Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN APLIKASI WORDWALL UNTUK PESERTA DIDIK FASE E Sri Rezeki; Agus Dahlia; Sindi Amelia
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i3.7188

Abstract

Pembelajaran matematika memerlukan banyak waktu untuk mengerjakan soal-soal latihan, karena keterbatasan waktu yang ada di sekolah maka guru sering memberikan latihan sebagai pekerjaan rumah. Namun di era yang serba digital ini, peserta didik Fase E lebih tertarik bermain Android daripada mengerjakan tugas-tugas tersebut. Oleh karena itu, perlu dikembangkan media pembelajaran matematika berbasis Android untuk menarik minat peserta didik dalam mengerjakan soal latihan. Selain itu, peserta didik juga dapat mengatur urutan topik soal latihan sehingga terciptalah suatu proses pembelajaran yang mandiri. Pada penelitian ini dikembangkan suatu media pembelajaran matematika berbasis Android menggunakan Wordwall untuk tingkat SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh media pembelajaran digital yang teruji kevalidan dan kepraktisannya, sehingga dapat digunakan oleh guru dan peserta didik di Fase E (Kelas X SMA). Penelitian menggunakan desain Research and Development dengan tahapan Potensi dan Masalah, Pengumpulan Data, Desain Produk, Validasi Desain, Revisi Desain, Uji Coba Produk, Revisi Produk, dan Produk Akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki rata-rata tingkat kevalidan sebesar 90,15% dengan kriteria sangat valid dan rata-rata tingkat kepraktisan sebesar 84,84% dengan kriteria praktis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah dihasilkan media pembelajaran yang layak digunakan karena sudah teruji kevalidan dan kepraktisannya
PENGEMBANGAN SOAL NUMERASI UNTUK PESERTA DIDIK FASE D Sindi Amelia; Indah Widiati; Gusri Yadrika
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i3.7236

Abstract

AbstrakAsesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan asesmen pada kurikulum Merdeka Belajar yang mengukur kemampuan literasi dan numerasi serta survey karakter pada peserta didik. Kemampuan numerasi peserta didik dapat pula dilatih melalui asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan soal kemampuan numerasi untuk peserta didik fase D yang memenuhi kriteria valid dan praktis. Formative evaluation (self-evaluation, expert reviews, one-to-one, dan small group) merupakan desain yang digunakan sebagai metode dari penelitian berjenis development research ini. Penelitian ini menggunakan 13 peserta didik fase D sebagai subjek penelitian, 3 peserta didik pada tahap one-to-one dan 10 peserta didik pada tahap small group. Hasil penelitian pengembangan ini adalah berupa produk soal numerasi yang teruji sangat valid (92%) dan sangat praktis (88%). Produk soal yang dihasilkan berupa 30 butir soal numerasi yang memenuhi seluruh komponen Domain, Konteks, Level Kognitif, dan Butir Soal.The Minimum Competency Assessment (AKM) constitutes an evaluation within the Kurikulum Merdeka Belajar framework, aimed at gauging students proficiency in literacy and numeracy, alongside conducting a character survey. To enhance students' numeracy skills, various methods such as diagnostic assessments, formative assessments, and summative assessments are employed. This studys objective are to design and develop of numeracy skills questions for students phase D, aligning with criteria of validity and practicality. Formative evaluation (self-evaluation, expert reviews, one-to-one, and small group) is the design used as a method of this development research type. This study cohort encompassed 13 students in phase D, comprising 3 participants engaged in the one-to-one stage and 10 participans involved in the small group stage. The results of this development research are the numeration questions that were tested to be very valid (92%) and very practical (88%). The resulting product of these developmental efforts is a set of 30 numeric items that fulfill all essential components, encompassing Domain, Context, Cognitive Level, and Question Items.
Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran : IKM di SDIP YLPI Sri Rezeki; Sindi Amelia; Ibnu Hajar
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 5 No. 1 (2024): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v5i1.4153

Abstract

Penyempurnaan kurikulum berdampak kepada perubahan perangkat pembelajaran sebagai bagian integral dari standar proses pembelajaran. Transformasi ini menimbulkan sejumlah tuntutan bagi para pendidik, termasuk guru-guru di SDIP YLPI. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan intensif kepada para guru agar dapat merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan komponen yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga dapat efektif diterapkan di kelas. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan intensif kepada guru kelas di SDIP YLPI dalam proses penyusunan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka, baik dari segi komponen maupun kontennya. Kegiatan ini menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) yang diawali dengan penyampaian materi tentang komponen ATP dan Modul Ajar, pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran, serta simulasi perangkat pembelajaran tersebut untuk digunakan di kelas. Pengabdian kepada Masyarakat ini menghasilkan sebuah perangkat pembelajaran kurikulum merdeka untuk kelas tinggi yang disusun secara bersama-sama oleh para guru kelas di SDIP YLPI dan telah disimulasikan penggunaannya. Untuk meningkatkan jumlah perangkat pembelajaran yang dihasilkan pada kegiatan ini, disarankan untuk melibatkan lebih banyak tim pada saat pendampingan.