Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Pembuatan Desain Produk Anyaman Rotan pada Kelompok Pusat Kerajinan Anak Nagari, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar Ahmad Bahrudin; Wahyono Wahyono; Widdiyanti Widdiyanti; Rosta Minawati; Yandri Yandri
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.4162

Abstract

Rotan merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang dikenal luas oleh masyarakat, baik masyarakat yang berkecimpung dalam kerajinan rotan maupun pengguna produk rotan. Rotan juga merupakan salah satu hasil hutan yang berada di Kanagarian Duo Koto Guguak Malalo KecamatanBatipuh Selatan, kondisi ini yang memicu tumbuhnya kelompok pengrajin di daerah tersebut. Kelompok pengrajin dibentuk adanya sumberdaya yang dimiliki, berkeinginan untuk mengolah hasil hutannya dalam hal ini rotan menjadi produk tepat guna dalam hal ini produk kebutuhan rumah tangga baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan penunjang lainnya.Kelompok pengrajin sudah tumbuh sekitar 4 tahun dan sudah memiliki dasar-dasar menganyam, untuk itu kegiatan pengabdian ini lebih difokuskan pada pengembangan desain sesuai dengan selera pasar, sehingga harapannya produk yang dihasilkan akan diterima oleh pasar, baik lokal maupun nasional, dampaknya bagi pengrajin akan meningkatkan tarap hidupnya yang selama ini mengantungkan pada sektor pertanian, walaupun tidak menjadi penghasilan utama minimal bisa sebagai pendapatan sampingan.Pengabdian ini telah dilaksanakandengan kegiatan sebagai berikut: diawali dengan melakukan negosiasi dengan pemuka masyarakat, selanjutnya melakukan pelatihan tentang desain mulai dari membuat sketsa, membuat gambar jadi dengan skala 1:10 selanjutnya membuat pola skala1:1 di atas kertas, tahap berikutnya proses pembuatan produkyang difokuskan pada benda fungsional yaitu tudung saji mini, frame foto dan pajangan, dan tahap akhir adalah melakukan finishing menggunakan teknik transparent coathingdengan bahan water base.
Pelatihan Batik Berbasis Kreativitas pada Siswa Sekolah Dasar Kota Padang Panjang Yulimarni Yulimarni; Ahmad Bahrudin; Widdiyanti Widdiyanti; Wisnu Prastawa; Taufik Akbar
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 1 (2021): February, Pages 1-160
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i1.230

Abstract

Batik adalah karya seni asli Indonesia yang harus terus dilestarikan. Salah satu caranya adalah dengan mengenalkannya pada anak-anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa pelatihan batik yang bertujuan mengenalkan batik dan berlatih membatik sebagai langkah pelestarian dan mengasah kreativitas siswa SD di Kota Padang Panjang. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah ceramah, demonstrasi dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan antusias siswa yang tinggi untuk membatik dengan ornamen yang unik seperti bunga, daun, pemandangan, kupu-kupu dan ornamen khas anak-anak lainnya sebagai hasil dari kreativitas mereka.
Pelatihan Membatik bagi Siswa SLTA Sederajat Se-Kota Medan Sumatera Utara Ahmad Bahrudin; Yandri Yandri; Widdiyanti Widdiyanti; Rosta Minawati; Miswar Miswar
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 2 (2022): April, Pages 228 - 354
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i2.587

Abstract

Pelatihan membatik merupakan salah satu implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, pada kesempatan dini diadakan pelatihan membatik dengan tujuan untuk memperkenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, kepada masyarakat luas, salah satunya kepada siswa-siswa di Kota Medan, peserta diberikan pengetahuan tentang batik baik secara asal-sulnya, jenisnya dan tekniknya, pada pelatihan ini peserta dilatih cara membatik dari mulai membuat gambar batik, mencanting, mewarnai, melorod, menjemur dan terakhir menjemur kain batik yang di hasilkan oleh peserta pelatihan selain hal tersebut juga diharapkan akan memberikan peluang wirausaha batik bagi peserta pelatihan. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah  demontrasi dilakukan untuk memberi penjelasan kepada peserta tentang cara membatik dan metode pelatihan dengan cara memberikan pendampingan kepada peserta pelatihan ketika melakukan praktek membatik dengan tujuan supaya peserta lebih cepat memahami tahapan-tahapan membatik. Hasil dari kegiatan pelatihan ini peserta mendapatkan pengetahuna dan praktek cara membatik pada kain dan karya yang hasilkan bisa langsung digunakan baik sebagai benda pajangan maupun benda pakai.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desain Produk Anyaman Mansiang di Jorong Taratak Nagari Kubang Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota Ahmad Bahrudin; Widdiyanti Widdiyanti; Wahyono Wahyono
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 1 MARET 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2607.88 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v0i0.3146

Abstract

Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan  di Nagari Kubang karena sebagian besar masyarakatnya, terutama para wanita,  memiliki keterampilan menganyam batang mansiang untuk dijadikan produk yaitu kombuik yang berfungsi sebagai tempat beras yang digunakan ketika akan berkunjung ketempat kematian.  Tetapi eterampilan ini didapatkan secara turun temurun sehingga produk yang dihasilkan masih meniru produk yang sudah ada. Pengrajin ini  membutuhkan tambahan keterampilan lain, seperti cara mendesain aneka ragam bentuk produk olahan anyaman dan implementasi desain menjadi produk jadi. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pendidikan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan tentang pengembangan industri kreatif,  pengembangan desain produk dan strategi produksi produk kerajinan mansiang. Metode pelatihan dilakukan melalui  demonstrasi langsung diversifikasi produk kerajinan anyaman mansiang  berdasar selera pasar.  Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah : 1) meningkatnya kemampuan pengajin dalam membuat desain, 2)  produk-produk tas wanita dengan berbagai bentuk dengan bahan baku anyaman mansiang, 3) meningkatnya kemampuan dalam mengaplikasikan teknik hias decoupage dan sulam pita.
Pelatihan Batik Tulis dan Batik Ecoprint di Kampung Tobiang Rumah Baca Art Lab Nagari Sungai Talang Kabupaten Lima Puluh Kota Maulid Hariri Gani; Widdiyanti Widdiyanti; Yandri Yandri; Taufik Akbar
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 3 (2022): June, Pages 355-611
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i3.630

Abstract

Melakukan pelatihan membatik pada masyarakat merupakan salah satu tugas Tri Dharma Perguruan tinggi bagi seorang dosen sebagai pelaksanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan, disamping pengajaran dan penelitian. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kampuang Tobiang Rumah Baca Art Lab kecamatan Guguak kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Tema dari pelatihan ini kami pilih Alamiah dan Sederhana. Tema ini sengaja diangkat agar bagaimana sesuatu yang sangat sederhana dan tidah pernah terpikirkan selama ini bisa menjadi sebuah karya seni yang menarik, tergantung bagaimana kita  memanfaatkan apa yang ada dilingkungan. Metode pelatihan ini adalah demontrasi secara langsung kepada peserta tentang cara membatik, dan metode pendampingan kepada peserta pelatihan ketika melakukan praktek membatik dengan tujuan supaya peserta lebih cepat memahami tahapan-tahapan membatik. Pada akhirnya pelatihan ini memang tidak bisa hanya berhenti disini saja, aplikasi secara langsung membatik dengan teknik batik tulis dan ecoprin, serta di dukung teori konsep maupun contoh contoh original sehingga hasilnya dapat dirasakan secara langsung oleh peserta pelatihan.
Representasi Aktivitas Petani Teh Pada Kemeja Bella Serlia; Widdiyanti Widdiyanti; Wisnu Prastawa
Style : Journal of Fashion Design Vol 1, No 2 (2022): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.307 KB) | DOI: 10.26887/style.v2i1.2563

Abstract

Kerinci is one of the tea-producing areas, especially Kayu Aro area..Besides as tea plantations area it is also a tourist attraction that is visited by many tourists because of its natural beauty and the cool air. The concept of the creation of this work departs from the activities of tea farmers and tea plants, the activities of tea farmers are realized in sequence starting from hoeing, fertilizing, picking tea leaves, pruning, to drying tea leaves. Moreover, the craftsmen also added the tea plant motifs such as leaves, twigs, and flowers that have been sterilized. The theoretical foundations used in realizing this work are: form, function, color, stillization, and aesthetics. The method in the process of creating this work starts from the exploration stage, then continues at the design stage then the creation of the work. This work uses a written batik technique using primisima cloth and reactive dyes. The work that was created in the form of shirts was as many as seven, including four in the form of designs and three finished works.
Pengenalan dan Edukasi Batik bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Pembina Padangpanjang Aninditto Aninditto; Widdiyanti Widdiyanti; Yulimarni Yulimarni; Taufik Akbar; Sri Sundari
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i3.801

Abstract

Selain sebagai salah satu hasil budaya Indonesia, batik juga merupakan salah satu media kreatif untuk mengasah kreativitas dalam bidang seni termasuk bagi anak-anak usia dini yang sedang dalam usia emas pertumbuhan. Proses membatik merupakan sebuah proses kreatif untuk merancang motif hias atau mewarnai suatu kain. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengenalan dan edukasi batik kepada anak-anak usia dini yang sekaligus dapat melatih kreativitas mereka di TK Pembina Kota Padangpanjang. Metode kegiatan ini adalah dengan ceramah, peragaan dan pelatihan mewarnai batik. Hasil kegiatan menunjukan perhatian dan antusias murid-murid TK dalam mewarnai kain batik. Produk batik yang dihasilkan adalah berupa sajadah dengan beragam warna sesuai kreativitas mereka.
PRODUK KERAJINAN BATIK DAUN SIRIH DURU AWO DESA HAMPARAN RAWANG KOTA SUNGAI PENUH Septia Cica Safitri; Yuliarni Yuliarni; Yulimarni Yulimarni; Miswar Miswar; Widdiyanti Widdiyanti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.57868

Abstract

Batik is a well-known product, popular for its motifs. However, Batik Daun Sirih Duru Awo from Hamparan Rawang Village, Sungai Penuh City, differs from batik from other regions due to its unique products and motifs rooted in local wisdom. This study aims to identify the Batik Daun Sirih Duru Awo craft products and the motifs' forms and their application to these batik craft products. The research method used is qualitative, with primary and secondary data types. The informants in this study are the owners of Batik Daun Sirih Duru Awo, batik designers, and batik artisans. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, and documentation. The data analysis in this research uses interactive analysis, which involves data condensation, data display, and conclusion or verification.The study results show that Batik Daun Sirih Duru Awo craft products include kain panjang, tengkuluk, lito (lacak), saluak, and scarves, predominantly using the batik cap technique. The motifs favored by consumers amount to 12, reflecting the uniqueness of Sungai Penuh City. These motifs are categorized into five flora motifs (kanyaho batuah, daun sirih, pucuk rebung, biji kopi, padi payo), two fauna motifs (tiger, horns), and five motifs themed around culture or natural objects (jangkoi, aksara incung, tabuh larangan, carano, lapik). The motifs are arranged in symmetrical and asymmetrical repetition patterns vertically and horizontally. To ensure the survival and growth of this craft business, attention and support from the government are needed.Keywords: motive, product, batik daun sirihAbstrakBatik merupakan produk yang sangat dikenal masyarakat, diminati karena motif yang ada pada produk tersebut. Namun produk batik Daun Sirih Duru Uwo Desa Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh berbeda dari batik daerah lain, karena memiliki produk dan motif khas berlatang belakang kearifan lokal. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi produk kerajinan Batik Daun Sirih Daru Awo, dan bentuk motif-motif serta penerapannya pada produk kerajinan batik tersebut. Metode penelitian kualitatif, dengan jenis data primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Batik Daun Sirih Daru Awo, desainer batik, dan perajin batik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan analisis interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan produk kerajinan Batik Daun Sirih Duru Awo terdiri dari kain panjang, tengkuluk, Lito (lacak), saluak (topi adat), dan syal yang dominan menggunakan teknik batik cap. Motif yang diminati konsumen berjumlah 12 buah yang merupakan kekhasan Kota Sungai Penuh. Motif tersebut dikelompokkan menjadi motif flora berjumlah lima buah, yakni motif kanyaho batuah, daun sirih, pucuk rebung, biji kopi,  dan  padi payo. Motif fauna ada dua, yaitu motif harimau dan motif tanduk. Motif yang bertemakan budaya atau benda alam ada lima buah, yakni motif jangkoi, aksara incung, tabuh larangan, carano, dan motif lapik. Pola tata susun repetisi yang simetris dan asimetris secara vertikal dan horizontal. Agar usaha kerajinan ini dapat terus bertahan dan berkembang sesuai dengan lokusnya masing-masing, maka dibutuhkan perhatian dan pembinaan dari pihak pemerintah.Kata Kunci: motif, produk, batik daun sirihAuthors:Septia Cica Safitri : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYuliarni : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYulimarni : Institut Seni Indonesia PadangpanjangMiswar : Institut Seni Indonesia PadangpanjangWiddiyanti : Institut Seni Indonesia Padangpanjang ReferencesAdriani. (2023). Motif Dan Makna Motif Tenun Ulos Batak Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(2), 302-309.Anggraini, L., & Kirana, N. (2023). Desain Komunikasi Visual. Bandung: Nuansa Cendekia.Carlo, I. D. (2020). BATIKpedia: Kumpulan Istilah Penting dalam Dunia Batik. Yogyakarta: CV. Andi Offset.Emika, S. (2023), œUsaha dan Merk yang digunakan. Hasil Wawancara Pribadi: 5 Mei 2023, Desa Hamparan Rawang.Gustami, SP. (2008). Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: Jurusan Kriya ISI Yogyakarta.Kartika, D. S. (2007). Budaya Nusantara. Bandung: Rekayasa Sains.Kartika, D. S. (2016). Kreasi Artistik Perjumpaan Tradisi Modern Dalam Paradigma Kekaryaan Seni. Karanganyar: Citra Sain.Kartika, D. S. (2017). Seni Rupa Modern Edisi Revisi. Bandung: Rekayasa Sains.Masri, A. (2010). Strategi Visual Bermain Dengan Fromalistik Dan Semiotik Untuk Menghasilkan Kualitas Visual Dalam Desain. Yogyakarta: Jalasutra.Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis¯: A Methods Sourcebook. California: Sage PP-Thousand Oaks.Rudianto, M. (2023). Transformasi Batik Sudagaran Pada Kampung Batik Laweyan Kota Surakarta. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(2), 335-342.Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara: Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize.Susmetri, E. (2023). œNama Motif. Hasil Wawancara Pribadi: 24 Mei 2023, Desa Hamparan Rawang.Yulimarni, Y., Ditto, A., Sundari, S., & Akbar, T. (2022). Pelatihan Batik dalam Excellent Project (Expro) Siswa/Siswi SMA Exellence Nurul Ikhlas Kabupaten Tanah Datar. Abdidas: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(5), 898-907.Zarminto, Z. (2023), œPenamaan Motif. Hasil Wawancara Pribadi: 5 Mei 2023, Desa Hamparan Rawang.