Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH PELAKSANAAN TEACHING FACTORY TERHADAP UJI KOMPETENSI PRAKTIK SISWA SMKN 1 KUNINGAN Sugiarti, Yatti; Maryati, Meti; Azizah, Dewi Nur
EDUFORTECH Vol 3, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v3i2.13583

Abstract

Uji kompetensi praktik diperlukan untuk mengetahui kemampuan atau kompetensi siswa sesuai dengan standar profesi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi guna memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, siswa diharuskan melaksanakanteaching factory. Program ini diharapkan dapat mendukung kompetensi siswa sesuai dengan kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa pada komponen penilaian teaching factory, mengetahui kemampuan siswa pada komponen penilaian uji kompetensi praktik dan mengetahui pengaruh pelaksanaan teaching factory terhadap uji kompetensi praktik siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII TPHP SMKN 1 Kuningan yang telah melaksanakanteaching factory dan uji kompetensi praktik paket 1. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linearsederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa pada penilaian komponen produk teaching factory, sebanyak 13 siswa termasuk kategori kompeten dan sebanyak 11 siswa termasuk kategori sangat kompeten. Pada komponen proses teaching factory, semua siswa telah mencapai kategori sangat kompeten. Kemampauan siswa pada penilaian komponen persiapan kerja uji kompetensi praktik, sebanyak 23 siswa termasuk kategori sangat kompeten dan 1 siswa termasuk kategori kompeten. Pada komponen proses uji kompetensi praktik, sebanyak 21 siswa termasuk kategori sangat kompeten dan sebanyak 3 siswa termasuk kategori kompeten. Pada komponen hasil kerja, sikap kerja dan waktu, semua siswa telah mencapai kategori sangat kompeten. Terdapat pengaruh yang positif pelaksanaan teaching factoryterhadap uji kompetensi praktik dengan persamaan regresi Y=73,977+0,211X dan hubungannya berada pada kategori “sedang”.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN BANTUAN MUSIK SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Weliyus, Weliyus; Handayani, Sri
EDUFORTECH Vol 4, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v4i1.16350

Abstract

Pemilihan model pembelajaran yang tepat, nyaman dan menyenangkan dapat memberikan semangat belajar bagi peserta didik untuk terus belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan dan perbedaan prestasi belajar (ranah kognitif dan afektif) peserta didik dalam penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan musik dan tanpa bantuan musik. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment. Subyek Penelitian ini adalah peserta didik kelas X program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X APHP 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran quantum learningdengan bantuan musik dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada ranah kognitif dan afektif. Ketuntasan belajar peserta didik ranah kognitif pada kelas dengan model pembelajaran Quantum Learningdengan bantuan musik sebesar 68% pada pertemuan kesatu meningkat sebesar 80% pada pertemuan kedua. Sedangkan dengan model pembelajaran Quantum Learningtanpa bantuan musik sebesar 52% pada pertemuan kesatu meningkat sebesar 67% pada pertemuan kedua. Pada aspek ranah afektif, penerapan model pembelajaran Quantum Learningdengan bantuan musik aspek sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi dan sopan memiliki persentase nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan model pembelajaranQuantum Learningtanpa bantuan musik. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar peserta didik kelas model pembelajaran Quantum Learningdengan bantuan musik dan model pembelajaran Quantum Learningtanpa bantuan musik.
PENGGUNAAN TEPUNG PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA FORMATYPICA) PADA PEMBUATAN COOKIES Azizah, Dewi Nur; Adianti, K P
EDUFORTECH Vol 4, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v4i1.16351

Abstract

Terigu adalah tepung yang berasal dari bulir gandum yang saat ini menjadi bahan utama dalam pembuatan berbagai makanan di Indonesia, sehingga tingkat impor gandum di Indonesia sangat tinggi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan mengurangi penggunaan terigu di masyarakat dengan menggunakan tepung komposit. Salah satu bahan pangan yang dapat dijadikan tepung komposit adalah pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingantepung pisang kepok dan terigu terhadap karakteristik cookieslidah kucing danmendapatkan perbandingantepung pisang kapokdan teriguyang tepat untuk menghasilkan cookieslidah kucing dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Pada penelitian ini digunakan metode percobaan (eksperimental method)dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)yang diulang sebanyak tiga kalidengan empatperlakuan perbandingan tepung pisangkepokdan terigu, yaitu A =0%:100%, B = 25% : 75%,C =50% : 50%, dan D = 75% : 25%. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis kimia,yaitu kadar air dan abu; analisis fisik,yaitu uji tekstur; dan uji organoleptik dengan metode hedonikterhadap warna, aroma, kerenyahan, rasa, dan kenampakan keseluruhan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung pisang kepok dan terigu sebesar25%: 75%menghasilkancookieslidah kucing dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis dari segiwarna, aroma, kerenyahan,rasa,dan kenampakan keseluruhandengan rata-rata kadar air 2,34 %; kadar abu 2,15%;dantekstur sebesar 1,42mm/g/dt. 
PENAMBAHAN TEPUNG PRA-MASAK BUAH SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) PADA PEMBUATAN SAUS TOMAT Azizah, Dewi Nur
EDUFORTECH Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v2i2.12440

Abstract

Saus merupakan salah satu bahan penyedap dan penambah rasa pada makanan. Saus tomat adalah produkyang dihasilkan dari campuran bubur tomat atau pasta tomat atau padatan tomat yang diperoleh dari tomatmasak, yang diolah dengan bumbu-bumbu, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahantambahan pangan yang diizinkan. Beberapa jenis bumbu yang sering digunakan adalah garam, gula, cuka,bawang putih, dan rempah-rempah, seperti cengkeh dan kayu manis. Tepung pra-masak buah sukun memilikikandungan gizi cukup tinggi dan kandungan amilopektin sebesar 77,48%. Tepung pra-masak dapatmembentuk larutan kental yang stabil. Oleh karena itu, tepung pra-masak buah sukun dapat dimanfaatkansebagai bahan pengental pada saus tomat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi tepung pra-masak buah sukun yang tepat untuk menghasilkan saus tomat dengan karakteristik yang baik dan disukaipanelis. Pada penelitian ini digunakan metode percobaan (eksperimental method) dengan menggunakanRancangan Acak Kelompok yang diulang sebanyak tiga kali dengan empat perlakuan konsentrasi tepung pra-masak buah sukun, yaitu A = 1%; B = 2%; C = 3%; dan D = 4%. Pengujian yang dilakukan meliputi analisiskimia, yaitu pH dengan menggunakan pH meter dan Total Padatan Terlarut (TPT) dengan menggunakanrefraktometer; analisis fisik, yaitu viskositas dengan menggunakan viskometer; dan uji organoleptik denganmetode hedonik terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasitepung pra-masak buah sukun sebesar 1% menghasilkan saus tomat dengan karakteristik yang baik dandisukai panelis dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa dengan rata-rata derajat keasaman (pH) 4,20; TotalPadatan Terlarut (TPT) 16,33oBrix, dan viskositas 6436,67 mPa.s.
PENGGUNAAN PATI GANYONG (CANNA EDULIS KERR) PADA PEMBUATAN BAKSO IKAN TENGGIRI Azizah, Dewi Nur; Rahayu, Asri Oktavianti
EDUFORTECH Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v3i1.13548

Abstract

Bakso adalah produk makanan yang berbentuk bulat, yang diperoleh dari campuran daging (kadar daging 50%) dan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan. Ikan tenggiri memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lainnya dan kandungan aktin dan miosin yang cukup tinggi, sehingga tekstur bakso yang dihasilkan kenyal. Pati ganyong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi pada bakso ikan karena memiliki kandungan serat yang tinggi dan karbohidrat yang rendah serta kadar amilosa yang tinggi sebesar 25-30% yang dapat menyebabkan kekenyalan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi pati ganyong yang tepat untuk menghasilkan bakso ikan tenggiri dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Pada penelitian ini digunakan metode percobaan (eksperimental method) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang diulang sebanyak tiga kali dengan lima perlakuan konsentrasi pati ganyong, yaitu A = 5%; B = 10%; C = 15%; D = 20%; dan E = 25%. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis kimia, yaitu kadar protein dan lemak; analisis fisik, yaitu daya ikat air dan kekenyalan; dan uji organoleptik dengan metode hedonik terhadap warna, aroma, tekstur, rasa, dan kenampakan keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pati ganyong sebesar 5% menghasilkan bakso ikan tenggiri dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis dari segi warna, aroma, tekstur, rasa, dan kenampakan keseluruhan dengan rata-rata kadar protein 11,28%; kadar lemak 0,031%; daya ikat air 25,20%; dan kekenyalan 1,08 mm/detik/50 g.
PERBANDINGAN TEPUNG KENTANG DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK NUGGET Alghifari, Vieri; Azizah, Dewi Nur
EDUFORTECH Vol 6, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v6i1.33287

Abstract

Nugget merupakan salah satu jenis makanan siap saji yang cukup populer di masyarakat. Nugget adalah suatu bentuk produk daging giling yang dibumbui, kemudian diselimuti oleh perekat tepung, pelumuran tepung roti (breading), lalu dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan Nugget adalah tepung. Tepung berfungsi sebagai bahan pengisi dan pengikat untuk memperbaiki stabilitas emulsi, menurunkan penyusutan akibat pemasakan, memberi warna yang terang, meningkatkan elastisitas, membentuk tekstur yang padat dan menarik. Tepung yang biasa digunakan pada produk Nugget adalah tepung terigu. Sejauh ini, tepung kentang jarang dimanfaatkan dalam produk inovasi pangan. Oleh karena itu, diperlukan subtitusi tepung kentang pada pembuatan Nugget. Tepung kentang memiliki karakteristik, yaitu mempunyai daya serap yang tinggi, bertekstur halus, berasa sedikit manis, dan beraroma harum khas tepung kentang. Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik Nugget ayam yang dihasilkan dengan perbandingan tepung kentang dan tepung terigu yang paling disukai panelis. Penelitian ini menggunakan metode percobaan secara deskriptif dengan perlakuan perbandingan antara tepung kentang dan tepung terigu sebanyak 0%:100%, 25%:75%, 50:50%, 75%:25%, dan 100%:0%. Hasil penelitian menunjukkan, karakteristik Nugget ayam yang dihasilkan memiliki warna kuning agak pucat, beraroma daging dan khas Nugget, bertekstur cukup empuk, serta berasa khas Nugget dengan sedikit rasa kentang. Nugget dengan perbandingan tepung kentang dan tepung terigu 25%:75% adalah yang paling disukai oleh panelis.
MEMPELAJARI KONSENTRASI LARUTAN KAPUR TERHADAP KARAKTERISTIK MANISAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) Sandi, Anggi Mutiara; Azizah, Dewi Nur
EDUFORTECH Vol 5, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v5i2.28811

Abstract

Pembuatan manisan terung sebagai inovasi pangan dengan memanfaatkan ketersediaan hasil pertanian di Indonesia yang cukup melimpah. Karakteristik terung yang tidak kokoh dan cepat busuk, maka pembuatan manisan ini dapat memperbaiki tekstur dan memperpanjang penyimpanan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik produk manisan terung ungu dan mengetahui konsentrasi larutan kapur yang tepat digunakan untuk menghasilkan manisan terung ungu dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Metode penelitian menggunakan metode percobaan dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Faktor pada penelitian ini, yaitu konsentrasi larutan kapur dan ada empat perlakuan, yaitu 2%, 4%, 6%, dan 8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manisan terung ungu yang dihasilkan memiliki karakteristik warna coklat transparan, aroma khas manisan, tekstur keras, kenyal, dan basah, serta rasa sangat manis dan sedikit asam. Hasil terbaik yang paling disukai panelis dimiliki oleh manisan terung ungu dengan konsentrasi larutan kapur 6% berdasarkan karakteristik tekstur dengan nilai rata-rata sebesar 4,50.
MEMPELAJARI KONSENTRASI SARI DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus Tricolor L.) TERHADAP KARAKTERISTIK BAKSO AYAM Purnama, Fakhriyah Dipa
EDUFORTECH Vol 5, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v5i2.28813

Abstract

Bakso merupakan jenis makanan yang populer di Indonesia. Bakso dikembangkan menjadi beraneka ragam bentuk dan warna. Sementara ini pewarna buatan dikhawatirkan mengandung bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Bayam merah memiliki pigmen antosianin yang berwarna merah keunguan. Penambahan sari bayam merah pada bakso diharapkan dapat menambahkan variasi bakso dan meningkatkan nilai ekonomis bayam merah, sehingga bayam merah tidak hanya dimanfaatkan sebagai sayuran saja, tetapi juga dapat diolah menjadi bahan lain. Faktor yang diteliti adalah konsentrasi sari daun bayam merah 0%, 15%, 20%, dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso ayam dengan konsentrasi sari daun bayam merah memiliki warna merah tua, aroma khas daging ayam dan bawang putih, tekstur kenyal, dan agak asin. Konsentrasi sari daun bayam merah yang tepat digunakan untuk menghasilkan bakso ayam dengan karakteristik baik dan disukai oleh panelis adalah 20% yang memiliki rata-rata peniliaian tingkat kesukaan tertinggi terhadap aroma, kekenyalan, dan rasa.
PENGARUH KONSENTRASI RAGI INSTAN TERHADAP KARAKTERISTIK ROTI TAWAR AMPAS KELAPA Zainab, Sayyidah Arifah; Azizah, Dewi Nur
EDUFORTECH Vol 7, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v7i1.44979

Abstract

Roti tawar ampas kelapa merupakan roti yang berbahan dasar tepung gandum dan tepung ampas kelapa. Umumnya dalam pembuatan roti dilakukan penambahan ragi instan 1-2% dari berat tepung. Penambahan ragi lebih dari 2% dapat menyebabkan aroma dan rasa yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi instan terhadap karakteristik roti tawar ampas kelapa dan konsentrasi ragi instan yang tepat dalam pembuatan roti tawar ampas kelapa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor, yakni konsentrasi ragi instan (1,2%, 1,4%, 1,6%, 1,8%). Berdasarkan hasil pengujian dan pengamatan yang telah dilakukan, konsentrasi ragi berpengaruh nyata (p0,05) terhadap volume pengembangan, tekstur, kenampakan, warna luar, warna dalam, dan keseragaman pori pada roti tawar ampas kelapa. Roti dengan konsentrasi ragi 1,4% merupakan roti dengan karakteristik terbaik secara keseluruhan.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MEMBANTU SISWA MEMPERSIAPKAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN SURIMI Eka Alimatus Sa'diyah; Sri Handayani; Dewi Nur Azizah
Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jp.13.1.13-31

Abstract

The purpose of this study is 1) to determine the feasibility of website-based learning media on the competency test material for making surimi, 2) knowing the results of students' cognitive training on the competency test material for making surimi using website-based media, 3) knowing the results of students' cognitive training on the competency test material for making surimiusing e-modules, 4) knowing the differences in the results of students' cognitive training after using website-based media with e-modules. The method used is the ADDIE model and is implemented using the Intact-Group Comparison design in class XII majoring in Agroindustry at SMK N 1 Cibadak with cognitive aspects as research factors. The results showed that the website-based learning media was declared "Very Appropriate". Then there was an increase in the results of students' cognitive training in the experimental class with an n-gain value of 0.64 and the control class with an n-gain value of 0.55. Then the results of hypothesis show that there are difference in the results of students' cognitive training in the competency test material for making surimi using website-based learning media with e-modules.