkret untuk perencanaan dan implementasi pemasaran media sosial. Teknik pengumpulan data meliputi partisipasi non partisipan, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah media sosial perlu dioptimalkan agar lebih terarah dan membantu mencapai tujuan perpustakaan dalam jangka panjang, Perpustakaan Jakarta mencerminkan komitmen untuk memberikan layanan berkualitas dengan merespon kebutuhan pemustaka. Pada platform Instagram, mereka menggunakan penggunaan Stories, hashtag, tagging, Reels, dan kolaborasi dengan influencer untuk meningkatkan visibilitas dan keterlibatan pengguna, aktivitas media sosial di Instagram mencakup promosi, User Generated Content, dan kolaborasi, kontrol media sosial Perpustakaan Jakarta telah memberikan hasil yang baik dengan jangkauan dan keterlibatan pengguna yang tinggi.