Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Efektifitas Ajufan Morfin pada Sab dalam Menekan Nyeri Pembedahan Seksio Sesaria Nurhayati, Happy; Mintarsih, Sri; Sudarmono, Andang
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16703

Abstract

Analgesia perioperatif untuk operasi caesar bertujuan untuk memastikan kenyamanan ibu, memfasilitasi pengalaman pembedahan yang lancar, dan mendorong pemulihan yang sukses. Enam puluh pasien digunakan dalam studi komparatif yang dirancang untuk menilai kualitas analgesia perioperative pada operasi seksio sesaria elektif dengan anestesi spinal ketika morfin ditambahkan pada penggunaan kombinasi fentanyl dan lidodex. Dua kelompok responden terdiri masing-masing 30 subjek dibandingkan dalam analisis prosedur: A (fentanyl dosis standar 25 μg) dan B (morfin dosis standar 100 μg dan fentanyl dosis standar 25 μg). Skor nyeri numerik dicatat pada awal dilakukan sayatan, pernyataan responden selama intra operasi dan pernyataan responden saat akan dipindahkan ke ruang rawat lanjutan. Kedua kelompok responden memiliki manajemen yang sama pada awal sayatan pembedahan. Pada intra operasi kelompok morfin memiliki manajemen nyeri yang jauh lebih baik (uji Mann-Whitney U, p < 0,035) begitu pula pada evaluasi menjelang responden dipindahkan ke ruang rawat lanjutan (uji Mann-Whitney U, p < 0,000). Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan ajufan morfin dalam obat yang disuntikkan secara intratekaluntuk pembiusan regional anestesi Sub Arachnoid Block (SAB) pada pasien dengan pembedahan seksio sesaria sangat efektif menekan timbulnya nyeri selama dan setelah tindakan operatif dibuktikan dengan nilai p value kurang dari 0.050
Pemanfaatan Kombinasi Daun Kelor Dan Ikan Gabus Mengatasi Anemia Dan Penurunan Protein Pada Lansia Di Panti Lansia Nur Fitria, Cemy; Prabowo, Anis; Mintarsih, Sri; Mahmudah, Aisyah Na’imatul; Saputri, Wulan
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2025): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v9i1.11473

Abstract

Anemia in the elderly often occured chronically. Attention to anemia in the elderly is very lacking compared to women of childbearing age. The condition of the elderly is usually degenerative and food intake decreases, causing the condition of their body protein to decrease. Albumin protein in the elderly is still very much needed to affect the brain, bone and muscle mass, immune system, metabolism, and health of hair, skin, and nails. The purpose of utilizing local wisdom materials in the form of a combination of moringa leaf powder and snakehead fish has social and economic impacts. The elderly who have received this nutrition will improve their health. The activity method is the lecture method, discussion and coercion, and is applied directly by giving drinks to the elderly. Results of community service activities. The elderly experienced an increase in Hemoglobin after being given a combination of moringa leaf powder and snakehead fish by an average of 2 gr% and blood protein of 1.1 g dl before and after being given a combination of moringa leaf powder and snakehead fish.
Kompres Jahe Berkhasiat untuk Menurunkan Nyeri Haid Primer Mintarsih, Sri; Sugihartiningsih, S
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering terjadi padawanita, sehingga mereka harus pergi mencari pengobatan. Bentukintervensi yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut dapatberupa pengobatan non farmakologis. Salah satunya menggunakanair rebusan jahe. Jahe secara farmakologis dapat berfungsi sebagaianalgetic. Analgetic yang terdapat pada jahe yaitu minyak atsiri,seperti gingerols, shoagoals, dan zingerone, sehingga dapatmenurunkan nyeri haid. Nyeri haid atau dismenorhea adalah nyeriperut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasidan kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi daritingkat ringan, sedang hingga berat. Banyak remaja putri yang belummengetahui pengobatan secara non farmakologis untuk mengatasinyeri saat disminorhea, yaitu salah satunya dengan melakukankompres jahe (zingiber officinale rosc.). Tujuan penelitian ini untukmengetahui pengaruh pemberian kompres jahe (zingiber officinalerosc.) dalam menurunkan nyeri disminorhea primer. Metodepenelitian ini menggunakan desain penelitian pre-eksperamental onegroup pre-post test design, dengan teknik sampel purposive samplingdengan jumlah 15 responden. Instrumen dalam penelitian inimenggunakan kuesioner skala nyeri bourbanis. Analisa data yangdigunakan berupa wilcoxon test pada signifikan 5%. Penelitian inidilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2015. Hasil penelitian iniadalah nyeri disminorhea setelah (posttest) diberikan kompres jaheadalah skala 0 sebanyak 5 responden, skala 1 sebanyak 5 responden,skala 2 sebanyak 4 responden, skala 3 sebanyak 1 responden. Adapengaruh pemberian kompres jahe dalam menurunkan nyeridisminorhea primer dengan p-value : 0,000 (p<0,050). Kesimpulandari penelitian adalah terdapat pengaruh pemberian kompres jahe(zingiber officinale rosc.) dalam menurunkan nyeri disminorheaprimer.
Parent Support In Female Teenagers Readiness In Facing Menarche Purwaningsih, Heni; Handayani, Nanik; Saparwati, Mona; Mintarsih, Sri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesiapan remaja putri menghadapi menarche berpengaruh terhadap perilaku remaja putri. Perilaku yang salah menghadapi menarche menyebabkan masalah diantarnaya infeksi saluran reproduksi yang menimbulkan kemandulan, kanker leher rahim dan kehamilan di luar kandungan. Keluarga sebagai orang terdekat dapat memberikan dukungan bagi remaja dalam menghadapi menarche sehingga mereka menjadi lebih siap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 remaja putri. Pengambilan data menggunakan purposive sampling dan alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square .Hasil penelitian didapatkan dukungan orang tua remaja putri sebagian besar kategori rendah (70,0%). Kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche sebagian besar kategori siap (30,0%).Ada hubungan yang bermakna dukungan orang tua dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche dengan p value sebesar 0,035 < 0,05 (?). Saran untuk orang tua perlunya pendekatan dan pendampingan dari orang tua kepada anaknya dalam menghadapai menarche.
EARLY DETECTION OF BREAST CANCER WITH “SADARI” PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI Aini, Aisyiah Nur; Nagari, Elvira Puspa; Purwaningsih, Heni; Sulastri, S; Mintarsih, Sri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast cancer stands as a major health threat for women, often diagnosed as the most common cancer and the second leading cause of death among women. With its prevalence continually rising globally, breast cancer registers 18.1 million new cases and 9.6 million deaths annually. Global Cancer Observatory data for 2018 indicates 2,088,849 new cases and 626,679 deaths due to breast cancer among women worldwide. Breast Self-Examination (BSE), playing a crucial role in early detection, reveals that 85% of breast lumps are discovered by the individuals themselves.Previous research highlights that breast cancer cases in Kota Kupang are predominantly found in women aged 25-35, while late adolescents (17-22 years old) are also at risk. Therefore, prevention is advocated from a young age. Early detection methods such as BSE, clinical breast examination, and mammography are key in preventive efforts and intervention. BSE, as a simple and cost-effective method, empowers women to independently examine their breast conditions, detecting changes that may indicate breast cancer. Community engagement is conducted to provide information and understanding to the public about the significance of early detection of breast cancer through BSE, as a tangible step in reducing mortality rates associated with this disease. Keywords: Breast cancer 1; SADARI 2;
KNOWLEDGE AND RISK OF NEEDLESTICK INJURIES IN NURSES Wijayanti, W; Mulyani, Tri; Mintarsih, Sri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Needle Stick Injury or NSI is a term for work accidents experienced by health workers caused by needle sticks or sharp medical objects that have been contaminated with infectious fluids from patients. World Health Report (2017) states that health workers are exposed to diseases due to needle stick injuries varying from 2.5% exposed to HIV, 40% exposed to Hepatitis B and Hepatitis C, while the transmission of viruses through blood borne in needle stick accidents is 30% of the Hepatitis B virus, 3% of Hepatitis C and 0.3% for the HIV virus. In RSUI Kustati Surakarta, the incidence in the last 4 years was 11 incidents. Objective: To determine the relationship between the level of knowledge and the risk of needlestick injuries in nurses. Methods: This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach design. The study population was all functional nurses with a quota sampling technique of 55 respondents. Data analysis used Fisher Exact test. Results: good knowledge 45 respondents (81.9%) and less good 10 respondents (18.2%). Respondents at risk of NSI were 15 respondents (27.3%) and 40 respondents (72.7%) were not at risk of NSI. There is no relationship between education level and the risk of needle stick injury with Exact Sig value (2 sided) = 0.115.Conclusion: There is no relationship between the level of knowledge of nurses and the risk of needlesticks.
Digital Telehealth Innovations in Pediatric Palliative Care During the COVID-19 Pandemic: A Systematic Review: Inovasi Digital Telehealth Pada Perawatan Paliatif Anak Selama Pandemi COVID-19: A Systematic Review Fernanda, Pradita Ayu; Mintarsih, Sri; Fitria, Cemy Nur
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 18th University Research Colloquium 2023: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Pediatric subspecialty care, including multidisciplinary palliative care, tends to be located in urban academic centers or children's hospitals. Telehealth provides an opportunity to care for patients who would otherwise not be able to access services. We present a case in which telehealth was used to provide counseling services to a patient who was unable to receive services. The purpose of writing this review article is to determine the effectiveness of telehealth innovations used for children with palliative care during the COVID-19 pandemic. Methods: This systematic review results from searches from five electronic databases (Scopus, ProQuest, Web of Science, Science Direct, PubMed and Sage). The criteria for articles in this research are articles published in 2017 – 2022, full text, articles in English or Indonesian, and research methods using case study, descriptive, qualitative, cross sectional studies. The keywords used are ("teleheatlh" OR "telemedicine") AND ("children" OR "child") AND ("COVID-19" OR "COVID-19 Pandemic") AND ("palliative" OR "palliative care") . The review used the Joanna Briggs Institute Guidelines for quality reviews and the Prisma checklist to guide these reviews. Results : We found fifteen studies that met the inclusion criteria in the review. The included studies contain digital telehealth innovations in pediatric palliative care during the COVID-19 pandemic. Respondents in several studies were pediatric patients aged 7-18 years who were undergoing palliative care. Telehealth using the video conferencing method is effectively used in palliative care for pediatric patients during the COVID-19 pandemic. Conclusion: All studies reveal that telehalth is effective during the COVID-19 pandemic.
Perbedaan Pengaruh Jus Pepaya (Carica papaya L.) dan Buah Naga (Hylocereus sp) terhadap Kadar Kolesterol Sulastri, Sulastri; Fitria, Cemy Nur; Mintarsih, Sri; Hastuti, Weni
Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 (2026)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v10i1.51321

Abstract

Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Intervensi nonfarmakologis melalui konsumsi buah yang kaya serat, antioksidan, dan fitokimia berpotensi menurunkan kadar kolesterol. Pepaya (Carica papaya L.) dan buah naga (Hylocereus sp.) merupakan buah tropis yang diketahui memiliki kandungan serat larut, vitamin C, flavonoid, dan senyawa bioaktif yang berperan dalam metabolisme lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian jus pepaya dan jus buah naga terhadap kadar kolesterol pada responden. Penelitian menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pendekatan pre-posttest pada dua kelompok. Jumlah responden sebanyak 20 orang, dibagi menjadi dua kelompok: kelompok intervensi jus pepaya dan kelompok intervensi jus buah naga. Masing-masing kelompok mendapat intervensi jus sebanyak 250 ml/hari selama periode tertentu. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan metode enzimatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian papaya dan post test pemberian buah naga mendapatkan hasil p=0,04. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kelompok jus pepaya maupun kelompok jus buah naga mengalami penurunan kadar kolesterol total yang signifikan (p<0,05). Perbandingan antar kelompok menunjukkan bahwa jus pepaya memberikan penurunan kadar kolesterol lebih besar dengan nilai p<0,001 dibandingkan jus buah naga dengan nilai p= 0,015. Jus pepaya lebih efektif dibandingkan jus buah naga dalam menurunkan kadar kolesterol pada responden. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumsi pepaya dapat menjadi salah satu alternatif intervensi nonfarmakologis dalam upaya pengendalian kolesterol darah.
Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Nilai Ankle Brachial Index Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Sanjaya, Rinjani; Widyastuti, Yuli; Mintarsih, Sri
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 9, No 3 (2025): EDISI DESEMBER 2025
Publisher : Tribhuwana Tunggadewi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v9i3.3158

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan kondisi yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin dalam tubuh. Penurunan produksi insulin, penurunan kerja insulin atau keduanya mungkin menjadi penyebab terjadinya penyakit ini. Hiperglikemia yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu akan sangat merugikan banyak sistem organ.  Dan menderita diabetes tipe 2 sering kali menjadi penyebab hal ini.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetik terhadap nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest dan pendekatan quasy experiment. Sampel berjumlah 27 responden.  Leaflet dan film senam kaki digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Analisa data menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian sebelum intervensi menunjukkan sebanyak 11 responden (40,7%) memiliki nilai ABI ringan, dan setelah aktivitas kaki nilai ABI meningkat dengan kategori ringan 16 responden(59,3%). Uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001 (p 0,05),  yang berarti terdapat pengaruh signifikan senam kaki diabetik terhadap peningkatan nilai ABI.