Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PADA ERA GLOBAL Mujinem, Mujinem
Dinamika Pendidikan Vol 16, No 1 (2009): Dinamika Pendidikan No/01/Th.XVI/Mei 2009
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.125 KB)

Abstract

Social studies are in general constructed in a systematic, comprehensive, and integrated manner in learning process  toward maturity and success in society life. They are taught in order to learners achieve a wider confound comprehension in other related studies. For the purpose, professional  teacher.','are  required in the learning process, although they are not the only sources of knowledge. Globalization is characterized by the development of both information and communication technologies with the  serious impact of making  the  world as the seemingly borderless area. Diverse foreign  cultures can easily come through the borders of country with various impacts, both positive and negative. Teachers in the social  studies  are  required  to  do  something,  so  that  negative  impact from   the outsiders can be minimized through the learning they do. In this case, the teachers of social studies should be professional in personality with a capacity of building the self of learners, particularly in intellectual capacity, and bring the learners to be citizen  of  the  Republic  of  Indonesia  under the nation's  ideology.  There fore,  a professional teacher of social studies should master a much wider knowledge, specially related learning materials to be conveyed to the learners in the learning process. With understanding that the social studies are the kinds of memorizing based subjects and the materials are many so boring, in the global era the teachers have a special challenge, how do make the subject more pleasant one. A way that should be taken by the teacher is to build a commitment of strongly making the learners much more  intelligent.  With the commitment, teachers of  the social studies  can do as . follows: J) continuously improving knowledge through more sophisticated media, 2) seeking 10 master the sophisticated technology (computer), and 3)  willing to use learning methods in accordance with the goals. Keywords: Learning, Social studies
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA HUBUNGANNYA DENGAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM Mujinem Mujinem
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.205 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9170

Abstract

Sebagai makhluk berbudaya, manusia bertanggungjawab terhadap Tuhannya. dalam arti menjaga kelangs~nganhidup manusia dan kelestarian lingkungannya.Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusiaselalu berhubungan dengan lingkungannya yaitu dengan usahamemanfaatkan sumber daya alam dengan disertai pengelolaanyang baik, lebih-Iebih terhadap sumber daya alam yang tidakdapat diperbaharui supaya tidak cepat habis. Agar pengelalaansumber daya alam terlaksana dengan baik manusia dituntutuntuk memiliki pengetahuan, keahlian. da'1 keterampilanmaka perlu adanya pembinaan terhadap sumber daya manusiasendiri, di mana sumber daya manusia di sini berfungsisebagai pengelola dan berkewajiban melestarikan lingkunganoya.Salah satu cara dalam pembinaan sumber daya manusiahubungannya dengan. pelestarian sumber daya alam aclalahmelalui pendidikan, yaitu Pendidikan Kependudukan dan LingkunganHidup (PKLH), baik formal maup;;n nonformal. Pendekatanyang digunakan dalam pendidikan formal adalahmonolitik (tingkat Perguruan Tinggi) dan integratif (tingk::l.tSekolah Dasar sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas).Pendekatan nonformal dimulai dari keluarga, kegiatan-kegiatandalam masyarakat. media komunikasi massa baik melaluimedia cetak, elektronika, ataupun media tradisional.
FUNGSI FOLKLOR LISAN (UNGKAPAN TRADISIONAL) DALAM KEHIDUPAN ORANG JAWA Mujinem Mujinem
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1993,TH.XIII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1703.496 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.8988

Abstract

Dalam usaha menggali nilai-nilai, gagasan-gagasan vital maupun keyakinan suatu masyarakat, folklor lisan (ungkapan tradisional) tidak mungkin diabaikan begitu saja. Melalui ungkapan tersebut orang dapat mengambil nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya.
NILAI-NILAI KEHIDUPAN SOSIAL DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA ERA GLOBALISASI Mujinem Mujinem
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 10, No 1 (2010): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v10i1.21000

Abstract

Globalisasi seperti sekarang ini, di mana teknologi maju pesat, ternyata telah mengubah perilaku kehidupan sosial di masyarakat, khususnya anak. Permainan tradisional yang dulu melekat pada dunia anak di daerah pedesaan, sekarang sangat sulit ditemukan apalagi di daerah perkotaan. Sebagai pengganti, anak-anak bermain play station, game boy, tamiya, dan lain-lain pada saat ini. Pada hal permainan tradisional anak, seperti Jamuran, Mul-mulan, Jeg-jegan banyak mengandung nilai-nilai kehidupan sosial yang mencerminkan kearifan  budaya suatu daerah. Adapun nilai-nilai permainan tradisional anak tersebut adalah adanya persamaan status, kebersamaan, ketaatan terhadap aturan, berpikir strategis dan kreatif, kecerdasan, kompetisi, kepekaan sosial, tanggung jawab, sikap lapang dada, dorongan untuk berprestasi, dan belajar untuk menyesuaikan diri.Untuk melestarikan  permainan tradisional anak yang nyaris hilang ditelan perkembangan zaman, perlu adanya upaya dalam bentuk statis (identifikasi dan pendokumentasian) maupun  dinamis (mengajarkan untuk dimainkan). Pengajaran tentang permainan tradisional ini perlu kepedulian dari berbagai pihak yaitu keluarga, sekolah, maupun masyarakat.  Di era globalisasi ini permainan tradisional anak tetap masih relevan untuk dilestarikan, karena  bermanfaat sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan sosial.
PENINGKATAN PEMAHAMAN, KETERAMPILAN BERFIKIR, DAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN PKN DI KELAS XI L 1 SMK N 3 KASIHAN Mujinem Mujinem
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 02 Vol. XVI November 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7545.751 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v16i2.3963

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman materi pokok PKn melalui penerapan metode diskusi kelompok di kelas Xl Ll SMK N 3 Kasihan Bantul, dan untuk menerapkan metode diskusi kelompok sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir dan sosial dalam memecahkan masalah sosial di lingkungannya, serta untuk menerapkan metode diskusi kelompok sehingga dapat menumbuhkan sikap demokratis siswa. Penelitian ini mengarah pada penelitian tindakan kelas, subyek penelitian adalah siswa kelas XI L 1 SMK N -3 Kasihan Bantu! yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data adalah.studidokumentasi, dan pengamatan. Teknik analisa data menggunakan presentase dan analisis kualitatif untuk mengetahui peningkatan pemahaman, keterampilan, dan sikap demokratis dengan metode diskusi kelompok di SMK N 3 Kasihan Bantul kelas Xl L 1. Hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman materi pembelajaran PKn melalui metode diskusi kelompok di SMK N 3 Kasihan Bantu! kelas Xl L 1 memuaskan dilihat dari peningkatan prestasi belajar PKn siswa yang berwujud kemampuan intelektual, keterampilan dan sikap sebagai warga negara yang baik di masyarakat. Penerapan metode diskusi kelompok mampu meningkatkan keteramp ilan berpikir siswa tentang materi pendidikan kewarganegaraan. Data penelitian ini ditemukan bukti empiris bahwa partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran sudah meningkat, siklus 1 sebesar 69,93 dan siklus 11 sebesar 81,27, serta metode pembelajaran PKn dengan diskusi kelompok terbukti meningkatkan pada siklus 158,85% pada siklus 11 sebesar 66% danprestasi belajardalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan secara mufakat dan bersama-sama
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK DAN PERANAN ORANG TUA Siti Nurbaya Siti Nurbaya; Mujinem Mujinem
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.342 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9129

Abstract

Bahasa adalah alal komunikasi yang digunakan oleh manusia untukmenyampaikan ide. dan perasaan antara saama manusia. Proses pememlehan bzhasamanusia krlangsung sejak kecil. Keluarga, orang tua. ternan sebaya. lingkungan dankegiatan komunibsi dapal mempengaruhi proses pemerolehan bahasa manusia.khususnya anak-anak.Keluarga (orang tua) sebagai lempat ulama dan penama bagi anak untukmendaparbn pendidikan hams dapat benindak bijahna, agar si anak memperolehdan dapal rnenggunakan bahasa dengan bail;. Orang tua selain dapat memberikanconloh yang hail; tentang bahasa dan penggunaannya, juga dapat menerapkanprinsip-prinsip belajar bahasa dengan asasiari pada saat anak helajar bahasa.
KELUARGA SEBAGAI PELETAK DASAR PENDIDIKAN MORAL BANGSA DALAM PEMBANGUNAN Yosephine Nurasih; Mujinem Mujinem
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v2i2.9264

Abstract

Dewasa ini banyak djumpai dalam liehidupan xhari-hari baik melaluipengamatan langsung maupun melalui media massa lenlang kenakalan remaja. Salahsaiu faktor v,a nr dominan dalam ha1 ini adalah hrancnva pendidikan moral yanp - .. . . -dilenma anak dalam lingkungan kcluarga. Kcluarga mrrupbn kclompok kccil dalammasyarakal .ya ng. .p enama hli dikenal 01th ~nadka n merupakan lempal pendidikan yang ~ ~ ~ ~penama.dan utama. Posisi orang tua dalam kelua~ga menduduki lempal yang sangalpenling. karena orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sangat baarierhadap pendidikan analtnya, terulama dalam menanamkan pendidikan moral yang .,luhur.Remaja sebagai generasi penerus bangsa hams mempunyai moralitas yangluhur, karena mereblah yang akan meneruskan kelangsungan hidup bangsa dan negara.Oleh karena itu remaia harus mem.~ un.v aib ebl moral .y anx. kuat agar bisa meniadimanusia yang berku?lilar Jan bemoral luhur. Dcngan landaun moral yang kual mablcrcipla kualilar manusia Indonesia seuruhnya Jan akan mcnjadl darar vang kuat bagipembangunan nasional. Berhasilnya pembangunan nasional akan mnvujudkanmasyarakat adil dan makmuryang menjadi cita-cita nasional bangsa Indonesia.
PELATIHAN PENYUSUNAN DESAIN PEMBELAJARAN MENYENANGKAN TERINTEGRASI IT DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH GURU SEKOLAH DASAR Mujinem Mujinem; Anwar Senen; Firmansyah Firmansyah; Hidayati Hidayati; Sekar Purbarini K.
PELITA JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH Vol 21 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH - YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/pelita.v21i1.1130

Abstract

Artikel ini berisikan laporan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masayarakat berupa pelatihan desain pembelajaran menyenangkan yang terintegrasi IT dalam menunjang pembelajaran jarak jauh untuk guru sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kegiatan pelatihan melibatkan 30 orang guru-guru yang tersebar dari berbagai wilayah di daerah Sleman mulai dari guru kelas I hingga VI SD. Hasil kegiatan dievaluasi melalui pemberian pre-test dan post-test kepada peserta pelatihan mengenai desain pembelajaran menyenangkan (Joyful Learning), penggunaan teknologi informasi, dan pembelajaran jarak jauh serta penilaian produk peserta pelatihan. Hasil uji T-Paired Sample Test menunjukan perbedaan rata-rata pengetahuan peserta kegiatan pelatihan penyusunan desain pembelajaran menyenangkan terintegrasi teknologi informasi dalam menunjang pembelajaran jarak jauh. Hasil evaluasi produk menunjukkan kualitas perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh peserta pelatihan selama mengikuti kegiatan pelatihan dalam kategori baik
Efektivitas Structure Learning Approach (SLA) untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Memandirikan Siswa SD yang terReject di Wilayah KKG Kapanewon Sleman Aprilia Lidyasari; Albi Anggito; Anwar Senen; Firmansyah Firmansyah; Sekar Purbarini Kawuryan; Mujinem Mujinem
DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2022): VOLUME 5, NUMBER 2, 2022
Publisher : Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/didaktika.v5i2.53970

Abstract

The Covid-19 pandemic has an impact on all aspects of life, including the social life of elementary school children. This study aims to determine the effectiveness of the structure learning (SLA) approach to improve teacher competence in independent elementary school students who are rejected in the KKG Kapanewon Sleman area. This research uses quantitative research with pre-experimental method with one group pretest-posttest design which is by comparing the condition before being given treatment and the condition after being given treatment. This study involved 25 teachers who were members of the teacher working group (KKG) in Kapanewon Sleman, Yogyakarta Special Region which was held in July-September 2022. This improvement used the lecture, question and answer, discussion, simulation and project methods. The data collection technique used is observation and the structure learning approach (SLA) scale. While the technical analysis of the data using the Wilcoxon Test. The Structure Learning Approach (SLA) has 5 hierarchical intervention techniques, namely; instruction, modeling, role playing, feedback, and ownwork/applying skills outside the group setting. The results of the implementation of this training based on a pre-post questionnaire showed an increase in pre-post results from an average of 28 to an average of 41.08. While the results of data processing using SPSS obtained the value of Sig. 0.05 this indicates a significant difference between the pretest and posttest. Thus, SLA can increase the independence of rejected elementary school students
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tema 1 Pada Peserta Didik Kelas III SD Negeri Dukuh Tengah Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2022/2023 Dian Try Prastika; Mujinem Mujinem; Andri Noviati Fheasta
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.8080

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA yaitu dengan presentase hasil belajar sebesar 33%. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA menggunakan model discovery learning pada peserta didik kelas III SD Negeri Dukuh Tengah Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik engumpulan data pada penelitian ini menggunakan format observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian setelah diterapkan pembelajaran dengan model Discovery Learning pada siklus I pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata 65,8 dengan persentase ketuntasan 45,8%. Pada Pertemuan kedua nilai rata-rata yaitu 69,2 dengan persentase ketuntasan sebesar 66,7%. Setelah diadakan perbaikan data hasil belajar siklus II meningkat pada pertemuan pertama nilai rata-rata peserta didik adalah 75 dengan persentase ketuntasan 75%. Pada pertemuan ke dua, nilai rata-rata meningkat menjadi 80,8 dengan persentase ketuntasan sebesar 83%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan Hasil belajar IPA Tema 1 Pada Peserta Didik Kelas III SD Negeri Dukuh Tengah.