Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Sriwijaya

Pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah Eva Citra Dewi; Putri Widita Muharyani; Arie Kusumaningrum
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Konsumsi sayur yang kurang merupakan salah satu masalah makan yang sering terjadi pada anak prasekolah.  Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan vitamin dan mineral serta berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah. Metode: Metode penelitian ini adalah preeksperimental one-grup pra-post tes design. Sampel berjumlah 15 orang yang diambil mengunakan teknik purposive sampling. Hasil: Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin 60,0% laki–laki dan rata–rata usia 5,57±0,36 tahun. Uji wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan rata–rata yang bermakna antara porsi konsumsi sayur sebelum dan setelah dilakukan modifikasi sayur dengan p value = 0,001 dan ? = 0,05. Rata–rata porsi konsumsi sayur sebelum dilakukan modifikasi 164,33±23,08 gram dan porsi setelahnya meningkat menjadi 272,07±26,81 gram. Simpulan: Modifikasi sayur diharapkan dapat diterapkan baik di komunitas maupun di keluarga. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis terhadap faktor lain yang mempengaruhi konsumsi sayur anak prasekolah. Kata Kunci: Konsumsi sayur, modifikasi, anak, prasekolah Abstract Aim: Less consumption of vegetables is one of the most common eating problems in preschool children. This can lead to inadequate intake of vitamins and minerals as well as the impact on the growth and development of children. This research aimed to determine the influence of modification of vegetable dishes to servings of vegetable consumption of preschool children. Method: This study used preexperiment one-group pre-post test design. Samples were 15 people were taken using purposive sampling technique. Result: Respondent characteristics including gender 60.0% male and mean of age 5.57±0.36 years. Wilcoxon test showed asignificant difference of average of vegetable consumption before and after the modification of vegetables with p value = 0.001 and ? = 0.05. The average of vegetables consumption before modification of vegetable dishes were 164.33±23.08 grams and after it increased to 272.07±26.81 grams.Conclusion: Modification of vegetable dishes expected to be applied both in the community and in the family. Expected to futureresearchcan be analyze other factors that influence to vegetable consumption in preschool children. Keywords: Consumption of vegetables, modification, children, preschool
Hubungan Kontrol Makanan, Model Peran dan Keterlibatan Anak Dengan Sulit Makan Pada Anak Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 2 No. 1 (2015): Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Anak membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak seringkali membuat keluarga melakukan tindakan yang tidak tepat yang mengakibatkan anak mengalami sulit makan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kontrol makanan, model peran, keterlibatan anak dengan sulit makan.Metode: Desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 190 responden yang diambil dengan teknik propotional random sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna kontrol makanan, model peran, keterlibatan anak dengan p value < 0,05 terhadap sulit makan anak.Simpulan: Keluarga merupakan pihak yang paling bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak melalui aktivitas pemberian makan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait kebutuhan keluarga sebagai sistem pendukung utama bagi anak sehingga perawat komunitas dapat mendesain strategi intervensi pemberdayaan keluarga yang tepat guna mencegah sulit makan pada anak. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisa faktor predisposisi seperti nilai, norma, budaya dan karakteristik keluarga berhubungan dengan sulit makan pada anak.
Perbedaan Efektivitas Metode Diskusi dan Ceramah Terhadap Pengetahuan Pekerja Tentang Alat Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las Kelurahan Bukit Lama Palembang Melly Sakiyah; Jaji; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 2 No. 2 (2015): Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas metode diskusi dan metode ceramah terhadap pengetahuan tentang alat pelindung diri. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi experimental dengan pretest posttest group designs.Penelitian ini dilakukan pada 22 pekerja bengkel las di Kelurahan Bukit Lama Palembang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis penelitian ini menggunakan uji t-test dan uji mann-whitney. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode diskusi dengan p value 0,001 dan ada perbedaan pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dengan p value 0,001. Hasil menunjukkan p value 0,349 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode diskusi dan metode ceramah. Simpulan: Metode diskusi lebih efektif dalam peningkatan pengetahuan yang dilihat dari peningkatan ratarata skor nilai pengetahuan pekerja sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan. Diharapkan pekerja menggunakan alat pelindung diri secara lengkap saat bekerja guna mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja.
Perbandingan Perubahan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Autogenik di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang Dewi Ismarina; Herliawati; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 2 No. 2 (2015): Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Hipertensi merupakan penyakit mematikan yang kemunculannya tidak disertai dengan gejala-gejala lebih dahulu. Terapi musik klasik dan relaksasi autogenik merupakan terapi modalitas untuk tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas perubahan tekanan darah lansia penderita hipertensi setelah melakukan terapi musik klasik dengan relaksasi autogenik.Metode: Penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design dengan rancangan Pretest Posttest Design.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang lansia penderita hipertensi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 18 orang kelompok terapi musik klasik dan 18 orang kelompok relaksasi autogenik.Hasil: Hasil uji statistik menggunakan uji T Independent (α=0,05) menunjukkan nilai p value sistolik sebesar 0,104 dan p value diastolik sebesar 0,455.Simpulan: Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna antara terapi musik klasik dengan relaksasi autogenik dalam menurunkan tekanan darah lansia penderita hipertensi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai terapi yang membantu menurunkan tekanan darah selain menggunakan obat pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA SOPIR ANGKUTAN UMUM Indah Oktarita; Antarini Idriansari; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2017): Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Merokok dilakukan oleh sebagian besar sopir angkutan umum. Pada sopir angkutan umum ini ingin mengakhiri perilaku merokok namun sering mengalami kekambuhan (relapse). Motivasi menjadi faktor penting dalam berhenti merokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi berhenti merokok pada sopir angkutan umum. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 80 orang yang pernah mencoba berhenti merokok. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dan uji yang digunakan adalah chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi berhenti merokok yang rendah sebanyak 48 orang (60%) dengan hasil analisis yaitu terdapat hubungan antara nilai dan persepsi (p value= 0,004), fasilitas (p value= 0,023), lingkungan (p value= 0,043) dan ekonomi (p value=0,028) dengan motivasi berhenti merokok. Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, pengalaman dan pengetahuan dengan motivasi berhenti merokok. Simpulan: Meningkatkan motivasi diri untuk berhenti merokok dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk seseorang berhenti merokok.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SYSTEMIC INFLAMMATORY RESPONSE SYNDROME PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI ICU Eka Yulia Fitri Y; Putri Widita Muharyani; Dhona Andhini
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2017): Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya SIRS pada pasien yang dirawat di ICU dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien yang berisiko atau pasien yang berada dalam kondisi kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan kesempatan untuk sembuh.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengansystemic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ruang ICU.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal daridata rekam medis pasien yang dirawat di ICU periode tahun 2016 pada RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan RS Bhayangkara Palembang, berjumlah 31 sampel.Hasil: Hasil penelitian menunjukkansecara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,011), jenis kelamin (p value = 0,009), kasus bedah (p value = 0,029), kasus trauma (p value = 0,033), dan terapi ventilator mekanik (p value = 0,029) dengan kejadian SIRS. Sedangkan faktor skor GCS dan kadar glukosa darah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian SIRS pada pasien yang dirawat di ICU. Simpulan:Pengkajian terhadap usia, jenis kelamin, kasus bedah dan trauma, serta pemantauan terhadap terapi ventilator mekanik sangat perlu dilakukan agar dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami SIRS.
Pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah Eva Citra Dewi; Putri Widita Muharyani; Arie Kusumaningrum
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 2 (2017): Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Konsumsi sayur yang kurang merupakan salah satu masalah makan yang sering terjadi pada anak prasekolah. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan vitamin dan mineral serta berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah.Metode: Metode penelitian ini adalah preeksperimental one-grup pra-post tes design. Sampel berjumlah 15 orang yang diambil mengunakan teknik purposive sampling.Hasil: Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin 60,0% laki–laki dan rata–rata usia 5,57±0,36 tahun. Uji wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan rata–rata yang bermakna antara porsi konsumsi sayur sebelum dan setelah dilakukan modifikasi sayur dengan p value = 0,001 dan α = 0,05. Rata–rata porsi konsumsi sayur sebelum dilakukan modifikasi 164,33±23,08 gram dan porsi setelahnya meningkat menjadi 272,07±26,81 gram.Simpulan: Modifikasi sayur diharapkan dapat diterapkan baik di komunitas maupun di keluarga. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis terhadap faktor lain yang mempengaruhi konsumsi sayur anak prasekolah.
Faktor yang berhubungan dengan systematic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ICU Eka Yulia Fitri Y; Putri Widita Muharyani; Dhona Andhini
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 2 (2017): Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya SIRS pada pasien yang dirawat di ICU dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien yang berisiko atau pasien yang berada dalam kondisi kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan kesempatan untuk sembuh.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengan systemic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ruang ICU.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data rekam medis pasien yang dirawat di ICU periode tahun 2016 pada RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan RS Bhayangkara Palembang, berjumlah 31 sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,011), jenis kelamin (p value = 0,009), kasus bedah (p value = 0,029), kasus trauma (p value = 0,033), dan terapi ventilator mekanik (p value = 0,029) dengan kejadian SIRS. Sedangkan faktor skor GCS dan kadar glukosa darah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian SIRS pada pasien yang dirawat di ICU. Simpulan: Pengkajian terhadap usia, jenis kelamin, kasus bedah dan trauma, serta pemantauan terhadap terapi ventilator mekanik sangat perlu dilakukan agar dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami SIRS
PENGARUH SUPPORT GROUP DENGAN MODEL KEPERAWATAN KOLCABA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Fuji Rahmawati; Putri Widita Muharyani; Angeline Tarigan
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 6 No. 1 (2019): Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 selain mempunyai keluhan fisik, juga menunjukkan keluhan psikologis yaitu kecemasan. Untuk itu, penanganan yang diberikan kepada penderita DM Tipe 2 hendaknya bukan hanya berfokus pada aspek fisik, namun juga psikologis. Konsep teori kenyamanan Kolcaba adalah teori keperawatan yang mengedepankan kenyamanan. Salah satu strategi dari teori kenyamanan Kolcaba yaitu intervensi sosial dengan menggunakan support group. Support group dilakukan dengan tujuan agar para penderita DM Tipe 2 dapat sharing pengalaman, berbagi informasi, saling belajar dan menguatkan antar sesama penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Support Group dengan Model Keperawatan Kolcaba terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra eksperimen dan desain one group pretest posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 responden yang merupakan penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Data kemudian dianalisis menggunakan uji statistik paired T-test.Hasil: Ada pengaruh yang signifikan support group dengan model keperawatan Kolcaba terhadap penurunan kecemasan penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan (p value = 0,002).Simpulan:. Support Group dapat menjadi salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan guna pendampingan dalam pengobatan DM Tipe 2 sekaligus dapat menemukan dan meningkatkan kebermaknaan hidupnya sehingga responden dapat beradaptasi dengan sakit yang dideritanya dan memunculkan koping positif terhadap sakit yang dideritanya.
PENGARUH SUPPORTIVE INTERVENTION TERHADAP BEBAN PERAWATAN DAN KUALITAS HIDUP KELUARGA PENDERITA KANKER SERVIKS Maulida, Mutia Nadra; Muharyani, Putri Widita; Adhisty, Karolin
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 6 No. 2 (2019): Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan penyebab kematian utama pada perempuan. Hal ini akan memberikan dampak yang besar tidak hanya bagi penderita namun juga berdampak terhadap keluarga. Keluarga merupakan support system utama bagi penderita yang juga perlu menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh supportive interventionterhadap beban perawatan dan kualitas hidup keluarga penderita kanker serviks. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis quasy experiment dengan rancangan penelitian Pretest Posttest with Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga penderita kanker serviks yang berada di wilayah Palembang. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling berjumlah 60 orang. Peneliti menggunakan kuesioner Zarit Caring Burden dan Caregiver Quality of Life Index-Cancer (CQoL-C). Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam rerata skor beban perawatan (p=0,012) dan kualitas hidup (p=0,001) antara sebelum dan setelah diberikan intervensi.Simpulan: Ada pengaruh supportive intervention terhadap beban perawatan dan kualitas hidup keluarga penderita kanker serviks.