Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Keterampilan Oral Motor Pada Bayi (6-12 Bulan) Di Desa Sidorejo Uptd Puskesmas Way Hitam Iv Muharyani, Putri Widita; Jaji, Jaji; Nurhayati, Evi
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baby led weaning merupakan metode untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI guna mengembangkan keterampilan makan bayi termasuk diantaranya keterampilan oral motor. Perilaku sulit makan terjadi pada 30% anak dengan keterampilan oral motor tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode baby led weaning terhadap keterampilan oral motor pada bayi yang berusia 6 – 12 bulan. Penelitian dilakukan Di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam IV. Jenis penelitian yaitu pre eksperimental dengan desain One Group Pretest-Postest. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel berjumlah 21 orang. Alat ukur penelitian menggunakan The Schedule For Oral Motor Assessment. Hasil analisa menggunakan uji statistik Mc Namer menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode baby led weaning terhadap keterampilan oral motor dengan ρ value 0,031 dan CI sebelum 5,54 hingga 8,92 sedangkan CI setelah 0,93 hingga 3,63. Pelaksanaan baby led weaning dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan oral motor anak sebagai upaya pencegahan primer dalam mengatasi perilaku sulit makan pada anak.
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN SPIRITUAL DENGAN RISIKO PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA SMP DAN SMA DI KOTA PALEMBANG 2009 Jaji, Jaji
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NAPZA is a threat most feel concerned abouts for adolescent in can be more than 100 countries in the world. Indonesia are known from 3,2 million people is user NAPZA. Every year user amount NAPZA increases 1 million people, from 1 million user that increase, known 5,3%among others is student community and student, that means from 100 users NAPZA are existed five student or students as abuse to NAPZA. This research Design uses descriptive analytic method with approach cross sectional. Sampel research amounts to 384 adolescent, intakeprocedure sampel with random proportional stratified sampling, and random simple sampling. This Research uses statistic test Chi Square that bent on to know there is independent variable relation with dependen. Independent Variable its that is: social factor, spiritual, age, gender, and education relates to abuse NAPZA at adolescent in Palembang city. Whereas to know factor the most dominant range from to factors, researcher uses statistic test multivariat that is double logistics regression. Research Result is got there is relation between social and education level adolescent and abuse risk NAPZA, and there is no relation between age, gender, and spiritual with abuse risk NAPZA, and variable the most having an effect on is social variable. Research that conducted give picture that abuse risk NAPZA at adolescent more beriko at high adolescent social, and spiritual adolescent that not support.
Efektivitas Air Rebusan Biji Pinang Muda dan Asam Kandis terhadap Intensitas Nyeri dan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas Ramadhan, Citra Shaum; Jaji, Jaji; Natosba, Jum
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i3.3053

Abstract

The perineal wound is a difficult area to keep clean and dry. Postpartum mothers with perineal wounds complain of pain in their sutures and difficulty in doing activities. Perineal wound care is important to accelerate wound healing, avoid infection, and repair tissue. This study aimed to determine the effectiveness of decoction water of young areca nut and Kandis acid on pain intensity and perineal wound healing in postpartum mothers. This study used a quasi-experiment with a pre-post test with a control group design approach with a sample of 22 postpartum mothers consisting of 11 people intervention group and 11 people control group which are selected by accidental sampling. The measuring instruments were using the NRS pain scale and the Southampton scale and the Bates-Jensen Wound Continuity Scoring. The statistical analysis of the study using the Kruskal-Wallis test on the pain variable obtained p-value=0.000 (p-value
PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA SPRAIN Oktarina, Rizky; Andhini, Dhona; Jaji, Jaji
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cedera sprain merupakan salah satu cedera yang sering terjadi pada olahragawan, cedera sprain jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan berbagai efek samping. Pertolongan pertama pada cedera sprain adalah dengan menggunakan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Aktivitas yang dilakukan mahasiswa pendidikan jasmani banyak berhubungan dengan kegiatan olahraga yang dapat menimbulkan risiko mengalami cedera, sehingga diperlukannya pengetahuan tentang pertolongan pertama cedera. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama cedera adalah melalui edukasi kesehatan menggunakan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan menggunakan media video terhadap pengetahuan mahasiswa pendidikan jasmani tentang pertolongan pertama cedera sprain menggunakan metode RICE. Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental menggunakan one group pretest-posttest design. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 30 responden diambil menggunakan metode non probability sampling yaitu purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon sign rank test didapatkan p value 0,000 yang berarti terdapat pengaruh edukasi menggunakan media video terhadap pengetahuan mahasiswa pendidikan jasmani tentang pertolongan pertama cedera sprain menggunakan metode RICE. Responden dapat memahami informasi dengan baik dikarenakan media video melibatkan elemen suara dan elemen gambar yang dapat dilihat dalam bentuk video dan melibatkan berbagai indra. Media audiovisual efektif meningkatkan pengetahuan mengenai pertolongan pertama cedera sprain sehingga media ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi kesehatan.Kata kunci : Edukasi kesehatan, Media Video, Pengetahuan, RICE, Sprain
PENGARUH TERAPI RILEKSASI AUTOGENIK TERHADAP STRESS LANSIA DI PANTI HARAPAN KITA INDRALAYA Jaji, Jaji; Natosba, Jum; Fitriani, Sukmah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Lanjut usia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia merupakan keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap stres fisiologis. Kegagalan tersebut berhubungan dengan adanya penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi rileksasi autogenic pada lansia terhadap stress. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif analitik desain, dengan ujinya adalah uji beda mean. Uji bivariate pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, dengan batas kemaknaa ɑ = 0,005. Sampel berjumlah 19 orang, sesuai hasil screening kejadia stress pada lansia, sedangkan Kuisioner yang dipakai menggunakan kuisioner Stres yang diadopsi dari Depression Anxiety and Stress Scale-42 yang merupakan kuesioner pengujian tingkat depresi, kecemasan dan stress. Hasil: Hasil penelitian didapat perempuan lebih besar yaitu sebanyak 11 (57,9%) orang, lama tinggal di panti sebagian besar kurang dari 5 tahun yaitu 13 (68,4%) orang, dan stress sebelum terapi rileksasi autogenik sebesar 13 (68,4%) kategori ringan, Sedanngkan Stress setelah terapi rileksasi autogenik paling besar stress ringan yaitu 16 (84,2%) orang. Hasil uji bivariate di peroleh nilai p value 0,014 (<0,05), yang berarti Terdapat pengaruh yang signifikan anatara terapi relaksasi autogenik sebelum dan sesudah pada lansia. Simpulan: Therapy autogenic ini dapat di kembangkan oleh praktisi kesehatan dalam memberi pelayanan kepada klien.Kata Kunci: Rileksasi Autogenik, Stres, Lansia, Panti
KARAKTERISTIK DAN MASALAH KEPERAWATAN PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATHOSUS DI RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG (JULI 2022-MARET 2024) Sari, Merli Junita; Wahyuni, Dian; Idriansari, Antarini; Jaji, Jaji
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

dicirikan oleh produksi antibodi yang berlebihan, menyebabkan berbagai manifestasi klinis yang sifatnya unik, tidak sama untuk setiap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dan masalah keperawatan pada pasien SLE di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Juli 2022 1 Maret 2024. Metode : penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini diambil dari medikal record menggunakan teknik total sampling, berjumlah 64 laporan. Analisis penelitian menggunakan analisis univariat. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden pada penelitian ini yaitu usia 26-45 tahun (42,2%), berjenis kelamin perempuan (93,8%), ibu rumah tangga (34,4%), tingkat pendidikan SMA (56,3%) dan tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dikeluarganya (96,9%), lama sakit lebih dari 1 tahun (68,8%) dan ditemukan 17 masalah keperawatan, tertinggi masalah nyeri akut, gangguan perfusi jaringan, dan intoleransi aktivitas. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien SLE berusia produktif, dengan rentang usia 26-45 tahun, yang didominasi oleh perempuan. Hal ini sejalan dengan literatur yang menyebutkan bahwa SLE lebih sering terjadi pada wanita usia reproduktif. Sebagian besar pasien berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan memiliki pendidikan terakhir SMA, yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit. Selain itu, tingginya proporsi pasien yang mengalami SLE lebih dari satu tahun menunjukkan adanya perjalanan penyakit yang kronis, meskipun tidak ditemukan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga. Temuan 17 jenis masalah keperawatan mengindikasikan kompleksitas perawatan pasien SLE, yang membutuhkan pendekatan komprehensif dalam intervensi keperawatan.Kata kunci : Diagnosis Keperawatan, Karakteristik Pasien, SLE
Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Pencegahan Child Sexual Abuse Melalui Aplikasi Kance Asek Natosba, Jum; Jaji, Jaji; Fitriani, Sukmah
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Juni
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v5i1.24096

Abstract

Child sexual abuse still has many unreported cases to this day because sexual abuse is still considered very inappropriate to report or publish.The increase in cases of sexual deviation, such as sexual abuse, is caused by the lack of parental awareness in protecting their children.Parents feel ashamed and do not want to talk about sex with their children because of societal taboos surrounding sex.One alternative for teaching teenagers about health and sex, including the introduction of reproductive organ names, is sex education within the family.The sexual education material on self-protection skills was developed by the community service team from various sources.The provision of sexual education, methods, and learning media needs to be considered in order to achieve the goals of sexual education.One of the methods that can be used in providing sexual education is through play-based methods.This service consists of three stages: the first stage is cadre training, the second stage is the implementation of the service by cadres to teachers and parents of students at SDN 79 Prabumulih, and the final stage is the implementation of the service by cadres to first-grade students at SDN 79 Prabumulih.The media used is the Skill Protections Learning (SPL) Program, which consists of the development of the "kance asek" application containing knowledge about preventing sexual violence for parents.The activities ran smoothly and were able to increase the parents' knowledge about the prevention of sexual violence.There is a need to disseminate information about preventing sexual violence against children in order to reduce the incidence of sexual violence against children.
Penggunaan Media Kartu Gambar Edukasi (KAGASI) Dalam Kegiatan Promosi Kesehatan Terkait Anemia Pada Remaja Putri Ikatan Remaja Masjid (IRMA) jaji, jaji; Natosba, Jum; Fitriani, Sukmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1000

Abstract

Remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya, sehingga beresiko mengalami anemia. Remaja putri sering kali cenderung fokus menjaga penampilannya dengan berusaha untuk tetap langsing, sehingga sering kali mengarahkan mereka untuk melakukan diet dan mengurangi konsumsi makanan. Namun, diet yang tidak memenuhi kebutuhan gizi tidak memberikan asupan gizi yang seimbang dapat menyebabkan kekurangan zat-zat penting seperti zat besi. Dampak anemia dapat berlangsung lama dan dapat mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar remaja putri mengetahui, mau dan mampu mencegah terjadinya anemia. Metode kegiatan pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana kegiatannya dievaluasi perubahannya dengan pre dan post test. Partisipan kegiatan ini adalah remaja putri yang tergabung dalam karang taruna sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa, distribusi frekuensi pengetahuan sebelum diberikan promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI kurang yaitu berjumlah 12 orang (57,1%). Sedangkan distribusi frekuensi pengetahuan sesudah diberikan promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI baik yaitu berjumlah 21 orang (100%). Dan cara ini bisa diterapkan oleh petugas kesehatan, atau bisa dimodifikasi dengan cara lainnya.ABSTRAKRemaja putri tiap bulannya mengalami menstruasi, menyebabkan beresiko menderita anemia. Remaja perempuan sering kali cenderung fokus untuk menjaga penampilan dengan berusaha untuk tetap langsing sering kali membuat mereka melakukan diet dan mengurangi konsumsi makanan. Namun, diet yang gagal memenuhi kebutuhan nutrisi tidak memberikan asupan nutrisi yang seimbang dapat menyebabkan kekurangan zat-zat penting seperti zat besi.Efek dari anemia dapat berlangsung lama dan bisa mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Tujuan kegiatan pengabdian ini remaja putri tau, mau dan mampu melakukan pencegahan anemia. Metode kegiatan pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana kegiatannya di evaluasi perubahannya dengan pre dan post tes. Pesertanya adalah remaja putri yang tergabung dalam ikatan remaja sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa, distribusi frekuensi pengetahuan sebelum di beri promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI yaitu kurang, sebesar 12 orang (57.1%). Sedangkan distribusi frekuensi pengetahuan setelah di beri promosi kependidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI yaitu baik, sebesar 21 orang (100%). Dan metode ini dapat di terapkan oleh petugas kesehatan, atau dapat di modifikasi dengan metode-metode yang lainnya.